~Amanda Tora~

Di tengah malam yang sunyi dan kelam,
Terukir kisah yang penuh dendam.
G30SPKI, bayang-bayang kelam sejarah,
Menggores luka, dalam waktu yang tak mudah.

Langit malam menyimpan kisah pilu,
Jerit tangis dan rintih yang tidak pernah berlalu.
Dalam gelapnya malam pengkhianatan,
Tumpahlah darah, memekikkan penderitaan.

Para pahlawan yang gugur dalam senyap,
Menjadi saksi bisu dari malam yang gelap.
Dengan keberanian yang tidak pernah padam,
Mereka berjuang, hingga akhir yang kelam.

Di setiap tahun yang kembali berulang,
Kita kenang tragedi yang penuh duka.
Hari Peringatan G30SPKI menjadi monumen,
Untuk mengingat sejarah, yang tidak boleh dilupakan.

Tangisan keluarga yang kehilangan,
Menyatu dengan doa yang penuh harapan.
Agar sejarah kelam ini menjadi pelajaran,
Tentang pentingnya perdamaian dan persatuan.

Dalam setiap elegi yang terucap,
Ada rasa duka yang tak pernah lelap.
Kita kenang mereka yang telah pergi,
Dengan hati yang penuh hormat dan empati.

Malam itu adalah malam gelap gulita,
Menghancurkan banyak harapan dan cita-cita.
Namun, dari kegelapan itu, kita bangkit,
Menemukan kekuatan untuk terus melangkah, tidak pernah terimpit.

Hari Peringatan G30SPKI adalah peringatan,
Agar kita selalu waspada dan penuh kewaspadaan.
Jangan biarkan sejarah terulang,
Belajarlah dari masa lalu, dan tetaplah kuat dan terang.

Dalam doa yang kita panjatkan,
Kita harapkan kedamaian dan keselamatan.
Untuk bangsa yang terus berjuang,
Menjaga persatuan, dengan hati yang lapang.

Elegi ini adalah penghormatan,
Untuk mereka yang gugur dalam perjuangan.
Semoga kita semua selalu ingat,
Agar tragedi tidak terulang, dalam lembaran sejarah yang pekat.

Selamat Hari Peringatan G30SPKI!

-Indonesia, 30092024-