Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

22/28

NINOMIYA MERUMI

Orang-orang bilang, masa depan gemilang yang menungguku masih panjang, dan aku setuju dengan itu.

Tapi, perkataan mereka tentang diriku yang tidak seharusnya ada di sini, itu cukup mengangguku. Itu tidak benar.

Mengapa banyak orang yang mengatakan banyak hal seolah mereka punya hak untuk menentukan apa yang akan kulakukan?

“... Jadi, apa kau akan bolos?”

Chizuko bertanya sambil menatapku dengan sangat datar, seolah meragukan tekadku karena telah memilih jalanku sendiri. Terkadang, melihat Chizuko yang hidup tanpa beban seperti itu bisa membuatku merasakan kecemburuan yang teramat dalam. Hidup memang setidak adil itu.

Chizuko tahu apa yang terjadi pada hari pertama saat aku pindah kemari. Banyak teman-teman sekelas yang kaget melihat keberadaanku. Beberapa dari mereka cukup antusias untuk melupakan aturan untuk tidak mengeluarkan ponsel, tapi masih ada yang melakukannya seterang-terangan itu.

Aku tidak akan terganggu selama itu adalah pemotretan satu arah dan aku bisa berfokus hanya pada satu lensa, tapi jika dipotret dari berbagai arah dan ketika aku tidak bisa mengetahui tujuan mereka memotretku, aku benar-benar akan penasaran sekaligus ketakutan.

Namun, bukan hal itu yang paling menggangguku.

Kupikir mereka akan bosan setelah seminggu, tetapi nyatanya sampai hari ini aku hanya bisa berbicara dengan santai dengan ketiga sepupuku di sekolah, oh dan juga tetangga mereka yang terkadang makan siang bersama mereka di kantin.

Aku bahkan tidak bisa terbiasa dengan teman dekat Chizuko yang ternyata adalah penggemar beratku. Saat aku mengatakan bahwa dia adalah penggemar berat, itu artinya dia telah membeli semua majalah yang menampilkan wajahku di sana (ya, meskipun harus kuakui bahwa tidak terlalu banyak majalah yang menawarkanku menjadi model).

Bahkan untuk pengambilan film pertamaku pun harus dibatalkan dengan alasan yang menyakitkan. Aku … masih begitu terpukul dengan kepergian Aisaka Reina.

Dia ramah, aku harus mengakuinya. Namun, aku tidak berkomentar banyak di media ketika mereka menanyakan kedekatan hubungan pertemanan antara kami, apalagi setelah kami tidak sengaja terlibat dalam film yang sama. Aku hanya bungkam, meskipun aku tahu pasti bahwa itu adalah salah satu kesempatan bagi Miru untuk melambung lebih tinggi.

Iya, terbang ke ujung langit, dengan memanfaatkan momen duka dari penggemar Reina.

Sampai sekarang, aku tidak menyesal telah bungkam. Aku juga tidak menyesal karena memutuskan untuk berhenti menjadi Miru bagi semua orang, tetapi menjadi Merumi untuk diriku sendiri.

Banyak yang kecewa dengan keputusanku, salah satunya ibuku. Mereka semua juga pasti bisa mengasumsikan alasan mengapa aku berhenti. Aku tidak ingin seperti Reina yang menghilang tanpa sempat melakukan apapun yang diinginkannya.

Aku pernah membaca artikel tentang hal itu. Mereka mengatakan bahwa menghilangnya Reina Aisaka menjadi faktor utamaku untuk berhenti. Aku sampai rela menghubungi mantan agensiku kembali untuk meminta mereka membantah pernyataan itu.

Seolah-olah, mereka mengatakan bahwa Reina adalah dalang utama yang membuatku berhenti bermimpi lebih tinggi.

Tidak, mereka salah. Aku tahu persis bahwa ini bukan mimpi dan keinginanku, atau milik Reina.

“Merumi?” Panggilan dari Chizuko berhasil membuatku kembali tersadar dari pikiran panjangku.

“Chizu.”

Chizuko terdiam, tapi pandangannya yang fokus menatapku menandakan bahwa dia memang mendengarkanku dengan seksama.

“Apa kau juga berpikir bahwa aku mengambil keputusan yang salah?” tanyaku.

Chizuko memang seumuran denganku, tetapi dia adalah orang paling netral dan paling bijaksana yang pernah kukenal. Jadi, kupikir melimpahkan pertanyaan yang tidak pernah kutanyakan selama ini kepada Chizuko adalah pilihan yang benar.

Aku sendiri juga telah yakin dengan jawabanku, tetapi mendengar begitu banyak pendapat yang berbeda denganku, aku jenuh dan merasa bahwa tidak ada yang memihakku. Bukan berarti aku meragukan keputusanku karena hal itu, aku masih begitu yakin bahwa aku melakukan hal yang benar dan aku butuh seseorang untuk memihakku.

“Kau sudah terlanjur melakukannya, lalu mengapa masih mempersoalkan benar atau salah?” Pertanyaan balik dari Chizuko malah membuatku agak kebingungan. “Kau hanya perlu menjalaninya hingga kau merasa muak.”

“...Eh?”

“Apa kau menyesal?” tanya Chizuko yang langsung kubalas dengan gelengan yakin.

Chizuko tersenyum lembut, membuatku merasa begitu tenang. Mungkin ini rasanya dibela ketika seluruh dunia menyalahkan kita. Begitu damai, seolah semua beban yang ada di bahuku terangkat sepenuhnya.

“Kadang mereka hanya belum bisa menerima, bersabarlah sedikit lagi, Merumi.”

Aku tidak tahu bahwa nama ‘Merumi’ begitu menenangkan. Itu adalah kenyataannya, dan meninggalkan ‘Miru’, aku tidak akan menyesalinya.

Aku harus lebih bersabar.

***

Tema: orang yang membuatmu berhenti bermimpi.

Setelah menulis sampai hari ini, aku baru ngeh kalau Chizuko ini rada kuudere (tipe yang di depannya kelihatan cuek, tapi aslinya dia sangat hangat dan baik). Tapi kayaknya dia nggak sampai secuek T*** ya, karena sebenarnya aku masih sering menggambarnya sedang tersenyum.

Untuk kalian yang bingung mengapa sifat Merumi di sini dan di paralel sebelah agak berbeda, aku bisa menjelaskan sedikit (karena kemungkinan ini chapter terakhir yang berisi tentang cerita Merumi).

Merumi di sini masih SMP 2 ya, dan saat ini dia memang masih belum terlalu populer (apalagi kalau dibandingkan sama Rainna) tapi karena ada fenomena menghilangnya orang-orang, semuanya panik dan mulai berpikir tentang apa yang ingin mereka lakukan sebenarnya di kehidupan ini.

Merumi di sini pun sadar, dia memang senang menjadi Miru / artis, tapi ada hal lain yang lebih ingin dilakukannya dibandingkan itu. Bahkan Reina sebelum menghilang juga sebenarnya sudah pernah mengatakan kepada Merumi kalau film ‘The Little Mermaid’ akan menjadi film terakhirnya karena Reina juga ingin berhenti (dengan alasan yang sama, tapi dia tidak menjelaskan).

Itulah kenapa di paralel dua, Rainna begitu mudah melepaskan ketenarannya untuk bergabung di Sky Academy, sementara bagi Merumi yang telah berjuang jauh untuk posisinya, dia harus bisa menjadi yang terbaik di saat ia masih muda dan mampu.

(ngerti kan?)

Aku masih punya keinginan yang sama: yaitu memunculkan PIYAK walau hanya satu kaliiii. Tapi tema-tema dari kemarin benar-benar tidak mengizinkan. Hanya tersisa 6 hari lagi, jadi kalian bantu aku mendoakan tema yang lebih baik lagi yaaaaaa.

Aku yakin, ketika Piya muncul, kalian bakal lupa sama pemeran asli Lukewarm wkwkwkwk. Aku sudah menyiapkan spesial chapter, soalnya heheheh.

See u!

Cindyana

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro