6/30
SAKIHAKA KOHARU
Spring, ingin pilih karakter yang mana?
Cheese lebih dulu mengirimkan itu kepadaku bahkan sebelum NPC dari game baru itu muncul menyambutku. Sebelumnya Cheese memang sudah mengatakan padaku bahwa dia sebenarnya sudah mencoba memainkannya beberapa kali sendiri, tetapi sulit sebenarnya memenangkan pertandingan ini tanpa kenal betul dengan karakter teman sendiri.
Baru pagi tadi, Cheese merekomendasikanku untuk ikut berpartisipasi dalam game ini. Dia bilang aku akan menyukainya. Grafik, storyline, dan bahkan kesan selama memainkan game itu.
Dan ya, baru masuk ke dalam server yang dibuat oleh Cheese, ada dua pilihan gender.
Hm ... sebenarnya ini bukan pertama kalinya kami berdua memainkan game seperti ini. Beberapa kali pula, Cheese mengalah padaku dengan memilih karakter perempuan, membiarkanku mendapatkan peran laki-laki.
Mungkin sesekali, kami memang harus bergantian. Untungnya Cheese bukan tipe yang mempermasalahkan hal kecil seperti ini, Cheese bersikap sangat dewasa dan selera game kami memang sama, jadi kurasa wajar saja pertemanan dunia game kami bisa bertahan selama ini.
Klik, dan akhirnya Cheese ada di karakter laki-laki, sementara aku mendapat karakter perempuan.
Perkenalan jalan cerita sebelum masuk di game play cukup singkat. Intinya diceritakan bahwa karakter kami--Cheese dan Spring--adalah salah dua orang dari sekian banyaknya manusia yang bertahan setelah invasi makhluk luar angkasa. Banyak manusia yang kemudian ditembak dengan laser pengeras dan akan dibawa ke planet asal mereka. Spring dan Cheese berhasil menyusup di transportasi angkasa dan memulai misi dan rencana untuk keluar dari piring terbang tersebut.
Sebenarnya game ini cukup aneh untuk misi dua manusia mungil tanpa apa-apa dan mempunyai misi keluar dari kapal angkasa alien. Jadi apa tujuan kita masuk?
Karena ini hanya game, aku akan menghargai developer-nya.
Kirim.
Hahaha, aku setuju.
Mungkin kita akan mengambil kapal angkasa yang kecil.
Seperti game-game pada umumnya, mereka lebih dulu memberikan pemanasan tentang cara mengendalikan game. Karakter Cheese dan Spring punya kemampuan yang berbeda. Cheese di sini berpedang, sementara aku memanah. Skill akan terus meningkat sesuai level dan misi yang berhasil dilewati.
Makhluk asing yang muncul bersama dengan teknologi mereka harus dibunuh lebih dulu, untuk mengambil alih senjata mereka. Dan itulah yang kami lakukan, terus menerus memainkan game itu dalam hening, karena rupanya sangat sulit menemukan waktu yang tepat untuk mengetik.
Cooldown senjata juga bukan waktu yang lama, waktu tenang juga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan mencari sumber energi untuk mengisi tenaga senjata.
Sulit sekali berkomunikasi denganmu. Bagaimana kalau kita menyalakan speaker?
Itu yang dikirimkan Cheese kepadaku.
Jari-jariku sempat membeku selama beberapa saat, sebelum akhirnya kusadari bahwa gelombang kedatangan alien telah tiba sehingga aku harus segera membersihkan jalur. Tidak sempat membalas pesan Cheese, kami kembali membuat pertumpahan darah ungu.
Di masa cooldown, aku menyempatkan diri membalas pesan Cheese.
Di permainan selanjutnya saja.
Dan Cheese membalas dengan cepat, Oke.
Setelah sekian jam bermain game ini, akhirnya pedang Cheese sudah di level maksimum. Cheese memang selalu memprioritaskan level senjata daripada skill yang lain--aku hafal betul dengan tabiatnya itu.
Akhirnya kami sampai juga di pusat kontrol kendaraan. Dari storyline yang kusimak ketika luang, musuh di pengendali adalah LIX. Itu adalah nomor romawi 59, kata Cheese. Artinya pesawat yang menyerang bumi adalah pesawat nomor 59. Bisa jadi ada pesawat 1 sampai 58 lainnya yang masih berkeliaran di luar angkasa lepas.
Dan itu membuat kami mendapatkan misi baru; mengambil alih pesawat, bukan kabur seperti rencana awal.
Selama penyerangan Lix, Cheese yang maju untuk pertarungan antar pedang. Sebab di level sebelumnya, semua senjata laser sudah dinonaktifkan penggunaannya. Cheese memang cekatan memberikan celah bagiku untuk menembak di saat kritis, sehingga akan lebih mudah bagi kami untuk menumbangkan Lix.
Kemenangan telah di depan mata ketika HP Lix telah memperlihatkan warna merah. Bagus, hanya tinggal beberapa hit dan kami dapat mengalahkan alien terakhir. Pesawat ini akan diputarbalik ke Bumi, tentu saja.
Namun tidak kusangka, diambang kematiannya, tiba-tiba Lix menekan tombol stabilitas udara. Jelas di sini aku dan Cheese dalam bahaya besar.
Poin health-ku dan Cheese berkurang drastis. Aku sudah berlari ke pintu keluar, tetapi pintu itu ditutup dan daya pesawat telah mati. Kami berdua terjebak di ruang pengendali bersama bangkai Lix.
Apa yang akan kita lakukan?
Cheese merespons dengan tenang, Ini sudah sesuai dengan storyline-nya. Tenang. Yang penting pesawat ini tidak meledak.
Haha. Aku benar-benar ingin tertawa. Cheese kurang menghayati game ini, berbeda sekali denganku. Dan Cheese curang, sudah lebih dulu mencari informasi tentang jalan cerita ini.
Tiba-tiba di layar, karakter Cheese dan Spring saling berbicara.
Spring: Cheese!
Cheese: Spring! Kemarilah!
Spring: Apa ini akhir-nya?
Cheese: Mungkin.
Spring: Ada yang ingin kuberitahu kepadamu.
Cheese: Hm...?
Spring: Aku--
"Oke, skip," gumamku sembari menekan tombol skip. Klise sekali. Sudah seharusnya aku mencurigai ini sejak pemilihan dua karakter berbeda gender.
Akhir dari orc 1 ini adalah kegantungan cerita seperti itu. Namun karena masih ada preview untuk orc 2, maka dapat disimpulkan bahwa ini belum selesai. Ada pesawat lain yang menyadari kejanggalan pesawat LIX dan memutuskan untuk memeriksa. Namun orc itu masih dikunci, belum dirilis.
GELI HAHA.
Setuju -_-
Kalau gender kita tidak sama sih, tidak apa-apa.
Kalau tidak sama pun, aku sudah punya orang yang kusukai, tahu.
Hahaha, tertolak!
Aku tertawa pelan, bergumam seorang diri, "Kalau tidak sama, akan canggung sekali, sih."
Konatsu mendekatiku, "Sudah belum? Kapan mengerjakan PR-nya?"
"Oh iya, sudah kok!"
Buru-buru kuucapkan salam perpisahan pada Cheese, kemudian bergegas mengerjakan PR bersama adikku.
Permainan kali ini memang panjang, tapi juga mengasikkan.
Mungkin lain kali aku bisa berbicara dan bertemu langsung dengan Cheese.
Aku ingin berteman baik dengannya.
***
6/30
Tema: Space Opera.
Hampir pingsan. Sumpah.
Cindyana H
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro