Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

akhir kisah kita (pt.1)

semua hanya air mata, hanya penghabisan tenaga, hanya kehancuran jiwa dan hanya kesia-siaan

"Dohyon, maaf..."

Eunju meletakkan karangan bunga di makam Dohyon dan ibu ayahnya berada,

saat terkahir mereka ternyata adalah saat dimana hubungan mereka berakhir begitu saja

Dan sekarang mereka berpisah selama-lamanya

...

"Bagaimana?"

"Good thing, semuanya lancar. Sad thing, i miss you a lot."

"Jane, kamu pasti kuat kan?"

"Iya aku yakin aku kuat. Walau sebenarnya aku nggak sayang sama pria itu."

"Aku nggak bisa bantu apa-apa... maaf ya."

"Iya, oh aku harus kembali ke kampus. See you!"

"Ya, have a nice day, sunflower."

Jinwoo menutup telefonnya, tapi dia malah menangis selepasnya,

rasa cinta yang tidak bisa terbalas hanya karena sebuah paksaan seseorang, begitu sakit rasanya

...

"Lancar kerjaan kamu, bang?"

"Lancar. Setelah proyekku terhenti selama sebulan terakhir, akhirnya semua klien kembali lagi."

Byungchan mengelus punggung abangnya itu,

"Pasti masih sakit rasanya ditinggal oleh kak Wooseok."

Jinhyuk tersenyum pahit "Ya... mungkin takdir. Sia-sia aku pertahanin hubungan kita selama ini."

"Nggak ada yang sia-sia kok, kak. Justru ini proses lo buat semakin dewasa dalam milih pasangan. Dulu, lo sama Wooseok punya Jinwoo diumur yang terlalu muda."

"Entahlah, masih terlalu susah buat ngelepasin Wooseok. 10 tahun bukan waktu yang cepat untuk dilupakan."

"Sama. Seungwoo juga begitu. 10 tahun pernikahan... meskipun tanpa anak... tetap saja masih membuatku sulit mempercayai pernikahan kita kandas."

Jinhyuk menyemangati Byungchan "Ayo kita lewatin semuanya bersama."

...

Eunsang menghapus air matanya, dia masih sangat sedih karena Junho sudah menyelesaikan hubungan mereka ke jalur hukum

"Eunsang? Kamu kenapa?"

Eunsang masih terisak, Yohan akhirnya mendekatinya dan duduk disebelahnya,

"Pasti karena Junho ya?"

Eunsang menanguk,

"Maaf, ini semua salah aku. Nggak seharusnya kamu punya anak itu." Ucap Yohan dengan nada pedihnya.

Eunsang berkata, "bukan salah kamu, bukan salah aku juga. Salah kita berdua."

"Tapi kita laluin bersama ya, sang? maafin aku..."

Eunsang menanguk, kemudian Yohan memeluknya dan berusaha meyakinkan semoga semuanya akan berakhir mulus.

...

"Kim Kookheon! Kenapa penurunan agensi kita turun!?"

"Dengarkan aku, semenjak semua skandal tentang pernikahanku dan Yuvin, karirku jatuh pesat. Aku tidak bisa menyelamatkan karirku lagi."

"Kim Kookheon, anda tidak berguna lagi di agensi kami..."

"Kalau saya tidak berguna kenapa bapak masih mempertahankan saya di agensi ini!? Lebih baik saya hidup seperti orabg biasa sekarang daripada di agensi neraka ini!"

"Kim kookheon, cukup! Kontrak anda berakhir bulan depan. Tidak ada perpanjangan kontrak, dan anda bebas menjalani hidup anda lagi."

"Lah!? Kenapa pak?"

"Anda memang tidak berguna. Kami sudah punya trainee baru yang bisa mengantikanmu, dia lebih muda, lebih bertalenta dan lebih baik darimu."

Kookheon terbungkam,

"Terima kasih atas pengabdianmu pada kami, kami akan segera mempersiapkan konser perpisahanmu."

Setelah CEO agensinya keluar dari ruangan itu, Kookheon hanya bisa menundukkan kepalanya dan menangis,

Ternyata bukan hanya hubungannya yang berakhir, karir suksesnya pun sudah berakhir sekarang

Lalu bagaimana dengan Yuvin?

...

"Vin, kontrol diri lo sendiri. Tolong lah, jangan begini."

"Biarin..."

Yuvin meneguk segelas alkohol lagi, sampai saudara sepupunya yang bernama Mingyu itu menggelengkan kepalanya,

"Vin, udah bertahun-tahun lo nggak ada kabar di seoul, ternyata lo mantan suami kim Kookheon? Lo gila ya? Kenapa sih nggak pernah kasih tau gua? Kasih tau temen-temen lo juga, ya at least kasih tau keluarga kita."

"Akrhhh... Udah! Gua benci ngomongin Kookheon lagi!"

"Sabar... sabar." Mingyu berusaha menenangkan.

"Dipikir gua kabur dari Seoul karena penikahan doang!? Gua harus sembunyiin identitas perkawinan gua dari semua orang, lo pikir itu gampang!? Gua mau kasih tau ke ibu juga nggak boleh! Arkhhh..."

Yuvin hampir terjatuh mungkin karena pengaruh alkohol yang diminumnya terlaku keras dan berlebihan,

Mingyu jadi harus menanganinya dan membawa Yuvin kembali ke rumah ibunya untuk sementara selama Yuvin belum tenang hati.

...

"Gua sakit hati banget sama Minhee..." Yunseong bercerita kepada Jungmo.

"Udahlah, biarin aja. Minhee emang salah, tapi Dongpyo juga salah sih. Ya mereka berdua salah. Tapi kan kita udah cerai, mau gimana lagi?"

"Kasian Yunju... dia pasti terpukul banget. Apalagi sekarang kamu udah nggak boleg nikah lagi sama siapapun."

Jungmo tersenyum miris "Ya... setidaknya kita masih saling mencintai. Belajar mencintai tanpa harus memiliki."

"Aku kangen banget sama Yunju. Boleh ketemu dia?"

"Hmm... Sebenernya boleh-boleh aja sih. Cuman kamu tau kan mama sifatnya kayak gimana? Semenjak mama pindah ke rumahku, dia selalu ngurung Yunju di kamar supaya dia nggak ketemu kamu."

Yunseong sedih mendengarnya, "Yaudah nggak masalah. Lagipula sekarang kan papa Yunju yang sebenarnya Minhee, bukan aku."

"Gimanapun itu bukan masalah siapa papa kandungnya. Siapa yang lebih peduli sama Yunju dan udah ngaku sebagai papanya, orang itu papanya Yunju. Dan suami aku satu-satunya..."

Jungmo menangis karena perkataannya sendiri, kemudian Yunseong memeluknya,

"Berat buat kita, tapi aku yakin kita bisa ngelewatin ini."

...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro