Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

18/28

NINOMIYA CHIZUKO

"Jadi, kau sudah baikan dengan Kuroto?" tanyaku. 

Suzuko yang tadinya sedang melahap makanannya dengan semangat, langsung menatapku dengan tatapan sedatar-datarnya. Sendoknya berhenti di udara, seolah mempertanyakan keseriusanku dalam bertanya. 

"Kalau tidak baikan, mana mungkin bisa masuk ke kamar semalam." Yuzu-Nee mewakiliku menjawab, sementara semalam aku hanya tiduran di tempat tidur, memikirkan kata-kata Yuzu-Nee tentang perasaan Kuroto pada adikku. 

Ngomong-ngomong, aku masih tidak bisa mempercayainya. Kalau memintaku memilih membiarkan Suzuko bersama Kuroto atau Konatsu, tentu saja tidak perlu dipertanyakan lagi. Masalahnya, aku punya hak apa sih untuk mengurus masalah Suzuko? 

"Kami tidak bertengkar, kalian saja yang berlebihan," balas Suzuko. 

"Lalu, mengapa Kuroto tidak ikut makan siang hari ini?" tanya Yuzu-Nee. 

Suzuko mengerutkan kening, "Kenapa peduli sekali sih dengan Kuroto? Kalau aku juga tidak ikut makan di meja makan saat ini, kalian pasti tidak akan mencariku."

Yuzu-Nee dan aku saling bertatapan, lalu kembali menatap balik Suzuko, "Bukankah itu jelas? Kau pasti makan siang di rumah Kuroto," ucap Yuzu-Nee. 

Mereka berdua memang sering bersama, lalu mengapa aku bisa tidak mencurigai perasaan Kuroto, ya? 

"Ngomong-ngomong, aku ingin membuat cerita tentang--"

Yuzu-Nee langsung bangkit dari duduknya, lalu menepuk bahuku pelan, "Semangat mendengarkan, ya, Chizu. Ini waktunya Video Call dengan Gilbert." 

...bukannya biasa mereka Video Call malam-malam sewaktu di tempat Gilbert sudah terang? Dasar penipu. 

"Chizu-Nee," panggil Suzuko sambil menatapku dengan tatapan memohon.

Aku akhirnya menganggukan kepalaku pasrah, "Kali ini tentang apa?" 

"Petualangan Sherrif dan bar girl! Chizu-Nee tahu beberapa hal penting tentang tema itu, kan?" tanya Suzuko. 

"Tahu, sih. Tapi tidak apa-apa kau membuat cerita baru lagi? Bukannya cerita-cerita lamamu masih belum tamat?" tanyaku yang langsung membuat Suzuko bersiul-siul kecil, meskipun dia tidak tahu cara bersiul.

"Beberapa hari yang lalu, aku habis menamatkan game tema cowboy sih. Alurnya bagus sekali, lho! Jadi ternyata di dekat sana ada tempat penambangan minyak tempat sumur minyak. Lalu, DUAAAAAR! Meledak!" 

Suzuko memelototiku, "Apa-apaan sih? Aku tidak paham." 

"Kau tidak ikut serinya, sih! Aduh, coba kalau ada Kuroto, dia pasti paham," ucapku menyayangkan. 

Tepat saat aku mengatakan begitu, pintu depan terbuka. Rupanya Kuroto sudah masuk ke dalam rumah. Memang, dia sudah sangat diperlakukan seperti keluarga, jadi dia masuk saja seperti bagian dari anggota keluarga Ninomiya. Oh, kami juga begitu kalau bergantian memasak dan mengantarkan makan malamnya di rumah.

Namun karena Kuroto berpikir itu akan merepotkan kami, jadi dia bilang akan ikut makan malam bersama kami. 

"Wah, baru juga dibicarakan," ucap Suzuko, nyaris seperti berdecak mengejek. 

"Apanya?" tanya Kuroto bingung. 

"Tidak apa-apa, sini, ikut makan," pinta Suzuko sambil menepuk meja di sebelahnya. 

Setelah Kuroto mendekat, Suzuko langsung meletakan sumpit dan mangkuknya, lalu berjalan untuk mengambilkan mangkuk khusus milik Kuroto, mengambilkan nasi, mangkuk dan lauk-lauk lengkap untuknya. 

Aku hanya menyimak. 

Sebenarnya, ini rutinitas Suzuko. Memang dialah yang selalu mengambilkan makanan untuk Kuroto dengan dalih bahwa Kuroto tetaplah tamu. Namun, setelah mengetahui perasaan Kuroto, entah mengapa persepsinya terasa amat berbeda. 

"Kau sudah riset?" tanya Kuroto kepada Suzuko. 

"Sudah, tapi membaca sejarah itu membosankan. Apakah aku boleh membuat dunia dan negara sendiri?" tanyanya. 

"Kan hanya cerpen, kan? Riset sesuai kebutuhan ceritamu saja. Kalau bikin dunia baru, justru makin sulit, kan?" 

Suzuko tidak membalas apapun, tampaknya mengiyakan perkataan Kuroto dengan caranya. Aku hanya diam menikmati makananku sambil menyimak percakapan mereka.  

"Ngomong-ngomong, Yuzu-Nee tidak ikut makan?" tanya Kuroto.

"Sudah selesai duluan karena menunggumu terlalu lama," balas Suzuko dengan jutek. 

Kuroto mengabaikan perkataan Suzuko, lalu beralih kepadaku. 

"Chizu-Nee, sudah selesai bermain Bad Mission to Go 3?" tanyanya. 

Aku langsung bersemangat, "Sudah! Gila, plot twistnya hebat sekali! Aku dan Spring tidak berhenti membicarakan tentang ini selama tiga hari." 

"Iya, kan? Aku cengo sendirian waktu memainkannya," balas Kuroto, ikut bersemangat. 

"Penulis naskahnya mikir apa waktu membuat jalan ceritanya?" Aku menggelengkan kepalaku sambil berdecak heran. "Bisa-bisanya ledakan itu membuat cerita berulang dari season pertama. Tidak terpikirkan, ya?" 

"Padahal banyak sekali hint tersirat tentang time traveler di season 2. Sepertinya memang sudah direncanakan," sahut Kuroto. 

"Tapi ini artinya tidak ada season 4 kan ya?" 

"Sepertinya tidak ada. Di outro setelah musik selesai, ada tulisan see you again, bukan to be continue," ucap Kuroto. 

"Sayang sekali, ya, padahal salah satu game yang alurnya mengagumkan sekali." 

"Tapi sepertinya ada spin off, masih satu universe. Ganti tokoh juga." 

Suzuko langsung berdeham keras, "Kalian bicara apa, sih? Aku tidak ngerti." 

"Gini, lho, Suzu. Jadi, ada dua petualang yang--"

Aku lagi-lagi menyimak bagaimana cara Kuroto menjelaskannya dengan pelan-pelan dan sabar, sementara Suzuko yang sudah menyelesaikan makanannya, tetap di meja dan mendengarkan. 

....apa aku tinggalkan saja dua anak ini di sini? 

Tapi bagaimana kalau keadaan menjadi canggung? 

Tiba-tiba, teleponku berbunyi dan aku bersorak keras dalam hati. Dari Merumi, sepupuku. Hebat, Merumi, untuk pertama kalinya kau menjadi penyelamatku. 

Aku langsung membawa piringku ke tempat cuci piring, lalu keluar dari meja makan tanpa dicurigai sama sekali berkat dering telepon itu. 

Tapi, mengapa Merumi menelepon? Aku bertanya-tanya, sebelum memutuskan untuk mengangkatnya. 

***

18/28

Tema: Gacha berita sejarah berdasarkan tanggal ulang tahun.

(jangan lupa drop gambar)

Cindyana

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro