#CATMAN 🎬
Cieeee, yang dapat updatean double kill 🤣🤣🤣
Aing tuh kalau emang niat nggak perlu direngeki buat update, pasti bakalan datang sendiri kok.
Konsep LOVESTRUCK tuh emang jangan ditunggu updatenya. Makin ditunggu biasanya makin lama update 🤣🤣🤣
Happy reading ~
🎬🎬🎬
"Jadi, film Catman ditunda lagi penayangannya?" Lisa bertanya pada Sehun setelah kekasihnya mengatakan bahwa film yang bintanginya itu batal tayang untuk kesekian kalinya.
"Hmm, padahal penggemarku sudah sangat antusias dengan kabar penayangan kemarin." Sehun terlihat mengeluh, sedih karena lagi-lagi merasa telah mengecewakan penggemarnya, meski dia tidak melakukan kesalahan apa pun atas penundaan penayangan film itu.
Lisa membalas dengan anggukan kecil, terlihat ikut merasakan kesedihan kekasihnya saat ini dan berusaha menghibur dengan mengusap lembut kepala Sehun.
"Tapi kudengar akan ada adegan ranjang di film itu." Lisa mengatakannya dengan setengah ragu, bibirnya bahkan nyaris terkunci, takut jika jawaban sang kekasih nanti akan membuatnya cemburu.
Sehun merespons dengan tawa. "Adegan ranjang apanya? Sama sekali tidak ada adegan ranjang di film itu. Kami hanya berpelukan, berpegang tangan dan berciuman."
"French kiss?" Pertanyaan Lisa terdengar agak sinis, tatapannya pun terlihat sengit.
Sehun menatap gadisnya dengan senyum. "Caraku menciummu pertama kali bahkan jauh lebih liar dari yang kulakukan di film itu."
"Benarkah?" Lisa membalas dengan wajah menantang. "Memang bagaimana caramu menciumku pertama kali?"
Sehun menahan tawa di sudut bibirnya, kemudian melirik ramen yang sudah setengah matang.
"Jangan menantangku atau kita tidak akan makan ramen malam ini." Sehun memperingati, tapi tatapannya tidak bohong. Laki-laki itu terpancing, tapi berusaha menahan diri.
"Siapa juga yang menantangmu? Aku 'kan hanya bertanya saja," Lisa berkilah dengan senyum tertahan.
Sial. Sehun kalah dengan gairahnya!
Laki-laki itu segera mendesak tubuh kekasihnya ke lemari es dan mencium tepat di bibir. Tapi bukan ciuman lembut, melainkan ciuman liar yang ingin melahap habis kekasih.
Sehun hanya melakukan apa gadisnya inginkan. Lisa ingin bernostalagia, maka Sehun mengabulkannya.
Persetan dengan ramen.
🎬🎬🎬
Tanggal 18 Mei cukup mengejutkan banyak orang, termasuk Sehun. Tanpa ada yang memberitahunya, sebuah aplikasi di China menayangkan film Catman dan hal itu pun Sehun ketahui melalui akun SNS-nya di mana potongan adegan dari film itu tersebar luas.
"Ingin menontonnya?" Sehun bertanya pada Lisa di sampingnya.
Untuk kali ini bukan Sehun yang mampir, tapi Lisa yang datang kehunian sang kekasih.
Gadis itu mengantar lima kucingnya untuk di grooming, kemudian mampir untuk bertemu kekasihnya.
Lisa mengangguk. Kapan lagi Lisa bisa melihat kekasihnya berciuman dengan gadis lain, ya, 'kan?
Film dibuka dengan dramatis. Kamera menyoroti lilin menyala berwarna merah yang terlihat tertiup angin, kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan beberapa kucing.
"Ah~ Kiyowo." Lisa menahan gemas dengan sekumpulan kucing yang kini memenuhi layar. "Oppa, wujud kucingmu menggemaskan sekali."
Sehun merespons dengan tawa. Tangannya bergerak lembut mengusap kepala gadisnya yang kini berada di pangkuannya.
"Dibanding dengan Leo, siapa yang lebih menggemaskan?" Sehun bertanya, kepalanya sedikit diturunkan agar bisa menatap gadisnya.
Lisa menoleh pada kekasihnya dan segera menarik wajah Sehun untuk dikecup bibirnya. "Maaf, Oppa, tapi tidak ada yang bisa menggeser posisi Leo di hatiku," katanya dengan kekehan tawa, kemudian kembali menonton meski dia melewatkan beberapa dialog.
Toh, kekasihnya bisa menjelaskan pada Lisa nanti kalau-kalau gadis itu tidak paham dengan alur ceritanya.
"Kau tampak seperti dosen yang sedang memberikan materi. Sangat tampan." Lisa berceloteh dalam tawa. Meski yang dilihatnya saat ini adalah Sehun di masa lalu, tapi tetap saja wajah itu terlihat tampan, bahkan semakin tampan di setiap tahunnya. "Pasti tidak akan ada mahasiswi yang melewatkan kelasnya jika dosennya setampan itu."
"Sayangnya dosen tampan itu hanya mengajar satu mahasiswi dan hanya mengajarkan pelajaran di atas ranjang." Sehun berceloteh tanpa dosa dan rasa malu, yang kemudian mendapatkan cubitan keras di pahanya.
Sehun mengaduh, tapi tidak melayangkan protes apa pun karena sibuk menertawakan wajah merah kekasihnya dan menonton dirinya sendiri sambil mengunyah camilannya.
"Kau tampak sangat terkejut saat melihatnya. Kau pasti sangat mencintainya." Lisa berceloteh, mengomentari saat karakter Liang Qu bertemu dengan sosok masa lalunya.
Namun, Sehun tidak menanggapi dan malah memainkan tangan gadisnya di depan mulut.
"Liang Qu tampan sekali." Lisa memuji. Sudut bibirnya menahan senyum dan membiarkan tangannya berkali-kali dikecup oleh sang kekasih. "Tapi laki-laki yang bersamaku jauh lebih tampan lagi," katanya seraya menatap Sehun di atas sana, kemudian tanpa disangka Lisa mendapatkan hadiah kecil berupa kecupan yang sangat manis di bibirnya.
"Bukankah wujud kucingmu sangat manja?" Lisa bertanya saat wujud kucing Liang Qu dengan manjanya mengusapkan kepala pada lengan Xiaowan. "Sama sepertimu."
"Aku manja hanya padamu," sahut Sehun apa adanya, "Dan juga para hyung."
"Oh, lihatlah betapa lucu wajah kucing itu. Mirip sekali denganmu setiap kali ingin dimanjakan."
Jika biasanya Sehun yang berceloteh ini itu, sekarang giliran Lisa yang menunjukkan sifat bawelnya. Jangan salah, Lisa juga bisa menunjukkan kecemburuannya pada sang kekasih.
"Kencan yang sangat menyenangkan." Untuk yang kali ini, Lisa sedang mencibir sebenarnya.
Membayangkan bisa bersepeda bersama, berjalan sambil bergandengan tangan, menonton film bioskop, pergi ke akuarium raksasa dan melihat bintang bersama. Pasti menyenangkan, pikir Lisa.
"Apa menonton film bersamaku dengan berbantalkan pahaku, susu kocok dan camilan tidak cukup menyenangkan untukmu?" Sehun bertanya sungguh-sungguh. Tangannya tidak lagi menciumi tangan gadisnya karena laki-laki itu sedang menggenggamnya dengan erat.
"Tentu saja menyenangkan." Lisa membalas cepat dan menatap kekasihnya di atas. "Apa pun yang kulakukan bersamamu, itu selalu menyenangkan untukku, Oppa."
Sehun diam mendengarkan. Laki-laki itu tahu kalau gadisnya masih ingin menyampaikan beberapa kata lagi.
"Hanya kadang aku merasa iri saja." Lisa merapatkan bibirnya dan mengulas senyum tipis. "Aku masih sering menginginkan kebebasan dan pergi berkencan denganmu tanpa harus menunggu malam atau tanpa harus datang terpisah atau pun menggunakan penyamaran."
"Akan ada waktunya kita bisa melakukan semua itu." Sehun membalas dengan lembut. Laki-laki itu mengerti dengan keinginan kekasihnya. "Mungkin lima tahun dari sekarang ... saat para penggemar tidak lagi peduli dengan popularitasmu, tapi fokus pada kebahagiaanmu."
"Kupikir penggemarku akan baik-baik saja jika aku berkencan denganmu." Lisa membalas sama seriusnya. "Kebanyakan dari mereka ingin aku berkencan dengan laki-laki yang baik, kaya, tampan, bertanggung jawab dan penyayang. Semua kriteria itu ada padamu."
Sehun merespons dengan senyum kecil di sudut bibir. "Tapi hatersmu akan melemparkan serangan yang tidak akan pernah bisa kau bayangkan jika kau tertangkap berkencan denganku."
Lisa tersenyum kecut. "Benar, mereka pasti mengutukku dan mengatakan aku tidak pantas untuk mendapatkan laki-laki sempurna sepertimu."
"Apa kau pikir nantinya tidak akan ada yang mengutukku jika kita ketahuan berkencan? Kau memiliki banyak penggemar laki-laki di luar sana. Pasti mereka akan patah hati dan menyerangku karena telah mencuri gadisnya," balas Sehun dengan tawa kecil.
Sebenarnya, keduanya memiliki potensi yang sama besarnya untuk mendapatkan serangan dari para haters jika publik mengetahui tentang hubungan mereka.
Namun, keduanya akan saling menguatkan satu sama lain jika hari itu datang nanti.
"Ayo, lakukan jika kau sudah benar-benar siap." Sehun mengusap kepala gadisnya dan memberikan senyum yang sangat lembut. "Aku akan menunggumu."
Lisa mengecup buku-buku jari Sehun dan tersenyum penuh rasa syukur. "Terima kasih."
Di balik sikap Sehun yang mudah merajuk dan kekanak-kanakan, juga manja, laki-laki itu memiliki kedewasaan yang tidak diketahui banyak orang. Sehun cenderung berpikir panjang dan memikirkan segala macam risiko yang mungkin terjadi, terlebih lagi jika itu berhubungan dengan gadisnya. Sehun tentu saja akan mengambil langkah dengan sangat hati-hati.
Entah sudah berapa banyak adegan yang keduanya lewatkan, Lisa tidak tahu, tapi gadis itu kembali menonton dan menatap kekasihnya dengan jahil.
"Jadi, apa kau benar-benar telanjang saat berubah wujud menjadi manusia?" godanya saat adegan memperlihatkan sosok Liang Qu yang baru saja berubah menjadi manusia, dengan kamera yang menyoroti kaki telanjang Sehun.
"Kau pikir aku syuting blue film?" Sehun menyentil gemas kening kekasihnya. "Aku menggunakan celana selutut, bahkan kaus."
Lisa tertawa sambil mengangkat bahu. "Siapa tahu saja kau benar-benar telanjang," kemudian kembali pada layar di depan. "Kau terlihat lucu dengan jubah merah muda itu," tambahnya.
Sehun hanya membiarkan gadisnya berceloteh dan sesekali akan memasukkan camilan ke dalam mulut Lisa agar tidak terlalu banyak bicara.
"Apa yang kau lakukan di toilet? Apa kau berusaha keluar lewat saluran toilet?" Lisa bertanya dalam tawa saat wujud kucing Liang Qu tertangkap basah ingin melarikan diri.
"Harusnya dia melompat ke atas toilet dan keluar lewat jendela, tapi dia malah menekan tuasnya."
Benar, 'kan, Sehun akan memberitahu Lisa di saat gadis itu tidak paham.
"Karaktermu benar-benar mata keranjang!" Lisa meraup wajah Sehun dengan sebelah tangan. Ekspresi bodoh kekasihnya saat melihat lekuk tubuh seorang wanita membuat Lisa kesal bukan main.
Ya, Lisa cemburu!
"Percayalah kalau tubuhmu adalah yang paling indah." Sehun meyakinkan Lisa dengan tawa karena kecemburuan barusan. "Kau harus tahu kalau kakimu lebih jenjang dan terlihat lebih menggoda dari kaki wanita mana pun."
Lisa mendelik sebal. Kekasihnya memang bermulut manis, tidak hanya dalam berkata, tapi juga dalam memanjakan tubuhnya. Ups.
Sehun dengan balutan kaus dalam terlihat sangat tampan. Meski saat itu tubuhnya tidak terlalu berisi seperti sekarang, tapi tetap saja mampu memberikan kesan segar di mata Lisa setelah beberapa detik yang lalu terbakar api cemburu.
"Oppa, kau tidak pernah minum dalam jumlah yang banyak lagi, 'kan?" Lisa memastikan saat adegan memperlihatkan Liang Qu yang sedih dan melampiaskannya dengan minuman beralkohol.
Sehun bergumam. "Hanya satu botol soju."
Lisa membalas dengan anggukan. "Bagus! Kau memang tidak boleh terlalu sering mengkonsumsi alkohol karena kau sudah tua."
Tua? Ayolah, Sehun ini dewasa, bukannya tua. Tapi berhubung gadisnya yang mengatakan, maka Sehun hanya mengiakan saja.
Jika ditanya apakah Lisa cemburu dengan serangkaian adegan mesra yang ditampilkan, jawabannya adalah TIDAK.
Toh, Sehun melakukannya dengan skrip dan untuk mencari pengalaman baru, juga Sehun dibayar untuk perannya. Jadi, kenapa Lisa harus cemburu setelah lima tahun berlalu sejak film itu dibuat? Lagi pula, tidak ada wanita di luar sana yang lebih beruntung darinya karena Oh Sehun adalah miliknya. Hanya miliknya.
Lalu, keserakahan apa lagi yang Lisa inginkan?
"Ada apa dengan pakaian tidurmu?" Lisa tidak dapat menahan tawa saat karakter Liang Qu muncul dalam balutan piama bergambar hati dengan warna yang sangat mencolok.
Sehun merespons dengan tawa. Dia bahkan tidak tahu kenapa staf kostum memberikan pakaian itu padanya.
Film semakin mendekati akhir dan entah sudah berapa banyak Lisa mengeluarkan komentar. Khusus malam ini, Lisa-lah yang menjadi tukang protes.
Kisah percintaan Liang Qu dan Xiaowan cukup manis. Di mana Liang Qu terpaksa meninggalkan Xiaowan untuk sementara agar bisa kembali dalam wujud manusianya dan setelah itu Liang Qu akan kembali pada gadis yang dicintainya.
Namun, sembilan tahun yang Liang Qu perjuangkan harus dia hancurkan begitu saja, demi untuk menolong gadisnya. Liang Qu tidak boleh berubah wujud di depan orang lain atau dia akan selamanya menjadi manusia setengah kucing, tapi demi gadisnya, Liang Qu terpaksa melanggar larangan itu.
Adegan yang ditampilkan cukup emosional sebenarnya, di mana Liang Qu berkelahi dengan atasan Xiaowan karena sudah menipu gadis itu. Harusnya Lisa menangis saat melihat adegan itu, tapi entah kenapa gadis asal Thailand itu tidak bisa meluapkan kesedihannya.
Fakta bahwa kekasihnya dipukuli tidak membuat Lisa tersentuh sama sekali. Mungkin karena Sehun melakukannya untuk orang lain. Jadi, tidak ada alasan bagi Lisa untuk bersedih.
Tapi Lisa menyukai ekspresi sedih di wajah Liang Qu. Di bandingkan dengan yang Lisa lihat sekarang, gadis itu sudah melihat ekspresi kehancuran kekasihnya yang paling menyayat hati. Jadi, ekspresi Liang Qu saat ini tidak membuat Lisa menangis, tapi cukup tersentuh.
Sehun mengantisipasi reaksi gadisnya untuk setiap perubahan adegan. Laki-laki itu tahu kalau sebentar lagi ada adegan yang akan membuat hati para penggemarnya berantakan.
Alih-alih fokus pada film, Sehun justru malah fokus pada Lisa yang kini tengah melihat adegan ciuman antara Liang Qu dan Xiaowan. Gadis asal Thailand itu terlihat biasa saja.
S
ekali lagi Lisa tekankan, dia tidak cemburu dengan adegan itu. Toh, selama ini Lisa mendapatkan ciuman yang lebih banyak dari yang karakter Xiaowan dapatkan.
Sudah jelas bahwa pemenangnya adalah Lisa, maka tidak ada alasan untuk cemburu.
Inilah perbedaan antara Sehun dan Lisa. Jika Lisa bisa memahami pekerjaan Sehun, maka Sehun adalah kebalikannya. Sebenarnya, Sehun juga memahami pekerjaan gadisnya, hanya saja sulit untuk mengendalikan perasaan cemburunya karena Sehun tahu ada banyak laki-laki di luar sana yang siap mencuri gadisnya. Itulah kenapa Sehun harus sangat waspada.
Bukan berarti tidak ada yang mengincar Sehun sebagai kekasih. Tentu saja laki-laki itu juga disukai oleh idol wanita lainnya, hanya saja tidak banyak yang berani mendekati Sehun karena laki-laki itu terlalu dingin, membuat female idol yang ingin mendekatinya mundur teratur.
"Kau tidak cemburu?" Sehun bertanya saat Lisa tidak memberikan reaksi apa pun saat ciumannya.
"Untuk apa aku cemburu? Aku bahkan bisa menciummu sekarang juga dengan segala teknik ciuman yang aku mau." Lisa membalas sombong, pertanda gadis itu tidak terpengaruh dengan ciuman yang hanya menempelkan bibir saja. Bahkan gadis itu tidak menoleh pada kekasihnya.
Sepertinya Sehun harus belajar banyak dari gadisnya. Maknae EXO itu perlu belajar bagaimana caranya mensyukuri apa yang sudah dimilikinya, terutama gadis di pangkuannya ini.
Sehun mengambil susu kocoknya dan mengambil krim di dalam gelas dengan ujung lidahnya.
"Jadi, berapa ukurannya?" Lisa bertanya pada kekasihnya yang masih sibuk meraup krim dengan lidahnya dan melihat ke layar.
Adegan di depan tengah menampilkan sosok Liang Qu yang memberikan hadiah pada Xiaowan berapa satu set pakaian dalam.
"Jika kau bertanya tentang ukurannya, aku tidak tahu." Sehun membalas jujur apa adanya. "Tapi jika kau bertanya tentang ukuranmu, maka aku bisa menjelaskan ukuranmu dari tahun ke tahun."
Pipi Lisa memerah, terbakar dengan kenakalan lisan sang kekasih. Niatnya Lisa yang ingin menggoda, tapi lagi malah berakhir dengan dia yang memerah.
"Jadi, bagaimana? Masih mau menantangku atau tidak?" Sehun tersenyum penuh kemenangan dengan bibir yang penuh dengan krim.
"Oppa, kau sangat mesum!" Lisa menggeram dan mencubit perut kekasihnya.
Sehun mengaduh dan menahan tangan Lisa agar tidak mencubitnya lagi. "Jika aku memang mesum, maka aku akan benar-benar memberikanmu hadiah pakaian dalam untuk mengganti beberapa yang pernah kurusak," jelasnya sungguh-sungguh. "Tapi aku tidak melakukannya karena rasanya seperti aku melecehkan kekasihku sendiri. Aku lebih suka memberikanmu satu lusin jepitan rambut."
Lihatlah betapa manisnya ucapan Sehun saat ini. Tidak salah jika Lisa bisa jatuh cinta pada laki-laki itu, 'kan?
Bibir yang tertutup dengan krim itu membuat Lisa tersenyum kecil dan segera meraih tengkuk Sehun agar bisa mengesekusi krim di bibir sang kekasih. Tujuannya Sehun melumuri bibirnya dengan krim memang untuk menggoda Lisa dan jelas tingkah konyol Sehun tidak sia-sia, bukan?
Film diakhiri dengan pertunjukan kembang api dan dua manusia yang menonton ikut mengakhiri dengan momen manis.
Tapi tolong ingatkan keduanya untuk menjemput 5L satu jam lagi. Jika tidak diingatkan, keduanya pasti akan lupa waktu.
🎬🎬🎬
Chapter ini gantian dulu Lisa yang bawel. Biasanya Sehun terus yang ngoceh ini itu ngebucin mbak crush, sekarang dibalikin dulu.
Sekali-kali Sehun yang dicemburui, biasanya dia yang 24/7 cemburu.
TAPI MONMAAP, NGGAK BAKALAN ADA KATA INSECURE DI KAMUS LISA 🤣🤣
Nggak tahu sih dapat feelnya atau enggak. Ditulis kilat soalnya daripada aing menabung utang lagi 🤣🤣
Dadah~
5 Juni 2021
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro