penyihir terkuat
Arthur melihat jam yang tertera di kamarnya. Jam 6.15 pagi. Dengan malas ia masuk ke kamar mandi dan mandi karena jam 7 ia harus mulai sekolah sihir. Selesai mandi, Arthur memakai seragam khas sekolah ini, sekolah Magic School.
Arthur keluar kamarnya lalu bergegas ke tempat kepala sekolah. Arthur dapat melihat Adam sudah menunggunya. "Pagi Arthur! Bagaimana tidurmu?" tanya Adam saat Arthur sudah di hadapannya.
"Pagi juga. Tidurku cukup nyenyak," jawab Arthur.
"Lalu mengapa wajahmu terlihat musam? Kau tidak bersemangat di hari pertama mu sekolah?" tanya Adam.
"Aku semangat. Hanya saja ... kapan aku bisa balik ke dunia tempatku berada?" tanya Arthur membuat Adam tersenyum.
"Kan sudah saya bilang ... kau punya waktu empat belas hari untuk mengalah sihir terkuat untuk bisa kembali ke duniamu," jawab Adam.
"Tapi aku tidak mungkin mengalahkannya," ucap Arthur putus asa.
"Kau percaya diri saja! Bahwa kau bisa. Saya juga yakin, kau berbakat dalam sihir," ucap Adam menyemangati Arthur.
Arthur menaikan satu alisnya. "Bagaimana kau bisa begitu yakin bahwa aku bakat dalam sihir?" tanya Arthur yang membuat Adam tertawa.
"Kau akan tau jawabannya nanti. Sebelumnya, kita masuk kelas ya. Murid murid yang lain sudah menunggumu," ucap Adam dibalas anggukan Arthur.
Adam dan Arthur sampai di sebuah kelas yang sudah dipenuhi murid-murid yang lain. "Kamu bisa duduk di ... sana," ucap Adam sambil menunjuk bangku yang kosong di sebelah cewek berambut pirang dan cantik.
Arthur mengangguk mengerti lalu berjalan ke arah kursi itu. Arthur menyadari cewek yang akan menjadi teman sebangkunya itu memperhatikannya dari tadi.
"Dia ngapain sih ngeliatin gue mulu? Risih gue." batin Arthur kesal.
Arthur pun duduk di sebelah cewek itu. Cewek itu menatapnya dengan tersenyum manis. "Hai hai! Kenalin gue Eleanor Emerlda," ucapnya memperkenalkan diri sambil menjulurkan tangannya.
Arthur yang risih hanya bisa menanggapi dengan membalas uluran tangannya. "Gue Arthur Leonida," ucap Arthur lalu melepaskan tangannya dari cewek yang bernama Eleanor itu.
Saat Arthur ingin fokus kepada pembelajaran Adam, cewek di sebelahnya menyentuh dirinya yang membuat dia menoleh kepada Eleanor. "Eh eh tau gak? Pak Adam itu guru yang paling baik di sini! Sama dia termaksud golongan penyihir terkuat," jelas Eleanor itu.
"Kalo dia penyihir terkuat. Berati, gue harus ngalahin Adam gitu?" batin Arthur ragu.
"Ehem." Adam berdehem membuat seisi kelas kembali terfokus kepada dirinya. "Karena kita kedatangan murid baru. Kita akan lebih mulai dari awal. Jadi tidak apa-apa kan kalau mulai lagi dari awal?" tanya Adam.
"Iya, Pak," jawab 1 kelas.
"Eh, El. Lo di sini udah lama?" tanya Arthur kepada Eleanor itu.
"Emm ... udah kayaknya. Udah 5 tahun," jawab Eleanor.
"Sihir adalah sistem konseptual yang merupakan kemampuan manusia untuk mengendalikan alam (termasuk kejadian, objek, orang dan fenomena fisik) melalui mistik, paranormal, atau supranatural. Dalam banyak kebudayaan, sihir berada di bawah tekanan dari, dan dalam kompetisi dengan ilmu pengetahuan dan agama," jelas Adam.
"Pak, jenis-jenis sihirnya dong," pinta Eleanor.
"Tunggu ya. Kita bahas satu-satu," ucap Adam.
Adam pun menjelaskan secara rinci apa itu sihir kepada semua muridnya termasuk Arthur. Sedangkan Arthur mendengar secara serius apa yang diterangkan oleh Adam.
"Arthur apakah kamu mengerti?" tanya Adam.
Arthur mengangguk. "Mengerti, Pak," jawab Arthur.
"Oke kita akan berlanjut tentang jenis jenis sihir," ucap Adam.
Saat lagi serius-seriusnya. Eleanor menyenggol tangan Arthur membuat Arthur mendengus kesal. "Thur, ke sesuatu tempat yuk!" ajak Eleanor.
"Ke mana? Udah di sini aja gue mau fokus," jawab Arthur sambil memainkan tongkat sihirnya.
"Ih ngapain? Ini masih awal. Kalau sudah mantra baru asik! Ikut aja yuk, lo bakal terkejut dengan tempat ini," paksa Eleanor.
Arthur dengan pasrah mengangguk. "Iya, gue ikut deh," ucap Arthur yang membuat Eleanor tersenyum senang.
Lalu, Eleanor mendekat ke arah Arthur dan membisikan sesuatu yang tidak Arthur mengerti yang ia yakin itu adalah mantra.
Seketika Arthur melihat cahaya merah yang berkilau. Jika dilihat ini akan sangat mengagumkan. Tapi sinar itu cukup menyilaukan membuat Arthur menutup matanya.
"Thur. Buka mata elah," ucap Eleanor. Arthur pun membuka matanya. Arthur melihat ke sekeliling. Ini di mana? Pemandangannya sangat indah! Ada banyak bunga yang mekar dan bewarna warni menghiasi taman ini. Lalu ada air mancur di tengah taman yang di sekelilingnya ada kursi. Dan, Arthur melihat ada pohon besar yang sangat lebat. Kalau tidak salah itu adalah pohon beringin.
Arthur pun menatap Eleanor. "Udah selesai kagumnya?" tanya Eleanor membuat Arthur mengangguk lalu tersenyum tipis. "Kan udah gue bilang! Ini pasti bagus!" ucap Eleanor.
"Ini di mana, El?" tanya Arthur.
"Ini di istana sihir," jawab Eleanor.
Arthur mengerutkan dahinya. "Maksudnya?" tanya Arthur bingung.
"Lo tau istana kan?" tanya Eleanor. Arthur mengangguk. "Nah ini tuh tamannya!" ucap Eleanor. Arthur pun mengangguk mengerti.
"Eh, El. Ke pohon itu yuk?" ajak Arthur. Awalnya Eleanor tampak ragu. Tetapi akhirnya ia hanya mengangguk pasrah.
Saat sampai di pohon itu. Entah mengapa rasanya ada yang masuk ke dalam Arthur tapi Arthur tidak tahu itu apa. Rasanya sangat aneh dan dari tadi Eleanor hanya diam saja.
"Eh, Thur. Kayaknya udah sore. Balik yuk!" ajak Eleanor. Arthur pun mengangguk dan lagi lagi Eleanor membisikan mantra dan cahaya merah berkilau itu tampak kembali. "Anjir! Salah tempat! Kok malah perpustakaan?" ucap Eleanor kesal.
Arthur melihat sekeliling. Banyak rak buku menjulang tinggi dan buku buku yang terlihat kuno tertampang disana. "Eh yuk ke tempat tadi," ajak Eleanor.
"Eh, El, gue boleh di sini dulu gak?" tanya Arthur ragu.
Eleanor mengangguk. "Ya udah. Gue balik ke kamar aja deh! Ngantuk. Bye, Thur," ucap Eleanor seketika dia menghilang.
Arthur mengelilingi perpustakaan besar itu. Sampai ketika ia melihat 1 buku silver yang tidak asing. "Bukannya ini buku yang ada di kamar?" gumam Arthur.
Akibat penasaran Arthur membawa buku itu ke meja tempat peminjaman. "Hai anak muda. Kau murid baru ya? Perkenalkan aku Egra penjaga perpustakaan. Kau ingin meminjam sesuatu?" tanya Egra selaku penjaga perpustakaan dengan ramah.
"Ya, aku Arthur. Aku ingin meminjam 1 buku ini, " ucap Arthur. Entah mengapa Egra tampak kaget dengan buku yang ditunjukan Arthur. Tetapi dengan terpaksa Egra mengangguk lalu meletakkan stampel.
"Kembalikan jika kau selesai membacanya," ucap Egra. Arthur mengangguk.
Arthur pun keluar perpustakaan lalu bergegas menuju kamarnya untuk membaca 1 buku yang dipinjamnya.
Sampai di kamar, Arthur langsung pergi ke kasur dan membuka buku silver yang tadi ia pinjam, yang berisi :
Istana sihir.
Penjaga istana sihir.
Penghuni istana sihir.
Taman istana sihir.
Arthur mengerutkan dahinya. Lalu membuka tentang penghuni istana sihir dan selanjutnya ia akan membuka bab taman istana sihir. Di halaman itu tertulis :
Penghuni istana sihir hanyalah orang orang yang tergolong dengan penyihir terkuat. Jika kau kesana, kau akan menemukan penyihir terkuat. Tetapi ....
"Anjirlah demi apa?! Gak ada bab selanjutnya lagi," ucap Arthur kesal.
Akhirnya Arthur memutuskan untuk membuka bab istana sihir. Di sana tertulis :
Taman istana sihir hanya bisa dikunjungi dengan penyihir golongan terkuat.
Di taman itu akan ada pohon beringin besar. Di sana kau akan merasakan sesuatu hal yang aneh. Itu karena sihirmu akan bertambah 2 kali lipat.
"Jadi ... hal yang aneh tadi itu, karena sihir gue bertambah dua kali lipat? Dan dari tadi Eleanor hanya diam saja?" gumam Arthur.
Lalu, Arthur mengambil buku silver yang kemaren malam ia baca.
"Ciri ciri penyihir terkuat mantra atau triknya bewarna merah berkilauan. Apakah berati Eleanor itu adalah...?"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro