Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

➥ Yotsuba Tamaki

"Tama-kun! "

Pemuda berambut biru muda menoleh, tersenyum tipis ketika seorang gadis bergaun selutut berlari kearahnya dengan senyuman lebar. Sebelah tangannya melambai, menyapa gadis yang masih terlihat cantik walau Tamaki sudah lama tak bertemu dengannya.

(Fullname), mantan kekasihnya dan orang yang masih ia cintai sampai sekarang.

"Apa kabar, (Name)cchi? "

Pertanyaan riang nan ringan keluar dari mulut Tamaki, terdengar seperti pertanyaan basa-basi. Tapi Tamaki ingin benar-benar tahu kondisi orang yang dikasihinya ini.
(Name) mengangguk semangat, senyum lebar terpatri dibibirnya. Terlihat begitu cantik dimata Tamaki.

"Baik! Dan akan selalu baik, Tama-kun sendiri bagaimana? "

Tamaki membisikkan kata terima kasih kepada yang maha kuasa, sebab yang maha kuasa masih melindungi senyum gadis yang berada dihadapannya. Walau ia tahu, ada sesuatu yang disembunyikan oleh gadis dihadapannya. Serapat apapun (Name) menyembunyikan emosinya, entah mengapa Tamaki tetap tahu apa yang coba disembunyikan oleh (Name).

Senyum lebar berusaha diterbitkan oleh Tamaki. Ia tak ingin (Name) mengetahui jika sejak mereka berpisah, ikut juga kebahagiaannya menghilang. Ia ingin terlihat kuat, seperti lelaki pada umumnya.

"Baik, (Name)cchi. Kabar tunanganmu bagaimana? "

Tamaki seakan menginjak sebuah ranjau, senyum simpul penuh kebahagiaan dibibir (Name) luntur. Namun dengan cepat gadis itu mengembangkan kembali senyumannya. Seakan tak terjadi apa-apa.

"Baik! Dia orang yang baik, jadi Tama-kun tak perlu khawatir! " jawab (Name) dengan nada ceria, tersenyum lebar sambil menyembunyikan manik matanya dalam kelopak mata.

Tamaki menarik napas, dadanya terasa sesak. Ia tidak suka senyuman penuh tipuan itu. Ia membencinya. Sebelah tangannya terangkat, menepuk sekali kepala (Name). Gadis itu membuka matanya, menatap dalam diam Tamaki yang tersenyum tipis padanya.

"Begitu, ya? Aku senang mendengarnya. "

(Name) menunduk, meremas perlahan gaun yang dipakainya.

Jujur dalam lubuk hatinya, ia ingin Tamaki berkata hal lain. Seperti... Dia merindukan dirinya. (Name) tersenyum miris, apa yang ia harapkan dari hubungan mereka yang sudah selesai ini?

(Name) kembali mendongak, menatap manik biru bening yang masih menenangkan itu. Getaran didadanya tidak bisa ia tipu dengan kata-kata, ia juga tak bisa mengelak dari fakta.

Fakta bahwa ia masih sangat mencintai Tamaki.

(Name) menutup barang sebentar maniknya, berusaha mengendalikan diri. Jiwanya memberontak, hatinya berteriak, dan raganya meronta. Ia harus mengendalikan semuanya agar tetap pada batas.

Karena mereka sudah tidak ditakdirkan bersama.

Terasa tangannya digenggam perlahan, terasa hangat dan menenangkan. (Name) membuka mata, menatap tangan mungilnya sudah digenggam erat oleh Tamaki. Jika seperti (Name) tidak yakin jika pertahanannya akan tetap kokoh berdiri.

Tamaki menatap lembut tangannya yang mengenggam erat tangan (Name). Memainkannya dengan sesuka hati dengan senyum tipis, masih terasa hangat dan mungil. Seperti dahulu.

"Padahal... Kamu sendiri juga sebenarnya tak bahagia, (Name)cchi..."

(Name) melebarkan kedua maniknya, menatap wajah penuh kesedihan milik Tamaki. (Name) berusaha mengendalikan ekspresi wajahnya, ia tidak boleh terlihat-

Tamaki menyentuh pipi (Name) lalu mengelus perlahan. Tamaki menatap tepat dimanik (Name) yang sekarang terkunci tetap menatap manik Tamaki.

"Semua ekspresi sebenarnya milik (Name)cchi terlihat jelas didalam hatiku. Kau tak bisa berbohong."

Side Yotsuba Tamaki. Fin

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro