Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

L3. Oh, Shit! I Miss You So Bad!

✔️ 90% HALU, 10% FAKTAH

✔️ Isinya penuh dengan ketidakjelasan yang HQQ.

✔️ Absurd dan abstrak, serta typo yang berserakan.

✔️ Tapi, cukup untuk berhalu ria.

🎬🎬🎬

"Oppa, apa yang kau lakukan di konser D&E tadi?" Lisa memekik dengan nyaring tepat di telinga Sehun, membuat maknae EXO itu terpaksa menjauhkan ponselnya dari telinganya untuk beberapa saat. "Kenapa kau menggila seperti itu?"

Sehun mencebik kesal saat mendengar pekikan Lisa. Dia baru saja kembali ke apartemennya setelah menonoton konser Super Junior D&E bersama dengan Renjun dan Jisung.

Seharusnya, Sehun menonton konser itu besok bersama Suho, Irene, Changmin dan Yunho seperti yang sudah di jadwalkan, tapi, karna suatu hal, Sehun memutuskan untuk menontonnya hari ini bersama kedua member NCT dan manager Hyung-nya.

Dan ya, Sehun memang menggila di sana. Dia menari dengan sangat berlebihan dan terlihat seperti orang tidak waras. Sehun bahkan malu ketika melihat videonya sendiri yang tersebar di SNS. Dia tak habis pikir, kenapa pula dia harus bersikap extra seperti itu.

"Oppa?" Lisa memanggil kala Sehun tak menjawabnya, padahal Lisa bisa mendengar napas Sehun dengan jelas. "Apa kau tertidur?"

"Apa aku terlihat seperti orang gila tadi?" cicit Sehun. Sungguh, dia merasa menyesal dan malu sekaligus saat menginggat apa yang dia lakukan tadi.

Sehun bisa mendengar kalau Lisa sedang menahan tawanya di seberang sana dan itu semakin membuat Sehun menyesali keputusannya untuk menonton konser tanpa leader-nya.

"Kau ingin jawaban jujur, atau bohong?"

"Tentu saja, jujur!" Sehun memutar matanya malas. Apa-apaan gadisnya ini, kenapa harus bertanya seperti itu untuk menjawab pertanyaannya.

"Arraseo, arraseo, aku akan menjawabnya dengan jujur," sahut Lisa dengan kekehan tawa kecilnya saat suara Sehun terdengar ketus karna pertanyaannya yang tak bermutu. "Sejujurnya, Oppa, kau baru saja meruntuhkan image dingin yang selama ini melekat padamu."

"Bahkan saat di konsermu, kau tidak pernah bersikap seheboh ini, tapi, di konser D&E Sunbaenim tadi, kau benar-benar tak terkendali."

Sehun menghela napasnya panjang, yang Lisa katakan memang benar adanya. Selama ini, Sehun tak pernah memperlihatkan kegilaannya pada semua orang, bahkan pada saat konser sedang berlangsung, Sehun tak pernah bersikap heboh seperti tadi, berbeda dengan Baekhyun yang akan selalu heboh di manapun dan kapanpun laki-laki itu berada.

"Tapi, Oppa," tambah Lisa. Suara gadis itu terdengar lembut dan hangat, membuat Sehun merubah posisi duduknya menjadi bersila dan memfokuskan perhatiannya pada Lisa. "Apa yang membuatmu lepas kendali seperti itu?"

Sehun ingin mengumpat saat mendengar pertanyaan Lisa. Dia pikir, gadisnya akan mengatakan sesuatu yang lain, nyatanya Lisa hanya ingin bertanya apa yang membuat Sehun bersikap seperti itu.

Sehun mengembuskan napasnya kasar. Ingatannya membawa Sehun pada kejadian tadi pagi, di mana dirinya ingin sekali menyusul Lisa ke Los Angles setelah melihat penampilan gadis itu di Coachella.

"Ige mwoya?!" Sehun memekik tertahan pada ponselnya. Tangannya bergerak dengan cepat di atas layar ponselnya, matanya menjelajah dengan mata melebar. "Kenapa Lisa menggunakan pakaian terbuka seperti ini?!"

"Wah~ mereka pasti suda tidak waras." Sehun bergumam tak habis pikir seraya melemparkan ponselnya ke atas meja, lalu, menyugar rambutnya kasar dan kembali mengambil ponselnya.

Ditatapnya lamat-lamat benda pipih berwarna biru itu sebelum Sehun kembali mengoceh. "Sebenarnya, apa yang mereka pikirkan saat memutuskan untuk memotong long dress seperti ini menjadi pakaian kurang bahan dan memberikannya pada Lisa?"

"Apa mereka tidak bisa memberikan long dress itu tanpa memotongnya? Benar-benar menyebalkan!" Ini bukan kali pertama Sehun mengoceh karna pakaian Lisa. Dia selalu mempermasalahkan tentang apa yang gadis itu pakai.

Sebenarnya, Sehun tak ingin ambil pusing dengan pakaian gadis itu, hanya saja Lisa selalu menggunakan pakaian yang telah di gunting. Dan itu membuat Sehun kesal, karna gadisnya akan memamerkan tubuh yang saat ini sudah menjadi hak miliknya.

"Dan ada apa dengan koreografi mereka?" Sehun mendesah tak habis pikir saat melihat penampilan keempat gadis dari asuhan YGE itu menari dengan lincah di atas panggung. Tapi, fokus Sehun hanya pada si gadis ponytail.

Lisa bergerak dengan sangat menggoda. Setiap gerakan yang gadis itu lakukan membuat Sehun menelan kasar salivanya, dan mengumpat karna begitu mendambakan tubuh gadisnya.

Sehun melempar ponselnya sekali lagi, tapi, kali ini dia melemparkannya ke atas sofa seraya bangkit dari duduknya, kemudian mengacak rambutnya dengan frustrasi. Tiba-tiba saja Sehun merasa kepanasan saat ini.

Sehun tertawa hambar karna reaksi tubuhnya yang berlebihan.

"Dan kemudian aku mencari seseorang yang bisa membuatku melupakanmu. Jisung dan Renjun adalah jawabannya." Sehun mengakhiri penjelesannya pada Lisa dengan setengah hati.

Sehun bisa mendengar tawa Lisa dengan jelas saat ini. Gadis itu pasti sedang memegangi perutnya karna terlalu geli menertawakan Sehun saat ini, jika, gadis itu melakukannya di hadapan Sehun, maka, dia akan langsung membawa Lisa ke dalam pelukannya, tapi, sialnya gadis itu sedang berada sangat jauh darinya.

"Ya, ya, ya, tertawalah sepuasmu, sayang. Tapi, akan kupastikan kalau kau akan membawayar mahal tawamu hari ini saat kau kembali nanti." Seulas seringai langsung menghiasi wajah Sehun, dia sudah memiliki beberapa rencana untuk menghukum Lisa karna sudah membuatnya tak tenang bahkan ketika gadis itu baru 2 hari menjauh darinya.

"Kalau begitu aku tidak akan pulang ke Korea agar kau tidak bisa menghukumku," sahut Lisa mengejek.

"Kalau begitu aku akan menelepon ibumu dan mengatakan kalau kau berselingkuh dariku." Sehun balas mengejek, bahkan dia menjulurkan lidahnya, padahal Lisa sama sekali tak bisa melihatnya. "Ibumu pasti akan sangat marah padamu, kalau tau anak menantunya di selingkuhi."

"Cih, kau pikir Mommy akan percaya padamu?"

"Tentu saja, dia akan percaya padaku. Aku akan mengatakan kalau kau tidak ingin kembali ke Seoul karna kau sedang berselingkuh di sana." Sehun tersenyum penuh kemenangan karna dia tau kalau ibu Lisa sangat menyayanginya.

"Kalau begitu, aku akan mengatakan pada Eomonim, kalau Oppa tak pernah menghubungi selama aku berada di Amerika karna terlalu sibuk berkencan dengan gadis lain. Wlee."

Oke, baiklah, jika, sudah begini mereka berdua akan terus berdebat mengenai hal-hal yang sama sekali tak penting dan tak masuk akal. Saling mengejek satu sama lain, atau justru malah saling menghina dan mencibir untuk menyalurkan kerinduan mereka.

Yah~ setidaknya, hanya itulah yang bisa mereka lakukan sekarang untuk mengobati kerinduan mereka yang bahkan baru berjalan beberapa hari.

🎬🎬🎬

Berpisah dari Lisa adalah hal terakhir yang akan Sehun lakukan. Sejak mereka menjalin kasih, Sehun sudah terbiasa dengan kehadiran si gadis Thailand yang akan selalu menyapanya meski hanya lewat suara.

Tapi, saat gadis itu melakukan world tour dengan grupnya, Sehun merasa sangat kehilangan, seolah gadis itu telah hilang dari pandangannya selamanya. Bahkan untuk mendengar suaranya saja terasa sangat sulit bagi Sehun karna perbedaan waktu.

Seperti saat ini, jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, tapi, Sehun belum kunjung tertidur. Sebenarnya, Sehun sedang menunggu telepon dari gadisnya, dia rela menahan kantuk agar bisa mendengar suara gadisnya sebelum dia tidur.

Sehun sudah melakukan kebiasaan ini sejak BLACKPINK menginjakkan kakinya di Los Angeles, dia akan tidur sangat larut, dan bangun sangat pagi hanya untuk bisa melihat gadisnya melalui panggilan video atau setidaknya mendengar suara gadisnya.

Mata Sehun mulai tertutup secara perlahan, rasa kantuk telah menyerangnya secara bertubi-tubi sejak sejam yang lalu, tapi, Sehun tetap mempertahankan kesadarannya, kalau-kalau Lisa meneleponnya sebentar lagi.

Sehun tersentak kaget saat kepalanya terjatuh ke depan, dia membuka matanya lebar-lebar dan menggelengkan kepalanya dengan kuat. Sehun mencoba untuk mencari kesadarannya dengan menampar pelan pipinya.

"Kau tidak boleh tidur. Kau tidak boleh tidur. Kau tidak boleh tidur," kata Sehun memperingati dirinya berulang kali.

Tapi, sial, kantuk benar-benar menyerang Sehun tanpa ampun. Belum 10 detik berlalu sejak Sehun menyandarkan kepalanya pada sandara sofa dan menutup matanya, maknae EXO itu sudah terlelap dalam tidurnya dengan mulut membuka.

Sehun terlonjak saat ponselnya berdering di dalam genggaman tangannya. Ada panggilan video dari Lisa, dan itu membuat Sehun panik setengah mampus. Buru-buru dia menyemprotkan cairan penyegar wajah dan merapikan rambutnya, lalu, menjawab panggilan dari gadis.

Lisa melambaikan tangannya dengan antusias dan tersenyum dengan lebar saat melihat wajah tampan kekasihnya. Sehun benar-benar merindukan gadisnya sekarang, Sehun ingin merengkuhnya dan mengurung gadis itu di kamarnya.

Oh, sial! Sehun bisa mati, jika, terus merindukan Lisa seperti ini.

"Oppa, apa aku membangunkanmu?" Lisa bertanya lebih dulu.

Sehun menggeleng pelan. "Aku belum tidur."

Lisa tersenyum simpul. Gadis yang tengah mengenakan piyama floral itu menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang. "Kau tidak pandai berbohong, Oppa. Kau pasti sudah tertidur bukan, saat aku meneleponmu tadi? Lihatlah, bahkan matamu merah saat ini."

Sehun mengembuskan napasnya pasrah. Dia memang tak pandai berbohong, terlebih lagi pada Lisa, maknae EXO itu mulai merebahkan tubuhnya pada sofa, dan menjadikan salah satu tangannya sebagai bantal.

"Aku baru tertidur 10 menit yang lalu."

"Tapi, kau sudah menahan kantukmu sejak beberapa jam yang lalu," tukas Lisa.

"Wah~ Lalisa." Sehun berdecak kagum. "Kenapa kau mengetahui segalanya? Apa kau memasang kamera CCTV di apartemenku?" sehun mengedarkan pandangannya ke beberapa sudut yang mungkin saja di taruhi sebuah kamera pengintai oleh gadisnya. "Di mana kau meletakkannya?"

Tuduhan Sehun barusan sontak membuat Lisa tertawa kecil karna sifat konyol kekasihnya. "Aku hanya menebak saja, dan..." Lisa mendesis pelan. Dia sedang menoba untuk membuat Sehun penasaran.

"Dan apa?"

"Dan aku merasa kalau kau terus memanggil namaku seharian ini, Oppa. Itulah sebabnya aku menghubungimu." Lisa memperihatkan deretan gigi rapinya. "Kau pasti sangat merindukanku, kan?"

"Tentu saja, aku sangat merindukanmu. Apa kau tau, aku bahkan tidak bisa menelan makananku karna terlalu merindukanmu." Sehun mencebik kesal. Bisa-bisanya gadis itu mempertanyakan hal sudah sangat di ketahui olehnya.

Lisa terkikik geli. Bayi besarnya ini terlalu sering merajuk akhir-akhir ini, dan itu ekspresi kecut itu membuat Lisa semakin gencar menggoda Sehun. "Aigoo, bayi besarku merajuk lagi. Apa yang harus Eomma belikan agar kau tidak merajuk lagi, Nak?"

"Geumanhae!" protes Sehun keras.

"Aigoo, lihahtlah, betapa lucunya wajahmu saat ini, Oppa." Lisa tertawa geli saat melihat Sehun yang mencebik kesal saat ini. "Kau benar-benar menggemaskan seperti anak bayi."

Mendengar tawa Lisa yang ringan dan tanpa beban seperti ini membuat hati Sehun menghangat, meski Sehun tak bisa merengkuh gadisnya, tapi, setidaknya, Sehun merasa sangat lega karna Lisa baik-baik saja. Bahkan sangat baik-baik saja.

"Neomu bogoshipo~"

Sontak saja Lisa menghentikan tawanya saat Sehun berbicara dengan lirih dan penuh kerinduan. Mata kekasihnya memancarkan secercah kerinduan. Jika, bisa, Lisa akan menarik Sehun ke dalam pelukannya saat ini juga.

"Nado bogoshipo, Oppa." Lisa membalas dengan lirih.

Memandang maknae EXO yang satu itu melalui layar sangat tidak menyenangkan. Alangkah indahnya, jika, Lisa bisa merengkuh tubuh kekar kekasihnya dan menyandarkan kepalanya pada bahu lebar Sehun.

Itu pasti sangat menyenangkan, pikir Lisa.

"Bagaimana, jika, aku menyusulmu?" celetuk Sehun tiba-tiba saat Lisa sedang asik memandang wajah tampannya. "Aku bisa melakukan penerbangan pribadi menggunakan heli jet."

Lisa meringis saat mendengar usul Sehun yang sampai kapanpun tak akan pernah Lisa setujui. "Apa kau ingin memberitahu seluruh dunia mengenai hubungan kita?"

Sehun mengangguk dengan antusias, matanya berbinar dengan cerah. Tubuhnya kembali dia tegakkan, dan kedua kakinya terlipat rapi di atas sofa. "Jika, kau ingin, maka, ayo kita lakukan."

"Oppa," tegur Lisa setelah dia membung napasnya kasar. Gadis itu terlihat enggan untuk membahas masalah itu.

Sehun memainkan bibirnya sendiri dan bersikap bahwa dia baik-baik saja setelah mengatakan leluconnya. "Aku hanya bercanda," katanya dengan seulas senyum tipis.

"Kita akan melakukannya, Oppa, tapi, tidak sekarang. Kau tau bukan kalau aku—"

"Arraseo, arraseo." Sehun memotong cepat ucapan Lisa. Dia tak ingin mendengar kelanjutan kalimat yang ingin gadis itu katakan. "Aku hanya bercanda. Kenapa kau menanggapinya dengan serius seperti ini?"

Sehun terlihat mulai tak nyaman sekarang dan itu karna perbuatannya sendiri. Seharusnya, Sehun tak membahas tentang mengungkapkan hubungan saat ini, tapi, nasi sudah menjadi bubur, bibir Sehun sudah terlanjur berucap.

Kini, Sehun terlihat seperti seorang bocah nakal yang sedang di hukum oleh ibunya. Ekspresi penyesalan tampak jelas di wajahnya sekarang, terlebih kepala itu sedang tertunduk penuh rasa bersalah.

Lisa mengembuskan napasnya pelan. Mungkin mereka harus mengehentikan panggilan video mereka sekarang juga, atau keduanya akan sama merasa bersalah untuk satu sama lain.

"Oppa, tidurlah. Sekarang di Seoul pasti sudah lewat tengah malam, kan," kata Lisa yang berusaha untuk menarik perhatian Sehun.

Sehun menatap ponselnya, menatap sosok cantik yang sangat dia rindukan dengan perasaan rindu yang membuncah.

"Apa kau bisa menyanyikan lagu tidur untukku?" pinta Sehun. "Sepertinya, aku akan sulit tidur sekarang."

Lisa tersenyum simpul dan mengangguk. Dia sama sekali tak merasa keberatan menyanyikan lagu tidur untuk Sehun.

"Apa kau tidak ingin pindah ke kamar, Oppa?" Lisa bertanya saat Sehun kembali merebahkan tubuhnya di sofa.

Sehun menggeleng kuat. Dia menyandarkan ponselnya pada gelas yang berada di atas meja. "Kasur tanpamu sama sekali tidak nyaman," keluh Sehun setelah dia memastikan kalau Lisa masih bisa melihatnya sekarang, bahkan, jika, dia tak menggenggam ponselnya. "Rasanya, seperti tidur di atas tumpukan jarum."

Lisa tekekeh mendengar penuturan yang berlebihan dari Sehun. Dia pikir, sejak mereka berpisah seminggu yang lalu, Sehun selalu mengatakan hal-hal berlebihan seperti ini, yang anehnya membuat Lisa merasa sangat dicintai dan dibutuhkan oleh maknae yang satu itu.

Sehun menghadapja tubuhnya pada meja dan menjadikan salah satu tangannya sebagai bantal. "Nyanyikan aku sebuah lagu, dan jangan berhenti sebelum aku tertidur. Oke?"

Lisa mengangguk. "Arraseo."

🎬🎬🎬

"Yak, Maknae." Suho langsung menyambut kedatangan Sehun dengan sebuah teguran yang cukup keras saat kekasih dari Lisa BLACKPINK itu baru saja melangkah masuk ke dalam dorm. "Ada apa dengan wajahmu?"

Suara Suho tampak sedikit terkejut. Dia beranjak dari sofa dan berjalan menghampiri Sehun. Lansung saja tangannya menangkup pipi Sehun dan memeriksa wajah maknaenya dengan teliti.

"Kenapa kau kurus sekali, Sehun~ah?" Suho menarik tangannya dari wajah Sehun, tapi, matanya masih aktif menjelajahi wajah Sehun yang terlihat begitu mengerikan saat ini.

Sehun mengembuskan napasnya panjang. Dia sudah berpikir kalau hal ini akan terjadi.

Saat akan bersiap untuk ke dorm. Sehun baru menyadari betapa menyedihkannya dirinya ketika melihat pantulannya dari cermin. Mata sembab dengan lingkaran hitam dan pipi tirus adalah masalah Sehun saat ini.

Sudah 3 hari ini Sehun tak melalakukan panggilan video dengan Lisa. Mereka berdua hanya berbicara melalui panggilan telepon, dan sesekali akan berkirim pesan. Dan itulah yang membuat Sehun tak terlalu memperhatikan perubahan wajahnya.

"Berapa banyak kau kehilangan berat badanmu?" Sepertinya, Suho sudah bersiap untuk mengoceh panjang lebar pada maknaenya. "Apa yang kau lakukan hingga menjadi kurus seperti ini?" Suho menarik sedikit kaus Sehun, lalu, melepskannya.

"Wah~ lihatlah, matamu Sehun~ah." Suho terdengar putus asa. Dia menggelakan kepalanya prihatin seraya terus memperhatikan tubuh maknaenya yang memang terlihat kurus di bandingkan seminggu yang lalu saat mereka bertemu. "Kau terlihat seperti tidak tidur selama beberapa hari."

Benar. Sehun memang kurang tidur belakangan ini karna dia selalu mengawasi gadisnya yang tengah menjadi sorotan di negeri orang. Belum lagi banyaknya penyanyi asing yang secara terang-terangan menunjukkan ketertarikannya pada Lisa, hal itu jelas saja membuat Sehun uring-uringan.

Bahkan DJ kenamaan yang sempat berseteru dengan beberapa fans dari BLACKPINK rupanya masih masih aktif meninggalkan beberapa komentar di postingan gadisnya.

"Sehun kurus karna dia sibuk menrindukan Lisa, Hyung." Celetukan yang diirngi dengan tawa kecil itu menarik perhatian Sehun dan Suho untuk menoleh ke arah sumber suara—meski sebenarnya, keduanya tak perlu melakukan itu.

Beberapa langkah di belakang mereka, ada sosok Baekhyun yang sedang asik dengan cokelatnya. Wajahnya terlihat setengah mengejek Sehun. "Lisa benar-benar membunuh semua orang dengan aksi panggungnya, Hyung."

Baekhyun tertawa saat melihat ekspresi kecut yang menandakan kalau Sehun sedang cemburu. "Apa kau pikir maknae-mu akan baik-baik saja, jika, gadisnya menjadi pusat perhatian semua orang?"

"Yak, Hyung!" Sehun memekik kesal karna ocehan Baekhyun yang memang benar adanya. "Berhenti berbicara! Kau membuatku kesal!"

Baekhyun berhenti berbicara, tapi, bukan karna perintah Sehun, melainkan karna dia yang memang ingin berhenti. "Sehun~ah," kata Baekhyun dengan lembut. Laki-laki yang memiliki keahlian luar biasa dalam menggunakan eyeliner itu terlihat serius sekarang.

"Kau boleh merindukan Lisa sebanyak yang kau mau." Baekhyun berjalan menghampiri Sehun dan memberikan cokelatnya pada Sehun. "Tapi, tidak dengan melupakan jadwal makanmu. Kau tau bukan, Lisa itu sangat cerewet untuk pola makanmu, bahkan dia lebih cerewet dari Kyungsoo ataupun Suho Hyung."

Baekhyun meringis saat mengingat bagaimana cerewetnya Lisa ketika memintanya untuk memperhatikan pola makan Sehun yang mulai sedikit berantakan karna kesibukan jadwal mereka.

"Gadis Thailand itu pasti akan mengoceh panjang lebar saat melihatmu yang berubah menjadi zombie seperti ini." Baekhyun mendengus kesal seraya menarik kembali cokelatnya yang sudah sempat Sehun gigit sekali.

Baekhyun pikir, dia sosok paling cerewet yang pernah ada, tapi, saat dia bertemu dengan Lisa, Baekhyun sadar kalau gadis itu puluhan kali lipat lebih cerewet dari pada dirinya.

Lisa memang jarang bicara saat sedang tampil di TV, tapi, saat gadis itu sedang berkumpul dengan orang-orang terdekatnya, maka gadis itu akan menjadi sangat ceweret. Dan tak ada satupun yang bisa membuat gadis itu berhenti berbicara, kecuali Sehun membungkam bibir gadis itu dengan bibirnya.

"Makanlah, sebelum kita berangkat nanti," titah Suho pada Sehun.

Maknae itu hanya mengangguk, lalu, kemudian dia berjalan untuk menyapa satu per satu member grupnya yang akhir-akhir ini tak dia temui karna kegiatan individu. Jika, berkumpul dengan membernya seperti ini, Sehun tak merasa sangat kesepian, setidaknya ada sesuatu yang bisa mengalihkan sedikit pikirannya dari Lisa.

🎬🎬🎬

Ternyata yang Baekhyun takutkan benar-benar terjadi, setelah EXO selesai dengan jadwal live mereka di Oksusu, Lisa langsung menyemprot Sehun dengan berbagai macam ocehan mengenai kondisi tubuh kekasihnya yang terlihat lebih kurus.

Live mereka baru saja berakhir 10 menit yang lalu, tapi, Lisa sudah menelepon dan mengoceh panjang lebar yang membuat kuping mereka semua yang mendengarnya terasa berdengung—karna Sehun sengaja mengaktifkan pengeras suaranya dan meletakkan ponselnya dia atas meja.

"Yak, yak, yak, Lalisa, berhenti berbicara atau kau akan kehabisan suaramu." Tampaknya sang leader EXO sudah tak tahan lagi mendengar ocehan Lisa yang sangat panjang dan juga berisik.

Gadis itu harus harus segera di hentikan, atau mereka semua tak akan bisa keluar dari COEX Atrium.

"Oppa!" pekik Lisa tak terima saat suho menegurnya. "Bagaimana mungkin kau menyuruhku untuk berhenti mengoceh kalau bayi besar itu sangat mengenaskan sekarang?"

Mengenaskan?

Oke, mungkin itu memang kata yang tepat untuk mewakili kondisi Sehun saat ini, tapi, semengenaskan apapun dirinya, Sehun tetap akan terlihat tampan, bahkan dari Namsan Tower sekalipun. Benarkan?

"Aku baik-baik saja, sayang," cicit Sehun.

"Apa yang kau maksud dengan baik-baik saja!" sembur Lisa yang membuat Sehun tersentak dari kursinya sendiri. "Kau pasti kehilangan berat badan lebih dari 5 kilo bukan! Padahal aku sudah mengatakan untuk tidak kehilangan berat badan bahkan, jika, itu 0.1 gram."

Sehun menoleh pada semua hyung-nya, dia bermaksud untuk meminta pertolongan agar terlepas dari omelan gadisnya yang mungkin baru akan selesai setelah malam datang.

"Lalisa, tenanglah, Sehun hanya kehilangan sedikit berat badannya." Kini Kyungsoo ikut ambil bagian untuk meredakan ocehan Lisa. "Setidaknya, dia masih hidup saat ini."

"Oppa~" Lisa merengek kesal mendengar candaan Kyungsoo barusan yang terasa sangat kasar di telinganya. "Bagaimana bisa kau berbicara seperti itu? Bagaiamana jika dia benar-benar mati karna kehilangan berat badannya?"

Sehun tersedak salivanya saat mendengar rengekan Lisa, awalnya gadis itu memang terlihat membela, tapi, akhir kalimatnya bahkan jauh lebih buruk dari penuturan hyung-nya.

"Aku tidak akan mati hanya karna kehilangan 5 kilo berat badanku," sahut Sehun setengah mencebik. Seharusnya, gadis itu menanyakan kabarnya, bukan malah mengomel seperti ini.

"Kau tidak akan mati, Oppa, tapi, kau akan terlihat seperti zombie," sahut Lisa ketus. "Augh, aku tidak ingin berkencan dengan zombie."

Member EXO tak dapat menahan diri untuk tak menertawakan Sehun saat ini, ucapan Lisa barusan sungguh sangat menohok hati Sehun, tapi, menggelitik perut member yang lain.

"Yak, Lalisa, kenapa kau kejam sekali pada maknae kami?" Lead rapper dari EXO yang mengoleksi lusinan topi itu mulai angkat bicara untuk membela maknae-nya.

"Aku bukannya kejam, Oppa," bantah Lisa pelan. Terdengar napas lelah dari seberang sana. "Hanya saja melihat Sehun Oppa yang berubah menjadi zombie membuatku frustrasi."

"Dia menjadi zombie seperti ini karna merindukanmu, pabbo~ya." Sedari tadi Beakhyun menahan diri untuk tak balas mengomeli maknae dari girl group yang menarik perhatiannya saat keempat gadis itu baru saja debut.

"Arrayo~" cicit Lisa. "Tapi, merindukanku bukan berarti Sehun Oppa harus kehilangannya berat badannya bukan?"

"Aigoo, lihatlah pasangan maknae ini." Akhirnya, si tetua EXO yang akan melaksanakan wajib militernya bulan depan ikut angkat bicara untuk mengomentari kelakuan dari dua maknae yang sering juga di sebut dengan 'duo piyak' oleh beberapa fans mereka.

Xiumin menggelengkan kepalanya prihatin. Dia hanya tak mengerti, bagaiman bisa dua makhluk beda kepribadian seperti Sehun dan Lisa menjalin sebuah hubungan yang cukup serius.

"Yak, Lalisa, jika, kau tidak ingin melihat Sehun kehilangan berat badannya lebih dari yang sekarang, maka, pakailah bajumu dengan benar," tutur Baekhyun panjang lebar. Dia terlihat seperti ingin memberikan banyak petuah pada gadis berdarah Thailand itu.

"Memangnya, apa yang salah dengan pakaianku?" Lisa bertanya dengan nada bingung.

Baekhyun tertawa sumbar. "Wah~ gadis ini benar-benar tak menyadari kesalahannya. Yak, pakaian kekurangan bahan itulah yang membuat maknae kami menjadi kurus. Kau bahkan selalu memamerkan perut ratamu pada semua orang!"

Eh, apa Baekhyun baru saja memprotes mengenai pakaian terbuka Lisa? Bukankah, seharusnya, Sehun yang mengatakan itu pada Lisa karna Sehun adalah kekasihnya, tapi, kenapa malah Baekhyun yang mewakili Sehun?

Tapi, Sehun sendiri menyetujui dengan apa yang baru saja Baekhyun katakan dengan menganggukan kepalanya singkat, yang tentu saja tak bisa dilihat oleh Lisa saat ini. Saat berada di California sana, Lisa selalu saja memamerkan bentuk tubuhnya, yang membuat Sehun kesal sendiri.

"Oppa," Lisa menegur Baekhyun dengan bibir mengerucut tanpa di ketahui siapapun. "Tidakkah, kau terlihat seperti kekasihku saat ini?"

"Maka, mari kita berkencan."

Sehun yang tadinya diam mendengarkan, seketika langsung meledak saat mendengar sahutan hyung-nya yang tanpa filter. "Juggo sipeo (kau mau mati)?" Sehun menatap tajam Baekhyun. Terlihat dengan jelas kalau Sehun ingin mencabik laki-laki itu dengan kukunya.

"Aku akan benar-benar mati, kalau kalian berdua tidak segera memutuskan sambungan telepon ini!" sahut Baekhyun kesal. Menunggu pasangan maknae ini selesai berbicara ternyata sangat melelahkan dan Baekhyun pikir, dia akan pingsan sebentar lagi, kalau kedua masih terus terhubung.

"Lalisa, kupikir kau sudah cukup mengomeli Sehun saat ini." Itu suara Chen. Lead vocal dari EXO itu rupanya sudah cukup lama memperhatikan pembicaraan absurd ini. "Dan kalau kau masih ingin mengomelinya lagi, maka, lakukanlah itu saat dia sudah sampai di dorm nanti."

"Kami harus kembali ke dorm, cantik," tambahnya dengan gemas.

"Ah," Lisa mendesah pelan. Terdengar dengan jelas kalau itu adalah kecewa. "Mianhe, Oppa, seharusnya, aku tidak kalian menghubungi saat ini."

"Gwenchana, Lisa~ya," kata Chen menenangkan. "Aku tau kau hanya khawatir pada Sehun, tapi, kau bisa berhenti mengkhawatirkannya karna kami semua akan mengurusnya."

"Gomawo, Oppa." Setidaknya, Lisa bisa merasa tenang untuk meninggalkan Sehun saat ini karna kekasihnya itu tak lagi sendirian. "Kalau dia menolak untuk makan, pukul saja pantatnya."

Sehun berdecak kesal mendengar permintaan gadisnya yang membuat harga dirinya runtuh di hadapan para hyung-nya.

Eh, memangnya, Sehun punya harga diri di hadapan para hyung-nya?

"Yak, jangan membuatku terlihat seperti bayi," protes Sehun dengan setengah rengekan yang membuat Lisa ingin merengkuh kekasihnya saat ini juga.

"KAU MEMANG MASIH BAYI!"

Sehun terjungkal dari tempat duduknya saat semua orang berteriak padanya dalam satu harmonisasi yang selaras. Sepertinya, EXO bukan lagi sebuah boy grup, melainkan sudah berpindah haluan menjadi grup paduan suara.

Atau justru grup babysitter karna mereka harus mengasuh satu bayi raksasa?

🎬🎬🎬

Hari ini adalah tepat 3 minggu, Sehun berpisah dari gadisnya, tapi, tak seperti kondisi Sehun sebelumnya yang terlihat sangat mengenaskan dan juga kucel, kemunculan Sehun di fanmeeting Xiumin kali ini terlihat sangat segar.

Sehun yang hanya menggunakan kaus putih polos serta jins panjangnya terlihat tampak sangat menawan bahkan dengan pakaian seadanya. Wajahnya terlihat sangat berseri-seri, belum lagi laki-laki itu terus mengumbar tawanya.

Tak ada lagi pipi tirus, tak ada lagi lingkaran mata yang hitam dan tak lagi mata sembab yang terlihat seperti kekurangan tidur. Sehun benar-benar dalam kondisi tubuh yang sangat baik hari ini.

Setelah mendapatkan ocehan panjang lebar dari Lisa saat kemunculannya 2 minggu lalu, Sehun bertekad untuk tak membuat dirinya terlihat mengenaskan seperti seorang laki-laki yang di tinggal kekasihnya—padahal memang iya.

Sehun mulai memperbaiki pola makan dan tidurnya berkat bantuan ke-6 member EXO lainnya. Kai? Oh, jangan pernah tanyakan tentang laki-laki itu, boro-boro untuk membantu memperbaiki pola makan Sehun, pola makannya sendiri saja Kai tak terlalu menggubrisnya—meski para hyung-nya juga memperlakukannya sama seperti Sehun.

Dan Sehun berhasil mengembalikan bobot tubuhnya yang sempat hilang. Tapi, selain tak ingin membuat dirinya terlihat sangat mengenaskan, alasan utama Sehun memperbaiki pola makan dan tidurnya tentu saja karna Lisa.

Gadis berdarah Thailand itu mengancam tidak akan mau bertemu dengan Sehun saat dia kembali ke Korea Selatan nanti, kalau laki-laki itu masih terlihat sangat mengenaskan.

Berkat ancaman Lisa, Sehun kembali pada berat normalnya saat ini.

Dan alasan lainnya kenapa Sehun terus saja tersenyum saat ini adalah karna sebelum dia berangkat ke tempat Xiumin mengadakan fanmeeting, dia dan Chanyeol sempat menghadiri rapat kecil-kecilan untuk persiapan duo mereka.

Dan saat rapat berlangsung, Sehun baru mengetahui kalau mereka akan melakukan syuting di New York, Amerika. Jelas saja hal ini membuat Sehun senang bukan main, laki-laki itu jelas berpikir kalau dia akan bisa bertemu dengan gadisnya nanti.

Meskipun niat Sehun ke sana untuk bekerja, tapi, tetap saja dia akan mengusahakan agar bisa bertemu dengan gadisnya.

"Sehun~ah, kau akan pulang kemana hari ini?" Suho bertanya saat semua member EXO—kecuali, Xiumin—berjalan ke backstage.

Benar. Sehun lupa menentukan kemana dia harus pulang saat ini. Selama 2 minggu terakhir dia menghabiskan waktunya tinggal di dorm, dan sekali kembali ke rumahnya.

"Sepertinya, aku akan pulang ke dorm saja hari ini. Jarak ke apartemenku terlalu jauh dari sini, Hyung," kata Sehun pada akhirnya yang menjatuhkan pilihannya untuk pulang ke dorm mereka.

Tapi, tak hanya Sehun saja yang kembali ke dorm, semua member memutuskan untuk kembali ke dorm. Mereka pikir, harus ada pesta perpisahan untuk Xiumin yang akan melaksanakan wamilnya dalam hitungan hari.

Kamar adalah tempat pertama yang Sehun kunjungi saat mereka semua baru saja sampai di dorm. Sehun melirik sekilas arlojinya, dan mencoba untuk memperkirakan jam berapa di tempat gadisnya saat ini.

"Pasti Lisa sudah bangun sekarang," pikir Sehun. Giant Maknae itu memutuskan menelepon gadisnya dan membagikan kabar gembira yang sedari tadi membuatnya terus tersenyum seperti orang idiot.

Waktu di Korea Selatan saat ini tengah menunjukkan pukul 20.20, yang mana artinya di New Jersey sudah pukul 7.20 pagi, tentu saja gadis itu pasti sudah bangun.

Sehun menunggu gadisnya untuk mengangkat panggilannya dengan sabar seraya menggulung dirinya di atas kasur.

"Jigeum mwohago issni (apa yang kau lakukan sekarang)?" tanya Sehun begitu panggilannya sudah diangkat. Dia berhenti menggulung dirinya di atas kasur.

"Aku baru saja selesai mandi, Oppa. Kau menelepon sangat pagi hari ini," sahut Lisa dengan tawa kecilnya. Biasanya, Sehun akan menelepon setidaknya jam 9 ke atas.

"Ah, mian, kalau aku mengganggumu sepagi ini," sesal Sehun. Tapi, rona bahagia di wajahnya tak pernah hilang.

"Anniya," bantah Lisa kuat. "Kau sama sekali tidak mengganggu, Oppa. Aku hanya terkejut saja saat kau menelepon sepagi ini."

"Itu karna aku tidak sabar untuk memberimu kabar gembira?" Sehun menjadi gemas sendiri dengan dirinya.

"Apa itu?"

"Aku dan Chanyeol hyung akan pergi ke New York untuk melakukan syuting MV." Sehun memekik dengan nyaring dengan ledakan gembira yang tak bisa di sembunyikan.

"Sungguh?!" Lisa memekik terkejut. Suaranya sendiri juga terdengar sangat antusias setelah mendengar kabar dari Sehun. "Jadi, apa kita bisa bertemu nanti?"

Sehun mengangguk semangat meski Lisa tak bisa melihatnya saat ini. "Akan aku pastikan kalau kita bisa bertemu nanti. "

Lisa bersorak dengan gembira di seberang sana.

Senang rasanya saat Sehun bisa mendengar suara ceria gadisnya karna kabar gembira darinya. Dan Sehun sendiri tak sabar untuk segera bertemu dengan Lisa dan menghabiskan waktu dengan gadis itu.

Sehun bahkan sudah bisa membayangkan apa yang akan mereka lakukan saat bertemu nanti. Sungguh, Sehun memiliki banyak hal yang akan dia dan Lisa lakukan bersama.

🎬🎬🎬

"MWO?!" Sehun memekik nyaring kala mendengar jawaban Lisa di seberang sana. Dia terlihat sangat kesal sekarang, dan Lisa meringis saat melihat ekspresi sang kekasih yang terlihat seperti ingin mengamuk.

Mereka sedang melakukan panggilan video, dan Lisa baru saja mengatakan kalau BLACKPINK akan melakukan penerbangan untuk kembali Seoul setelah menyelesaikan konser mereka di Texas.

Dan sialnya, itu bertepatan dengan hari di mana Sehun dan Chanyeol akan melakukan penerbangan ke New York.

"Jadi, kita tidak akan bisa bertemu?!" Sehun mulai murka dengan kenyataan menyebalkan yang satu ini.

Lisa terlihat mengangguk dengan kaku. Entah kenapa, dia merasa sangat takut untuk menerima murka kekasihnya saat ini, meski Lisa tau kalau Sehun bukan marah padanya, melainkan pada waktu yang tak berpihak pada mereka.

"Sepertinya, kita memang tidak akan bertemu," cicit Lisa. Ini bukan salahnya, tapi, entah kenapa dia justru malah merasa bersalah pada Sehun, karna Lisa tau bagaimana perasaan Sehun kemarin saat mereka berdua membicarakan banyak hal tentang pertemuan mereka nanti.

Dan tak bisa di pungkiri, kalau Lisa juga kecewa karna hal ini, tapi, setidaknya Lisa masih bisa menahan dirinya untuk mengamuk, tidak seperti Sehun.

"Sungguh, kita tidak akan bertemu?" Sehun mulai merengek. Bayi besar kesayangan Lisa itu, kini mulai memperlihatkan sifat anak kecil merajuk yang selalu berhasil membuat Lisa gemas.

Lisa mengangguk dengan terpaksa. "Kami akan langsung melakukan penerbangan setelah konser di Texas."

Sehun memijat pelipisnya dengan kuat, terlihat dengan jelas kalau maknae yang satu tengah frustrasi saat ini, hingga Sehun tak mampu untuk mengucapkan kata lagi.

Sehun sungguh ingin bertemu dengan Lisa, tapi, ketika kesempatan sudah di depan mata dan rencana sudah di susun dengan rapi, Sehun harus menelan fakta kalau mereka memiliki jadwal penerbangan yang sama.

"Apa kau tidak bisa tinggal di sana, setidaknya untuk sehari?" Sehun mulai memohon, dan Lisa harus bersiap untuk menghadapi bayi Sehun yang sebentar lagi akan merengek padanya.

"Tentu saja aku tidak bisa, Oppa. Lagipula, kau di sana untuk bekerja bukan? Kau pasti tidak memiliki banyak waktu untuk bersantai," jelas Lisa hat-hati. "Dan juga, jarak dari New York ke Texas sangatlah jauh, mustahil kita bisa menghabiskan waktu bersama, yang ada waktu kita hanya akan terbuang di jalan."

"Tapi, aku merindukanmu. Aku bahkan hampir mati karna merindukanmu," rengek Sehun. "Apa kau tidak tau itu?"

"Arrayo, arrayo." Tentu saja, Lisa mengetahuinya, karna setiap kali mereka berkomunikasi, Sehun akan selalu mengatakan kalau dia merindukan Lisa. Dan itu tak hanya sekali Sehun katakan, tapi, berkali-kali. "Aku juga sangat merindukanmu, Oppa."

"Naega michingeoya," gerutu Sehun seraya menggertakkan giginya. Dia mengalihkan pandangannya dari Lisa yang saat ini tengah terkikik geli karna Sehun yang mulai merajuk.

Melihat Sehun merajuk adalah hal ketiga yang paling Lisa sukai. Tentu saja, hal pertama yang paling Lisa sukai adalah bertemu dengan kedua orang tuanya, dan hal kedua yang Lisa sukai adalah melihat Sehun berdiri di hadapannya.

Rupanya, suara tawa Lisa sampai pada telinga Sehun. Mendengar tawa renyah yang sangat dia rindukan membuat Sehun semakin kesal dan mengumpat penuhi emosi.

"Oh, shit! I miss you so bad!"

🎬🎬🎬

Untuk chapter ini kalian harus puas dulu ya sama komunikasi tanpa skinship mereka, ntar di chapter selanjutnya, baru deh kalian puas-puasin buat baca momen Sehun ngurung Lisa di apartemen 🌚🌚🌚

YANG BARU BALIK KE SOUKOR SETELAH TOUR EROPA, MUKANYA BERSERI-SERI BANGET 😍😍😍😝

Iya, neng, aing tau kalau situ lagi bahagia karna bakalan ketemu sama piyak, tapi, ekspresi bahagianya di kondisikan dong, jangan bikin yang di sini makin halu 😫😫😫

31 Mei 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro