Barangkali aku tahu kenapa style rambutmu tidak pernah yang mengespos dahimu. Ternyata itu juga jadi salah satu senjata 'pembunuh'ku.

Lihatlah, begitu halus, lebar dan lembut. Aku ingin menciumi dahimu dengan lembut, mengusapnya dengan lembut, meniupnya dengan lembut.

Lembut, lembut, lembut.

Ah, kata apa yang lebih pantas? Aku belum menemukannya. Sial, rasanya ingin ku gigit saja. Aku bersumpah pipiku dan dadaku terasa menghangat setiap melihat dahimu yang langka bak harta karun itu.

Jadi... aku memiliki 'fetish' pada dahimu.

Luar biasa Taetae, bagaimana maskulinitasmu bersanding dengan kelembutan yang mematikan itu?!