Chapter 12 : Tsukasa dan Kairo serta Sakuya dan Sakumi
.
.
.
.
.
"Selamat datang!" seru Kairi riang melihat Tsukasa bersama Sakuya dan Keiichiro datang. Tsukasa tersenyum manis pada Kairi dan mendekatinya.
"Terimakasih." sahut Tsukasa riang dan berjalan ketempat Kairi memadunya.
Lewat sedetik Tsukasa melihat ke depan, Ia hampir saja jatuh jika Kairi tidak menahannya dari belakang. Bukan hanya Tsukasa saja, Sakuya juga mau jatuh jika tidak berpegangan pada tubuh Keiichiro.
Di depannya, terdapat seorang wanita yang begitu mirip denganya. Bedanya wanita itu jauh lebih cantik darinya. Selain itu, Ia juga melihat ketiga anak yang kemarin Ia temui di Taman bermain.
Melihat reaksi ketiga polisi itu membuat Kairi, Touma dan Umika bingung. Jika mereka saja kaget apalagi trio polisi ini terutama Tsukasa yang wajahnya mirip dengan wanita yang sedang duduk tenang sambil tersenyum itu.
"Halo!" sapa ramah wanita cantik itu. Anak laki-laki dewasa berbaju biru itu memandang datar orang-orang di depannya, berbeda dengan anak perempuan berbaju kuning dan anak laki-laki berbaju merah.
Bahkan anak laki-laki berbaju merah itu dengan riang berlari mendekati Tsukasa dan memeluknya. Tentu saja Tsukasa dan Kairi kaget dengan anak yang tiba-tiba memeluk mereka. Bisa di bilang mereka bertiga berpelukan.
Pipi Tsukasa memerah karena posisinya secara tidak langsung di peluk oleh dua orang.
Dari belakang ia dipeluk oleh Kairi dan dari depan ia dipeluk oleh anak laki-laki ini. Tapi sedetik kemudian, Ia bisa menormalkan wajahnya dan merendahkan dirinya guna menatap anak kecil yang tengah tersenyum ke arahnya.
Sementara itu, Kairi agak kesal karena Tsukasa melepaskan peluknya. Kini ia memandang kedua orang itu.
"Kakak Polisi Cantik," sapa anak itu riang. Tsukasa yang mendengar kata cantik untuknya tersenyum dengan pipi memerah. Ia mengacak rambut pirang anak itu, Kairi yang mendengarnya tersenyum geli melihat interaksinya begitu juga yang lain.
"Sedang apa kau ke sini, hm?" tanya Tsukasa ramah sambil tersenyum. Anak itu menjawab dengan polos.
"Kami sedang makan siang, benarkah kaachan," jawabnya sembari menatap kebelakang ke arah Ibunya.
"Iya." jawabnya.
Tsukasa yang mendengarnya tersenyum lalu menundukkan badannya.
"Kaachan, ini dia kakak polisi yang kemarin membantuku benarkan Sakumi nee!" tunjuknya pada Tsukasa dengan riang dan dibalas anggukkan riang anak perempuan itu.
"Sedangkan kakak ini yang mengantarkan makanan kepada kami!" tunjuknya pada Kairi yang berdiri di belakang Tsukasa.
"Benarkan Ayato nii!" ucapnya lalu menatap kakaknya itu. Dan Ayato mengangguk dengan tenang pada Adiknya.
Hal itu sukses membuat Keiichiro dan Sakuya makin terkejut. Mereka saling tatap lalu secara bergantian menatap anak berwatak tenang itu dengan Touma yang sedang fokus bermasak.
"Oh ya, aku lupa memperkenalkan diri," ucap wanita cantik itu, Ia menunduk di tempat duduk memperkenalkan nama.
"Namaku Tsuka." ucapnya sembari tersenyum. Kairi yang mendengarnya menatap wanita itu lalu Tsukasa.
'Tsuka dan Tsukasa' gumamnya.
"Ini anak-anakku! Ayo anak-anak perkenalkan nama kalian!" perintahnya pada ketiga anak itu.
"Namaku Kairooo!" jawabnya riang membuat Tsukasa gemas lalu memeluknya dan mengusapnya seperti boneka.
Kairi yang berdiri di belakangnya meringis karena pernah merasakan diposisi Kairo saat ini.
"Namaku Sakumi, Yoroshiko!" ucap gadis kecil itu dengan riang.
"Ayato!" ucap singkat, padat dan jelas. Ibunya dan adik perempuannya menggelengkan kepalanya.
Sementara itu, Tsukasa dan Umika memandangnya bingung, serta Keiichiro,Sakuya dan Kairi melongo melihat sikap anak itu.
Mereka secara serempak menoleh ke arah Touma yang selesai menghidangkan makanannya.
Touma heran melihat mereka yang memandangnya sebegitu anehnya.
"Ada apa?" tanya Touma dengan ekspresi dinginnya.
Serempak mereka menggeleng.
"Makanan telah siap!" ucapnya riang kepada pelanggan ciliknya.
"Ah, sudah selesai ayo kalian semua duduk!" ucap Umika yang langsung betugas membawakan makanan dibantu Kairi.
Umika meletakkan makanan pada anak yang mirip Touma menurutnya.
Begitu Umika ingin meletakkan makanan gadis kecil itu, anak itu berdiri dan duduk di meja lain membuat yang lain menjadi heran.
"Sakumi chan!" tegur wanita cantik itu.
"Kaachan, aku duduk di sini ya." pinta anak perempuan itu.
"Tapi sayang..." wanita itu bersiap akan menceramahi anaknya jika tidak disela oleh Umika.
"Tidak apa-apa Nyonya. Biestro kami juga lagi sepi dan aku akan menemaninya," ungkap Umika yang langsung meletakkan makanan gadis kecil itu di mejanya lalu Umika juga duduk menemaninya.
"Kaachan, boleh aku duduk bersama kakak polisi?" tanya Kairo dengan polos.
"Iya, boleh." jawab Ibunya membuat Kairo riang dan menarik Tsukasa untuk duduk bersamanya di tempat kosong.
Begitu selesai memberikan makan pada wanita itu, Kairi memberikan makan pada Kairo dan duduk bersama dengan Tsukasa. Kairo menatap polos Kairi di depannya.
Melihat Umika duduk bersama gadis kecil itu. Sakuya juga ikut duduk menemani Umika, Ia tersenyum pada anak perempuan yang menatapnya heran.
"Halo, perkenalkan aku Sakuya Hikawa Kepolisian Global, yoroshiko." ucap Sakuya lantang memperkenalkan diri pada Sakumi yang menatapnya sembari mengangguk tersenyum. Umika tersenyum melihat Sakuya cepat akrab dengan anak kecil.
Lalu Sakuya bertanya tentang hal-hal yang menarik bersama Sakumi dan Umika. Mereka bertiga tampak sedang bercanda ria.
"Kakak suapi aku!" ucap Kairo manja pada Tsukasa.
"Baiklah." jawab Tsukasa dan dengan senang hati Ia menyuapi Kairo yang sedang manja padanya.
"Manja sekali." ejek Kairi yang sedari tadi diam menatap mereka berdua. Tsukasa tersenyum berbeda dengan Kairo yang mencibirnya.
Dan mereka berdua berdebat sengit dengan Tsukasa duduk di antara mereka berdua.
Sementara itu, Keiichiro duduk di samping Tsuka berhadapan dengan Ayato yang duduk di kursi Umika sebelumnya.
"Maaf, anak-anakku merepotkan kalian," ucap Tsuka meminta maaf Keiichiro menggeleng.
"Tidak apa-apa, lagipula teman-temanku tampaknya menyukai anak-anak Nyonya," ucapnya sembari menatap Sakuya yang bercanda ria dengan Umika dan Sakumi, lalu menatap Tsukasa yang sedang berusaha menghentikan perdebatan antara Kairi dan Kairo.
"Syukurlah." sahut Tsuka.
Tanpa diduga, Touma duduk di sebelah Ayato dan berhadapan dengan Tsuka. Dia memandang anak itu dengan tatapan menusuk. Siapa saja akan panik bila ditatap Touma begitu, tapi tidak bagi yang anak yang menunjukkan raut biasa saja kepada Touma.
"Dari raut wajahmu, kau ingin banyak bertanya padaku?" ucap Ayato tenang sembari menatap Touma.
"Ah, maaf anak ini terlalu dewasa untuk berbicara kurang sopan padamu." Tsuka memandang Touma takut.
"Anakmu yang satu ini terlihat sangat dewasa daripada anak seusianya?" ungkap Keiichiro yang kagum dengan sikap anak itu.
"Ya, Ayato kun memang anak yang berbeda." ungkapnya.
"Kau terlalu dewasa dengan umur seperti ini." ucap Touma sembari memandang Ayato dalam.
"Sikap ini aku dapatkan dari ayahku dan masalah yang kuhadapi!" ucapnya enteng dan melanjutkan kembali makannya.
Tapi entah kenapa, ucapan anak ini tergiang di pikiran Touma dan Keiichiro.
Bersambung
.
.
.
.
.
Hai readers^^
Makasih buat yang baca, vote dan komen.
Sinopsis Chapter 13
Pada saat bertarung dengan dua grangler, tiba-tiba datang seseorang yang berpakaian begitu familiar membuat mereka semua terkejut.
Next...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro