(8) Carel : Menarik Pesona
Carel berjalan masuk ke dalam sebuah supermarket besar di kotanya. Tempat ini merupakan salah satu tempat kesukaan Carel mencari bahan makanan atau alat-alat dapur, karena di sini sangat lengkap. Apa yang ia cari selalu tersedia di sini.
Malam ini banyak orang yang datang untuk membeli kebutuhan. Carel perlu membeli banyak bahan makanan untuk persediaan di rumah. Ia mengambil troli besar dan mulai berjalan sambil membaca daftar belanjaan yang harus dibelinya di ponselnya.
Ia sudah menyiapkan catatannya ini pagi tadi di sekolah untuk memudahkannya dalam berbelanja kebutuhan. Carel sendirian datang ke sini. Dengan kaos putih yang ditutup dengan jaket merah muda dan celana merah maroon panjangnya, penampilan Carel tidak mencolok karena hanya bertujuan berbelanja kebutuhan.
Sudah hafal dengan berbagai lorong, Carel mengambil bahan-bahan makanan yang tertera di catatannya satu persatu. Ketika ia melewati bagian alat-alat dapur, Carel melihat-lihat pada bagian wajan penggorengan.
"Hmm, ini lucu," gumamnya saat meraih alat penggorengan berwarna merah muda. "Tapi sepertinya bagian warnanya bisa luntur kalau sering dipakai."
Seorang wanita asing terlihat mendatangi Carel dari samping sambil membawa sebuah wajan penggorengan dengan warna yang sama. Wanita itu sudah memperhatikan Carel sejak pria itu datang ke bagian alat dapur.
"Tuan cari yang lebih awet warnanya? Saya pernah pakai yang ini, warnanya tidak pernah luntur," ujar wanita asing itu menyarankan Carel.
Carel menoleh dan segera tersenyum ramah. "Ah? Benarkah? Merek yang ini, ya?" Carel menerima wajan itu dan mencari perbedaan yang ia pegang di tangan satunya. "Hmm, nona benar. Perbedaannya jauh, harganya bahkan tidak beda jauh. Mungkin saya coba beli ini. Terima kasih sarannya, nona."
Wanita itu tersenyum manis kepada Carel. "Sama-sama, tuan. Anda sepertinya menggunakan ini untuk tuan sendiri? Tuan pasti jago memasak," pujinya.
"Ah, hehe...tidak juga. Saya bisa memasak karena orang tua saya sibuk dan lelah sehabis bekerja. Jadi saya membantu orang tua saya memasak. Padahal orang tua saya menyarankan untuk membeli makanan jadi saja tiap hari, tapi saya rasa itu termasuk pemborosan," ujar Carel bercerita sambil memasukkam wajan itu di dalam trolinya.
"Wah, Tuan rajin sekali, ya. Saya jadi kagum pada Anda," pujinya lagi. "Tuan sendirian datang ke sini?"
Wanita itu menatap kagum dan tertarik kepada Carel. Sepertinya dia ingin menarik perhatian Carel dengan pujian dari obrolan itu. Walaupun pakaian Carel terlihat sederhana saja, wanita itu yakin pria ini kaya. Kalau jadi kekasihnya, pasti dia bisa membeli banyak hal yang dia mau dari pria ini.
Selamat Bermain!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro