
22/30
NINOMIYA CHIZUKO
"Apakah ada pertanyaan?"
Aku bertanya kepada Suzuko dan Merumi yang sedaritadi melihat ke arahku dengan penuh penilaian. Padahal aku baru saja pulang dari sekolah dan menemukan mereka berdua dan Kuroto di ruang tamu, seperti tengah membahas sesuatu.
Masalahnya, tidak ada satu pun dari mereka yang berbicara pasca kedatanganku. Bahkan menyambut kedatanganku. Mereka hanya diam memperhatikanku dengan penasaran.
"Koharu punya kembaran?" tanya Merumi.
Aku meletakkan teh di depan Kuroto--karena ternyata Suzuko sedang belajar bersama Kuroto tanpa memberikannya minuman, ketika Merumi datang. Jadi aku yang menggantikan Suzuko memperlakukan tamu dengan layak.
"Apa aku tidak mengatakannya kepadamu kemarin?" tanyaku.
"Tidak sama sekali!" Merumi memelototiku.
"Jadi benar Merumi-Nee salah orang?" tanya Suzuko.
"Itu yang daritadi sedang dia katakan padamu," sahut Kuroto tanpa minat.
"Kuroto tidak usah ikut campur!" balas Suzuko. "Jadi, Chizu-Nee, tadi Merumi-Nee diantar oleh Konatsu-Senpai sampai kemari! Bukankah Konatsu-Senpai sangat baik?"
Aku mengerjapkan mata beberapa kali. "Konatsu? Kok bisa?"
"Aku salah orang! Kupikir dia Koharu dan--" Merumi menggelengkan kepalanya histeris. "Astaga! Imageku!"
"Aku tidak tahu kalau kau sudah berteman baik dengan Koharu," ucapku. "Ngomong-ngomong, mengapa kau datang ke sekolahku tanpa mengabarkan?"
Merumi memutar ujung rambutnya dengan telunjuk, "Tadinya aku ingin menghubungimu, tapi karena terakhir aku datang kau kelihatan sibuk, jadi ya...."
"Setidaknya kau bisa memberitahuku untuk memastikan, kan?"
Suzuko duduk di seberang Kuroto sambil terus mengajukan protes, "Apa saja yang kau bicarakan dengan Konatsu-Senpai?"
"Tidak ada, dia sangat pendiam."
"Lalu mengapa tiba-tiba dia mau mengantarmu ke sini? Apa yang kau katakan padanya?" protes Suzuko lagi.
Kuajak Merumi ke kamar kami bertiga agar tidak mengganggu Suzuko dan Konatsu yang sedang belajar. Suzuko pernah bilang bahwa dia menyukai Konatsu, jadi kurasa dia akan terus bertanya tanpa akhir.
Saat sedang meletakan tasku di atas kasurku, kulirik kembali Merumi yang masih saja terus menatapku dengan tatapan menilai.
"Memangnya kau tidak sibuk?" tanyaku.
"Sibuk, sih," balas Merumi, masih memutar ujung rambutnya.
"Lalu mengapa kau datang ke sekolah? Akan sangat sulit bagimu, kalau sampai ada yang mengenalimu."
Merumi menarik napas, "Aku ingin bertemu, oke?"
Tentu saja aku terkejut. Seorang Merumi tiba-tiba mengatakan bahwa dia ingin bertemu denganku. Merumi yang selalu berlagak seperti putri itu.
"Kalau kau rindu, kan tinggal menghubungiku saja."
Merumi sudah membuka mulutnya, tapi dia menutupnya kembali, mambatalkan apapun yang hendak dikatakannya.
"Kau menginap hari ini?" tanyaku.
"Aku sibuk malam ini, jadi, tidak." Merumi tiduran di ranjang milik Suzuko, mungkin terlalu lelah untuk memanjat dan tiduran di ranjang kosong yang ada di ranjang atas. "Chizu, aku boleh tanya sesuatu?"
"Tentu saja. Mau tanya apa?" tanyaku.
"Kau punya laki-laki yang kau sukai?"
Tentu saja pertanyaan Merumi membuatku kaget. Belum pernah ada yang menanyakannya padaku, baik Yuzu-Nee ataupun Suzu.
"T-tentu saja punya," balasku.
Merumi menghela napasnya cemberut, "Kurasa semua orang yang bersekolah normal akan tetap punya seseorang yang disukainya, ya? Hmm."
"Ada apa sih?"
"Siapa yang kau sukai? Koharu atau Konatsu?" tanya Merumi tiba-tiba, yang membuatku menggeleng histeris.
"Tidak keduanya!" balasku. "Kau belum bertemu dengannya."
Merumi diam selama beberapa saat, "Hmm, begitu ya."
Aku tidak tahu apa yang dipikirkan Merumi, tapi sepertinya baru kali ini dia membicarakan sesuatu seserius ini.
***
22/30
Tema: "Apakah ada pertanyaan?"
Pegeeeeel astagaaaa
Cindyana H
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro