10/30
OTAHARA KUROTO
"Kenapa tadi Chizu-Nee berbicara dengan Konatsu-Senpai?! Padahal kemarin Chizu-Nee bilang Konatsu-Senpai mengerikan!" protes Suzu dari seberang rumah.
Konatsu-Senpai. Suzu sering menyebut nama itu belakangan ini. Namun hari ini, aku menyadari bahwa Konatsu yang dimaksud Suzu itu rupanya adalah seorang laki-laki! Chizu-Nee memang berbicara dengan seorang laki-laki sebelum keluar dari gerbang, aku juga melihatnya.
Baiklah, pertanyaan hari ini, mengapa aku bisa tahu?
Itu karena aku pulang bersama mereka hari ini. Dan mengapa bisa?
Begini ceritanya, aku selalu pulang mengikuti Suzu dari belakang, bukan karena aku tidak ingat jalan pulang atau bagaimana, tapi karena kemarin saat aku tidak mengikutinya sekali, dia berakhir berurusan dengan anak-anak SMA yang mengajaknya berkenalan dan itu benar-benar sangat merepotkan dan membuatku iritasi.
Dan sebenarnya aku selalu mengikutinya diam-diam, seperti seorang penguntit mesum--padahal nyatanya kami tetanggaan dan satu jalan.
Lalu, saat melewati SMA tempat dua kakaknya berada, kami tidak sengaja bertemu dengan Chizu-Nee. Dan Chizu-Nee yang baru keluar gerbang langsung tahu keberadaanku. Menyeramkan.
Kemudian, aku terpaksa pulang bersama mereka. Baiklah, yang ini bohong, aku berpura-pura merasa terpaksa.
Padahal dalam hati, aku sudah meledak seperti kembang api di festival musim panas.
Oh, dan mereka juga memberitahu kalau Yuzu-Nee pulang dengan pacarnya yang merupakan warga asing.
"Huh? Aku tidak berbicara dengan Konatsu," elak Chizu-Nee (yang juga terdengar dari kamarku).
Sedikit informasi, aku bukan penguping. Jendela kamar kami berempat (Yuzu-Nee, Chizu-Nee, Suzu, dan aku) saling berhadapan dan hanya berjarak satu meter. Aku bahkan bisa masuk ke kamar mereka lewat jendela dengan menginjak atap batu dari lantai bawah yang dibuat oleh Ayah. Untuk berjaga-jaga agar tidak ada penyusup yang masuk, ada kawat runcing di sisi kiri kanan.
Dan pertanyaannya sekarang, siapa itu Konatsu? Mengapa Suzu tidak senang?
"Astaga, Chizu-Nee. Itu jelas-jelas Konatsu-Senpai!"
"Oh ... Itu Koharu, kembarannya Konatsu."
Bicara apa mereka ini?
"Eh? Konatsu-Senpai punya kembaran?" tanya Suzu terdengar kaget.
"Iya, makanya kemarin aku sempat mengira yang kau sukai itu bukan Konatsu, tetapi Koharu."
... yang kau sukai itu...
... YANG KAU SUKAI ITU?
"Konatsu-Senpai, kok! Teman-temannya semua memanggilnya Konatsu. Dan dia main basket," jawab Suzu tanpa membantah ucapan Chizu-Nee.
Mengapa Suzu bisa suka dengan orang asing yang bahkan tidak dikenalnya sama sekali? Aku tidak mengerti.
"Oh, itu berarti yang kau sukai itu memang Ko--"
"Suzu!" seruku, memanggilnya.
Suasana di kamar mereka pun menjadi hening. Suzu menyibak tirai jendela dengan ragu, lalu menatap bingung ke arahku yang memang sedaritadi berdiri di depan jendela. Pantas saja suaranya terdengar jelas, rupanya dia tidak menutup jendelanya (hanya tirai).
"Kenapa?" tanyanya.
"Besok kita pulang bersama, ya."
Suzu mengerutkan kening, menanyakan kembali hal yang sama, "Kenapa?"
"Sudah mau ujian. Aku mau membawa pulang semua buku di lokerku. Kau bantu aku membawanya."
"Huh? Kenapa aku?" protesnya.
"Sudahlah! Jangan banyak bertanya! Bantu aku atau aku tidak akan membantumu lagi?" tantangku.
Suzu tersentak sejenak, "Iya, iya! Aku bantu!" Dan dia langsung menyibak kembali tirai jendelanya.
Aku tersenyum puas. Baru saja hendak menutup jendelaku, terdengar geraman tertahan dari seberang sana. "KUROTO MENYEBALKAN SEKALI, SIH?"
Aku hanya tertawa kecil.
* * *
10/30
Tema: salah satu tema yang ada di bagian "Sedang Dilihat"
Hahaha, aku suka banget sama pair ini.
Cindyana
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro