Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1/28

NINOMIYA CHIZUKO

"Hah? Mau bertemu dengan teman dunia mayamu? Jangan mau!" Suzu mengerutkan keningnya dan menyilangkan kedua tangannya di udara, membentuk huruf X. 

"Kau serius tentang ini, Chizu?" Pertanyaan dari Yuzu-Nee malah membuat kebimbanganku muncul kembali.

Ya, seperti yang telah dibahas oleh saudari-saudariku, pertemuan antara aku dan teman dunia mayaku mungkin akan terjadi. 

Aku masih menyebutnya 'mungkin' karena saat ini aku tengah menentukan keputusan. 

Barusan, Spring untuk pertama kalinya mengajakku ketemuan. 

Tidak bisa dikatakan mengajak juga, sih, karena percakapan kami di chat kira-kira berbunyi seperti ini. 

Cheese
Katanya game X sudah mengeluarkan versi Virtual Reality

Spring
Ya, aku juga sudah dengar
Aku sudah mulai menabung dari tahun lalu untuk membelinya

Cheese
Wah, bersemangat sekali
Aku juga ingin membelinya, tapi aku tipikal orang yang cepat bosan dengan game single player

Spring
Kalau begitu, kau tidak perlu membelinya
Kau bisa meminjam punyaku

Cheese

Lol. Membawa pulang VR mahal milik orang lain? Tidak, terima kasih.

Spring
Aku tidak keberatan

CheeseAku keberatanAku tidak berani meminjam barang berharga orang lain

Spring
Atau mungkin kau bisa memainkannya langsung di rumahku?
Ya, kalau kau mau

Sebenarnya hanya itu yang membuatku tiba-tiba memikirkan kemungkinan bahwa mungkin saja suatu hari aku memang  akan bertemu dengan Spring. Sejujurnya, daripada merasa ngeri seperti omongan-omongan seram dari pengalaman orang-orang yang pernah bertemu dengan teman dunia maya, aku percaya bahwa pertemuanku dengan Spring akan lebih menyenangkan. 

Sudah nyaris setahun mengenal Spring, kami masih bertukar kontak. Bahan pembicaraan kami pun hampir tidak pernah habis. Spring adalah contoh nyata bahwa teman dunia maya perlu dijaga hubungan pertemanannya. 

Ini pertama kalinya aku memiliki teman dunia maya. Aku mulai bertanya-tanya, apa yang akan kami lakukan ketika bertemu nanti?

Spring pernah bilang bahwa dia tidak terlalu aktif dalam berbicara--berbeda dengan yang dilakukannya selama ini di dunia maya. Dan aku juga mulai bertanya-tanya, apakah aku akan memanggilnya dengan nama aslinya atau memanggilnya Spring-Chan. 

Ngomong-ngomong, kami belum pernah menanyakan nama masing-masing.

"Selama mengenalnya setahun, tidak ada hal aneh yang terjadi. Spring tidak pernah membuat alasan untuk meminjam uang untuk kebutuhannya atau memintaku mengirim foto. Oh, dia tidak pernah mencampuri urusan dunia nyataku. Jadi, jika hanya untuk satu pertemuan yang mungkin mengubah hidupku, mengapa tidak?"

"Chizu-Nee!" Suzu berdiri dari duduknya di sofa. Bisa kulihat Kuroto yang sedang menyantap kue ikut melihat gerakan spontan Suzu dengan wajah yang biasa saja, sepertinya tidak terkejut sama sekali dengan prilaku ajaibnya. "Bagaimana kalau ternyata dia pria tua yang menyamar menjadi perempuan?!"

"Kurasa tidak ada pria tua yang memainkn game epic battle pvp...." Kuroto langsung diam begitu mendapat perlototan dari Suzu yang menyuruhnya diam lewat tatapan mata. "Aku pernah bermain satu game dengan Spring dan dia memang hanya seperti teman main game biasa."

"Ngomong-ngomong, Suzu, kami pernah membahas soal masalah sekolah. Hanya sekali sih, tapi itu membuatku sangat yakin kalau dia memang anak sekolahan. Ya, aku tidak tahu sih dia di kelas berapa dan sekolah di mana." Aku menyambung. 

"Tapi bagaimana jika dia memanipulasi semua itu? Bagaimana kalau dia punya niat buruk?" Suzu kembali bersama dengan kekhawatirannya yang tidak diperlukan. 

"Kau boleh bertemu dengannya." Yuzu-Nee tiba-tiba bersuara, membuatku tersenyum cerah. Akhirnya Yuzu-Nee juga membelaku. "Tapi, tentu saja kami harus ikut."

"Dan ikut dalam obrolan game yang sama sekali tidak kalian mengerti?" tanyaku tidak percaya. 

"Tenang! Kuroto mengerti topik game perang kalian!" Suzu menepuk bahu Kuroto dengan bangga, seolah Kuroto adalah anak yang dibesarkannya seperti anak sendiri. 

"Jangan melibatkan--" Kuroto langsung diam setelah berpikir panjang, "Uh, maaf, Chizu-Nee, tapi aku juga berpikir kalau harus ada yang bersamamu selama kau bertemu dengannya." 

"Itu hanya wacana." Aku tertawa. "Tapi terima kasih sudah mengkhawatirkanku." 

Kuroto menunduk malu-malu, "Ya, Chizu-Nee sudah kuanggap seperti kakak sendiri...."

"Tapi kau tidak memperlakukanku seperti adikmu sendiri," komentar Suzu sambil cemberut. 

Kuroto langsung memasang wajah galak, "Aku tidak mau punya adik bawel dan cerewet sepertimu!" 

Mereka berdua kembali beradu mulut seperti biasa. Yuzu-Nee yang duduk di sampingku, langsung menepuk pelan bahuku. 

"Aku tidak akan melarangmu, tapi mengertilah kalau kami hanya mengkhawatirkanmu."

Aku tersenyum mendengar penuturan Yuzu-Nee. 

"Ya, aku tahu. Kalau memang aku akan bertemu dengan Spring, kalian juga akan bertemu dengannya."

***

1/28

Tema: Penciptaan. 

Di sini temanya lebih ke menciptakan keputusan ketika pertemuan pertama. Hahaha panjang. 

Okeeee~~~ Baru mulai tapi kusudah kangen dengan Kuroto-Suzuko yang adu bacot. Huhu. 

Karakter mana yang paling kalian kangenin dalam seri ini? 

Vote terbanyak bakal kubanyakin (kalo sesuai tema) 


C Yu


Cindyana

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro