Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

L1. I'm Gonna Miss You

✔️ 90% HALU, 10% FAKTAH. 

✔️ Sebelum baca ini chapter ini sebaiknya baca Sehun Lisa Love Story chapter: Seoul Fashion Week, terus lanjut Hunlice Delushit chapter: Sehun ke Inkigayo, soalnya masih berhubungan. Kalau langsung baca ini takutnya gak paham.

🎬🎬🎬

Sehun adalah maknae dengan segudang keceriaan. [Bayi] Laki-laki itu akan terus bergerak jika, sedang dalam suasana hati yang baik. Tapi, jika suasana hatinya sedang buruk, maka dia hanya menggulung dirinya di dalam selimut tanpa melakukan apapun.

Seperti saat ini, dia sedang menatap ponselnya dengan wajah memelas, benda pipih berwarna biru itu sedang menampilkan sosok gadis cantik yang selalu membunuhnya setiap kali mereka bertemu. 

Keduanya sedang melakukan video call, padahal matahari saja belum terbit, tapi Sehun memaksa, dan si gadis cantik hanya bisa menurutinya permintaan [bayi] laki-laki kesayangannya.

"Tidak bisakah, kau di sini saja bersamaku?" pinta Sehun dengan wajah memelas.

Lisa terkekeh kecil, kekasihnya itu selalu merengek seperti bayi ketika dia memiliki jadwal di luar negeri. "Tentu saja, tidak bisa, Oppa."

"Ahh, wae." Sehun merengek, kakinya menendang udara tanpa Lisa ketahui.

"BLACKPINK harus menggelar world tour, Oppa. Lalu, bagaimana bisa aku tetap di sini , bersamamu, di Korea Selatan." Lisa menjelaskan dengan penuh kelembutan dan hati-hati. "Aku juga tak ingin berpisah sejauh dan selama itu denganmu, tapi, itu sudah menjadi pekerjaanku. Bukankah, EXO juga melakukan world tour?"

Baekhyun pernah mengatakan pada Lisa, kalau suasana hati Sehun benar-benar susah untuk di atur, jika suasana hatinya sedang buruk, maka aura di sekitarnya akan berubah menjadi suram dan Lisa sudah merasakan tanda-tandanya ketika Sehun tak berniat untuk menjawabnya.

"Hanya 2 bulan, Oppa," kata Lisa saat Sehun terlihat berusaha untuk mengabaikannya.

Sedikit banyak Lisa merasa kasihan pada kekasihnya, pasalnya sejak jadwal resmi untuk world tour mereka di publikasikan, Sehun tak henti-hentinya merengek pada Lisa, dan meminta gadis itu untuk tidak pergi kemanapun. Tapi, tentu saja Lisa tak bisa mengiyakannya.

Sehun menghela napas kasar. Tak bertemu selama 2 bulan? Yang benar saja, Sehun bahkan nyaris gila saat tak bisa bertemu dengan Lisa dalam seminggu. Setidaknya, Sehun harus melihat Lisa berdiri tepat di hadapannya per 5 hari sekali. 

HARUS.

Dan world tour selama 2 bulan? 2 bulan tanpa bisa melihat Lisa? Dan 2 bulan tanpa bisa menyentuh gadis itu? Oh, jika seperti itu lebih baik Sehun tertidur saja bagaikan putri tidur, dan  bangun saat Lisa telah selesai world tour-nya agar dia tak perlu tersiksa karna rindu.

Bisakah Sehun melakukan itu?

Sehun meletakkan lengannya di kening, lalu dengan perlahan mulai menutupi matanya. Lisa yang melihatnya merasa sangat sedih, tapi, jika dia juga menunjukkan kesedihannya maka mereka hanya akan berakhir dengan saling menangisi satu sama lain.

Padahal mereka hanya berpisah untuk 2 bulan, dan Lisa hanya akan menyanyi dan menari, tapi Sehun bersikap seolah dia harus melepaskan Lisa untuk pergi ke medan perang dan tanpa persiapan apapun.

"Kau bahkan tidak ada saat aku berulang tahun nanti," lirih Sehun.  Dia mengatakannya dengan sangat pelan hingga Lisa tak bisa mendengar apapun selain gumaman yang tak jelas.

"Uljima," kata Lisa mengingatkan.

"Aku tidak menangis," bantah Sehun kuat. Tapi, sebenarnya, dia memang sedang menahan air matanya saat ini. Anggaplah, Sehun cengeng sekarang, tapi Sehun benar-benar tak bisa melepaskan Lisa untuk pergi sejauh dan selama itu. 

Selama setahun belakangan ini, Sehun selalu terbiasa dengan adanya Lisa, dan kepergian gadis itu pasti akan memberikan perubahan drastis dalam kesehariannya nanti, meski hanya sementara.

"Aigoo, bayi kecilku begitu lucu ketika sedang menangis," goda Lisa dengan tawa renyah yang selalu Sehun sukai. Dia berbicara dengan nada yang lucu, seolah dia memang sedang berbicara dengan seorang bayi. "Eomma akan membawakan oleh-oleh yang banyak untukmu nanti." 

Lisa semakin gencar menggoda Sehun, biasanya Sehun akan mudah tertawa dengan lelucon yang seperti ini, tapi di luar dugaan Lisa, Sehun malah semakin terisak—padahal Lisa yakin kalau beberapa detik yang lalu dia tak mendengar isakan tangis apapun. 

"Berhenti bercanda! Kau semakin membuatku merindukanmu," rengek Sehun.

Oh, astaga, Lisa sedang dalam masalah besar saat ini. Jika, sang leader tau kalau Lisa baru saja membuat maknae mereka menangis, maka mereka tidak akan melepaskan Lisa saat bertemu nanti. 

"Oppa, jebal," pinta Lisa. Dia tak bisa melihat Sehun merengek lebih daripada ini. Sebenarnya, dia antara mereka berdua, Lisa-lah yang lebih cengeng, tapi akhir-akhir ini Sehun sering merengek yang berakhir dengan menangisnya laki-laki itu. Lisa pikir, Sehun menjadi lebih sensitif akhir-akhir ini. "Kau membuatku terlihat buruk saat membiarkanmu menangis seperti ini."

"Aku tidak menangis," bantah Sehun sekali lagi. 

"Lalu, suara apa yang kudengar saat ini, jika bukan suara tangisanmu?" 

"Itu suara perutku. Aku belum makan sejak seminggu yang lalu," sahut Sehun asal-asalan. Hingga detik ini, Sehun masih enggan menunjukkan wajahnya pada Lisa. 

Lisa tak ingin tertawa  di saat seperti ini, tapi celetukan Sehun membuatnya tertawa, terlebih saat rengekan itu melebur dalam tangisan, terdengar sangat lucu di telinga Lisa. 

"Benarkah kau belum makan selama seminggu?" tanya Lisa tak yakin. Gadis itu mendesis seraya memainkan kacamatanya. "Lalu, 3 hari yang lalu aku memakan Taebeokki bersama siapa? Siapa yang minum bersamaku, dan siapa yang aku cium saat itu kalau bukan dirimu? Dan siapa yang mengajakku untuk berci"

"Geumanhae," potong Sehun cepat. Dia menyingkirkan lengannya dan memperlihat wajahnya yang sedikit basah pada Lisa. 

Lisa tersenyum penuh kemenangan, tapi tidak dengan Sehun.

"Apa kau akan terus menyiksaku dengan mengungkit kejadian itu, kau tau bukan kalau aku sangat menginginkan—"

"Geumanhae." Sekarang giliran Lisa yang melarang Sehun untuk melanjutkan bicaranya. Pasalnya, pembicaraan seperti ini akan berakhir dengan sangat kotor, jika tak di hentikan saat ini juga. 

"Wae?" tantang Sehun. Maknae EXO itu tak lagi menangis saat ini. "Kau yang mengungkitnya lebih—"

"Lisa~ya, apa kau sudah bersiap-siap. Kita harus berangkat sekarang." Terdengar suara teriakan yang cukup nyaring dari luar kamar Lisa, yang membuat gadis itu terlonjak dari tempat tidurnya.

Seharusnya, yang Lisa lakukan saat ini adalah bersiap-siap untuk berangkat ke gedung MBC untuk comeback stage pertama BLACKPINK, tapi gadis itu malah menghabiskan waktunya untuk melakukan video call dengan sang kekasih. 

Lisa menatap tajam pintu kamarnya, dia berharap kalau Jisoo tak akan membuka pintu kamarnya. "Iya, Unnie, aku akan keluar sebentar lagi."  teriak Lisa. Gadis itu buru-buru mengambil handuknya, kalau dia sampai ketahuan belum bersiap-siap, maka semua akan mulai mengomelinya. "Oppa, aku harus mandi sekarang. Aku akan meneleponmu setelah pulang dari Music Core nanti," pamit Lisa. 

"Kau bisa mandi sembari kita melakukan video call," kata Sehun dengan seringai mesum di wajahnya. 

"DASAR MESUM!" Maki Lisa sebelum dia memutuskan panggilan video mereka, sedangkan Sehun hanya terkikik geli saat melihat sekilas rona di wajah Lisa.

🎬🎬🎬

"Kupikir kau akan ikut ke Music Core bersama dengan Baekhyun Hyung dan Xiumin Hyung." 

Sehun yang sedang asik menonton mengalihkan pandangannya sebentar hanya untuk mendapati Kai yang baru saja bangun tidur, padahal sudah tengah hari. 

"Hanya ingin menghindari kesalahpahaman," sahut Sehun tanpa minat. Dia mengambil Peppero yang berada di tangan Kai.

Kai yang baru saja terbangun dari tidurnya belum bisa menggunakan otaknya dengan baik, kedua alisnya spontan bertautan karna bingung. "Kesalahpahaman apa?" 

"Kalau aku dan Mina memiliki hubungan."

"Ah, benar, Mina adalah MC untuk acara itu, jika kau datang ke sana, maka akan semakin banyak yang mengira kalau kalian memiliki hubungan yang lebih," sahut Kai membenarkan. Dia cukup tau bagaimana kesalahpaamnan itu beredar di kalangan penggemar, terutama mereka yang memang menyukai chemistry Sehun dan Mina saat sedang beradu akting di 'Dokgo Rewind'

Jika, Kai menjadi Sehun, dia juga akan melakukan apa yang Sehun lakukan saat ini, lebih baik membiarkan airnya tetap tenang, ketimbang harus melemparkan dirinya ke dalam sana dan membuat airnya beriak.

"Itulah mengapa aku memilih untuk menontonnya dari layar kaca, ketimbang menemuinya di sana—meskipun aku ingin," tambah Sehun. Dia merasa sangat kecewa karna tidak bisa menemui gadisnya, padahal itu kesempatannya sangat langka.

Akhir-akhir ini grup mereka tak pernah bertemu di atas panggung yang sama, dan hari ini, untuk pertama kalinya dalam tahun 2019, EXO berada di satu acara yang sama dengan BLACKPINK—meskipun hanya Chen seorang. 

"Lalu, kau sendiri? Apa kau tidak ingin bertemu dengan Jennie?" tanya Sehun balik. Yang orang-orang di luar sana tau, Jennie dan Kai telah mengakhiri hubungan mereka bahkan ketika sebulan belum berlalu. 

Tapi, pada kenyataannya, mereka berdua tidaklah putus seperti yang orang-orang pikirkan. Keduanya masih menjalin kasih hingga detik ini, tentu saja dengan sembunyi-sembunyi.

"Aku baru bertemu dengannya tadi malam," sahut Kai sebelum dia menggigit ayam yang sebelumnya adalah milik Sehun.

Sehun hanya mengangguk paham. Keduanya sama-sama berhubungan dengan seorang gadis tanpa di ketahui oleh fans mereka, dan kedua sama-sama mengambil resiko kalau sewaktu-waktu skandal mereka terungkap ke publik, dan khusus untuk Kai, entah apa yang akan terjadi padanya, jika publik mengetahui hubungannya yang sebenarnya.

Kini keduanya sama-sama memfokuskan pandangan mereka pada layar datar yang berjarak sekitar 5 meter dari hadapan mereka. 

4 gadis cantik dalam busana merah yang sangat mencolok menjadi pusat perhatian Sehun dan juga Kai. Senyum Sehun merekah dengan begitu cerah saat melihat gadisnya.

Dari sekian banyak gadis yang pernah Sehun temui selama hidupnya, Lisa adalah gadis paling bersinar yang pernah dia lihat. Saat pertama kali bertemu dengan gadis itu di backstage, Sehun sudah tau kalau gadis itu akan meluluh lantakan dunia—termasuk dunianya. 

"Lisa terlihat seperti Ariana Grande dengan gaya rambut seperti itu," komentar Kai saat Lisa kebetulan berdiri bersebelahan dengan kekasihnya. 

Sehun hanya tersenyum mendengar pujian yang dilemparkan untuk kekasihnya, dia sendiri memang melihat kemiripan itu. Tapi, ada sesuatu di dalam diri Lisa yang membuat gadis itu bersinar dan terlihat seperti berada di level yang berbeda.

"Apa Lisa pernah menendangmu seperti itu?" celetuk Kai lagi saat Lisa melakukan rap-nya dengan kaki jenjangnya yang menendang dengan sangat tegas.

Sehun memukul kepala Kai dengan kesal, laki-laki yang menurutnya memiliki kulit berwarna abu-abu itu sangat berisik saat ini. "Diam, dan nikmati saja," katanya tegas.

Kai menggerutu tak jelas, yang Sehun dengar seperti gonggongan Vivi saat dia tak memberikan bichon itu makan.

"Woah~ Lisa bisa memenggal kepala Mina, jika dia mengibaskan tangannya seperti itu." Lagi-lagi Kai mengeluarkan komentarnya untuk Lisa alih-alih untuk kekasihnya sendiri. 

Sehun sendiri bahkan terkejut, jarak antara Lisa dan juga Mina terlalu dekat, dan gadis itu mengibaskan tangannya tanpa ragu sedikitpun. Sehun hanya merasa sedikit ngeri saja kalau tangan Lisa benar-benar mengenai wajah Mina. 

Errr, pasti akan sangat menyakitkan, pikir Sehun.

"Apa Lisa sengaja melakukannya?" celetuk Kai asal-asalan. "Kupikir dia masih kesal karna interaksimu bersama Mina tempo hari." Tawa Kai pecah dengan sendirinya. Dia sedang membayangkan kalau Lisa benar-benar ingin menebas kepala Mina menggunakan tangannya.

Dan Kai meyakini hal itu ketika melihat ekspresi Lisa yang terlihat sedikit sombong. Lalu, di tambah dengan ekspresi ketiga member BLACKPINK terlihat seperti mendukung apa yang Lisa lakukan; yaitu menebas kepala Mina.

"Lisa bukanlah tipe gadis yang akan menyimpan dendam seperti itu," kata Sehun dengan sedikit ketus. Dia hanya merasa tak suka ketika ada seseorang yang menilai gadisnya dengan sembarangan, bahkan jika itu adalah teman dekatnya sendiri.

Kai mencibir sifat Sehun yang kelewat sensitif seperti kulit bayi, saat maniak bubble tea itu  mengangkat tubuhnya dari sofa. "Aku kan hanya bercanda."

Sehun tak lagi memiliki niat untuk menonton bersama Kai, dia akan menikmati kecantikan kekasihnya di dalam kamarnya, tanpa gangguan dari Kai.

Ketika Sehun menaiki tangga, ponselnya bergetar, mendandakan adanya pesan masuk, dan senyumnya merekah saat melihat pesan yang Mina kirimkan padanya. 

Gugudan Mina

DAEBAK! Aku tidak menyangka akan bertemu dengan Lisa Unnie hari ini 😍😍😍 Dia sungguh... bersniar. Seperti yang kau katakan saat kita bertemu di SFW tempo hari, Oppa. 

Sungguh... Dia membuat seluruh perhatian hanya berfokus padanya, bahkan, jika dia hanya berdiam di pojok tembok.

Sehun hanya tersenyum membaca pujian itu. Dia memang pernah membual pada Mina tentang Lisa, dan saat itu Mina hanya tertawa menanggapinya, tapi saat ini Mina tak bisa lagi mengabaikan bualan Sehun, ketika dia bertemu langsung dengan Lisa.

"Dan dia adalah gadisku" kata Sehun menjawab pujian Mina. Dia merasa sanggat bangga dengan pujian itu. Gadisnya sering mendapatkan kritikkan, tapi tak jarang juga gadisnya mendapatkan pujian yang terus mengalir layaknya sebuah air.

Sehun hanya merasa hangat ketika ada yang mengakui kerja keras gadisnya selama ini. 

Gugudan Mina

Tapi, Oppa, apa yang membuat Lisa Unnie ingin berkencan denganmu?  🤔🤔🤔

🎬🎬🎬

Lagi-lagi Sehun hanya bisa menonton penampilan Lisa dari layar kaca. Dan lagi-lagi, hyung-nya yang baru saja melakukan debut solo kembali satu panggung dengan gadisnya. Sebenarnya, Sehun bisa saja ikut bersama Kyungsoo dengan alasan memberikan dukungan pada Chen. 

Tapi, Sehun harus sedikit menjaga jaraknya dengan Lisa saat ini. Entah kenapa, dia merasa para penggemarnya mulai mengetahui tentang hubungan mereka—dan itu membuatnya sedikit khawatir—bahkan Sehun terkejut saat ada beberapa fans yang menemukan kalau dia dan Lisa sedang saling curi pandang saat acara tahunan SBS Gayo Daejun.

Sehun bersumpah kalau dia sudah melakukannya dengan sangat hati-hati, tapi kehati-hatiannya tak mampu mengalahkan kejelian mata para penggemarnya. 

Sehun tersenyum ketika BLACKPINK sedang melakukan interview dengan P.O, gadisnya terlihat sangat cantik dengan balutan berwarna putih yang membungkus tubuhnya. 

"Kenapa kau selalu memamerkan lekuk tubuhmu itu, sayang?" Sehun tenggelam di dalam sofa empuknya, nyaris setengah tubuhnya berada di lantai. "Apa kau tidak tau, kalau itu sangat amat menyiksaku lahir dan batin?"

Sehun sedang merutuki nasibnya karna memiliki kekasih seperti Lisa, dia harus rela ketika semua orang menatap tubuh indah kekasihnya dengan liur yang menetes. Terkadang Sehun ingin bertemu dengan 'si penghuni lantai 7' dan meminta laki-laki tua itu untuk tidak lagi menyuruh stylish memberikan kekasihnya pakaian yang kekurangan bahan seperti itu. 

Sehun bahkan bisa membelikan Lisa satu lemari pakaian layak pakai, dan bukannya pakaian yang kekurangan kain, seperti yang gadis itu pakai saat ini.  

Tapi, ada sesuatu yang lebih mengganggu fokus Sehun saat ini ketimbang pakaian Lisa yang kekurangan bahan yaitu, interaksi yang terjadi antara Lisa dan juga P.O.

"Yak, yak, yak." Sehun berseru tak suka, dia bahkan bangkit dari keterpurukannya sambil menunjuk layar datar di hadapannya dengan tegas. "Apa yang mereka lakukan? Kenapa Lisa harus tersenyum seperti itu pada P.O hyung?"

"Heol, sebenarnya, apa yang mereka bicarakan sebelumnya? Kenapa terlihat begitu akrab?" protes Sehun tak suka. Meskipun P.O sudah dia tetapkan untuk menjadi salah satu hyung-nya, tapi, P.O tak boleh bersikap [sok] akrab seperti itu dengan kekasihnya.

Singkatnya, Sehun sedang cemburu saat ini.

Api cemburu membakar Sehun hingga hangus, dia menyambar asal mantel yang berada di sandaran sofa, dia tak peduli siapa pemiliknya, yang dia inginkan saat ini hanyalah bertemu dengan gadisnya, dan memberikan sedikit hukuman karna telah menyiksanya.

Sehun masuk ke dalam gedung dengan mengunakan masker dan topi, dia harus menyembunyikan dirinya dari kerumunan para penggemarnya. Kedatangannya pasti akan sangat menghebohkan, terlebih lagi dia datang di saat-saat terakhir.

Jelas sekali kalau dia datang bukanlah untuk hyung-nya, melainkan untuk gadisnya. 

Sehun mulai menelusuri backstage untuk mencari ruang tunggu atas nama hyung-nya, setidaknya Sehun harus menyapa Chen terlebih dahulu sebelum dia bertemu dengan gadisnya. 

Itulah yang di namakan sopan santun. 

EXO Chen

Sehun mendorong lembut pintu berwarna cokelat kayu ketika nama hyung-nya tertulis dengan jelas di sana. 

"Oh, Sehun~ah, apa yang kau lakukan di sini?" Chen sedikit terkejut saat melihat Sehun memasuki ruangannya seraya melepaskan topi serta maskernya. "Kupikir kau tidak akan datang karna ada BLAKCKPINK di sini."

Chen tak sendiri di dalam ruang tunggunya, ada Kyungsoo yang sebelumnya sibuk dengan layar ponselnya.

Sehun mengacak rambut sebentar, kemudian merapikannya lagi dengan jari-jemarinya. "Seharusnya, aku memang tidak di sini. Tapi, gadis itu membuatku nyaris gila."

"Apa kau bertengkar dengan Lisa?" Kyungsoo mulai angkat bicara. Melihat respon Sehun yang sedikit keras membuat aktor itu penasaran.

Sehun mengembuskan napasnya kasar. "Kami tidak bertengkar. Hanya saja..."

"Hanya saja apa?" tanya Chen. "Apa dia berselingkuh darimu?" 

"YAK, HYUNG!" teriak Sehun ketika Chen berbicara asal menggunakan bibir keritingnya.

"Mian," sesal Chen seraya memperlihatkan barisan giginya. Dia hanya tak tahan untuk menggoda maknae-nya, bagi semua member EXO, Sehun adalah sebuah mainan.

Dan menggoda Sehun selalu menyenangkan. 

Sehun menyentak tubuhnya dari kursi dan mulai berjalan menjauhi Chen dan juga Kyungsoo. 

"Eodiga?" tanya Chen.

"Tentu saja bertemu dengan Lisa, memangnya apa lagi," sahut Sehun tanpa menoleh pada hyung-nya.

Chen mencibir, yang Kyungsoo dengar seperti suara tikus terjepit.

Agaknya dewi Fortuna sedang berpihak pada Sehun saat ini, pasalnya tepat di depan ruang tunggu Chen, tertulis nama BLACKPINK pada pintu. Tanpa ragu apalagi takut, Sehun langsung saja membuka pintunya dan mengucapkan kata 'annyeong' keras-keras, membuat 4 gadis yang berada di dalamnya terkejut bukan main.

"Kya! Sehun Oppa, kenapa kau mengagetkan kami!" Itu suara Chaeyoung. Gadis yang sangat piawai dalam bermain alat musik gitar itu langsung mengeluarkan sebuah protes keras pada Sehun. Pasalnya dia sedang ingin minum tadi, tapi kemunculan Sehun yang tiba-tiba membuat Chaeyoung menumpahkan minumannya. 

"Maaf, tapi aku ada sedikit urusan dengan maknae kalian," sesal Sehun dengan wajah yang membuat alarm di kepala Lisa berbunyi dengan nyaring. 

Ketiga member BLACKPINK spontan menatap Lisa dengan penasaran. Mereka bertiga tau kalau tujuan Sehun datang kemari memang untuk bertemu dengan Lisa, hanya saja mereka tak tau apa masalahnya saat ini.

Lisa menggelengkan kepala kecil saat mendapatkan pertanyaan 'ada masalah apa' melalui sorot mata ketiga membernya. Seingat Lisa, dia sama sekali tak terlibat cekcok apapun dengan Sehun tadi pagi, hingga harus membuat laki-laki itu menemuinya saat ini.

"Nagajuseyeo," kata Sehun lembut. Tangan kanannya terulur pada pintu, yang mana dia bermaksud untuk menyuruh ketiga gadis itu keluar sekarang juga.

"Lalu, apa kami harus menunggu di depan pintu selama kalian mengobrol?" Pertanyaan tanpa bobot itu baru saja di lontarkan oleh tetua BLACKPINK yang memiliki kelakuan 4D.

"Kalian bisa menumpang di ruangan Chen Hyung," kata Sehun dengan gigi gemertak. Dia benar-benar harus berbicara dengan Lisa saat ini, tapi Jisoo membuang waktunya. "Hanya ada Kyungsoo Hyung di sana."

"Apa Kai Oppa tidak ikut bersama denganmu?" tanya Jennie harap-harap cemas.

Sehun tersenyum jahil. "Ah, aku datang bersama Kai, tapi dia sedang berada di toilet saat ini, kau bisa menunggunya di ruangan Chen Hyung."

Mata Jennie berbinar cerah, tanpa mempedulikan Jisoo dan Chaeyoung, Jennie langsung melompat keluar dari pintu menuju pintu yang berada di depannya.

"Naga," tegas Sehun saat Jisoo dan Chaeyoung masih mematung di tempat. Kedua gadis itu tersentak, dan buru-buru menghilang dari pandangan Sehun sebelum sunbae-nya itu mengamuk. 

Kini hanya ada Sehun dan Lisa—yang menatap Sehun dengan bingung—di dalam ruangan. 

"Dan kau..." Sehun menunjuk Lisa dengan galak. Dia melangkah untuk menghampiri Lisa yang sudah memasang siaga 1.

"Neomu bogoshipo," kata Sehun dengan lembut. Lalu, kemudian menarik Lisa ke dalam pelukannya. Dipeluknya gadis itu dengan sangat erat seolah ini adalah hari terakhir mereka bertemu.

Lisa sedikit terkejut dengan perlakuan Sehun, pasalnya dia mengira bahwa Sehun akan mulai mengomel padanya tentang sesuatu yang tak dia ketahui dengan pasti.

Tapi, alih-alih mendapatkan omelan, Lisa justru malah mendapatkan pelukan hangat yang dia rindukan. Gadis yang selalu membawa sisir kemanapun dia pergi itu membalas pelukan hangat sang kekasih. 

"Nado, Oppa."

Sehun menghirup dalam aroma lavender yang menguar dari tubuh gadisnya, dia selalu menyukai aromanya. Lavender dan Lisa adalah aroma favorit Sehun.

Lisa sebenarnya masih ingin menikmati pelukan hangat Sehun, tapi dia teringat akan sesuatu. Gadis itu menarik sedikit dirinya dari Sehun, pelukan mereka tak sepenuhnya terlepas, tangan mereka masih saling melingkar di pinggang.

"Apa yang membuatmu datang kemari, Oppa? Bukankah, kita sudah sepakat untuk tak bertemu seperti ini?" 

Sehun menyentil gemas kening Lisa. "Itu karna kau membuatku hilang akal."

"Ah." Lisa meringis. Tapi, itu tak benar-benar sakit, dia hanya ingin meringis saja. "Memangnya apa yang kulakukan?"

"Ini." Sehun memukul perut Lisa yang terekspose dengan bebas saat ini. 

"Aw." Lisa meringis lagi.

"Kenapa kau harus memamerkan lekuk tubuhmu pada orang lain?"  Sehun melipat kedua tangannya di depan dada, dia terlihat sangat memiliki masalah dengan pakaian terbuka Lisa. "Dan lagi, kenapa kau tersenyum begitu cantik pada P.O Hyung?"

Lisa yang tadinya ingin protes tiba-tiba mengatupkan mulutnya ketika menyadari kecemburuan [bayi] laki-lakinya. Gadis itu duduk di kursi dengan kaki yang di topangkan, gadis itu bergerak dengan sangat lambat.

"Apa kau cemburu, Oppa?" goda Lisa. Dia menaik turunkan alisnya yang membuat Sehun gemas. Langsung saja Sehun menyambar bibir Lisa, yang berusaha untuk menggodanya.

Daya tarik yang paling mematikan dari diri seorang Lalisa adalah bibirnya, dan  Sehun sangat mengakui hal itu. Setiap kali gadis itu membuka mulutnya, selalu ada hasrat menggebu di dalam diri Sehun yang ingin melumat bibir itu sampai habis. 

Sehun pikir, dia bisa menghabiskan sisa hidupnya hanya untuk mencium Lisa. Semua yang ada di diri Lisa begitu memabukkan, gadis itu seperti candu bagi Sehun. Selalu ada hasrat menggebu yang menginginkan Lisa lagi dan lagi, bahkan meskipun gadis itu berada tepat di hadapannya. 

Sehun mengakhiri sesi ciuman mereka sebelum dia melakukan sesuatu yang tak seharusnya dia lakukan di sini. "Pulanglah bersamaku hari ini." Sehun menyapukan ibu jarinya pada bibir Lisa guna menghapus sisa-sisa salivanya yang menempel di sana. 

"Setidaknya, aku harus menghabiskan waktu bersamamu, sebelum kau benar-benar meninggalkanku selama 2 bulan," tambah Sehun. Dia tau gadisnya hanya memiliki libur sehari setelah comeback stage BLACKPINK hari ini. Tapi, Sehun sungguh ingin menghabiskan waktunya sebisa yang dia bisa saat ini.

Lisa tersenyum lembut kepada Sehun, dia melihat banyak cinta dari dalam mata Sehun yang tengah menatapnya saat ini, lalu dia mengangguk mengiyakan. Sebenarnya, Jisoo sudah mengajak Lisa terlebih dahulu untuk menghabiskan waktu dengan berkunjung ke rumahnya saja, tapi Lisa tak ingin mengecewakan Sehun lebih dari yang sudah dia lakukan. 

Jadi, Lisa akan menolak ajakan Jisoo setelah ini dan Lisa yakin kalau tetua BLACKPINK itu tak akan merasa keberatan sama sekali. 

Sehun mengelus lembut pipi Lisa sebelum akhirnya dia kembali melumat bibir gadis itu dengan penuh kerinduan. Sehun pasti akan sangat merindukan perasaan seperti ini dalam 2 bulan kedepan.

"Sehun Oppa, kau—" Jennie menghentikan ocehannya saat dia membuka pintu untuk marah pada Sehun karna telah membohongi dengan mengatakan kalau kekasihnya juga ikut ke sini. Tapi, yang dia lihat adalah ciuman panas sepasang kekasih yang terlihat seperti ingin memakan satu sama lain.

Jennie bergeming di temptanya. Dia seharusnya menutup pintu dan kembali ke ruang tunggu milik Chen dan bersikap seolah dia tak melihat apapun saat ini, tapi yang Jennie lakukan hanyalah berdiri sambil mengedipkan matanya. 

"Astaga! Apa yang kalian lakukan?" pekikan itu berhasil menyentak Jennie dari sikap diamnya, juga berhasil menyadarkan sepasang kekasih yang asik berciuman itu hingga kedua terpaksa melepas tautan mereka. 

Lisa menoleh kaget, dia berdiri dari duduknya dan menjauh dari Sehun saat melihat ketiga membernya yang berdiri di depan pintu dan berusaha untuk menyembunyikan rona di wajahnya. 

"Wah~" Chaeyoung menghela napas yang terdengar seperti sangat frustrasi. "Apa kalian juga akan melakukannya di sini, seperti yang kalian—"

"Chaeyoung~ah," teriak Jennie dan Jisoo bersamaan. Unnie line dari BLACKPINK itu sedang berusaha untuk mencegah maknae kedua mereka berbicara lebih banyak lagi. 

Chaeyoung tersentak. Seketika dia menyadari apa yang baru saja akan dia katakan tadi, dengan cepat dia menutup mulutnya rapat-rapat dengan mata bulat terkejut. 

"Melakukan apa?" tanya Sehun penasaran.

Chaeyoung mengedipkan matanya bingung. Kemudian dia menoleh pada kedua unnie-nya untuk meminta bantuan karna, jika, dia mengatakan yang sebenarnya, bukan hanya dia saja yang akan berada dalam masalah, tapi kedua unnie-nya juga.

"Y-yak, Sehun O-oppa," kata Jennie gugup. Dia berusaha untuk mengalihkan perhatian Sehun dari rasa penasaran laki-laki itu terhadap omongan maknae-nya. 

Jika, rahasia yang mereka bertiga simpan rapat-rapat sejak kedatangan Sehun yang tiba-tiba ke apartemen Lisa sekitar 2 minggu yang lalu terbongkar, maka mereka semua akan merasa sangat canggung nantinya, jadi, sebisa mungkin mereka harus tetap membuatnya untuk tetap menjadi rahasia. 

"K-kenapa kau berbohong padaku dengan mengatakan kalau Kai Oppa juga ikut bersama dengamu?" Akhirnya, Jennie bisa mengatakan sesuatu yang ingin dia katakan sejak dia membuka pintu dengan kasar tadi. "Jelas-jelas dia sedang ada di rumah orang tuanya saat ini."

Sehun tertawa ketika dia berhasil membohongi salah satu hobae-nya. "Mianhae, Jendukkie," kata Sehun dengan senyum lebar yang menghiasi wajah tampannya.

🎬🎬🎬

Lisa menepati janjinya pada Sehun dengan menginap di apartemen laki-laki itu, tapi sebelumnya, Lisa kembali ke dorm untuk membereskan beberapa barangnya. Dia sudah memutuskan akan berangkat ke bandara dari apartemen Sehun, itulah sebabnya dia harus membereskan barangnya terlebih dahulu.

Kini keduanya tengah berada di balkon dengan 2 gelas susu cokelat yang asapnya masih mengepul di atas meja. 

Sehun memeluk Lisa dari belakang dan menyandarkan dagunya pada bahu Lisa, dan gadis itu sendiri meletakkan tangannya di atas tangan Sehun yang tengah memegang selimut untuk menghalau dinginnya angin malam.

"Lisa~ya." 

"Ne, Oppa?" 

"Saranghae," kata Sehun tiba-tiba. Dia mengecup lembut pipi gadisnya dan semakin merapatkan pelukannya. Maniak bubble tea itu jelas tak memiliki niat untuk melepaskan pelukan mereka saat ini. 

Lisa bisa merasakan napas berat Sehun yang menerpa permukaan kulit lehernya, menghabiskan setahun terakhirnya bersama Sehun membuat Lisa sedikit banyak bisa merasakan perasaan Sehun. 

Seperti saat ini, Lisa merasa kalau Sehun sedang mencoba untuk mengatakan sesuatu padanya.

Lisa menoleh sedikit untuk bisa melihat wajah Sehun, tapi Sehun justru malah menyembunyikan wajahnya. "Oppa, apa ada yang ingin kau katakan padaku?"

"I love you."

"Oppa," rengek Lisa. 

Sehun mengabai rengekan Lisa dan terus mengatakan apa yang ingin dia katakan. "Je t'aime."

"Ich liebe dich."

"Aishiteru."

"Wo ai ni."

"Mahal kita."

"C̄hạn rạk-"

Lisa membalikan tubuhnya ketika Sehun belum sempat mengucapkan kata 'aku mencintaimu' dalam bahasa Thailand. Dia membungkam mulut Sehun dengan mulutnya untuk membuat laki-laki itu berhenti bicara. 

Tanpa mengatakannya pun Lisa sudah mengetahui kalau Sehun mencintainya, bahkan sangat mencintainya. Dan mendengar kalimat cinta dari berbagai bahasa hanya akan membuat Lisa merasa sedih. 

Sehun selalu melakukan kebiasaan seperti ini, jika keduanya memiliki jadwal di luar negeri yang membuat keduanya tak bisa bertemu. Bagi, Sehun ini adalah ritual wajib. Dia selalu merasa nyaman setelah melakukan itu. 

Lisa menyudahi ciuman mereka, namun tangannya dia biarkan berada di rahang tegas. "Apa kau begitu mencintaiku?"

Sehun menarik pinggang Lisa, merengkuh gadis itu dalam lengannya dan menempatkan bibirnya tepat di depan bibir Lisa. "Aku mencintaimu lebih dari yang kau tau." Lalu, Sehun mendaratkan bibirnya pada Lisa, hanya sebentar.

Lisa tersenyum dengan malu, dia memainkan kancing piyama Sehun. "Padahal saat pertama kali bertemu, kau begitu menyebalkan, Oppa." Lisa memukul kesal dada bidang Sehun. Dia ingat bagaimana sikap arogan Sehun saat bertemu dengannya dulu. 

Sehun terkekeh. Dia tau kalau saat itu sikapnya memang sangat menyebalkan pada Lisa, tapi, Sehun melakukan itu karna dia menyukai Lisa.

"Tapi, meskipun aku menyebalkan, kau tetap jatuh cinta padaku, kan?" kata Sehun dengan percaya diri. Bahkan senyum miring yang mengejek tercetak jelas di wajah tampannya. 

Lisa berdecak dan memalingkan wajahnya dari Sehun, kemudian dia berbicara seolah ada orang lain yang bisa dia ajak bicara selain Sehun. "Aish, kenapa juga aku harus jatuh cinta dengan bayi besar sepertinya. Dia selalu saja merengek untuk di temani tidur."

"Aku ada di sini." Sehun menarik wajah Lisa agar menatapnya. "Kenapa kau berbicara dengan angin, padahal aku ada di depanmu?"

"Aku hanya sedang memikirkan alasan kenapa aku bisa berada di dalam pelukanmu saat ini, Oppa, aku pikir ada yang salah dengan otakku saat itu." Sontakan saja celetukan Lisa itu membuat Sehun memukul kepala gadisnya.

"Aw, sakit, Oppa," rengek Lisa. "Kau bisa membuatku geger otak, bagiamana jika nantinya aku lupa kalau kau adalah kekasihku?" Lisa berbicara dengan nada dramatis, yang mau tak mau membuat Sehun mendaratkan kecupan singkat pada seluruh permukaan wajah Lisa. 

Sehun selalu mensyukuri kehadiran gadis yang satu inni di dalam di hidupnya, entah bagaimana kisah percintaan Sehun saat ini, jika dia tak bertemu dengan Lisa saat itu. Mungkin Sehun tak akan pernah merasa sebahagia ini. 

Sehun mengakat tubuh Lisa seperti sekarung beras untuk kembali ke kamar, yang membuat Lisa berteriak histeris. "Oppa, turunkan aku!" 

"Kau harus di beri pelajaran gadis nakal," kata Sehun seraya memukul pelan pantat Lisa. 

🎬🎬🎬

"Woah~" Lisa berdecak kagum saat Sehun sedang berkutat dengan penggorengan, sedangkan dia bersandar pada pintu kulkas dan menikmati indahnya ciptaan Tuhan. "Aku baru pertama kali melihatmu memasak seperti ini untukku, Oppa. Kau terlihat seperti seorang ahli."

Sehun tersenyum bangga pada dirinya. "Tapi, kau harus berterimakasih pada Ayahmu, karna dialah yang mengajariku cara memasak."

"Apa Daddy benar-benar mengajarimu cara memasak, kupikir dia hanya bercanda waktu itu."

"Seorang laki-laki harus bisa mempertanggung jawabkan ucapannya, jika dia mengatakan akan mengajariku, maka dia harus mengajariku."

Lisa hanya menanggapi ucapan Sehun dengan anggukan ringan. Dia merasa sangat senang ketika ayah dan kekasihnya bisa akrab seperti ini. Awalnya, Lisa sempat takut saat ingin memperkenalkan Sehun pada kedua orang tuanya, pasalnya sang ayah begitu menjaganya sejak kecil. 

Lisa hanya takut kalau ayahnya tidak setuju, tapi semua pikiran buruk yang terlintas di dalam kepalanya saat itu, tak ada satupun yang menjadi kenyataan. Semuanya berjalan dengan sangat lancar dan baik.

Makanan yang Sehun buatkan untuk Lisa adalah, Rosti, makanan yang berasal dari negara ayahnya. Ayah Lisa bilang itu adalah makanan kesukaan Lisa, itulah sebabnya Sehun meminta ayah Lisa untuk mengajarinya cara membuat Rosti. 

"Mungkin rasanya tidak akan seenak buatan Marco Abeonim, tapi dia bilang Rosti buatanku masih cukup layak untuk di makan," kata Sehun setengah malu. Dia tak pernah memasak apapun untuk seseorang, tapi, gadis yang menggunakan sweater hitam di hadapan ini memaksa alam bawah Sehun untuk belajar memasak.

"Jika, Daddy mengatakan masakanmu layak di makan, maka itu artinya kau bisa memasak, Oppa," kata Lisa dengan senyum mengembang di wajahnya.

Tanpa perlu melihat bagaimana reaksi Sehun saat ini, Lisa langsung memotong kecil Rosti miliknya. Dan Lisa terkejut dengan rasanya, ini memang tidak seenak buatan ayahnya, tapi ada sesuatu di dalamnya, sesuatu yang membuat Lisa lebih menyukai Rosti buatan Sehun, ketimbang Rosti buatan ayahnya. 

"Oppa, apa kau menambahkan banyak cinta di dalamnya?" goda Lisa sebelum dia memasukan potongan Rosti lainnya. Dia tersenyum dengan begitu cerah, membuat Sehun terkekeh.

"Ya, aku menambahkan banyak cinta di dalamnya, sangat amat banyak," kaya Sehun dengan penuh penekanan yang terlihat menggemaskan di mata Lisa saat ini.

"Saranghae," kata Lisa seraya memajukan bibirnya seolah ingin mencium Sehun. 

Melihat tingkah gadisnya saat ini membuat Sehun lupa kalau besok dia harus mengantar gadis itu ke bandara dan melepaskan gadis itu selama 2 bulan lamanya.

🎬🎬🎬

Sehun benar-benar menghabiskan sepanjang harinya hanya bersama dengan Lisa, dari matahari terbit hingga matahari terbenam. Meskipun mereka tak bisa bepergian keluar sambil bergandengan tangan, tapi masih ada banyak hal yang bisa mereka lakukan bersama, seperti ini, keduanya sedang menjelajahi akun Instagram dengan memasukkan nama mereka sebagai kata kunci.

"Lihatlah," kata Sehun menunjukkan ponselnya untuk Lisa bisa lebih mendekat padanya. "Aku sudah mengatakan kalau kedatanganku kemarin pasti akan membuat heboh."

Sehun menjadi sedikit menyesal sekarang, pasalnya kemarin saat manager hyung meminta dia ikut berfoto bersama Chen dan Kyungsoo, Sehun berpikir kalau itu hanya untuk sekadar di jadikan kenangan, tapi ternyata foto yang di ambil di gedung SBS itu malah di unggah pada halaman resmi EXOL—yang langsung membuat heboh karna tak ada yang mengetahui kedatangannya.

Lisa terkekeh kecil seraya mengambil alih ponsel Sehun, kemudian dia membuka salah satu postingan yang sedikit menarik perhatiannya. Dan caption yang tertera membuat Lisa sedikit terperangah.

Kya! Sehun benar-benar pergi ke Inkigayo hari ini. Dia datang tanpa di ketahui siapapun. Dan Sehun datang secara terpisah dengan Kyungsoo dan terlihat seperti sembunyi-bunyi [kupikir]. Bukankah, ini menandakan kalau Sehun dan Lisa memang memiliki hubungan spesial?

"Woah~ Apa kita sudah ketahuan sekarang?"  Lisa menoleh pada Sehun, menunggu laki-laki itu untuk memberikannya reaksi. 

Sehun menggeleng. "Entahlah, kupikir mereka sama sekali tak memiliki pekerjaan selain memperhatikan kita selama 24 jam penuh." Sehun mengakhiri kalimatnya dengan sebuah tawa kecil.

Dia hanya merasa lucu ketika melihat banyak penggemar yang mencoba untuk menerka bagaimana hubungan keduanya saat ini. Bahkan tak jarang Sehun menemukan beberapa akun yang isinya membahas tentang dirinya dan Lisa. Dan beberapa terkaannya ada yang sedikit benar.

"Mereka pasti bekerja keras untuk menghubungkan semua tentang kita," tambah Lisa. Dia menjatuhkan kepalanya pada bahu Sehun seraya terus menjelajahi postingan yang berkaitan dengan dirinya dan Sehun. 

"Ini," kata Lisa seraya membuka salah satu video yang mana isinya adalah saat Sehun sedang mencoba untuk memotret beberapa makanan yang ada di atas meja. "Apa kau benar-benar memotret makananmu saat itu, atau kau hanya bergaya saja, Oppa?"  

Sehun hanya tertawa tak menanggapi. Saat itu dia hanya ingin memotret makanannya saja, karna setiap kali dia makan bersama Lisa, gadis itu akan selalu mengabadikan makanan dalam bentuk gambar dan Sehun pikir kebiasaan Lisa itu menempel padanya, entah sejak kapan.

"Kau pasti hanya menangkap bayangannya saja," cibir Lisa. 

Sehun sama sekali tak tersinggung, dia justru malah tertawa dan melingkarkan tangannya di pinggang Lisa. "Tidakkah, kau pikir kalau kebiasaan kita ini saling menempel satu sama lain?"

"Kebiasaan apa yang kau maksud?" tanya Lisa bingung, tapi dia tak menoleh pada Sehun.

"Kau terbiasa memotret makanan sebelum di makan, lalu entah mulai kapan aku juga mulai melakukan kebiasaan itu. Dan aku selalu mengunfoll seseorang saat tak sengaja menyentuh kolom 'follow' dan kau juga melakukannya tempo hari," jelas Sehun dengan kekehan kecilnya. "Aku merasa kita seperti menukar kebiasaan kita karna selalu bersama."

Lisa tertawa kecil saat mendengar penuturan Sehun, dia sendiri baru menyadari akan hal itu. Ada bagian dari diri Sehun yang menempel pada dirinya, dan ada bagiannya dari dirinya yang menempel pada Sehun.

"Benar. Dan mereka sudah menemukannya lebih dulu dari pada kita." Lisa menunjukkan sebuah postingan pada Sehun yang menangkap tentang tertukarnya kebiasaan mereka.

"Wah~ kupikir mereka memang menghabiskan sepanjang hari mereka hanya untuk memantau kita," kata Sehun gelangan kepala kecil, tapi seulas senyum terpatri dengan jelas di wajahnya.

Sehun tak tau, dia yang dan Lisa yang kurang berhati-hati dalam berhubungan, atau para penggemar mereka yang terlalu jeli dalam melihat sebuah celah. Kejelian para penggemarnya membuat Sehun sedikit khawatir.

Dia takut kalau hubungannya sampai terungkap ke publik, maka gadisnya lah yang akan menderita paling banyak. EXO sudah terbiasa terkena skandal kencan seperti ini, tapi gadisnya pasti akan sangat tertekan.

Itulah yang terjadi pada Jennie saat dispatch membongkar hubungannya dan Kai ke publik, hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk mengumumkan berakhirnya hubungan mereka dengan dalih ingin fokus pada pekerjaan masing-masing. 

Sehun tertarik dari dalam pikirannya ketika ada sesuatu yang lembab menyapa bibirnya dengan cepat. Dilihatnya, Lisa sudah berbaring di atas pangkuannya.

"Kau melamun, Oppa," kata Lisa. 

Sehun tak menjawab, dia justru malah menundukkan kepalanya dan melumat bibir Lisa. Sehun memaksa Lisa untuk bangkit dari posisi berbaringnya saat ini dan mendudukkan gadis itu di atas pangkuannya. 

Lumatan Sehun begitu lembut tapi juga menuntut, ada hasrat yang menggebu di dalam dirinya saat ini. Sehun merengkuh Lisa dengan begitu rapat, dia bahkan tak memberikan jarak antara tubuhnya dan tubuh Lisa, alam bawah sadar Sehun mengatakan kalau dia harus memanfaatkan malam ini sebaik-baiknya, sebelum dia harus menahan rindunya selama 2 bulan nanti.

Lisa bergerak dengan gelisah saat ciuman Sehun membangunkan sisi lain dari dirinya yang tengah tertidur pulas. Ganjalan di bawah tubuhnya membuat Lisa mendesah tertahan ketika Sehun menelusupkan lidahnya ke dalam mulut Lisa. 

Sehun yang mulai menyadari ketidaknyamanan Lisa, segera melepaskan ciuman mereka. "Haruskah, kita masuk ke kamar dan mematikan lampu?" 

Lisa hanya mengangguk sambil berusaha untuk menahan rona yang ingin timbul di pipinya.

🎬🎬🎬

HOLA, SELAMAT DATANG DI BOOK YANG PENUH DENGAN KEHALUAN 👋👋

Seharusnya, si emak  LaliceLaliz  yang nulis ini karna idenya dari dia semua, tapi dia terlalu malas sedangkan aing terlalu semangat buat berbagi kehaluan. Kadang ada kalanya halu itu cukup berdua aja, tapi ada kalanya juga halu itu perlu di sebarluaskan kayak yang satu ini 😂😂😂

Sebenarnya, bisa aja chapter ini aing taruh di SLLS, tapi makin ke sini SLLS makin melenceng dari konsep. Awalnya, itu emang khusus untuk random story, tapi 10/12 chapter temanya idol life, dan 5/10 chapter idol life berhubungan sama delushit. 

Jadi, itulah kenapa aing buat book baru, dan sebelumnya si emak udah pernah nyarin buat bikin book yang isinya oneshoot untuk delushit, tapi dengan songongnya aing tolak 😭😭😭 Mungkin ini yang namanya kualat 😂😂🙏🙏

 Dan lagi-lagi aing ngerasa jadi author paling laknat yang pernah ada di muka bumi wattpad karna dalam 10 hari publish 3 cerita baru. Tapi, berhubung chapter ini tercipta karna sebuah momen, maka nulisnya harus di segerakan, kalau gak idenya suka kabur-kaburan ✌️✌️✌️✌️

So, sudah naik berapa persen tingkat kehaluan kalian setelah baca chapter ini? 

Sebenarnya, ulang tahun piyak masih sekitar 2 jam-an lagi, tapi ya udahlah ya aing ucapinnya sekarang aja biar gak kelupaan.

PIYAK, HAPPY BIRTHDAY 🎉🎉🎉🎉🎉

Udah gitu doang. Bye!

11 April 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro