#IMYSB
Holla, masih adakah yang terjaga nungguin LOVESTRUCK kembali ke permukaan setelah 5 bulanan ilang ditelan rawa-rawa 🙈🙈🙈
Hihihi, mau bilang makasih karena udah sayang banget sama lapak ini meski isinya absurd bukan main, apalagi jadwal updatenya yang bertema suka-suka.
Selamat berpusing ria ngeliatin kelakuan Sehun yang tingkat bucinnya bikin orang pengen nabok.
Happy reading~
***
Sebenarnya, Sehun tidak perlu melakukannya, tapi dia sengaja memasang alarm sekitar pukul 05.00 hanya untuk memastikan kekasihnya sampai dengan selamat. Fokusnya langsung tertuju pada ponsel begitu dia bangun.
Jari-jarinya berselancar dengan lincah untuk mencari tahu apakah gadisnya ini sudah menginjakkan kakinya di Korea Selatan atau belum.
Bibirnya secara alami melengkungkan senyum ketika melihat beberapa preview yang dibagikan oleh para penggemar. Gadisnya itu tampil keren dalam pakaian serba hitam yang menutupi lengan dan kakinya, ditambah masker dan topi seperti biasa. Meski matanya terlihat agak lelah.
Sehun tidak tahu bagaimana cara orang-orang melihat Lisa saat ini, tapi baginya gadis itu terlihat sangat keren dengan jaket yang menggantung di lengan. Padahal sebelumnya gadis itu memposting foto yang menunjukkan sisi femininnya.
Kadang, rasanya seperti Sehun berkencan dengan dua gadis sekaligus karena Lisa bisa menampilkan sisi tomboy pada malam hari dan sisi feminin pada siang harinya.
Laki-laki itu segera mengirimkan pesan pada gadisnya.
Langsung istirahat saat sampai di rumah. Aku akan mampir nanti.
Kemudian tidur kembali ketika pesannya sudah terkirim.
Sebenarnya, dia bisa saja lanjut beraktivitas, misalnya saja dengan berolahraga atau lari pagi. Sayangnya, Sehun sedang tidak ingin melakukannya pagi ini. Jadi, tolong biarkan dia tidur saja pagi.
***
Ketika Sehun mengatakan akan mampir, maksudnya adalah dia akan menghampiri Lisa setelah kembali dari suatu tempat. Bukannya Sehun tidak rindu pada kekasihnya. Tentu saja dia rindu, hanya saja Sehun ingin Lisa istirahat dulu setelah penerbangan panjang.
Mungkin saja gadis itu mengalami jetlag. Jadi, sebaiknya Sehun memberikan sang kekasih waktu untuk istirahat sendiri. Sehun benar-benar kekasih yang sangat pengertian, kan? Wajar kalau Lisa sangat mencintai laki-laki itu.
"Aku tidak suka lagu The Happiest Girl."
Suara itu datang tiba-tiba, mengagetkan Lisa yang sedang menumpahkan camilan anjingnya ke dalam mangkuk. Karena terkejut, tangannya jadi menambahkan gerakan yang tidak diperlukan. Alhasil, dia menumpahkannya ke lantai juga.
Bukan tanpa alasan pernyataan tidak suka dilontarkan. Sebab, kebetulan sekali lagu itu sedang memenuhi ruang tamu Lisa saat ini. Jadi, sekalian saja Sehun melayangkan protes selagi momennya tepat.
Sementara sosok yang mengejutkan Lisa berdiri dengan bibir yang gulung karena merasa bersalah. Namun, kemudian tersenyum lebar saat Lisa menatapnya.
"Oppa, harus berapa kali kukatakan untuk tidak mengagetkanku seperti ini? Jantungku ini lemah tahu!" Lisa melayangkan keluhan jengkel karena Sehun yang lagi-lagi muncul secara ajaib. "Kalau aku mati karena terkena serangan jantung, memangnya kau bisa hidup tanpaku?"
Lisa menggerutu kesal sambil memungut camilan anjingnya yang jatuh ke lantai. Bukannya dia tidak senang karena kehadiran Sehun. Gadis itu hanya sedikit kesal karena dikejutkan.
Sehun menghampiri dan memeluk gadisnya dari belakang yang sibuk memungut camilan di lantai. "Kalau kau mati karena serangan jantung, maka aku akan menyusulmu dengan melompat dari gedung," balasnya asal-asalan. Kemudian memberikan kecupan bertubi-tubi pada pipi dan leher gadisnya.
"Cih, lihatlah siapa yang berbicara?" Lisa mendecih, menyangkal pernyataan barusan, tapi membiarkan laki-laki di belakang tetap memeluknya. "Kau bahkan tidak berani naik ayunan di Namhee. Jadi, bagaimana bisa kau akan melompat untuk menyusulku, hah?"
Sehun mengatupkan mulut. Kenapa gadisnya ini memiliki ingatan yang kuat? Padahal Sehun yakin kalau Lisa menonton klip itu sudah berbulan-bulan yang lalu. Jadi, kenapa momen memalukan itu masih ada dalam ingatan gadis tercintanya ini?
"Uh ... aku sengaja melakukannya agar terlihat imut saja," kata Sehun mencari alasan. "Penggemar cenderung senang saat melihatku bertingkah kekanak-kanakan."
"Tapi kau memang kekanak-kanakan, Oppa." Lisa membenarkan tanpa ragu. "Bahkan dengan menutup mata saja, semua orang tahu betapa kekanak-kanakannya dirimu."
Sehun melepaskan pelukannya pada Lisa dan membiarkan gadis itu menyelesaikan apa yang dilakukan sebelumnya. "Yang barusan itu pujian atau hinaan?" tanyanya saat Lisa berbalik menghadapnya. "Keduanya terdengar sama bagiku."
Lisa yang gemas dengan cepat membungkus pipi Sehun menggunakan kedua tangan. Kemudian memainkannya sesuka hati. "Tentu saja pujian. Memangnya apa yang bisa dihina darimu? Tidak ada. Bahkan tingkah kekanak-kanakanmu adalah keunggulan."
"Aku hanya kekanak-kanakan di luar, tapi di dalam, kau tahu bagaimana aku memikirkan masa depan kita dengan serius, kan?"
Lisa menjawab dengan anggukan. Dia tidak bisa menampik kedewasaan Sehun karena laki-laki itu memang jauh lebih dewasa dari yang diperlihatkannya selama ini.
"Tapi kau memikirkannya terlalu serius, Oppa." Lisa tertawa kecil. Dia tidak bermaksud untuk merendahkan keseriusan Sehun. Gadis itu hanya ingin bercanda saja. "Semakin serius kau memikirkannya, maka semakin hal itu membebanimu."
Harusnya Sehun merespons dengan kata atas penuturan Lisa barusan, tapi yang dilakukannya adalah menengadahkan tangan di depan sang kekasih.
Kening Lisa berkerut bingung. "Apa?"
"Uang royalti."
Lisa semakin tidak mengerti dengan apa yang Sehun maksud dan menggeleng sebagai respons kalau dia sungguh tidak tahu apa yang dibicarakan saat ini.
"Yang baru saja kau katakan adalah kalimat ciptaanku. Jika kau ingin menggunakannya, maka kau harus membayarku. Kau pasti mengetahui banyak tentang hak cipta, kan?"
Lisa nyaris tertawa karena celotehan Sehun. Laki-laki itu selalu memiliki cara untuk membuat Lisa tersenyum.
"Kau menginginkan royalti?"
Sehun mengangguk kuat. Memangnya siapa yang akan menolak jika diberikan royalti?
Tangan yang semula di pipi Sehun, Lisa pindahkan ke belakang leher laki-laki itu. Kemudian menarik tengkuknya agar mendekat. Gadis itu menyatukan kedua bibir yang semula berjarak lebih dari sejengkal.
Lisa melumatnya dan tentu saja Sehun tidak ingin melewatkannya. Laki-laki itu membalas ciuman lembut kekasihnya. Rasanya masih lembut seperti biasa.
"Itu royaltimu. Kuharap tidak kurang," kata Lisa setelah menyudahi ciumannya.
Sehun mencuri ciuman dari Lisa setelahnya. Jelas dia merasa kurang, tapi tidak akan meminta lebih saat ini.
"Apa ada sesuatu yang bisa dimakan? Aku datang dengan perut kosong." Sehun memamerkan deretan giginya.
Harusnya dia yang membawa makanan ke rumah Lisa sebagai buah tangan. Namun, kedatangannya justru sebaliknya.
Untung saja Lisa sayang pada laki-laki itu. Kalau tidak, Lisa pasti akan mengusirnya sekarang juga.
"Pergilah ke ruang tamu dan bermain dengan anak-anak. Aku akan membawakanmu makanan." Lisa menyerahkan mangkuk camilan untuk anjing pada Sehun. "Berikan ini juga pada Love."
Sehun mencium Lisa sekali lagi sebelum pergi ke ruang tamu untuk bermain dengan berbagai macam kucing peliharaan gadisnya.
Sayangnya, Sehun salah memilih teman bermain. Harusnya dia tidak mengganggu Leo ketika kucing itu sedang tidur. Akibat dari tingkah nakalnya tadi, Sehun harus mendapatkan luka kecil di tangannya.
"Louis melukaiku." Sehun mengadu pada Lisa ketika gadis itu datang dengan membawakan makanan untuknya.
Lisa melirik ke arah Louis yang sedang tertidur di singgasananya. "Kau pasti mengganggunya saat dia sedang tidur, kan?"
"Aku tidak mengganggunya." Sehun berkilah dengan gelengan.
"Hanya menarik-narik kakinya saat dia sedang tidur." Lisa tersenyum dan dengan senang hati melengkapi penjelasan Sehun.
Sehun sendiri tidak memiliki alasan lagi untuk menyanggah. Satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah tersenyum seperti orang idiot agar tidak dihakimi.
"Bersihkan lukanya dengan air. Nanti setelahnya aku obati."
Sebenarnya tidak perlu diobati. Luka Sehun tidak terlalu besar. Dia hanya sedikit tercakar, dengan darah yang tidak seberapa. Namun, Lisa tidak bisa membiarkan kekasihnya ini terluka tepat di depan matanya.
Jadi, lebih baik Sehun menuruti perintah gadisnya saja daripada dia diusir.
"Ngomong-ngomong, Oppa, kenapa kau tiba-tiba mengatakan tidak suka dengan lagu The Happiest Girl?" Lisa bertanya ketika dia membalut luka Sehun. "Kau menyukai lagu ballad."
"Karena aku menangis saat mendengarkannya." Sehun menjawab, di mana suaranya terdengar seperti protes tidak suka. "Kau menyanyikannya seperti orang yang sedang patah hati. Aku tidak suka. Hatiku sangat sakit ketika membayangkan saat-saat kita sedang bertengkar."
Nada yang sebelumnya terdengar penuh protes, sekarang terdengar seperti cicitan yang putus asa. Bahkan hampir tidak ada bedanya dengan bisikan penuh kesakitan.
"Seseorang bahkan mengatakan kalau suaramu di lagu itu terdengar seperti seseorang yang melewati 7 perceraian dan 5 sidang perebutan hak asuh anak." Bibir Sehun mengerucut sebal saat mengatakannya. "Apa kita melewati pertengkaran sebanyak itu?"
Lisa tertawa dengan sudut bibirnya. Sehun datang ke rumahnya belum sampai setengah jam, tapi sudah ada berbagai macam pertanyaan konyol yang dilontarkannya.
"Tidak sebanyak itu, tapi pertengkaran saat kita putus pertama kali adalah yang terburuk dari semua pertengkaran kita." Lisa menjawab apa adanya—setidaknya dari sudut pandangnya. "Aku membayangkannya saat rekaman dan tidak kusangka kalau hasilnya akan terdengar seperti aku melewati 7 perceraian dan 5 sidang untuk hak asuh anak."
Tawa Lisa terdengar renyah. Berbanding terbalik dengan Sehun yang tampak masih mencebik kesal.
Laki-laki itu akui kalau dia menyukai keseluruhan lagu The Happiest Girl, bahkan sebelum diaransemen ulang. Namun, ketika mendengar suara gadisnya, Sehun spontan memikirkan pertengkaran demi pertengkaran yang menjadi bumbu pelengkap dalam hubungannya dan Lisa.
Dan Sehun tidak sanggup karena terlalu menyakitkan baginya untuk mengingat semua itu.
"Aku menyukai ballad, terlebih lagi ketika kau yang menyanyikannya. Tapi bisakah kau menyanyikannya tanpa terdengar seperti orang yang patah hati?" Sehun memohon dengan ekspresi yang sangat lucu. "Rasanya seperti aku adalah alasan kenapa kau kesakitan seperti itu."
"Oppa, memangnya kau berusia berapa tahun sekarang? Kenapa hal seperti itu saja mempengaruhi sampai sebanyak ini?" Lisa membungkus pipi Sehun dan tertawa kecil melihat tingkah ajaib laki-laki itu.
"Ah, Molla~" Sehun merengek manja dan menjatuhkan kepalanya di pangkuan Lisa. "Intinya adalah aku tidak suka mendengarmu menyanyi seperti orang yang sedang patah hati. Titik!"
"Tapi penggemar menyukainya."
"Ya, aku tahu. Mereka bilang, vokalmu luar biasa gila di lagu itu dan YGE harus lebih sering menonjolkan vokalmu. Aku setuju tentang yang satu itu." Sehun mengoceh dengan menempelkan pipi sebelah kirinya di paha Lisa. "Hanya saja ...."
Sehun mengembuskan napas kasar. Laki-laki itu tidak ingin melanjutkan kata-katanya karena memori buruk sedang memenuhi isi kepalanya saat ini.
"Bogopang." Sehun berbisik dan mengalihkan pembicaraan sesuka hatinya. Laki-laki itu mengutarakan kerinduannya dengan cara yang menggemaskan.
Lisa tampak memainkan rambut Sehun ketika laki-laki itu berbalik untuk menghadapnya. "Kau pasti akan sangat merindukanku saat BLACKPINK world tour nanti," katanya dengan nada prihatin. "Bagaimana kau akan mengatasinya?"
"Ah, lagi-lagi tour sialan ini akan membuatku stres berkepanjangan." Sehun mendesah tidak senang sambil menyugar rambutnya. "Tidak bisakah kalian konser di Korea saja?"
"Kalau di Korea saja bukan world tour namanya."
"Itulah maksudku! Kenapa kalian harus mengadakan world tour?"
Lisa yang gemas langsung menyentil kening Sehun. "Seperti kau tidak pernah world tour saja."
"Pernah. Tapi saat itu kan kita belum bersama. Jadi, tidak ada beban kerinduan yang harus kutanggung. Sementara sekarang? Ya Tuhan, yang benar saja! World tour ini pasti akan membunuhku dengan rasa rindu yang meledak-ledak."
Ketika Sehun dan sifat kekanak-kanakannya yang berkuasa, Lisa hanya bisa merespons dengan gelengan. Ini bukan hal yang baru untuknya.
Setiap kali Lisa memiliki jadwal di luar negeri, Sehun selalu saja merengek manja. Bukannya Sehun tidak mengerti dengan pekerjaan Lisa, hanya saja laki-laki itu ingin melakukannya sebagai tanda kalau dia sangat, sangat, sangat, sangat, mencintai Lisa, hingga tidak ingin berpisah lama-lama.
"Jangan berkeliaran ke konser orang lain dan melakukan hal-hal konyol," kata Lisa memperingati dengan tawa.
"Tergantung seberapa stresnya aku nanti."
Gemas dengan jawaban barusan, langsung saja Lisa mengusap kasar wajah Sehun. "Dasar bayi raksasa. Sana makan makananmu."
Sehun menurut. Dia segera bangkit dari posisi ternyamananya untuk melahap makanan yang dibawakan. Jangan tanyakan apakah itu makanan itu dimasak langsung oleh Lisa atau tidak. Tentu saja jawabannya adalah TIDAK.
Gadis itu bukan tipe yang suka berkutat di dapur. Kalau Lisa membuat sesuatu seperti Tiramisu atau mencoba untuk memasak, maka gadis itu hanya sedang melakukan eksperimen saja untuk sekadar menghilangkan jenuh dan stres.
Sementara Sehun makan, Lisa mengambil alih remote untuk mengganti saluran YouTube yang sedang memutar MV Pink Venom, ke saluran YouTube The Choom untuk menonton penampilan khusus bersama 1 Million.
"Kau menontonnya?" Sehun menoleh ke belakang untuk menatap sang kekasih yang duduk di sofa.
"Kenapa tidak? Kekasihku tampil luar biasa di sana."
Sehun tersenyum malu, lalu melanjutkan kunyahannya dengan wajah yang begitu menggemaskan.
"Bahkan dengan setengah wajah yang ditutup, ketampananmu sama sekali tidak bisa disembunyikan. Apa kau ini benar-benar manusia?" Lisa mengangkat dagu Sehun agar laki-laki itu kembali menatapnya.
Biasanya, Sehun-lah yang mengocehkan hal itu pada Lisa saat melihat betapa tidak nyatanya kecantikan sang kekasih. Namun, kali ini Lisa yang harus mengatakannya untuk sang kekasih.
Kalau ada yang mengetahui ketampanan Sehun selain keluarga dan teman-teman dekatnya, maka orang selanjutnya yang mengetahui hal itu dengan sangat baik adalah Lisa.
Gadis itu telah melihat Sehun dalam berbagai situasi. Misalnya menangis, tertawa, marah, kecewa, sedih, merajuk, bahagia, bahkan wajahnya saat baru bangun tidur pun Lisa melihatnya. Dan dia mengakui kalau tidak ada satu pun dari ekspresi itu yang terlihat jelek ketika Sehun yang melakukannya.
"Apa menurutmu aku tampan dalam penampilan itu?"
"Tidak hanya tampan, tapi kau juga melakukannya dengan sangat baik," puji Lisa seraya mengusap pipi Sehun.
"Aku tidak melakukannya dengan baik." Sehun menggeleng pelan. Tiba-tiba saja wajahnya tampak sedikit kecewa. "Aku hampir melakukan kesalahan saat itu."
"Itu bukan kesalahan sama sekali." Lisa membantah, mencoba untuk mengembalikan kepercayaan diri sang kekasih. "Karena pada akhirnya, kau berhasil menjangkau topi itu, kan?"
Kesalahan yang Sehun maksud adalah ketika bagian di mana dia meletakkan topi di kaki kanannya, lalu bergerak ke arah jarum jam dan diambil menggunakan tangan kiri.
Seharusnya, Sehun melakukannya dalam sekali percobaan, tapi dia melakukannya 2x karena pada percobaan pertama dia tidak berhasil memegang bagian yang benar.
"Tapi tetap saja aku hampir merusak penampilan mereka." Sehun mengatakannya dengan penuh kesedihan.
Lisa berusaha menghibur Sehun dengan cara memeluknya dari belakang. Dia memahami perasaan Sehun saat ini. Laki-laki itu pasti kecewa karena penampilannya yang kurang sempurna terekam kamera.
Namun, terlepas dari kesalahan kecil itu, ada begitu banyak pujian yang diberikan pada Sehun karena penampilan singkatnya. Tidak hanya memuji ketampanan laki-laki itu sebagai Sehun dari EXO, tapi juga memuji keahlian menarinya.
"Kau sudah melakukannya dengan baik, Oppa," kata Lisa mengusap dada Sehun. "Kau menunjukkan penampilan hebatmu yang tidak pernah kau perlihatkan pada penggemarmu sebelumnya. Tidakkah kau merasa kalau itu sangat luar biasa?"
"Orang-orang tidak terfokus hanya pada wajahmu saja, tapi pada keterampilan menarimu juga. Bahkan tidak semuanya sadar kalau hidden card itu adalah dirimu sampai orang-orang membicarakannya." Lisa menambahkan ketika masih memiliki penyesalan yang tersisa di hatinya. "Bagiku, kau melakukannya dengan sangat baik."
Sehun mengembuskan napas kasar dan menggenggam tangan Lisa di dadanya. "Kuharap aku tidak mengecewakan Mihawk Hyung dan yang lainnya."
"Kau tidak mengecewakan siapa pun." Lisa tersenyum bangga, lalu memberikan kecupan di bibir sebagai bentuk hiburan supaya laki-laki itu tidak lagi merasa menyesal. "Kau mungkin bukan penari terbaik di dunia ini, tapi bagiku, kau sudah melakukan yang terbaik."
Kalau ada sesuatu yang akan membuat pasangan lain iri pada hubungan Sehun dan Lisa, maka itu adalah kebiasaan saling menguatkan yang selalu mereka lakukan untuk satu sama lain.
Tidak satu pun di antara mereka yang akan membiarkan pasangannya merasa rendah diri atau menyesali sesuatu dalam jangka panjang. Baik Sehun maupun Lisa, keduanya akan saling memberikan dukungan satu sama lain.
Merasa perasaannya sudah jauh lebih baik karena diyakinkan kalau dia tidak membuat kesalahan fatal yang mungkin saja mengecewakan orang-orang yang telah bekerja keras, Sehun kembali melanjutkan makannya, ditemani dengan salah satu track di album BORN PINK.
🎶 Typa girl that'll make you wanna dream
Typa girl that came straight off of the screen 🎶
"Kudengar, lagu ini ditulis untukmu dan akan digunakan untuk solo keduamu nanti." Meski sedang makan, tapi Sehun tidak ingin menahan komentarnya.
"Unnie mengatakan, bahwa dia berpikir Typa Girl mungkin akan menjadi lagu soloku selanjutnya. Bukan lagu itu ditulis untuk soloku yang akan datang." Lisa meralatnya dengan tenang.
"Bagiku itu sama saja. Secara keseluruhan, lagu itu lebih cocok dinyanyikan secara solo olehmu karena genre musiknya sama seperti MONEY," balas Sehun tidak mau kalah, lalu melanjutkan dengan terburu-buru. "Bukannya aku mengatakan lagu itu tidak enak saat dibawakan oleh grup, hanya saja lagu itu akan terdengar lebih kuat saat dibawakan secara solo. Tentu saja olehmu."
Lisa hanya diam mendengarkan. Dia mendengar hal seperti itu bukan hanya dari Sehun saja, tapi dari cuitan para penggemarnya yang lain juga. Namun, apa yang harus Lisa katakan untuk meresponsnya? Apa dia memiliki kuasa untuk protes dan meminta lagu untuk menjadi lagu solonya?
"Kau mendengarkan semua lagu di album baru kami?" Lisa bertanya iseng untuk sekadar mengubah topik pembicaraan.
"Tentu saja. Tidak ada satu pun lagu yang aku lewati," balas Sehun dengan nada yang penuh dengan kebanggaan seolah-olah tidak banyak orang yang bisa melakukannya. "Tapi kenapa ada lagu solo di dalam sana?"
"Itu adalah hal yang biasa di YGE. Grup lain juga biasanya memiliki lagu solo member di dalam album," jelas Lisa apa adanya.
Sehun membalas dengan anggukan. Di grupnya tidak pernah ada hal yang seperti itu. Jadi, saat pertama kali mengetahuinya, laki-laki itu agak sedikit terkejut karena sepanjang lagu hanya mendengar suara Chaeyoung saja.
"Tapi kenapa Chaeyoung?" Sehun menoleh menghadap Lisa yang asyik bermain dengan rambutnya. "Bukankah yang belum melakukan debut solo Jisoo? Iya, kan? Jadi, kenapa Chaeyoung yang memiliki lagu solo di album terbaru dan bukannya Jisoo?"
Maaf, bukan maksud Sehun untuk protes, laki-laki itu hanya ingin tahu saja karena penasaran. Jadi, tolong jangan hakimi Sehun atas pertanyaannya tadi.
"Entahlah, perusahaan yang mengaturnya, bukan aku." Lisa menjawab seadanya. Urusan siapa yang solo dan siapa yang kebagian part paling banyak, itu di luar dari wewenangnya.
"Kasihan Jisoo. Dia satu-satunya yang belum melakukan debut solo di antara kalian." Sehun menunjukkan rasa prihatinnya.
"Berkacalah, Oppa," balas Lisa dengan penekanan yang agak dalam. "Kau sendiri belum melakukan debut solo secara resmi. Jadi, kasihani saja dirimu sendiri."
"Ah~ Aku juga belum debut solo. Bagaimana bisa aku lupa?" Sehun menyahut seolah-olah itu bukanlah masalah besar baginya. Namun, bagaimana perasaannya, hanya laki-laki itu yang tahu. "Tapi aku tidak akan mengasihani diriku karena belum memulai debut sebagai solois. Aku tidak ingin perusahaan menyetirku untuk apa yang harus aku lakukan."
"Tapi karena sifat keras kepalamu, kau jadi dibatasi dalam setiap pekerjaan yang ingin kau lakukan." Suara Lisa terdengar rendah. Tatapannya pun tampak tidak secerah sebelumnya.
"Itu namanya konsekuensi." Sehun membalas dengan nada yang berbanding terbalik dengan Lisa. "Kalau aku tidak siap dengan konsekuensinya, aku pasti tidak akan melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh perusahaan."
Sehun kemudian melanjutkan makannya setelah memberikan kedipan nakal pada gadisnya. Laki-laki itu tidak ingin terlalu memikirkan bagaimana perusahaan memperlakukannya dengan tidak adil. Daripada memikirkannya, lebih baik Sehun memikirkan masa depannya dan Lisa saja.
Sementara Sehun makan, Lisa kembali memindah saluran YouTube-nya dan memutar musik video Shut Down yang rilis pada tanggal 17 September lalu.
"Kenapa mereka tidak membiarkanmu melakukan dance break selama intro? Intro itu sepenuhnya milikmu."
Dua detik bahkan belum berlalu sejak video musik itu diputar, tapi Sehun sudah mengeluarkan pertanyaan.
"Aku menari secara keseluruhan saat pengambilan gambar," balas Lisa apa adanya.
"Aku tahu. Maksudku adalah kenapa mereka menggabungkannya dengan scene yang lain." Sehun menyahut gemas atas jawaban Lisa sebelumnya.
Lisa bukannya tidak paham, tapi dia hanya mengerjai Sehun. Buktinya saja, dia tertawa geli saat ini. "Memangnya aku tahu?"
"Tapi apa menurutmu akan ada yang sadar kalau mobil yang kau kendarai adalah mobil yang sama dengan tipe mobilku?" Tanpa memperpanjang obrolan sebelumnya, Sehun mengalihkan ke obrolan lain yang sebenarnya sangat tidak penting.
"Entahlah, kupikir tidak akan ada yang memperhatikannya." Lisa menyahut menurut pendapatnya saja. "Kalaupun ada, ya tidak apa-apa. Mereka pasti akan menganggapnya sebagai kebetulan."
"Kebetulan yang disengaja." Sehun membenarkan setelah mendongakkan kepalanya untuk menatap Lisa. Senyumnya tampak geli.
Lisa hanya menanggapi dengan senyum. Memang ada banyak sekali kebetulan yang mereka berdua sengaja ciptakan. Bukan bermaksud untuk mengerjai siapa pun, tapi hanya untuk bersenang-senang versi mereka sendiri.
"Rapper Lisa memang tidak pernah mengecewakan," kata Sehun ketika gadisnya mengisi bagian rap dan memberikan adegan yang begitu keren dalam pandangannya.
"Tapi Vivi pasti akan sangat ketakutan saat melihat Love. Dia pasti akan berlari dan bersembunyi," kata Sehun menambahkan saat satu-satunya anjing milik Lisa itu muncul bersama dengan pemiliknya. "Love tampak sangat garang dan terlihat seperti ingin menerjang siapa saja dengan tampangnya yang seperti itu."
Lisa membenarkan dengan tawa kecil. "Tapi Love benar-benar lucu selama pengambilan gambar. Dia terus menjulurkan lidahnya."
"Benarkah?" Sehun tampak terkejut. Apa iya anjing dengan tampang garang seperti itu bisa terlihat lucu?
Kalau dibandingkan dengan kelucuan Vivi-nya, Love jelas tidak ada apa-apanya. Anjing Doberman itu hanya menang di postur tubuh saja. Namun, untuk tingkat kelucuan, Vivi tetaplah pemenangnya.
"Dia tidak mengacau sama sekali?"
"Tidak terlalu pendiam, tidak juga membuat kekacauan," balas Lisa apa adanya. Kemudian mengencangkan pelukannya di leher Sehun sebagai teguran kecil. "Aku mendidiknya dengan sangat baik tahu."
"A-ku percaya kau mendidik Love dengan sangat baik. Jadi, bisakah kau melonggarkan pelukan di leher oppa-mu yang tampan ini sebelum dia mati dengan tidak elite." Sehun tidak berusaha untuk melepaskan diri. Dia hanya diam dan memohon pada gadisnya tanpa melakukan perlawanan.
Lisa melepaskan tanpa setelah mempertimbangkan kalau Sehun adalah laki-laki yang dicintainya. Jika laki-laki itu sampai kenapa-napa hanya karena masa sepele seperti ini, Lisa juga nantinya yang akan repot.
Sehun melanjutkan makannya ketika Lisa sudah tidak lagi berniat untuk membunuhnya malam ini. Lisa pun kembali menonton video musik grupnya, yang sebenarnya sudah dia tonton sebelumnya.
"Tidakkah punggung itu terlalu terbuka?" Sehun melayangkan keluhannya lagi ketika menemukan pakaian Lisa yang dirasa terlalu terbuka.
"Seksi, kan?" Lisa bertanya dengan nada jail dan usapan iseng di rambut Sehun.
"Tidak! Baju itu sangat jelek." Sehun mendengkus tidak senang. Apa pun pakaian yang Lisa pakai, yang dirasa terlalu mengekspos tubuh kekasihnya, Sehun tidak suka. "Besok-besok pakai long dress saja!"
"Dan kau akan melihatku terjatuh saat menari karena long dress pilihanmu." Lisa membalas dengan mata yang hampir berputar jengkel, tapi tidak pernah benar-benar marah setiap kali Sehun melayangkan protes mengenai pakaiannya.
Sehun akui kalau dia terkadang sangat egois, juga kekanak-kanakan. Hal yang harusnya bukan masalah, bisa laki-laki itu buat menjadi sebuah masalah yang sangat besar. Contohnya saja yang barusan ini, kalau sampai Sehun bersikeras untuk memperpanjang, maka mereka bisa saja bertengkar.
"Dan ada apa dengan pantat itu?! Kenapa terlihat sangat menggoda sekali?" Ini adalah protes paling keras yang Sehun layangkan hari ini. Sendoknya bahkan mengarah ke layar di depan, seakan-akan ingin melemparnya. "Pantat itu bukan untuk konsumsi publik tahu!"
Sekarang, beritahu Lisa bagaimana caranya untuk mengatasi sikap Sehun yang bisa dibilang sangat absurd ini?
Demi Tuhan, Lisa sudah kenyang dengan protes semacam ini dalam beberapa tahun terakhir. Setiap kali BLACKPINK merilis video musik, hal yang paling pertama akan Sehun komentari adalah pakaian Lisa.
Namun, sialnya, Lisa tidak pernah bisa marah pada sikap kekanak-kanakan Sehun yang satu ini. Tidak peduli seberapa keras dan seringnya laki-laki itu melayangkan protes tidak masuk akal.
Justru Lisa pikir, itulah daya tarik Sehun yang membuatnya tidak pernah berhenti untuk mencintai laki-laki itu. Anggaplah Lisa aneh. Tapi bukankah cinta itu memang sering kali aneh dan tidak masuk akal? Mungkin kehidupan percintaan Sehun dan Lisa seperti itu.
"Saranghae." Lisa mengatakannya dengan tiba-tiba dan menyela ocehan tidak penting Sehun. "Saranghae," katanya lagi saat Sehun menoleh ke arahnya dengan alis berkerut bingung. "Saranghae, Oppa. Neomu neomu neomu neomu saranghae."
Sehun bukan satu-satunya yang kebingungan di sini, kan? Kenapa Lisa tiba-tiba mengutarakan cintanya setelah beberapa saat yang lalu mencoba untuk membunuh Sehun?
Namun, Sehun tidak ingin mempertanyakannya. Lebih baik dia membalasnya agar gadis itu tahu kalau Sehun pun mencintainya, lebih dari yang gadis itu kira selama ini.
"Nado saranghae." Sehun membalas tanpa suara. Kemudian mendekatkan wajahnya untuk mencapai bibir Lisa.
Laki-laki itu pikir, dia belum melepaskan kerinduannya pada Lisa setelah ditinggal pergi ke luar negeri selama beberapa hari. Jadi, biarkan Sehun melepaskan kerinduannya pada Lisa malam ini dan tolong jangan ganggu!
**********
Absurd kan, kayak biasanya? 🤣🤣
Memang, gaes, lapak ini selalu dipenuhi dengan keabsurdan dan ketidakjelasan oknum bucin bernama Sehun.
Kadang aku tuh nulis ya nulis aja. Nanti udah agak lama baru berasa ini tulisan kok bentukannya begini amat gitu. Soalnya udah pengalaman pas chapter-chapter sebelumnya.
Seketika aku bertanya-tanya padaku diriku: KENAPA AKU NULIS CERITA BEGITU 😡😡😡
Meskipun udah begitu, tapi tetap aja ditulis. Ya, begitulah diriku.
Oke, dadah~
21 Oktober 2022
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro