Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1. Perkenalan

...

Byur!

Gue langsung gelagapan saat merasakan guyuran air menerpa permukaan wajah gue. Ini masih 'sangat' pagi, dan gue sudah merasakan sentuhan dingin dari air yang entah datangnya dari mana itu.

"Yak, ireona!"

"Bangunlah! Ini sudah pagi!"

"Cepatlah bangun! Atau kau akan terlambat ke sekolah!"

Oh, astaga. Tidak bisakah suara-suara berisik itu enyah dari pendengaran gue sekarang juga? Bikin sebal saja.

Gue pun akhirnya bangun dari pembaringan, dan langsung mendengus kesal saat gue lihat tiga orang cowok berdiri di sana, tepat di dekat ranjang gue. Cowok-cowok yang sudah mengganggu tidur gue.

"Kau mau terlambat?" ucap cowok -yang ngakunya paling ganteng se-antero Korea- yang berdiri di tengah-tengah kedua cowok yang lain.

Namanya Lee Taeyong, biasa gue panggil TERONG. Dia adalah sepupu gue. Nyokapnya adalah adik dari nyokap gue. Cowok yang ngakunya ganteng. Tapi sayang, PENDEK. Cowok yang dari tampangnya tampak dingin dan cool, padahal aslinya garing banget sampai krenyes-krenyes. Paling semangat dalam hal memprakarsai pergerakan MENJAILI GUE.

"Cepatlah mandi! Atau mau aku mandiin?" Cowok selanjutnya bernama Ten Chittaphon Leechaiyapornkul. Biasa gue panggil SEPULUH. Cowok yang punya nama sepanjang sungai Amazon. Dia adalah sepupu gue selanjutnya. Nyokapnya adalah asli orang Thailand, sementara bokapnya adalah kakak kandung nyokap gue. Sepupu paling aneh. Ketua dalam hal MENJAILI GUE.

"Najis! Gue bisa mandi sendiri!" balas gue sengit.

"Ya sudah. Jam tujuh, kau harus sudah berada di halaman rumah." Selanjutnya ada Nakamoto Yuta. Biasa gue panggil KADAL. Jangan tanya gue dapat nama itu dari mana. Dia adalah sepupu gue selanjutnya. Keturunan Jepang. Bokapnya asli orang Jepang. Nyokapnya adalah kakak kandung dari nyokap gue. Cowok yang sok cool, namun sayang, ke-cool-annya itu terkadang berdampak 'malu-maluin' terhadap dirinya sendiri. Kalian pernah lihat cowok pakai kaos oblong berlengan pendek di musim dingin? Ya, dia. Dia adalah cowok yang selalu punya ide brilian dalam hal MENJAILI GUE.

"Tidak pakai lama." Ketiga cowok -yang gue sebut kampret- itu berujar kompak. Mereka lalu melangkah pergi dari kamar gue.

Oh ya, gue belum memperkenalkan diri.

Kenalin, nama gue Lee Hara. Nama asli gue sebenarnya Karina Larasati. Ingat, Karina Larasati lho, ya, bukan Kirana Larasati. Entar gue dikira artis Indonesia lagi.

Bokap gue asli orang Indonesia, sementara nyokap gue asli orang Korea. Kata nenek gue, sih, nyokap dan bokap gue dipertemukan dalam kegiatan pertukaran pelajar. Untuk lebih detailnya, tanya aja sendiri sama nenek gue.

Gue lahir di Korea. Korea Selatan lebih tepatnya. Namun, di umur gue yang baru menginjak lima tahun, orangtua gue memutuskan untuk pindah ke Inggris. Kami tinggal di Inggris hanya sebentar. Cuma sekitar enam tahunan doang. Setelah itu, kami pindah ke Indonesia. Di Jakarta lebih tepatnya. Gue tinggal di Jakarta juga cuma sebentar. Hanya sampai gue kelas 1 SMA. Setelah itu, nyokap dan bokap menyuruh gue untuk tinggal bersama dengan kakek dan nenek gue yang ada di Korea Selatan. Tepatnya di Distrik Gangnam. Itu lho, salah satu kawasan elite yang ada di Seoul. Sementara nyokap dan bokap gue masih berada di Indonesia sampai saat ini. Itulah kenapa gue bisa lancar ngomong pakai bahasa Indonesia, Korea, dan Inggris.

Gue jarang banget ngomong sama sepupu-sepupu gue itu pakai bahasa formal. Males banget. Nggak ada untungnya. Ups!

Sekarang, gue udah kelas 2 SMA. Gue bersekolah di SMA Gangnam. Salah satu sekolah menengah atas terbaik yang ada di Seoul. Gue juga berada di sekolah yang sama dengan ketiga sepupu kampret gue itu.

Sudah, ah, perkenalannya. Gue mau mandi dulu. Entar, kalau udah sampai sekolah, gue akan bercerita lagi.

~~~

Gue terus saja memasang wajah kesal sedari tadi. Bagaimana tidak, sepanjang perjalanan menuju sekolah, ketiga sepupu kampret gue terus saja memutar lagunya Big Bang yang berjudul Fantastic Baby. Bukannya gue nggak suka sama Big Bang, bukan, gue suka kok sama mereka. Bahkan, gue hafal nama semua member-nya. Gue cuma kurang suka aja sama lagu yang musiknya keras. Kalau cuma sekali mah, nggak apa-apa. Lha ini, berkali-kali. Sampai kuping gue berdengung. Kampret memang.

Namun, kekesalan gue langsung berakhir saat gue menghempaskan tubuh ke kursi yang ada di dalam kelas gue, 2-B. Inilah yang disebut keberuntungan oleh mayoritas cewek-cewek di sekolah ini. Bagaimana tidak, di kelas inilah para cowok-cowok ganteng berada. Dan, yang lebih membanggakannya lagi, letak bangku gue itu tepat di tengah-tengah cogan-cogan itu berada.

Di depan bangku gue ada cogan yang bernama Jeon Jungkook. Doi merupakan salah satu cogan di kelas ini. Wajahnya yang terkesan imut, membuatnya digilai oleh para senior alias kakak kelas. Kalau masalah kemampuan otak, ya ... sebelas-dua belas-lah sama gue. Doi ini tidak bisa dikatakan pendiam. Jail banget kalau kalian mau tahu. Suka ngerjain para senior di sekolah ini. Para senior cowok lagi yang sering menjadi korbannya.

Selanjutnya, di samping kanan gue ada cogan juga. Namanya Cha Eun Woo. Cogan yang menurut gue paling kalem di kelas ini. Pinter, sudah pasti. Doi juga merupakan seorang model. Bukan model fashion, sih, tapi lebih ke model makanan ringan, alias bintang iklan gitu. Ganteng, oh sudah pasti. Fans-nya banyak. Mulai dari para junior, hingga para senior.

Di samping kiri gue ada Jung Jaehyun. Cowok ganteng yang menurut gue mukanya itu 11-12 sama Cha Eun Woo. Mereka bukan saudara. Tapi, kok agak mirip, ya? Atau mata gue aja yang sliwer.
Doi menurut gue merupakan cowok yang memiliki pemikiran paling dewasa di kelas ini. Biasa, yang lainnya pada agak gesrek. Ketua kelas, tapi nggak pernah mau sama yang namanya duduk di bangku paling depan. Katanya, sih, karena postur tubuhnya yang tinggi. Takut murid pendek kayak gue ini nggak bisa melihat tulisan di papan tulis. Punya fans banyak, so pasti. Dari semua kalangan pokoknya.

Di belakang bangku gue ada cogan lagi. Namanya Kim Mingyu. Salah satu tiang listriknya kelas 2-B. Ganteng, pastinya. Gue bahkan sampai meleleh jika melihat senyumnya. Doi juga merupakan anggota tim basket di sekolah ini. Punya kulit yang eksotik. Agak hitam. Tapi hal itu tidak mengurangi kadar kegantengannya, kok. Justru terlihat seksi. Fans? Sudahlah, di mana-mana itu yang namanya COGAN pasti punya fans yang bejibun. Apalagi anak basket.

Itu tadi hanya cogan yang mengelilingi bangku gue. Belum lagi cogan-cogan yang lainnya.

Ada Lai Guanlin, si cowok asal China yang katanya versi cowok dari Sulli ex member F(x).

Ada Ong Seong Woo, cogan yang tingkat keunyuannya sampai di level awas.

Ada Qian Kun, cowok asal China yang gantengnya juga kebangetan. Gue bahkan sampai nge-fans ama si doi. Cuma nge-fans lho, ya, nggak sampai jatuh cinta.

Ada juga Kang Daniel, cowok ganteng yang murah senyum.

Dan, masih banyak cogan-cogan yang lainnya.

Meskipun di kelas gue banyak cogannya, yakin dan percayalah, enggak ada yang namanya cinlok alias cinta lokasi alias cewek dan cowok di kelas ini pacaran. Asal kalian tahu, cowok-cowok yang ada di kelas ini tuh semuanya jomblo alias single. Kagak ada yang memiliki pacar. Kalau ceweknya, sih, banyak yang sudah punya pacar. Kecuali gue. Gue masih jomblo. Hiks.

Bersambung ....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro