Chapter 10 : Pencuri Harta Karun Yang Baru
.
.
.
.
.
Kantor Pusat GSPO cabang Jepang.
"Berita hari ini. Pemirsa, LupinRanger telah beberapa kali menyelamatkan warga setepat kemarin. Tepat pada pukul 17.30, Lupinranger ini telah menyelamatkan seorang nenek yang tengah kerampokan dan seorang anak kecil yang di jadikan sandra oleh seseorang. Mari kita wawancara dengan salah satu korban yaitu seorang nenek yang bernama..."
Terlihat, Keiichiro dan Sakuya sedang menonton televisi dengan berita LupinRanger itu.
"Wah hebat, Kairi kun sudah membantu orang-orang itu kemarin ya!" ungkap Sakuya sembari meminum kopinya.
"Iya kau benar, dia membantu kita untuk menolong warga sipil," ucap Keiichiro tersenyum sembari menghirup kopinya.
Hingga ucapan seorang Nenek yang tengah di wawancarai di televisi membuat mereka kaget.
"Iya, aku senang karena wanita cantik itu menolongku kemarin sore." ungkapnya.
Sontak saja, Keiichiro dan Sakuya menyemburkan kopi mereka secara bersamaan membuat Jim kaget dengan reaksi mereka.
"Hah, ada apa Keiichiro dan Sakuya?" tanya Jim bingung.
Baik Keiichiro maupun Sakuya tidak menjawab pertanyaan Jim. Mereka berdua saling bertatapan lalu menatap televisi lalu bertatapan lagi.
"Cuman perasaanku saja atau memang Nenek-nenek itu bilang bahwa orang yang menolongnya cantik?" tanya Sakuya dengan memandang horror televisi begitu juga Keiichiro.
"Entahlah." ucap Keiichiro bingung.
"Aku datang!" seru Tsukasa yang sepertinya habis berpatroli.
"Selamat datang!" ucap Jim.
"Tsukasa!" panggil Keiichiro.
"Iya Keiichiro?" jawab Tsukasa.
"Kemana kau semalam bersama Kairi?" tanya Keiichiro yang membuat pipi Tsukasa memerah tetapi sedetik kemudian bisa dia normalkan kembali.
"Aku dan Kairi kun berjalan di jembatan kota," jawab Tsukasa seadanya.
"Apa kau dan Kairi kun membantu orang banyak?" kini giliran Sakuya yang bertanya. Tsukasa menatap mereka berdua heran.
"Iya, ada Grangler menyerang, jadi aku dan Kairi kun menolong mereka," jawab Tsukasa lalu memandang mereka berdua yang langsung bertatapan aneh.
Dapat Tsukasa lihat, Keiichiro dan Sakuya mengangguk.
"Kau harus lihat ini!" ucap Keiichiro yang menduduk Tsukasa di depan televisi. Sedangkan Sakuya membuka Televisi dan mengatur berita tadi yang telah mereka lewatkan.
....................
Bistro Jurer.
"Hahahahhaha."
Suara tawa Umika menggema di seluruh Bistro membuat Touma dan Kairi yang melihatnya jadi heran.
"Hei, ada apa dengannya?" tanya Kairi pada Touma yang di jawab dengan kedipan bahu.
"Coba kalian lihat ini!" ucap Umika yang berlari mendekati kedua temannya itu. Kairi dan Touma yang penasaran langsung menonton berita di layar handphone Umika.
Selang beberapa menit....
"Hahahhaha." gema tawa Umika semakin keras dengan Touma yang ikutan tertawa walaupun tidak sekeras Umika.
"Hei! kalian pikir yang menyelamatkan mereka itu adalah aku?" seru Kairi yang sepertinya sadar telah di tuduh teman-temannya.
"Ya, tentu saja karena hanya kau yang berada di luar pada jam segitu," ungkap Umika sembari terkekeh lagi. Kairi menatapnya tajam.
"Wanita yang cantik," ejek Umika pada Kairi yang menatapnya tajam.
"Jika bukan kau lalu siapa?" kali ini Touma yang bertanya.
"Aku tidak tahu!" ucap Kairi.
"Aku dan Tsukasa chan sedang melawan Grangler saat itu!" Kairi menjelaskan kejadian kemarin.
"Benarkah?" tanya Umika dan Kairi dengan mantap mengangguk.
"Jika bukan kau lalu siapa?" kali ini Touma mengulang pertanyaannya.
"Dan pencuri harta karun ini adalah seorang wanita dengan pengakuan Nenek tadi." ucap Umika sembari menatap handphone nya.
....................
Kembali pada Tsukasa.
"Tidak mungkin!" seru Tsukasa.
"Aku dan Kairi kun saat itu sedang melawan Grangler!" jelas Tsukasa membuat Keiichiro, Jim dan Sakuya bingung.
"Aku sudah memberitahukan kepadamu kan Keiichiro." ucap Tsukasa sembari menatap Keiichiro.
"Jika bukan Kairi lalu siapa?" tanya Keiichiro entah kepada siapa.
"Entahlah." ucap Tsukasa.
"Bagaimana kalau kita ke Jurer saja untuk mencari tahu hal ini!" seru Sakuya dengan penuh semangat.
"Bilang saja kau ingin menemui Lupin Yellow itu Sakuya," celetuk Jim lalu fokus kembali pada komputernya.
"Bukan begitu!" bela Sakuya.
"Sudahlah ayo." ucap Keiichiro pada Sakuya dengan menepuk salah satu pundaknya sembari tersenyum.
..........
Bistro Jurer.
"Selamat datang!" ucap Umika kepada Keiichiro dan yang lainnya sembari tersenyum.
"Pesan 3 kopi ya dan roti perancis!" ucap Keiichiro pada Umika.
"Baiklah." jawab riang Umika sembari melambaikan tangan pada Umika yang di jawab senyuman hangat.
Melihat yang datang adalah Tsukasa, Kairi langsung berdiri dari duduknya dan menarikkan kursi untuk Tsukasa.
Melihat perbuatan yang tidak terduga dari Kairi membut kedua pipi Tsukasa memerah. Ia duduk dari kursi tarikkan Kairi untuknya, Kairi dan Tsukasa lempar senyum manis satu sama lain.
Sakuya dan Keiiciro terkekeh geli memandang mereka berdua.
"Kairi!" panggil Keiichiro.
"Ya Keichan?" jawab Kairi sembari menatap Keiichiro.
"Apa kau yang membantu orang-orang di berita televisi tadi siang?" tanya Keiichiro pada Kairi.
Bukan hanya Kairi saja yang kaget tapi juga Touma dan Umika yang menatap mereka dari jauh.
"Seperti yang aku bilang sebelumnya Keiichiro, Kairi kun dan aku saat itu sedang melawan Grangler. Kairi bukanlah orang yang di maksud oleh Nenek-nenek di berita tadi!" jelas Tsukasa yang sepertinya menjawab pertanyaan Kairi.
"Jika bukan Kairi, lalu siapa Senpai?" kali ini Sakuya ikut bertanya.
"Sepertinya itu adalah LupinRanger misterius." ucap seseorang yang tiba-tiba saja muncul di samping Umika.
"Kogure!" seru Umika kaget dan Kogure hanya tersenyum menatap orang-orang yang kaget karena kedatangannya.
"Apa dia memang suka muncul tiba-tiba begitu?" bisik Sakuya pada Kairi yang hanya bisa di dengar Keiichiro dan Tsukasa.
"Dia memang begitu." jawab Kairi.
Selang beberapa menit....
Kogure duduk sembari meminum kopinya, Ia duduk dengan Keiichiro, Sakuya dan Umika. Sementara itu, Tsukasa, Kairi dan Touma duduk di meja dekat mereka.
"Kira-kira siapa pencuri harta karun ini Kogure?" tanya Keiichiro.
Sebelum menjawab Kogure tersenyum menatap ketua polisi itu.
"Aku tidak tahu." jawab Kogure tenang.
"Hah!!!" seru Kairi, Tsukasa, Sakuya dan Umika menatap Kogure dengan pandangan terkejut.
Sementara itu Keiichiro dan Touma menghela nafas.
"Kau tidak merengkrut LupinRanger lainnya kan?" tanya Kairi dengan memandang curiga Kogure.
"Tidak." jawab Kogure sembari meminum kopinya lagi.
"Tapi yang anehnya, kenapa Ia menolong warga bukannya mencari koleksi Lupin?" celetuk Umika tiba-tiba.
"Kau benar Umika chan, Ia seperti tugas kami membantu warga sipil tetapi berpakaian LupinRanger." ucap Sakuya.
"Tapi apapun niatnya, dia telah mencuri identitas kami sebagai LupinRanger padahal dia bukan anggota LupinRanger!" seru Touma yang sepertinya sudah geram.
"Iya, tugas kami adalah mengambil koleksi Lupin," ucap Kairi.
"Dan tugas kami adalah menolong warga sipil," sambung Tsukasa.
Kogure tersenyum menatap Tsukasa dan Kairi.
Ia meletakkan cangkir kopinya
"Kalian semua benar." ucapnya.
"Kita harus menangkapnya!" seru Kogure. Mereka semua saling bertatapan lalu menatap Kogure bersamaan.
Di gedung yang berada dekat Jurer, seorang wanita yang berdiri di tengah kegelapan malam menatap mereka dari kejauhan.
Bersambung
.
.
.
.
.
Hai readers^^
Makasih buat yang baca, komen dan vote. And gimana cerita ini menurut tanggapan kalian?.
Sinopsis Chapter 11
Touma, Umika dan Kairi mendapatkan kejutan dengan kedatangan pelanggan yang tidak terduga. Di sisi lain, para polisi yang melihatnya juga terkejut terutama Tsukasa.
Next....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro