Chapter 7 : Wanita cantik
.
.
.
.
.
Kedua mata Kairi terbelalak kaget melihat seorang wanita yang cantik yang tengah berjalan ke arahnya.
'Cantik, sangat cantik!' batinnya. Ia dapat melihat wanita itu tersenyum padanya.
Entah Kairi sedang berhalusinasi tentang wanita yang Ia sukai atau ini memang nyata. Wanita itu tersenyum padanya, tapi pakaian wanita itu bukan pakaian polisi berwarna pink akan tetapi sebuah gaun biru yang pendek selutut dan mengembang, rambut wanita itu bukan panjang sebahu tetapi panjang sepunggung dan bergelombang indah.
Warna rambutnya juga bukan hitam tapi cokelat lembut. Serta wajahnya yang biasanya cantik tanpa di polos make up kini memakai mak up yang membuatnya semakin cantik. Hal itu membuat kedua pipi Kairi memerah.
Wanita itu berjalan tersenyum bahkan Ia melewati Kairi. Tapi laki-laki itu masih saja tidak sadar. Sampai, suara yang sama yang selalu Ia dengar setiap waktu memanggil namanya.
"Kairiii kunnn!" panggil seorang perempuan yang menurut Kairi sangat cantik dengan pakaian polisi berwarna pink, rambut hitam lurus dan wajah tanpa make up. Kairi kembali merona.
"Hei Kairii," panggilnya lagi membuat Kairi tersadar. Ia menatap ke belakang di mana wanita itu masih berjalan meninggalkannya. Lalu, Ia menatap ke depan di mana Tsukasa yang memanggilnya dengan Sakuya di sampingnya. Kairi berasa Ia bermimpi.
'Apakah Aku bermimpi Tsukasa berpenampilan seperti itu?' batinnya dengan pipi memerah.
"Kairiii kun!" panggil Sakuya yang sudah berdiri di depan Kairi di ikuti oleh Tsukasa yang berdiri di sampingnya.
"Ada apa?" tanya Kairi pada mereka berdua yang menunduk untuk mengambil nafas.
"Apa kau melihat seorang perempuan cantik dengan gaun biru mengembang dan rambutnya cokelat panjang sepinggang?" tanya Sakuya dan menjelaskan ciri-ciri wanita tadi dengan semangat. Kairi tampak berpikir dan tiba-tiba bayangan wanita yang melewatinya tadi sangat mirip dengan ciri yang di ucapkan Sakuya tadi.
"Dan wajahnya mirip denganku," ucap Tsukasa yang membuat Kairi membelalakkan matanya. Ia menatap ke belakang di mana wanita yang melewatinya tadi sudah tidak ada. Lalu Ia menatap kedua polisi yang menatapnya sedari tadi.
"Tadi. Dia berjalan melewatiku," jawab Kairi pada keduanya.
"Ku kira Aku sedang mengkhayalkan dirimu," ucap Kairi keceplosan sambil menatap Tsukasa yang pipinya sudah memerah pekat. Sedangkan Sakuya terkekeh geli menatap keduanya.
"Go..gomen," ucap Kairi pada Tsukasa yang malu.
"Tidak apa," jawab Tsukasa.
"Hei, sudahlah Tsukasa senpai Kairi kun ini belum waktunya kalian begini. Kita harus tahu kenapa wanita itu begitu mirip dengan Tsukasa senpai." ucap Sakuya dengan nada serius.
"Hm, apa yang di katakan Sakuya itu benar!" ucap Tsukasa sambil mengangguk setuju.
"Tapi kenapa kalian mengejarnya?" tanya Kairi penasaran.
"Itu karena dia sangat mirip denganku, ya walaupun gaya rambut, pakaian dan jalannya sangat berbeda denganku!" jelas Tsukasa.
"Itu benar Kairi kun." ucap Sakuya.
"Kapan kalian bertemu dengannya?" tanya Kairi.
"Ah itu...." Sakuya mulai menceritakan.
Flashback on.
Saat itu, aku dan Tsukasa senpai habis pulang dari misi. Kami berjalan menuju kantor, tapi di tengah jalan Tsukasa senpai ditabrak seseorang wanita dan saat wanita itu berbalik. Kami dapat melihat kalau wajahnya sangat mirip dengan Tsukasa senpai.
"Maaf." ucap wanita itu lalu berbalik dan pergi.
"Kenapa wajahnya mirip denganku, Sakuya?" tanya Tsukasa pada Sakuya di sebelahnya.
"Aku juga tidak tahu senpai." jawab Sakuya sambil menggaruk kepalanya.
Tidak sampai di situ saja, aku dan Tsukasa senpai mengikutinya. Kami takut itu gangler yang bisa menyamar lagi. Tapi kami kehilangan jejak saat mengikutinya dan berakhir dengan bertemu denganmu Kairi kun.
Flashback end.
"Dan dia itu sangat cantik, bahkan sangaaaaaaattttttt cantik!" ucap Sakuya dengan semangat. Sementara Kairi dan Tsukasa memandang malas pada laki-laki pemilik patran nigou itu.
"Kau mau aku adukan pada Umika!" ancam Tsukasa dengan tatapan tajam alanya membuat Sakuya beku di tempat.
"Jangan beritau Umika chan, Senpaiii!" rengek Sakuya yang langsung memohon pada Tsukasa. Kairi sedang memasang tampang berpikir.
"Apa ini adalah grangler yang baru?" celetuk Kairi.
"Bisa jadi." jawab Tsukasa.
....................
Kantor GSPO cabang Jepang.
Mereka sekarang pergi ke kantor GSPO untuk melaporkan kejadian tadi bersama dengan Kairi yang ikut bersama mereka.
Setelah masuk, Hiltop yang pertama kali menyapa mereka.
"Oh kalian sudah kembali, selamat datang!" ucapnya dan terkejut setelah melihat Kairi yang berada di belakang Tsukasa.
"Lupin Red?" panggilnya bingung.
"Oh, pak..."
Kami ingin menyampaikan sesuatu!" ungkap Sakuya. Hiltop menatapnya dengan bingung.
"Apa itu?" tanyanya bingung. Bahkan, Keiichiro yang semula fokus pada komputer pun langsung berdiri di samping Sakuya di ikuti oleh Jim.
"Kami tadi menemukan wanita yang sangaaaaatt cantik," ucapnya alay bin lebay membuat orang-orang dalam ruangan itu geram dengannya. Bahkan Keiichiro memukul pundaknya dengan keras.
"Awww!"
"Jangan bercanda!" seru Keiichiro.
"Kami tadi bertemu dengan seorang wanita yang wajahnya mirip denganku Keiichiro," ungkap Tsukasa yang di angguki oleh Kairi yang berdiri di sampingnya. Keiichiro pun menatap Tsukasa bingung.
"Kau yakin?" tanya Keiichiro.
"Yakin?"
"Bahkan, kami beranggapan itu grangler yang menyamar. Tapi itu tidak mungkin karena tubuh yang Ia gunakan adalah tubuh manusia asli!" jelas Tsukasa.
Tiba-tiba, Sakuya menjerit lalu mengarahkan telunjuknya pada Tsukasa.
"Ahhh, apa jangan-jangan Tsukasa senpai ini grangler yang menyamar!" teriaknya yang langsung mendapatkan jitakan dari Keiichiro.
"Kau ini bodoh atau apa!" bentak Keiichiro.
"Kalau aku grangler, lalu kenapa kau masih hidup sampai sekarang!" seru Tsukasa dengan nada jengkel. Sakuya meminta maaf sambil menggaruk belakang kepalanya tidak gatal.
"Tapi, Wanita tadi juga tidak seperti Grangler. Dia terlihat seperti manusia normal apalagi dia cantik," ungkap Kairi dengan senyuman di bibirnya, sedangkan Tsukasa di sebelahnya memandang cemberut ke arahnya.
"Iya pak, wanita itu sangat cantik," Sakuya menghadap ke arah Keiichiro yang memandang malas dirinya.
"Jim!" seru Hiltop pada robot itu.
"Iya pak?"
"Cari wanita yang baru saja di temui oleh Sakuya dan Tsukasa itu!" perintahnya.
"Baik pak."
"Oh ya, sedang apa kau di sini Kairi kun?" tanya Keiichiro pada Kairi yang berdiri di sebelah Tsukasa.
"Aku juga tadi berpapasan dengan wanita itu Kei chan." jawab Kairi dan Keiichiro hanya beroh saja.
Selang beberapa menit, Jim menemukan wanita itu.
"Aku menemukannya!" serunya membuat semua orang di sana berdiri di belakangnya untuk melihat rekaman wanita itu.
Awal video, terlihat seorang wanita cantik berambut cokelat panjang dan gaun biru mengambang sedang berjalan di sekitar kota. Beberapa orang yang menatapnya takjub akan kecantikannya yang wanita itu miliki. Video terus berlanjut dengan wanita itu di ikuti oleh Tsukasa dan Sakuya dan terakhir wanita itu berpapasan dengan Kairi yang terdiam menatapnya.
Bersambung
.
.
.
.
.
Hai readers^^
Makasih buat yang baca, vote dan comment.
Sinopsis Chapter 8
Tsukasa pergi ke taman karena kesal dengan ungkapan Kairi di kantor. Tapi secara mengejutkan Ia bertemu dengan seseorang yang mengejutkannya.
Next...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro