Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

11/28

POV Author (PAUS)

Sebenarnya, aku tidak punya rencana untuk menbuat konflik antara dua makhluk itu. Ninomiya Suzuko dan Otohara Kuroto sudah terlalu sering bertengkar, sampai-sampai semua dialog pertengkaran mereka tidak perlu kupikirkan kembali—ya, karena mereka memang tidak pernah berpikir panjang kalau saling adu mulut.

Namun, setelah mengetikkan cerita mengenai konflik ini, rasanya entah mengapa sangat seru sekali. Aku antusias dengan keributan besar yang kuciptakan sendiri.

KHUHUHUHUHU!

Aku tidak menyangka bahwa menulis konflik di cerita tanpa konflik seperti ini akan terasa seseru ini. Apakah ini pertanda bahwa aku harus membuat lebih banyak konflik lagi?

Masalahnya, ini adalah cerita tahunan—ya, walau cerita lainku juga digantung sampai sekian tahun—tapi ini event khusus dari NPC yang mana halnya bahwa semua konflik dan perseteruan tidak bisa langsung kuatur seenak keningku. Jadi, tentu saja aku diam-diam mengharapkan munculnya tema yang hebat, sampai-sampai bisa membuat lebih banyak konflik lagi.

Awalnya, Lukewarm hanyalah cerpen yang dibuat seolah bersambung. Memang, lama-lama aku menikmatinya juga, walau harus menangis darah. Yang lebih membuatku bahagia setiap harinya adalah bahwa terkadang aku bisa menuliskannya secara bersambung tanpa sengaja.

Dan di batch keempat ini pun, aku belum menyerah untuk membuatnya tetap bersambung.

Bagaimana pun juga, cerita tentang Chizuko dan kawan-kawannya ini memang sudah ada sejak aku masih SMA. Dan membuatnya menjadi cerpen bukanlah perihal yang sulit. Aku sudah mengerti dan mengenal semua karakternya. Banyak yang berakhir hanya menyukai karakter lain, tetapi aku tidak membuat perasaan mereka terbalas.

Itu letak keseruannya.

Hihihihi.....

Masih sibuk mengetik untuk tema hari ini, tiba-tiba rasa kantuk menghampiriku. Tradisi yang satu itu memang nyaris tak pernah luntur. Mengapa aku begitu mudah mengantuk ketika mencoba mengetik cerita? Padahal jika aku mendapat tantangan untuk membaca komik sampai selesai, itu tentu akan mudah

.

.

.

.

"Ini dia yang membuat kita menderita!"

Aku tidak tahu siapa yang berbicara, tetapi rasanya tanganku diikat ke belakang.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan kepadanya?" Suara perempuan terdengar di antara keheningan.

"Apa kita lenyapkan saja?"

"Tunggu, jangan! Coba bayangkan apa yang akan terjadi kepada kita kalau kita melenyapkannya?"

Mereka semua terdiam, sementara aku berusaha untuk membuka mataku dan melihat keadaan.

"Kalau begitu, ayo kita siksa dia sampai kita puas!"

Mataku langsung terbelalak begitu mendengar percakapan itu. Kami ada di ruangan gelap dan sangat banyak sekali orang-orang yang mengerubungiku, seolah aku baru saja melakukan kesalahan besar yang amat berdosa.

"A-Apa ini? APA YANG KALIAN INGINKAN?"

Seorang laki-laki menghampiriku, lalu menarik napas panjang, "Tolong ya, jangan buat aku ngenes seperti itu."

"Siapa? Siapa kau?!" tanyaku.

"Kuroto, pelan-pelan. Dia baru sadar."

Lelaki itu menghela napas panjang, "Bisa-bisanya dari sekian banyak orang yang ada di Lukewarm, aku yang diberi konflik duluan."

"Memangnya, kau mendapat konflik apa?" tanya seorang gadis lain.

"Suzu, kau diam saja, deh."

"Yuzu-Nee masih ajak ribut?!"

"Aku menghentikanmu mengatakan hal bodoh." 

Aku diam memperhatian dua orang yang wajahnya hampir serupa, tetapi tidak mirip. Mereka sama seperti deskripsi yang selalu kubayangkan ketika menceritakan tentang Yuzuko dan Suzuko. Ya, mereka pasti dua orang itu. 

Mereka itu karakter ciptaanku. Melihat mereka berdua di depan mataku, aku yakin kalau aku tengah bermimpi. 

Dimana Chizuko? Hanya dia yang bisa melerai pertempuran ini. 

"Kalian jangan bertengkar." 

Seorang gadis berjalan di depanku, menatapku selama beberapa saat dengan ekspresi datarnya. Dan entah mengapa, melihat ekspresinya dan bagaimana caranya menghentikan perdebatan Yuzuko dan Suzuko, aku yakin kalau dia memang Chizuko. 

"C-Chizuko?" 

"Kak Paus," panggilnya.

Kujawab dengan agak ragu, ingat persis bahwa sifat Chizuko memang bisa berubah drastis sewaktu-waktu. "Iya?" 

"Sehat-sehat terus dan jangan pernah berhenti menulis tentang kami, ya?" 

Satu ruangan yang tadinya ricuh, pun terdiam. 

"Meskipun terkadang Kakak memberikan konflik yang berat kepada kami, tetap sehat dan lanjutkan, ya," ucapnya. "Itu bukti bahwa Kakak memikirkan kami dan membuat kami hidup." 

"Chi-Chizuko...." 

Tiba-tiba ekspresinya berubah datar, "Tapi, kalau setelah ini ada konflik yang tidak selesai, siap-siap saja diperlakukan lebih parah dari ini."

Tepat ketika aku ingin menjerit, aku terbangun. 

"Sial, sial, sial. Harus kelarin konflik Kuroto-Suzuko dan Yuzuko-Suzuko." Buru-buru, aku berlari ke laptop.

***

11/28

Tema: ketika author ketemu salah satu chara-nya. 

Rasanya ngeri nyut-nyut dan juga serem, cuy..... 

Kek nulis author note di sepanjang cerita. Iya ga sih wkwkwkkw


See u! 


Cindyana

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro