Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

14/28

NINOMIYA MERUMI

Semua itu dimulai dengan sebuah kebohongan.

"Jadi, kapan manager-mu akan menjemputmu?" Koharu bertanya. 

"Uh, sebentar lagi, katanya," jawabku. 

Aku berusaha menjadi orang yang baik dengan mengajak Koharu untuk makan siang di cafe ini karena ratingnya di internet sangat tinggi. Bukan karena hari ini hari Valentine, lho ya!

Dan cara mengajaknya kemari adalah dengan membuat kebohongan kecil; mengatakan bahwa aku terpisah dengan manager-ku. Padahal, aku sudah memperingatkan Nana-San untuk tidak ikut campur dalam hubungan pertemanan rahasiaku. Sebab itulah, Nana-San baru akan menjemputku di rumah Chizuko dalam dua jam mendatang. 

Karena sedang pandemi, kukira cafe tidak akan terlalu ramai. Namun perkiraanku tentu salah. Di cafe yang bertema outdoor dan terpapar udara luar, rupanya hari ini lumayan ramai. Aku menggunakan masker dan kacamata hitam, tetapi keberadaanku tidak terlalu dicurigai, sebab semuanya sedang memakai masker. 

"Lagipula, mengapa kau bisa terpisah dengannya?" tanya Koharu. 

Belum sempat aku menjawab, Konatsu bersuara, "Kupikir segala hal yang melibatkan media akan diberhentikan untuk mencegah kerumunan."

Ya, benar. Anak ini membawa saudara kembarnya! Di hari seharusnya dia makan siang dengan seorang gadis! 

Aku sebenarnya tidak ingin merasa terganggu, tapi pada akhirnya mau tidak mau, aku malah merasakannya karena tidak nyaman berbicara dengannya. Konatsu terlalu pendiam dan tatapannya menyeramkan walaupun sedang memakai masker, membuatku paham mengapa Chizuko takut dengan tatapannya. Dan tentu membuatku heran, mengapa Suzuko bisa menyukainya. 

"Aku hanya sedang jalan-jalan siang, kupikir sesekali aku harus menghirup udara segar karena aku sangat sibuk sejak awal tahun." 

Koharu mengangguk sekilas, sedangkan Konatsu tampak menatapku selidik.

"Jadi ..., selama menunggu managerku datang, mungkin kita bisa sekalian makan siang? Aku traktir." 

Koharu tampak terkejut, "Eh, apa tidak apa-apa?"

"Maksudmu makan siang yang kutraktir? Tentu, tidak masalah," jawabku enteng. 

"Bukan, maksudku, kalau kau makan di tempat umum begini, apa tidak apa-apa?" tanya Koharu lagi. 

Ah, aku lupa kalau mau makan, harus membuka maskerku terlebih dahulu. 

"Kalau begitu, kalian pesan makanan saja dulu. Aku bisa bawa pulang dan makan di rumah Chi--" Aku menghentikan kata-kataku, lantaran mengingat dua saudara kembar ini sama-sama menyukai sepupuku yang agak lemot itu. "Aku bisa makan di mobil nanti." 

Saat kulihat Koharu dan Konatsu tengah sepakat untuk memesan menu yang berbeda agar dapat mencoba varian menu, tiba-tiba seorang laki-laki datang menghampiri meja kami. Aku sangat terkejut, sampai-sampai buru-buru menjauh, mengira bahwa itu adalah penggemar yang mungkin menyadari keberadaanku. 

"Koharu, ya?" 

Sayangnya, lelaki itu malah bertanya kepada Konatsu. Darimana aku mengetahuinya? Karena Koharu duduk di depanku dan Konatsu hanya diam sedari tadi. Lagipula, seharusnya semua orang bisa membedakan mereka hanya dari bagaimana tatapan mereka. 

"Eh, siapa, ya?" Koharu yang bertanya. 

Lelaki itu tampak ingin melepas masker, tetapi niatnya terhenti, lalu dia melanjutkan, "Lupa ya? Kita pernah satu klub sewaktu SMP dulu." 

Koharu tampak berpikir sejenak, lalu matanya menyipit, "Oh! Shiron, ya?" 

Hah? Teman lama waktu SMP ya? 

"Lama sekali kita tidak berjumpa," ucap lelaki yang bernama Shiron itu. 

"Terakhir, waktu upacara kelulusan kan?" 

Aku masih menyimak perbincangan mereka, sementara kulihat Kuroto tampak tenang dan masih melihat-lihat menu. 

"Sekarang kau sekolah dimana?" 

Shiron menjawab, "Dekat sini."

"Sekolah yang dekat sini itu--" 

Belum sempat Shiron menyelesaikan kata-katanya, seorang gadis datang dari belakang dan langsung berdiri di sampingnya, "Son--eh, maksudku Shiron, kau sedang a--"

Ketika aku dan gadis itu bersitatap, kami langsung sama-sama saling melotot. 

Aisaka Reina. Walau juga pakai masker dan kacamata hitam, aku tidak akan mungkin salah ingat bentuk mata dan suaranya hanya karena kami tidak bertemu dalam setahun. 

***

14/28

Tema: kata pembuka "Semua itu dimulai dengan sebuah kebohongan."

Hahahahahah



Cindyana 

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro