Vante
Hari itu 11 Maret, perjalanan panjang dan melelahkan menderaku. Tapi aku beruntung karena aku berpijak di bumi yang sama denganmu.
Vante, Vanteku yang berbakat, Terimakasih, untuk mengawali fajarku, dan menutup senjaku. Keduanya seperti kita, sepasang waktu hari yang saling mencinta tanpa bersua.
Kita sama-sama mencintai langit yang maha pengertian pada cuaca. Yang tanpa pamrih menaungi mahakarya Tuhan.
Sekarang aku benar-benar kesulitan menjauhkan hidupku darimu, betapa banyak hal disekitarku yang akan mengingatkanku padamu. Aku tak punya jalan keluar, karena itu aku memilih tinggal, Vanteku, nafasku, cintaku.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro