Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 13 - Ekonom Pt.2 -

Setelah nyaris satu jam, akhirnya aku dan kelompokku selesai berkeliling wilayan fakultas kami. Tentu ada rasa kagum setelahnya karena ternyata di fakultasku sudah cukup lengkap untuk bangunan dan berbagai macamnya.

Tidak hanya bangunan belajar yang kami datangi. Namun juga, beberapa ruangan seperti ruang dosen, ruang komputer hingga ruang seminar yang tempatnya berada di bangunan magister alias bangunan S2.

Jujur, aku ingin sekolah yang tinggi. Namun sebelum itu, aku harus menyelesaikan S1-ku dulu.

Setelah selesai, kami pun diberi waktu untuk beristirahat dan menunggu semua kelompok selesai berkeliling.

Kami kemudian diberi nasi kotak untuk kami makan. Aku segera mencari tempat kosong untuk makan, sembari makan mataku menatap sekeliling. Baru kali ini aku bertemu teman-teman yang mungkin adalah orang cina, untuk teman yang berbeda agama, aku sudah memiliki banyak karena saat SMA aku sekolah di sekolah Negeri dan juga di wilayahku banyak orang toraja. Namun disini, aku mungkin akhirnya bisa berteman dengan orang cina juga.

Jujur, aku sangat senang saat memikirkan hal itu karena memang aku suka berteman dengan siapa saja. Aku suka belajar bahasa orang lain atau kebiasaan mereka. Dari mereka, aku juga banyak mendapat masukkan dan kemudian menghargai perbedaan yang ada.

"Adik-adik, jam istirahatnya 10 menit lagi ya."

Pengumuman itu membuatku mendengus kesal. Kakiku rasanya akan patah sekarang. Namun, jam istirahat yang diberi sangatlah singkat.

Setelah selesai, akhirnya kami diajak bermain dan permainannya adalah mencari tempat. Kami akan diberi sebuah kertas dan di sana ada sebuah petunjuk yang mengarah ke sebuah ruangan di wilayah Fakultasku.

Aku tersenyum kesal. Namun, aku tetap menjalankannya dengan teman-teman sekelompokku. Akhirnya kami menemukannya, ruangan yang dipakai untuk seminar karena petunjuknya adalah Aku adalah tempat dimana kalian diuji.

***

Matahari sudah berganti dengan bulan, aku yang sudah sampai di rumah satu jam yang lalu pun menjatuhkan tubuhku ke atas kasur. Rasa penat kini menyerang ditambah lagi aku sangat ngantuk entah karena apa.

Aku akhirnya terlelap dan kemudian tak terasa hari pun telah berganti. Saat aku bangun, waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Aku tidak terkejut. Namun malah, bersyukur. Apalagi aku mendapatkan jadwal siang untuk Ekonom sehingga aku tidak perlu buru-buru.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 l, karena jadwal Ekonomku adalah pukul 1 siang maka aku pun segera pergi ke kampus tepatnya ke fakultasku.

Ayah yang mengantarku sampai di depan pintu masuk fakultas dan kemudian aku langsung masuk ke barisan. Ternyata acara Ekonom kali ini dipercepat masuknya sehingga saat sampai, sudah ada banyak MABA yang berbaris dilapangan.

Seperti hari sebelumnya, kami dicek seluruh atribut Ekonom kami. Oh iya, ada satu hal yang aku lupa jelaskan bahwa jika ada MABA yang merasa sakit akan diberi pita hijau di lengan atasnya sebagai pertanda. Walaupun, kini badanku tidak enak. Namun, aku memutuskan untuk tidak bicara. Aku tidak mau menjadi beban siapapun.

Tapi tenang, ketika aku semakin merasa tidak enak. Aku akan memberitahukan kepada salah satu kakak tingkat.

Acara kemudian dimulai. Kami diajak untuk naik ke lantai tiga bangunan dekanat dan kemudian duduk sesuai kelompok. Berbaris dari depan kebelakang sehingga satu barisan itu berarti satu kelompok.

"Assalamualaikum dan selamat siang semuanya, kali ini kita enggak bakal panas-panasan lagi karena kali ini kita akan membahas tentang perkuliahan bersama dengan dosen-dosen kesayangan kita. Mari kita panggil ya, Ibu Hilda, Ibu Rosa, Bapak Raka dan Bapak Deo."

Tak lama kemudian, dosen-dosen yang dipanggil pun naik ke atas panggung. Lewat tepat di sampingku karena tempat duduk kami dibagi dua dan di tengahnya ada jalur yang bisa dilalui.

"Mari Bapak, Ibu. Silakan duduk."

Pembawa acara yang sedari tadi berbicara itu pun mempersilakan dosen-dosen itu itu duduk di kursinya masing-masing. Ada lima kursi di atas panggung itu, sepertinya salah satu kursi itu adalah milik sang pembawa acara.

"Nah, kalian pada penasaran kan tentang jurusan kalian masing-masing. Beliau-beliaulah yang akan menjelaskannya."

Benar saja, setelahnya dosen-dosen tersebut menjelaskan tentang jurusan-jurusan yang ada di FEB. Hal itu tentu membuatku tertarik sehingga aku memperhatikan setiap penjelasan dengan baik.

Tanpa terasa, semua jurusan sudah dibahas dan itu memakan waktu satu jam. Tapi, aku tidak merasa itu lama karena yang menjelaskan tentu sangat menarik dan tidak membuat ngantuk.

Kini, kami diberi waktu untuk beristirahat dan seperti yang sebelumnya juga, kami diberi nasi kotak. Namun, kami tidak boleh berpindah tempat entah karena apa.

Kali ini, waktu istirahat yang diberikan cukup lama yaitu 30 menit. Namun setelah makan, aku bingung mau melakukan apa. Aku hanya sibuk memperhatikan sekitar, beberapa MABA ternyata sudah saling kenal satu sama lain dan mereka pun asyik mengobrol. Namun aku, aku hanya dian sembari memperhatikan mereka.

Tak lama kemudian, pembawa acara naik ke atas panggung lagi. Di sana sudah tidak ada orang selain dia, karena dosen-dosen sebelumnya sudah turun dan hilang entah kemana.

"Udah 30 menit ya. Yuk, kita lanjut acaranya."

Pembawa acara yang juga adalah kakak tingkat aku itu ternyata sangat menarik. Namanya adalah Cinta, mahasiswi semester 5 yang juga sekaligus Duta Wisata Kampus tahun ini.

"Kali ini, kita bakal ngeliat penampilan setiap kelompok ya, kira-kira udah pada siap belum?" tanya Kak Cinta sembari menyodorkan mikropon ke hadapan kami.

"Siap, Kak," jawab kami serentak.

"Baik, kita mulai dari kelompok pertama ya."

Setiap kelompok kemudian naik ke atas panggung untuk menampilkan apa yang bawakan, seperti Drama, Nyanyi dan juga Nari.

Sampai di kelompok ke 10. Seseorang dibarisan depanku bertanya kepada kami, "Kalian sudah hapal kan lagunya?"

Semuanya mengangguk Begitupula denganku. Walaupun, aku tidak ikut latihan karena harus menjaga ibuku dan juga tidak ada yang mengantar. Namun, aku sudah menghapal lagu yang kelompok kami akan tampilkan.

"Yang kemarin nggak bisa latihan siapa?" tanya seorang wanita di hadapanku.

"Aku," jawabku dengan cepat sembari mengangkat tangan.

"Udah hapal kan?" tanyanya yang langsung dijawab dengan anggukan.

Aku duduk tepat ditengah sehingga mereka yang ada di depan dan juga belakang dapat melihatku.

Belum selesai kelompok 10 tampil, tiba-tiba saja beberapa kakak tingkat masuk ke dalam ruang acara kami. Beberapa di antaranya bahkan berteriak seperti kesetanan.

Jujur, aku tidak mendengar dengan jelas apa yang tengah mereka bicarakan.

"Semuanya nunduk! Nunduk!" perintah salah satu dari mereka.

Kami pun menunduk sesuai dengan instruksi yang diberikan. Setelahnya pertengkaran pun dimulai dan tanpa sengaja, seseorang jatuh ke arahku. Aku tidak tau dia siapa. Tapi juga, tidak peduli dia siapa. Lagi pula, badanku tidak sakit karena orang tadi langsung berdiri setelah jatuh dan tidak lama menimpaku.

Aku mendengar bahwa seseorang kini tengah bertengkar dengan orang lain. Sepertinya dia adalah MABA karena pembicaraan mereka yang kudengar dan kupahami.

Semakin lama, aku semakin gusar karena waktu sudah nyaris pukul tujuh. Aku bahkan menangis karena ingin pulang dan tiba-tiba saja terdengar banyak tepuk tangan. Kepalaku terangkat dan menatap bingung sekelilingku.

Begitu juga dengan MABA yang lain, mereka sama sepertiku.

"Maaf ya, Adik-adik. Tadi cuman bercanda kok," ucap Kak Cinta sebagai klarifikasi tentang kejadian tadi.

Beberapa orang MABA terlihat menangis dan beberapa orang lagi tengah berdiri di atas panggung.

Aku cukup penasaran kenapa mereka ada di sana. Namun, setelah mendengar penjelasan Kak Cinta. Aku pun paham.

"Nah, adik-adik. Mereka ini adalah MABA yang hebat, yang berani untuk menentang hal yang salah. Yuk, kita beri tepuk tangan yang meriah."

Seisi ruangan pun dipenuhi suara tepuk tangan dari kami semua, dan hal itu menjadi penutup Ekonom kali ini.

***

Akhirnya, Ekonom Dee selesai juga.

Yuk, ikutin cerita selanjutnya dari Dee yaa.

***

Jangan lupa tinggalin jejaknya.

***

Makasih.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro