14/30
SAKIHAKA KOHARU
"Konatsu, kau sudah sampaikan ke ketua kelas?" tanyaku.
Hari ini, kami berdua tidak masuk sekolah. Setiap tahunnya, kami selalu begini. Tidak masuk satu hari bersama-sama, dengan alasan yang sama. Tetapi kupikir, semua orang di kelasku mungkin bisa memaklumi dan menerima alasannya sampai tiga tahun ke depan.
"Di grup kelas tidak ada nomor ketua," jawab Konatsu sambil menekan layar ponselnya berulang kali. "Kalau aku sampaikan kepada Ninomiya--"
"Konatsu, biar aku saja!" seruku sambil mengangkat tanganku tinggi-tinggi.
Aku menyimpan nomor telepon Ninomiya. Kemarin aku menyimpannya diam-diam saat sekelas sedang menuliskan nomor ponsel mereka di dalam gerakan pelajar untuk bekerja bakti. Aku tidak pernah mencoba menelepon ataupun menghubunginya. Apalagi jika tanpa alasan khusus.
Baiklah, bagaimana caranya memulai ini?
Sakihaka Koharu di sini, apakah ini Ninomiya?
Sepertinya lucu sekali.
Ninomiya, kami berdua izin tidak masuk, ya.
-Sakihaka Koharu-
Tunggu. Kalau terlalu langsung pada intinya, Ninomiya tidak akan marah, kan?
Jadi aku harus menuliskan apa, ini?
"Koharu-Nii, sudah beritahu Ninomiya?"
"Ah, sebentar lagi," balasku sambil mengetik cepat.
"Jangan lama-lama, lho. Otou-San sudah menunggu."
Akhirnya, aku memutuskan untuk mengirimkannya opsi kedua.
Eh? Kalian berdua sakit bersama-kah?
Apakah kalian baik-baik saja?
Tidak, kami baik-baik saja.
Hanya ada urusan keluarga.
Oke, baiklah. Nanti kusampaikan kepada Atsumi-Sensei.
Baiklah. Mohon bantuan--
Drrrttt. Pesan berbunyi, kali ini via mail. Kulihat pengirimnya adalah Cheese.
Spring, mau main bersama nanti malam?
Aku tidak bisa. Hari ini hari meninggalnya ibuku. Kami pergi melayat sampai siang dan sembahyang sampai malam. Mungkin besok saja?
Eh. Maaf, aku tidak tahu.
Spring, sini, hug hug.
Aku tertawa, Konatsu langsung berbalik menatapku, "Ada yang lucu?"
Aku menggeleng.
Hug hug-nya kalau suatu hari kita sudah bertemu saja.
Sekarang aku pergi dulu, ya. Bye.
Terkirim.
...Tunggu.
Cheese ini laki-laki, kan?
Memangnya ada perempuan yang main game RPG berat dan hampir semua game tempur? Baiklah, mungkin ada, tetapi kan jumlahnya tidak banyak. Tidak mungkin bisa sekebetulan itu.
"Kau sudah siap?" tanya Konatsu.
"Iya, sudah."
.
.
.
Okaa-San meninggalkan kami saat umurku dan Konatsu baru menginjak 5 tahun. Itu artinya, tahun ini sudah tahun ke-sepuluh sejak saat itu.
Ada kecelakaan yang tidak pernah aku dan Konatsu mengerti bagaimana kronologinya. Otou-San belum pernah menceritakan ulang kepada kami, tapi aku yakin, saat dia sudah siap nanti, dia akan menceritakan banyak hal tentang Okaa-San.
Banyak kenangan tentang Okaa-San yang sebenarnya telah tak sengaja kulupakan. Kupikir Konatsu juga pasti berpikir demikian. Kami masih sangat belia saat itu, tidak mengerti situasi.
Satu-satunya yang familier tentang wajahnya adalah selembar fotonya dalam bingkai yang kami pajang dekat ruang tengah. Lalu, beberapa kali pula aku menemukan selembar foto di mana Okaa-San sedang menggendong salah satu dari kami (aku benar-benar tidak tahu apakah itu Konatsu atau aku).
Senyuman Okaa-San di dalam gambar masih terasa begitu aneh. Hangat dan membuatku seperti tersetrum kecil oleh aliran listrik.
Jika Okaa-San sedang mendengarkan ini di surga, kuharap dia tahu bahwa aku dan Konatsu baik-baik saja. Dan kami sangat menyayangi dan merindukannya selama ini.
Aku dan Konatsu tidak akan menyusahkan Otou-San dan pasti akan membuatnya bangga.
* * *
14/30
Tema: Apa yang ingin kau sampaikan kepada orangtuamu?
/angkat lilin tinggi-tinggi/
Cerita ini tidak akan kelam. Cerita ini tidak akan gelap. Cerita ini manis, terang, imut dan penuh gula-gula!
/masih angkat lilin/
Cindyana
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro