Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Satu

Kalau matahari tidak pernah tenggelam di hari yang sempurna, pasti tidak ada akhir untuk tawaku hari ini. Tidak ada moment yang harus lekas bergeser, dan mungkin bahagiaku tidak akan digeser fakta menyakitkan bahwa tunangan yang bakal kunikahi minggu depan adalah wanita!

Aku harus pingsan lima kali. Relakan pipi mulusku tertampar bertubi—stimulus agar siuman—lalu berujung terisak-isak kacau di ranjang hotel tempat pelarian.

Cup. Cup. Udah, yah, Sayang," hibur Sephia, sahabatku. "Coba bayangkan, Reus pernah pakai panty liner. Pernah cuci pembalut dengan metode injek. Kamu pasti merasa keputusan batal nikah adalah hal yang tepat."

Masuk akal. Sayang, otakku sudah terlanjur meng-capture Reus sebagai pejantan.

"Woman-to-woman marriage emang keren." Pia bicara lagi, "tapi aku tau, kamu Kylie mendamba kehidupan keluarga tradisional. Sudah pasti butuh laki-laki. Tentunya yang tulen dan punya 'hellboy' betulan.”

Input seperti ini sebenarnya cukup bagus kalau saja 2.000 undangan belum kusebar. Ya Tuhan, hatiku seperti disandul-sandul saat memikirkan tentang kertas gold premium dengan ukiran namaku dan Reus itu. Di sana, ada harapan dan angan-angan tentang masa depan.

Harus mulai dari mana? Untuk jelaskan pada 2.000 orang itu bahwa tunangan tampan—yang kemarin malam bahkan masih menciumku dengan gairah—adalah seorang transgender.

“Biar aku."

Pia, merebut ponsel. Lantas lanjutkan yang hendak kutulis namun gagal karena jariku tidak bisa mengetik apa pun.

Untuk keluarga, teman, kerabat. Maaf, belum bisa jadi pengantin yang menularkan kebahagiaan. Pernikahanku batal.

Kubaca pesan itu. Tidak tahu berapa keping hati sudah terburai di lantai kamar ini. Dua minggu lagi, aku ulang tahun. Seharusnya kuberikan gift ke diri sendiri berupa contreng hijau besar di kolom terakhir Daftar Harapan yang kutulis sampai punggungku berguncang.

Sayangnya, aku baru ditinju mundur oleh gebrakan Tuhan yang satu ini.

Aku, Xeranena, di penghujung 28 tahun, gagal menikah, dan tidak punya siapa-siapa lagi untuk bisa kuajak ke pelaminan.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro