Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 14 : Misi Khusus

.
.
.
.
.

Keesokkan harinya, ketiga patranger masuk seperti biasa ke kantor GSPO cabang Jepang.

Saat ini Keeiichiro sedang menikmati kopi yang disiapkan oleh Jim dengan nikmat. Di saat Keiichiro sedang santai Sakuya datang dan menganggetkan Keiichiro.

"Pagi pak Keiichiro!" serunya membuat nama yang disebut tersedak air kopi.

"Uhuk...uhukkk!" Keiichiro batuk-batuk sembari mengelap bajunya yang kotor karena kopi.

"Aduh pak, anda kenapa pak?" tanya Sakuya yang tampaknya tidak tahu apa kesalahannya.

Pertanyaan Sakuya sukses membuat Keiichiro naik darah, seketika ia menatap tajam Sakuya dengan wajahnya yang sudah merah menahan emosi.

"Kau masih bertanya aku kenapa!" bentak Keiichiro, sementara yang dibentak tidak berani menjawab karena nyali nya ciut kalau melawan Patranger Ichigo ini. Sedangkan Jim, robot itu hanya duduk dengan gugup dan diam di bangkunya.

"Heh, ada apa ini?" tanya seorang perempuan yang baru masuk. Keduanya berbalik dan melongo seketika.

Di depan mereka berdiri Tsukasa yang sedang memakai sebuah dress silver dengan pernak-pernik perhiasan di ujung leher tanpa kerah, dan stoking putih lengkap dengan sepatu pantopal berwarna putih. Tentu saja dengan pakaian seperti itu membuat Tsukasa yang rambutnya sedang di urai sebahu dengan rambut agak gelombang itu sungguh terlihat sangat cantik.

"Tsukasa ini kau?" tanya Keiichiro sambil melongo menantap rekan perempuannya itu.

"Kau sangat cantik senpai!" puji Sakuya dengan mulut terbuka dan tertutup memandangi Tsukasa.

Sedangkan yang dipuji tersipu malu dengan pipi memerah. Dia berjalan mendekati kedua rekannya itu.

"Terimakasih atas pujiannya." Patranger Sangou itu tersenyum manis menatap Keiichiro dan Sakuya.

"Oh ya, tadi kalian kenapa? Ributnya sampai terdengar keluar?" tanya Tsukasa, sekilas tampak jelas terlihat kalau muka Keiichiro kembali menjadi marah. Dia menatap Sakuya yang juga menatapnya.

"Ada apa pak?" tanya Sakuya sembari meringis melihat wajah Keiichiro yang seperti ingin memakannya hidup-hidup.

"Kau masih bertanya!" bentak Keiichiro pada Sakuya. Dengan gesit, Tsukasa berdiri di antara Keiichiro dan Sakuya untuk menengahi mereka.

"Kau datang dengan berteriak sehingga aku tersedak ditambah kopiku tumpah!" jelas Keiichiro dengan emosi yang keluar.

"Maaf kan aku pak." sesal Sakuya sembari berlindung dibelakang Tsukasa takut terkena amukan Keiichiro.

"Apa kau bilang! Kau seharusnya...." ucapan Keiichiro terpotong oleh suara Tsukasa.

"Tenanglah Keiichiro!" ucap Tsukasa sembari mengusap satu tangan Keiichiro.

Ucapan Tsukasa membuat Keiichiro terdiam tapi tidak dengan amarahnya dan mukanya masih merah. Tsukasa mendorongnya untuk duduk menenangkan.

"Ambilkan air putih Jim!" ucap Tsukasa dan Jim langsung pergi mengambil air putih.

"Dan kau Sakuya. Kuharap kau menyesali perbuatanmu!" ucap tegas Tsukasa.

"Baik senpai." jawab Sakuya sembari menunduk.

"Hei kalian!" seru seorang yang baru masuk ruangan.

"Komandan Hiltop?" Sakuya yang lebih dulu menyapa komandan berkulit hitam legam itu dengan senyuman.

"Ada apa ini?" tanya Hiltop sembari menatap ketiga patranger secara bergantian.

"Masalah biasa," ucap Tsukasa sembari tersenyum.

"Sakuya berbuat ceroboh lagi dan itu menyebabkan Keiichiro marah," jelas Tsukasa pada Hiltop.

"Ouhhh." Hiltop mengangguk mendengar penjelasan Tsukasa.

"Ngomong-ngomong, pakaian yang kau pakai bagus sekali Tsukasa?" puji Hiltop dengan senyuman membuat Tsukasa tersipu malu. Dengan canggung dia menarik rambutnya ke belakang telinga.

"Terimakasih pak."

"Tapi kenapa kau berpakaian seperti itu Tsukasa?" tanya Hiltop.

"Bukannya komandan Hiltop yang tadi pagi memberiku misi khusus?" jawab Tsukasa yang bingung dengan sikap komandan nya itu.

"Ah iya, aku lupa." pria berkulit hitam itu menepuk dahinya yang agak lebar.

"Bagaimana? Berhasil?" yang di tanya memberikan anggukan mantap disertai senyuman. Kemudian, Tsukasa memberikan sebuah kotak berwarna hitam yang terbuat dari kayu.

"Apa itu?" tanya Sakuya sembari melihat Tsukasa memberikan alat itu pada Hiltop.

"Ini rahasia." ucap Hiltop sembari menyimpan alat itu. Dia lalu menatap ketiga patranger dan memberikan perintah.

"Di ruang introgasi ada beberapa orang menunggu kalian, cepatlah!" perintah Hiltop pada ketiganya.

"Dan sebaiknya kau ganti baju dulu Tsukasa." ucap Hiltop pada Tsukasa. Ketiganya saling pandang sebelum mengangguk.

....................

Ruang Introgasi GSPO.

Ketiga patranger sudah sampai ke ruang introgasi dan disana empat orang telah menunggu mereka. Umika dan Kogure duduk dibangku yang telah disiapkan di ruangan itu. Sementara itu, Kairi dan Touma berdiri di belakang mereka.

Keiichiro dan Tsukasa duduk di kursi yang berada di depan mereka dengan Sakuya yang duduk di kursi komputer.

"Ada alasan apa kalian kemari?" tanya Keiichiro sembari membuka percakapan.

"Kami kemari karena ini..." jawab Kogure sembari mengeluarkan sebuah buku yang sangat tebal.

"Kami meminta pertolongan kalian untuk menemukan koleksi-koleksi ini!" ucap Kogure sembari membuka beberapa lembaran buku dan memperlihatkan kepada para patranger.

Tsukasa dan Keiichiro meneliti gambar-gambar yang diperlihatkan oleh Kogure. Di belakang mereka Sakuya mengetik laporan di komputer.

"Bagaimana?" Kogure meminta pendapat mereka.

"Hmmm, apa maksudnya kami akan menolong kalian untuk mencari koleksi-koleksi ini?" tanya Tsukasa sembari menatap Kogure.

"Iya kau benar, kami sangat memerlukan kalian untuk membantu kami mencari koleksi ini!" jawab Kogure.

"Yang artinya kami akan mencarinya di luar kota?" Kogure mengangguk mendengar pertanyaan Keiichiro.

"Untuk urusan biaya jangan khawatir saya yang akan menanggungnya dan kalian juga akan mendapatkan lebih apabila misi ini sukses!" jelas Kogure sembari menatap mereka.

"Ini bukan masalah biaya, tapi kau harus tahu bahwa tugas kami untuk menjaga warga kota bukan hanya untuk mencari koleksi lupin seperti para lupin rangermu!" jelas Keiichiro.

"Itu benar, jika kami pergi mencari koleksi lupin maka siapa yang akan menjaga kedamaian di kota ini!" ucap Tsukasa menyetujui Keiichiro, di belakangnnya Sakuya mengangguk.

"Kalian bertiga sebaiknya ikut!" perintah seorang yang baru masuk yang ternyata Ketua Yanagami.

"Pak Yanagami!" seru Sakuya yang langsung berdiri diikuti oleh Keiichiro dan Tsukasa yang juga berdiri disampingnya memberi jalan Yanagami untuk menatap Kogure. Mereka semua berdiri begitu Yanagami berada di depan mereka.

"Ini perintah! Sebaiknya kalian ikut mencari koleksi-koleksi lupin itu!" perintah Yanagami tegas pada ketiganya.

"Lalu siapa yang akan menjaga kota ini pak?" tanya Sakuya pada Yanagami. Yanagami menatapnya.

"Kau jangan khawatir disini bukan hanya kalian GSPO. Masih banyak polisi GSPO yang lain!" jawab Yanagami tenang.

Ketiga mengangguk, mau tidak mau mereka harus menjalani misi ini karena perintah Yanagami.

"Terima kasih." Kogure membungkukkan badannya diikuti oleh Umika, Kairi dan Touma.

Bersambung
.
.
.
.
.

Hai readers.

Makasih yang baca, vote dan komen

Terimakasih yang sebesar-besar buat yang selalu setia baca cerita ini ya

Sinopsis Chapter 15

Di mulailah perjalanan mereka untuk menemukan koleksi-koleksi lupin yang hilang. Di hari pertama mereka melakukan misi bertemu dengan seorang gadis.

Next.....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro