Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#Special Hairpins

Parah, parah, parah! Lovestruck mecahin rekor update bulan ini. Biasa 3/4 bulan sekali, bulan ini malah 4 kali update 😂😂😂

HALU AING LANCAR BANGET, ASTAGFIRULLAH.

Untung udah sedia pelampung, jadinya gak bakalan kelelep kalau tiba-tiba sekoci nabrak batu karang 🤣🤣🤣🤣

🎬🎬🎬

"TADAAAA~" Sehun berseru heboh dan menunjukkan sebuah kotak hitam bludru yang memiliki ukuran kotak perhiasan pada umumnya. Wajahnya terlihat sangat berseri-seri, sementara yang diberi hadiah menatap dengan alis berkerut. "Hadiah untukmu," jelasnya menanggapi kebingungan sang kekasih.

Lisa yang semula berada di balik sofa, kini mengambil duduk di samping Sehun. "Tapi ulang tahunku sudah lewat."

Sehun berdecak. "Apa itu artinya aku hanya bisa memberimu hadiah setahun sekali?" Wajahnya terlihat protes tidak senang.

Sehun memang jarang memberi hadiah pada Lisa berupa barang. Bukannya Sehun pelit, hanya  saja dia tidak ingin memberikan barang-barang yang sudah gadis itu miliki. Sehun hanya ingin memberikan sesuatu yang benar-benar spesial untuk gadisnya, seperti yang diberikannya saat ini.

Lisa tertawa kecil menanggapi decakan penuh cinta dari kekasihnya dan bergerak lincah untuk melihat hadiahnya. "Woah~" gumamnya dengan mata berbinar. Gadia itu melirik dengan agak jahil, tapi juga tertawa geli. "Bagaimana kau berpikir untuk memberiku hadiah selusin jepit rambut?"

Sehun mengangkat bahu dengan tangan terlipat di dada dan senyum penuh kebanggaan pada dirinya sendiri. "Hanya  berpikir kalau ini akan menjadi hadiah kecil yang lucu untukmu," balas Sehun apa adanya, "Kau suka?"

Lisa mengangguk antusias. Jepit rambut yang Sehun berikan terdiri dari berbagai macam bentuk dan warna. Sangat sederhana, tapi tampak sangat manis bagi Lisa.

"Aku memesannya khusus hanya untukmu," bisik Sehun dengan bangga.

Hati Lisa merasa hangat. Kekasihnya itu selalu memiliki cara unik untuk membuatnya bahagia, bahkan dengan hal-hal kecil yang mungkin terlihat tidak berarti bagi sebagian orang di luar sana.

Lisa menoleh dengan senyum mengembang yang dipenuhi dengan rasa syukur. "Terima kasih. Ini benar-benar hadiah kecil yang sangat manis."

Rasa bangga semakin menyeruak di dalam dada Sehun. Pipinya diam-diam merona karena sang kekasih berbicara dengan penuh ketulusan.

Sehun mengambil salah satu jepitan berwarna cokelat dan memasangkan pada rambut sebelah kanan gadisnya. "Kau benar-benar terlihat seperti remaja belasan tahun," pujinya dengan tawa kecil.

Rambut pendek gadisnya selalu terlihat polos setiap tampil di televisi atau muncul di sebuah event. Itulah kenapa Sehun memberikan selusin jepit rambut untuk sekadar menambahkan kesan manis pada kekasihnya.

Dan benar saja, Lisa terlihat sangat menggemaskan dengan jepit di rambut, hingga Sehun tidak tahan untuk tidak menangkup kedua pipi berisi gadisnya dan memberikan kecupan kilat bertubi-tubi wajah bibir kekasihnya.

Lisa tidak menghindari serangan penuh cinta dari Sehun. Dia hanya diam dan tertawa setiap kali bibir lembut Sehun menyentuh permukaan wajahnya.

🎬🎬🎬


"Oppa, bagaimana penampilanku?" tanya Lisa pada Sehun di seberang sana. Keduanya sedang melakukan panggilan video, di mana Lisa memamerkan jepitan biru yang menghiasi rambutnya.

Tidak hanya satu, tapi Lisa menggunakan empat jepit sekaligus. Tiga di antaranya berbentuk garis biasa pada umumnya dan satu lagi memiliki hiasan berbentuk hati di salah satu ujungnya yang merupakan satu set dari selusin jepitan yang Sehun berikan minggu lalu.

"Kyaaaa~ Lisa~ya. Neomu kyeop." Sehun berseru heboh dari dalam layar. Laki-laki itu terlihat begitu gemas dengan penampilan gadisnya yang terlihat sangat segar, seolah baru saja keluar dari lemari pendingin.

Lisa tertawa geli dari huniannya dan duduk di depan ponsel yang disandarkan pada sebuah buku tebal. "Apa aku terlihat sangat lucu?" tanyanya dengan nada menggoda yang jahil.

Rasanya Sehun ingin menangis saja karena melihat betapa menggemaskannya sang gadis di seberang sana. Laki-laki itu menenggelamkan wajah pada kasur dan menggerutu sambil menendang kasur di belakang.

"Sial, sial, sial. Kenapa Tuhan memberikan gadis secantik dan selucu itu untuk menjadi kekasihku? Aku tidak ingin membagikan kelucuannya saat ini pada siapa pun."

Sehun menggerutu panjang, tapi sayangnya Lisa tidak mendengar apa yang kekasihnya itu katakan dan kenapa pula laki-laki itu bertingkah begitu kekanak-kanakan.

"Oppa, apa yang kau lakukan?" tanya Lisa dengan alis berkerut.

Sehun mengangkat wajah dengan mata setengah berkaca-kaca. "Kau sangat lucu. Tidak bisakah kau diam di apartemen saja malam ini? Aku tidak ingin membagikan kelucuanmu pada siapa pun," keluhnya dengan wajah memelas. "Simpan saja kelucuan ini untukku. Jangan menunjukkannya pada siapa pun!"

Sekarang apa yang harus Lisa lakukan untuk menanggapi tingkah lucu bayi besarnya? Haruskah Lisa tertawa kencang karena laki-laki itu bertingkah konyol atau haruskah dia tersipu malu karena laki-laki itu terlihat sangat amat mencintainya hingga nyaris menangis karena masalah kecil yang luar biasa sepele.

"Oppa, aku sudah terlahir lucu, bagaimana aku bisa menyembunyikannya? Bahkan jika aku berdiam diri saja, orang-orang akan mengatakan betapa lucunya aku." Pada akhirnya Lisa memilih untuk menggoda Sehun saja. Dia suka melihat ekspresi cemburu dari wajah tampan di depannya.

"Itulah masalahnya!" sahut Sehun berapi-api. Dia mengubah posisinya dari tiarap menjadi duduk dengan bibir mencebik. "Kau lucu bahkan saat diam. Aku tidak ingin kau bersikap menggemaskan lebih dari kau berdiam diri."

Lisa menopangkan kedua tangannya di bawah dagu. "Oppa, kau selalu melarangku untuk bertingkah menggemaskan di depan orang lain, tapi kau sendiri bertingkah seperti itu di luar sana. Kau bahkan masih ingin dianggap bayi," jelasnya panjang lebar.

Bibir Sehun mengerucut, tapi bukan khas mencebik melainkan khas bocah nakal yang manja. "Tapi bukankah aku memang bayimu? Aku adalah bayi besarmu, 'kan? Kau sendiri yang mengatakannya padaku." Sehun mengedip lucu untuk menarik perhatian gadisnya.

Lisa menghela napas panjang dan menahan diri untuk tertawa kencang. "Aku menyesal karena sudah mengakuimu sebagai bayi besarku," gerutunya.

"Tapi kau sudah mengklaim kalau aku adalah bayimu dan akan seperti itu sampai kapan pun." Sehun menunjukkan setengah lidahnya pada Lisa sebagai bentuk ejekan dan tersenyum dengan penuh kemenangan.

Lisa menggeleng, pura-pura tidak habis pikir dengan tingkah kekasihnya, padahal mati-matian menahan diri untuk tidak merona.

"Oppa, aku harus ke dorm sekarang. Acara akan dimulai satu jam lagi." Lisa melirik jam digitalnya.

Sehun yang berada di seberang sana terlihat enggan untuk mengakhiri panggilan video mereka. Laki-laki itu masih ingin melihat gadisnya yang menggemaskan ini.

Dan sebagai salam perpisahan, Lisa memberikan pose yang sangat amat menggemaskan untuk Sehun, hingga rasanya laki-laki itu menyusul gadisnya sekarang.

"Sampai bertemu besok, Oppa," katanya dengan riang. Lalu, memberikan kecupan pada layar ponselnya dan mengakhiri panggilan video lebih dulu.

🎬🎬🎬

Lisa melemparkan ponselnya ke atas sofa setelah mendapatkan emoji nakal dari kekasihnya. Gadis itu menggeleng dengan tawa kecil.

"Bagaimana mungkin aku jatuh cinta dengan laki-laki manja dan mesum sepertinya?" gumamnya tidak habis pikir.

Lisa melenggang pergi ke kamar untuk bersiap-siap. Gadis itu memiliki jadwal untuk bertemu dengan para penggemar melalui online fanmeeting, sama seperti kemarin.

Jika Lisa sedang bersiap, lain halnya dengan Sehun yang sudah begitu rapi dengan jas hitam dengan bunga di kantong yang membuatnya terlihat seperti pengantin pria.

Laki-laki itu masih memainkan ponsel dan menunggu balasan dari kekasihnya, tapi setengah jam sudah berlalu dan dia belum mendapatkan balasan apa pun atas emoji bulan hitam yang dikirimkannyan. Gadis berponi itu hanya membaca, tanpa ada niat membalasnya

Sehun masih tertawa saat melihat dua balasan terakhir dari Lisa dan memutuskan untuk mengirimkan pesan lagi, tanpa ada niatan nakal yang menggoda.

"Bisakah kau berhenti tersenyum dengan ponselmu? Kau terlihat seperti orang setengah waras." Chanyeol menggerutu di samping Sehun. Laki-laki itu juga sibuk dengan ponselnya, tapi tidak seperti Sehun yang terus tersenyum seperti orang idiot.

"Lisa sangat menggemaskan, Hyung," balas Sehun dengan tawa kecilnya. "Aku tidak bisa berhenti mencintainya."

Chanyeol menggeleng setengah ngeri. Ekspresinya tampak seperti ingin memukul, tapi mati-matian menahan diri dan membiarkan Sehun sibuk dengan kegilaannya.

Bahkan ketika Sehun harus menghari red carpet-nya malam ini, Lisa belum juga membalasnya dan Sehun terpaksa meninggalkan ponselnya di ruang tunggu.

Sehun memeriksa ponselnya begitu kembali dari red carpet acara malam ini dan betapa senangnya dia saat mendapatkan balasan dari sang kekasih. Tidak hanya membalas dengan kata, Lisa membalas dengan mengirimkan foto sekaligus, di mana gadis itu memberikan finger heart dan memamerkan jepit rambut yang dimaksudnya tadi.

Sehun memberikan beberapa balasan dengan berbagai macam emot, sebelum akhirnya meletakkan ponsel di meja dan menikmati penampilan yang mulai mengisi panggung, tanpa menunggu balasan lagi dari Lisa karena tahu kesibukan gadisnya saat ini.

Pertunjukan berjalan lancar, EXO-SC menampilkan lagu debut mereka sebagai penutup acara, juga membawakan dua lagu terbaru.

Acara belum benar-benar dibubarkan, tapi Sehun lebih dulu melangkah turun dari panggung dengan langkah super lebarnya, yang terpaksa diikuti oleh Chanyeol. Laki-laki itu tampak tidak sabar untuk bertemu dengan Xiao Li-nya dan menikmati semangkuk ramen buatan gadis tercintanya.

Ini bukan kali pertama Sehun datang ke apartemen gadisnya. Jadi, sama sekali tidak dibutuhkan sambutan apa pun untuk kedatangannya. Laki-laki itu langsung menerobos dan menghempaskan tubuh di sofa, sementara pemilik hunian ini entah ada di mana.

🎶 Yeppeosseo
Nal barabwa judeon geu nunbit
Nal bulleojudeon geu moksori
Da da
Geu modeun ge naegen

Yeppeosseo
Deo baralge eopneundeuthan neukkim
Ojik neomani judeon sungandeul
Da da

Jinatjiman
Neon neomu yeppeosseo 🎶

Suara Wonpil dan Sungjin dari Day6 besutan JYP Entertaiment terdengar mengalun lembut di telinga Sehun, tepat ketika dia baru saja menerobos masuk. Laki-laki itu menutup matanya sejenak, menarik napas dalam, dan bangkit untuk mencari gadisnya yang mungkin sedang berada di dapur.

"Kau tidak bosan dengan lagu ini?" Sehun bertanya dengan nada jengkel yang disembunyikan. "Kau terus saja memutarnya setiap kali aku datang ke sini."

Bahkan saat sudah sampai di apartemen, Lisa masih membiarkan jepit rambut pilihan Sehun menghiasi rambutnya. Gadis itu tampak sangat menyukainya, sama seperti Sehun. Lisa bahkan sampai memamerkannya dengan penuh kebanggaan untuk menanggapi pernyataan yang mengatakan kalau jepit rambutnya sangat lucu.

Tentu saja Lisa akan memamerkannya dengan bangga, meski tidak bisa mengatakan siapa yang memberikannya, tapi Lisa bisa membanggakannya pada semua orang.

Lisa yang tadinya sibuk menyiapkan bahan untuk ramennya sontak menatap Sehun karena nada protes dari kekasihnya. "Benarkah? Tapi aku tidak merasa seperti itu. Mungkin hanya kebetulan saja kau datang saat aku memutarnya," balas Lisa.

"Jika terjadi lebih dari tiga kali, itu tidak bisa dikatakan sebagai kebetulan," balas Sehun tidak mau kalah.

"Lagi-lagi kau cemburu, Oppa." Lisa tertawa dan meninggalkan Sehun untuk berkutat dengan kompornya.

Lisa tidak tahu kenapa kekasihnya ini selalu cemburu pada hal-hal kecil yang sangat sepele. Pertama, laki-laki itu cemburu pada ponsel yang selalu berada kurang dari semeter darinya. Kedua, cemburu pada keempat kucingnya dan ketiga, cemburu pada lagu yang sering kali diputarnya untuk menghilangkan bosan.

Namun, terkadang kecemburuan itulah yang membuatnya merasa sangat dicintai.

"Dan bisakah kau berhenti mencium Chaeyoung di depan umum? Aku cemburu tahu!" Sehun mendeklarasikan kecemburuan dengan begitu berapi-api. Tangannya dilipat di depan dada dengan tatapan penuh protes. "Apa kau benar-benar menciumnya paling tidak sekali sehari?"

Lisa berbalik menghadap Sehun setelah memasukkan minya ke dalam rebusan air. "Aku bahkan sudah terbiasa menciumnya sejak kami masih menjadi peserta pelatihan dan itu sudah seperti kebiasaan," balas Lisa apa adanya.

Sehun berdecak. Tatapan terlihat jengkel karena gadisnya ini begitu menyebalkan karena selalu mencium orang-orang di sekitarnya.

"Untung saja aku mencintaimu, Lalisa. Jika tidak kita pasti akan berakhir sejak lama karena kebiasaan menyebalkanmu ini," gerutunya dengan wajah mencebik.

Sehun tidak meledakan kecemburuannya dengan begitu berapi-api, tapi Lisa tahu kalau kekasihnya itu sedang menahan diri dan mengalah. Gemas dengan rasa cemburu yang tidak berdasar itu, membuat Lisa mengambil langkah maju untuk menghampiri Sehun. Tangannya melingkar di leher sang kekasih yang masih terlihat agak kesal.

"Aku mencium Chaeyoung sehari sekali dan dalam tempo yang sangat singkat," katanya dengan usapan nakal di leher belakang kekasihnya. "Tapi aku menciummu sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan, Oppa," bisiknya.

Kelemahan Sehun adalah sifat nakal gadisnya. Saat Lisa memutuskan untuk bernegosiasi dengan sentuhan, maka itu artinya kekalahan bagi Sehun. Namun, Sehun bertekad untuk tidak terlena dengan sentuhan gadisnya.

"Xiao Li, dengar. Aku—"

Sehun bertekad untuk tidak terpengaruh, tapi dia sudah sepenuhnya kalah saat memutuskan membalas lumatan dari gadisnya.

Kadang Sehun bertanya-tanya dengan apa yang gadis itu lakukan padanya, hingga membuatnya begitu bertekuk lutut dalam setiap sentuhan mematikan yang selalu didambakan.

Sehun benar-benar tidak bisa mengabaikan kelembutan bibir Lisa yang memagutnya lebih dulu dengan setiap godaan kecil yang menyesatkan.

Laki-laki itu merengkuh pinggang ramping gadisnya untuk merapat, membalas ciuman itu dengan sangat lembutnya, dan menarik kedua kaki Lisa untuk melingkar di pinggangnya tanpa melepaskan tautan bibir mereka.

Lisa sendiri tidak protes dengan apa yang kekasihnya itu. Namun, melepaskan tautan panas mereka ketika menyadari kompornya masih menyala dengan mi yang mulai mengembang.

"Oppa, ramennya!" pekik Lisa.

Sehun menoleh dan berjalan mundur untuk mematikan kompor. "Lain kali saja makan ramennya. Ada hal yang lebih penting yang ingin aku lakukan daripada makan ramen." Sehun mengedip jahil, kemudian kembali menyatukan bibir pada gadisnya dan berjalan menuju kamar Lisa yang sudah dia hafal betul setiap incinya.

🎬🎬🎬

TETAP AJA, UJUNG-UJUNGNYA MAKAN DI RANJANG 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

Mas crush, maaf ya, karena menistakanmu dengan otak super yadom dan buchen akut di sini. Aing gak maksud gitu sebenarnya, tapi ya gimana dong, kalau liat anda emang bawaannya pengin nulis blackmoon terus. HAMPURA, YA, MAS 😘😘😘

PUNTEN, AING NUMPANG NGAKAK DULU 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

MB minggu lalu harusnya SC yang menang, tapi karena ada kesalahan jadi pialanya dibawa BP. Udahlah tenang aja, gak usah khawatir soal piala tar Sehun yang ambil sekalian mampir ngapelin Xiao Li 🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚

28 Juli 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro