Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

5/28

NINOMIYA MERUMI

Penyesalan terbesarku tahun ini: mengiyakan semua kontrak yang disodorkan oleh managerku tanpa mengulasnya lebih dahulu. 

Kupikir tahun ini akan menjadi permulaan tahun yang sempurna. Tanpa pesaing yang rumit dan tren-tren fashion dan kecantikan yang semakin naik levelnya, tetapi nyatanya terjebak dalam situasi rumit di mana aku harus bertindak tanpa pengarahan adalah sesuatu yang di luar kendali. 

Tahun sebelumnya, aku dan Aisaka Reina pernah terlibat dalam satu drama klasik yang sama. Production House yang merekrut kami memutuskan untuk menjadikan Aisaka Reina sebagai heroine dan aku sebagai pemeran sampingan. Bukankah masa lalu yang satu itu terdengar sangat basi dan sudah tidak update?

Masalahnya, kini bersamaan dengan popularitasku yang meningkat dan juga Aisaka Reina yang tenggelam kabarnya, membawa sebuah kebetulan yang lumayan tidak menyenangkan. 

Ya, mereka memutuskan untuk membuat seri kedua, alias kelanjutannya. 

Dulunya, aku berpikir bahwa kelanjutan seri merupakan kabar baik. Selain karena berarti bahwa seri pertama cukup sukses besar, itu juga menandakan besarnya luapan-luapan penonton yang menginginkan kelanjutannya. 

Dan ya, aku ada situasi itu. 

Masalahnya..., 

"Apa yang bisa dilanjutkan dari cerita The Little Mermaid?" Aku mendesis dan berdumel seorang diri di mobil. 

Bukankah sudah jelas bagaimana akhir dari cerita menyedihkan itu? Putri duyung yang telah mengorbankan suaranya untuk sepasang kaki tidak berhasil membatalkan pernikahan pangeran yang telah direncanakan jauh-jauh hari, lalu akhirnya menjadi buih setelah melompat ke laut. 

Aisaka Reina sebagai putri duyung dan aku sebagai putri kerajaan seberang yang menikahi pangeran. 

Bagiku, membuat seri kedua untuk kelanjutkan konyol hanya akan menghilangkan estetika cerita. 

"Apakah mereka akan menghidupkan kembali sang putri duyung dan membiarkanku mendapatkan peran antagonis? Ini aneh!" 

"Kau belum mendapatkan naskahnya, jadi jangan marah-marah karena asumsimu sendiri." Nana-San berujar pelan. 

"Asumsiku hampiiiir tidak pernah salah. Aku sudah cukup tahu bagaimana kebusukan dan kepicikan dunia hiburan. Mereka tidak akan puas sampai mendapatkan untung sebanyak-banyaknya!" Aku mengacak-ngacak rambutku yang masih terurai dengan sebal. 

"Mengapa kau terlihat sangat kecewa? Bukankah seri kedua itu pertanda bagus?"

Kuhela napasku sepanjang yang kubisa, "Mereka hanya menginginkan Aisaka Reina kembali dan memanfaatkan kenaikan popularitasku di waktu bersamaan, aku tahu itu." 

Nana-San mengangguk dan menjadi pendengar yang baik selama aku terus membicarakan kerisauan dan protesku. Untungnya, managerku yang satu ini bisa diajak curhat tanpa perlu membocorkan tetek bengek apapun ke Okaa-San. 

Kuratapi pandanganku ke luar jendela mobil. Entah sudah berapa lama aku tidak bertemu dengan ibuku. Entah apa yang dilakukannya. 

"Kau jelas tahu kalau sepupu-sepupumu sangat pintar dan bertalenta. Kupikir kau harus punya sesuatu yang lebih menonjol daripada mereka, karena kau pasti juga tidak mau direndahkan, kan?" 

Seperti kilasan balik, kata-kata itu terdengar di kepala. Rasanya aku benar-benar ingin berhenti memikirkan apapun saat ini. 

Di dalam cerita The Little Mermaid tidak menceritakan tentang orang tua sang putri duyung di lautan. Mungkinkah mereka mencarinya? Mungkinkah mereka tidak pernah menyadari bahwa buih-buih di antara mereka pernah adalah putri mereka? Atau mungkinkah mereka juga tidak peduli? 

Nana-San menepi setelah mendapatkan notifikasi dari ponsel. Senyumannya tampak mengembang dari kaca spion. 

"Hei, aku sudah mendapatkan kabar mengenai seri keduanya. Di sana hanya akan menceritakan tentang kehidupan sang pangeran dan istrinya setelah pernikahan mereka. Konfliknya mengenai kecurigaan pangeran bahwa istrinya bukanlah penyelamat," sahut Nana-San. 

"Itu konyol. Suara mereka berbeda, mengapa pangeran tidak menyadarinya?" tanyaku sambil melipat kedua tanganku di depan dada. 

"Hm, mari mengesampingkan fakta itu." Nana-San kembali melanjutkan bacaannya. "Ah, Reina tidak ada dalam list tokoh." 

"Hoh? Jadi mereka membiarkannya menjadi buih?" Aku berdecak sinis. 

"Ya, bagaimanapun juga, di seri pertama kisah sang putri duyung telah berakhir." 

Aku lagi-lagi berkomentar sinis, "Lalu, apakah pantas jika judulnya masih The Little Mermaid?"

"Dan di bagian plot twist-nya, kau juga seorang putri duyung."

"Mereka pastiii bercandaa, iya kan?!" ucapku tidak percaya. 

***

5/28

Tema: Kelanjutan dongeng setelah ending. 

Aku literally mulai ngetik cerita ini jam 9.30. 

Paus ini ya .... kenapa siiih deadliner sekali



Cindyana

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro