
Kenangan dan Kesedihan dalam Setiap Daun Jatuh
~Amanda Tora~
Oktober tiba dengan angin yang dingin,
Membawa kenangan yang tidak pernah hilang.
Di balik daun-daun yang berguguran,
Ada elegi yang terucap dengan lirih dan tenang.
Bulan ini menyimpan duka yang dalam,
Mengenang mereka yang telah pergi tanpa salam.
Di setiap tetes hujan yang jatuh perlahan,
Ada air mata yang mengalir, tidak tertahankan.
Langit kelabu menutup hari,
Menyelimuti dunia dengan kesedihan yang sunyi.
Oktober menjadi saksi bisu,
Dari perpisahan yang menyayat kalbu.
Di malam-malam yang panjang dan sunyi,
Kita kenang mereka dalam doa dan hening.
Setiap bintang yang berkilau di angkasa,
Adalah cahaya dari jiwa-jiwa yang telah tiada.
Dalam kesendirian yang tak terelakkan,
Kita temukan kedamaian di dalam kenangan.
Oktober adalah waktu untuk meratap,
Namun juga untuk mengenang, dengan penuh harap.
Setiap helai daun yang jatuh ke bumi,
Adalah tanda dari waktu yang terus pergi.
Kita belajar menerima kehilangan,
Dan menemukan kekuatan dalam kenangan.
Bulan ini adalah elegi panjang,
Mengiringi langkah kita yang penuh kerinduan.
Namun di balik duka yang mendalam,
Ada cinta yang tetap abadi, tidak pernah padam.
Oktober membawa kita pada refleksi,
Tentang hidup dan makna dari setiap relasi.
Dalam hening kita merenung,
Mencari makna dari setiap waktu yang berkunjung.
Di ujung senja yang semakin pudar,
Kita biarkan air mata mengalir tanpa sadar.
Namun dalam kesedihan yang mendalam,
Ada harapan yang tetap kita genggam.
Elegi di bulan Oktober adalah pengingat,
Bahwa setiap perpisahan adalah bagian dari hidup yang syahdu.
Dalam duka, kita menemukan makna,
Dan dalam kehilangan, kita temukan cinta yang tetap menyala.
-Indonesia, 01102024-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro