Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bagian 11•A

Happy reading 😎😊
•••

Walau dirimu kini bukan milikku, aku ikhlas menjagamu karena aku masih sayang.
Aga_

Fara mencari kaus olahraganya dengan gugup. Sudah hampir setengah jam Fara mencarinya namun tak kunjung ia temukan. Biasanya kaos olahraga digantung di lemari, namun sekarang entah kemana.

Fara berlari ke bawah, menuju dapur untuk menghampiri bundanya guna menanyakan keberadaan kaos olahraga, siapa tahu bundanya yang telah memindahkan kaos olahraga miliknya itu. Ia mengenakan kaos berlengan pendek dan celana boxer bergambar minion.

"Bun, bunda!" panggil Fara pada bundanya yang sedang sibuk memasak.

"Apaan Fara? Bunda lagi masak, bunda gugup nih, tadi bangun kesiangan," sahut Siska, bunda Fara tanpa menoleh ke arah Fara.

"Bun tau kaos olahraga Fara gak? Fara mau pake tapi di lemari enggak ada."

"Bunda gak tahu. Kan bunda udah sering ngomong sama kamu, kalau naruh benda itu jangan pindah-pindah, udah tahu pelupa."

"Yah bun, seingat Fara itu digantung di lemari seperti biasa. Tapi enggak ada bun."

"Kamu lupa kali, itu kepala kamu kalau bisa di lepas, pasti kamu bakalan lupa naruhnya di mana, kamu gantiin bunda sebentar, biar bunda yang cariin," kesal Siska.
Fara mengangguk dan mengambil alih spatula dengan kesal karena ucapan Siska barusan. Fara masih memikirkan ucapan bundanya.

"Bun lagi cari apa?" tanya Elang yang baru saja memasuki kamar Fara.

"Kaos olahraga Fara. Abang bantuin yah!" pinta Siska.

"Iya bun," Elang segera membantu mencari.

"Argh!" pekik Elang saat tak sengaja menabrak meja saat berjalan.

"Kalau jalan pakai mata bang," ketus Siska yang dari tadi sudah cukup kesal.

"Iya bun, iya."

"Argh ini kenapa kursi Fara ada di sini sih?" Gerutu Siska yang baru saja menabrak kursi.

Elang geleng-geleng kepala, masa iya Elang harus menegur Siska agar jalan pakai mata juga, bisa digampar Elang.

"Ini bukan bun?" tanya Elang menunjuk kaos olahraga yang ia ambil dari kolong tempat tidur.

"Nah itu ketemu, emang bener itu si Fara matanya udah minus kayaknya, gak bisa bedain mana lemari mana kolong tempat tidur," gerutu Siska.

"Iya udah aku kasih ke Fara dulu."

**

Aga menghentikan laju motornya, ia segera turun dari motor lalu melenggang menuju kelas. Sepanjang perjalanan menuju kelasnya, rahangnya tak berhenti bergerak mengunyah permen karet di mulutnya.

Aga membuka tas punggungnya, mengambil topi hitam bertuliskan "CD Wanita" di bagian depan yang menjadi nama geng di kelas. CD sendiri memiliki arti Cowok Dambaan. CD Wanita berarti mereka para cowok yang menjadi dambaan wanita.

Aga mengenakan topi kebanggaannya yang berlogo segitiga berwarna merah dengan dua lubang di sisi kanan kiri bagian bawah dan satu lubang besar di bagian atas. Mirip pakaian dalam.

Hari ini tidak ada kegiatan belajar mengajar seperti biasanya dikarenakan hari ini di khususkan untuk lomba-lomba dalam rangka memperingati ulang tahun sekolah.

Dengan adanya acara ini, diharapkan semua siswa mengenang bagaimana perjalanan sekolah dari awal sampai seperti ini. Pihak sekolah juga mengharapkan dengan adanya perlombaan seperti ini diharapkan siswanya bisa sedikit melupakan masalah yang tengah dihadapi, terutama masalah permantanan. Semoga siswanya berhenti sejenak mengenang MANTAN yang harusnya dilupakan tapi nyatanya banyak yang mengenang.

Bibir Aga melengkungkan senyum yang begitu manis saat melihat eneng mantan Fara yang setelah menjadi mantan aura cantiknya semakin terlihat kuat yang tentu saja semakin membuat Aga nyesek sudah memutuskan Fara.

Survey membuktikan, seseorang yang sudah menjadi mantan terlihat semakin cantik/tampan dan gaya tarik untuk balikan semakin kuat diimbangi dengan gengsi yang tinggi kalau masih sayang.

"Selamat pagi eneng Fara yang selalu di rindukan meski sudah menjadi mantan," sapa Aga yang kini sudah berjalan di samping Fara lengkap dengan gaya sok tampannya.

Fara menoleh sebentar ke arah Aga sebelum kembali menatap lurus ke arah depan, fokus pada jalannya.

"Wah songong banget ini si mantan. Gak inget apa kita pernah gandengan bareng?" batin Aga.

"Ngapain lo jalan di samping gue? Belum jelas dengan status kita yang hanya sebatas Mantan?" ucap Fara santai.

"Gak ada salahnya jalan barengan mantan, sekalian inget dulu kita jalan aja gandengan lho, Far?" sahut Aga.

"Siapa tahu lo pengen gandengan kaya dulu lagi. Tangan ini siap kok, kasian tangan Lo sendirian, kan lebih bagus kalau ada jari gue di sela jari lentik Lo itu," sambung Aga yang kini tengah menggenggam erat tangan Fara seperti dulu saat mereka masih pacaran.

Gengagaman tangan Aga begitu hangat menurut Fara, membuat Fara merasa nyaman. Dari dulu sampai sekarang Fara menyukai genggaman tangan Aga.

"Gagal! gagal! gagal move on kalau gini ceritanya. Mantan sialan," batin Fara kesal sendiri.

Aga tersenyum miring saat pipi Fara bersemu merah, itu artinya kadar kebaperannya meningkat membuat celah BALIKAN melebar beberapa senti. Aga menang membuat Fara Baper terlebih dahulu.

Aga merogoh saku celana training yang ia kenakan. Dari saku celananya, ia mengeluarkan permen yang sudah ia pilih tadi malam.

"Buat lo, tulus dari hati gue. Jangan lihat harganya, murah banget soalnya. Lima ratus dapat tiga. Tapi lihat makna tulisannya," Aga menyodorkan sebungkus permen pada Fara yang langsung diterima oleh Fara tanpa penolakan.

Fara membalik permennya untuk melihat tulisan yang tertera dibungkus permen. "I LOVE YOU", begitulah tulisan di bagian belakang bungkus permen.

"I love you too" ujar Fara yang langsung membuat Aga jatuh. Rupanya salah satu kakinya menginjak tali sepatunya sendiri yang simpulannya terlepas, hingga Aga jatuh.

Jatuh di depan mantan itu enggak banget menurut Aga. Aga merutuki kecerbohannya. Memang sakitnya enggak seberapa tapi malunya itu, luar biasa.

Untuk menutupi rasa malu nya, Aga menunduk sembari membetulkan tali sepatunya yang membuat kesialan di pagi ini. Fara hanya menatap Aga dengan senyum tipis.

"Tali sepatu lo lepas Far, gue betulin sekalian yah. Dari pada lo jatuh kayak gue, cukup gue aja yang jatuh, lo jangan. Sakit entar," ujar Aga yang langsung menyimpulkan tali sepatu milik Fara.

Tangan Fara terulur untuk membantu Aga berdiri yang langsung diraih oleh Aga.
Aga tersenyum dan mengacak gemas puncak kepala Fara.

"Gemesin banget sih, jadi pengen balikan kan, lo sih ngegemesin," ujar Aga yang langsung membuat Fara tersipu malu.

"Hahaha," tawa Putri dan Lena terdengar. Putri dan Lena sendiri tengah berdiri di ambang pintu kelas XII.IPA.1

"Ngapain lo ketawa? Pengen digemesin juga kayak Fara?" sinis Aga yang tidak suka dengan tawa Putri dan Lena yang pasti mengandung hinaan.

"Eh Aga! Lo itu cuma PHPin Fara doang. Kalau masih sayang, balikan. Kalau udah gak sayang tinggalkan. Jangan deketin Fara seolah kalian masih ada hubungan," ujar Putri yang membuat Aga terdiam tak menyahut.

Fara melirik sekilas ke arah Aga yang wajahnya memancarkan sedikit ketegangan. Dalam hati Fara berterimakasih kepada Putri atas ucapan Putri yang semoga saja membuat Aga sadar jika Fara butuh kepastian yang jelas. Fara sendiri merasa semua diambang dan semu. Perkataan Aga antara balikan serius atau cuma bercanda untuk meningkatkan tingkat kebaperan Fara.

Perlahan genggaman tangan Aga terlepas. Fara menatap ke arah tangan Aga yang kini masuk ke dalam saku celana, melepaskan tangan Fara.

"Gue duluan," ujar Aga tanpa ekspresi membuat kedua alis Fara saling bertautan dengan tingkah Aga yang berubah tiba-tiba.

"Lo sih put, ngambek kan akang Aga nya,"omel Lena pada Putri.

Putri mengedikan bahu nya, tangannya menyusup masuk ke dalam kaos olahrahaga yang ia kenakan untuk membetulkan tali kutang nya yang melorot.

"Melorot lagi tali kutang lo?" tanya Lena dengan menahan tawanya.

"Makanya kutang emak jangan dipakai,"sambung Fara diikuti gelak tawa membuat Putri mendengkus kesal, tangannya terangkat untuk menabok pingggul Fara dan Lena secara bergantian.

"Eh nanti kelas kita futsal putrinya lawan kelas si Fita. Kita harus menang, gue gak terima kalau Fita menang, keenakan dia entar," ucap Lena penuh semangat.

"Nah eta. Entar lo fokus yah Far, wasitnya Aga. Lo jangan lihat mantan terus, lo harus fokus! Fokus!" Putri berkata dengan hebohnya.

Fara mengusap wajahnya dengan telapak tangannya.
"Ngomongnya gak pake kuah bisa kan Put?" Ucapan Fara sukses membuat Putri semakin kesal.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro