Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#BAD NEWS

Iya tahu ini udah telat, karena Xiao Li udah keluar dari rumah sakit kemarin. Alhamdulillah, dia udah sehat. Udah update instagram juga 😍


TAPI SAYANG KALAU NGGAK DI PUBLISH 🤣🤣


Jadi, selamat membaca 😚😚😚


🎬🎬🎬


Jika Sehun diizinkan untuk memilih satu hari yang tidak ingin dia lalui, maka laki-laki itu akan memilih tanggal 24 November sebagai tanggal yang ingin dia hapuskan dari kalender tahun ini.

Berita mengenai kekasihnya yang positif terkena COVID-19, sungguh menghancurkan hati Sehun. Bahkan rasanya jauh lebih sakit dari saat kedua mengakhiri hubungan untuk pertama kali.

Siang itu, Sehun menyempatkan diri untuk melakukan panggilan video dengan gadisnya sebelum dia pergi untuk menonton musical Chanyeol.

"Wajahmu tampak sangat pucat, Xiao Li." Sehun menatap lekat gadisnya melalui layar ponsel. Maknae EXO itu terlihat muram saat mendapati wajah pucat gadisnya. "Kau yakin baik-baik saja?"

Lisa mengangguk lemah, dengan kedipan yang sama lemahnya pula. "Aku baik-baik saja, Oppa. Hanya sedikit kelelahan." Seulas senyum pucat berusaha ditunjukkan untuk sekadar menenangkan sang kekasih.

Sehun benar-benar khawatir dengan kesehatan Lisa saat ini. Gadis itu terlalu banyak bekerja belakangan ini dan kepergiannya dari satu negara ke negara lain dengan iklim yang berbeda membuatnya daya imunnya menurun drastis.

"Bagaimana dengan hasil tesnya, apa sudah keluar?" Sehun mengalihkan pertanyaan, tapi tetap berhubungan dengan kondisi kesehatan gadisnya.

Lisa tampak tegang. Tangannya yang berada di bawah meja meremas selembar kertas, lalu kedua sudut bibirnya kembali dipaksa untuk tersenyum. "Belum," katanya berbohong.

"Beritahu aku begitu hasilnya keluar nanti."

"Tentu saja," Lisa menyanggupi dengan senyum pucat, "Kau adalah orang pertama yang akan kuberitahu."

Andai saja Sehun tahu kalau hasil tesnya sudah keluar, maka laki-laki itu akan langsung berlari ke apartemen gadisnya. Sayangnya, laki-laki itu baru mengetahuinya saat dia sudah berada di dalam teater dan yang lebih parahnya lagi dia mendapatkan kabar itu dari orang lain, bukan dari gadisnya yang mengatakan kalau dia akan menjadi orang pertama yang diberitahu.

Bisa bayangkan betapa kecewa dan marahnya Sehun saat itu?

Saat sedang menunggu hasilnya saja, Sehun gelisah bukan main. Wajahnya tampak tegang di hadapan para penggemar yang sibuk menyapa, juga mengabadikan momen dirinya saat menunggu pintu terbuka.

Sehun yang biasanya tampak ramah dan ceria, kini terlibat begitu muram, meski berusaha keras untuk tidak mengabaikan penggemar yang menyapanya. Laki-laki itu hanya terlalu mengkhawatirkan gadisnya, membuat fokusnya terpecah belah.

Sentuhan di punggungnya membuat Sehun terkejut dan spontan menoleh, kemudian mendapati ayah dari Park Chanyeol-lah yang baru saja mengejutkannya. Raut wajah yang muram dan penuh kegelisahan segera diubah menjadi senyum hangat di balik masker untuk menyambut kedatangan Papa Park.

Keduanya sempat berbincang beberapa saat, sebelum Papa Park meninggalkan Sehun. Andai saja maknae EXO itu tidak memiliki janji dengan ayah dari Hyung-nya untuk menonton bersama, maka Sehun tidak akan pergi dan akan menunggu hasil tes gadisnya keluar. Lalu, saat berita itu diturunkan, Sehun akan langsung berlari ke apartemen gadisnya, alih-alih duduk di dalam teater dengan tangan yang mencengkeram erat ponselnya, lengkap dengan rahang yang mengeras di balik masker.

Meski gelisah, tapi Sehun menikmati pertunjukan musikal Chanyeol dan tentara lainnya, sampai akhirnya sebuah pesan singkat membuat jantungnya nyaris saja berhenti berdetak.

Kim Kai

Lisa positif COVID-19. Kau sudah sudah tahu?
YGE baru saja memberikan konfirmasi.

Sehun pikir dunianya baru saja berhenti saat melihat pesan yang dikirimkan Kai padanya. Langsung saja dia membuka tautan yang juga Kai kirimkan setelah dua pesan singkat sebelumnya.

Rasanya seperti jantung Sehun baru saja jatuh ke perut saat membaca pernyataan dari agensi gadisnya. Laki-laki itu membeku dalam mata berkaca-kaca, menahan napas atas berita yang dibacanya, menggerakkan gigi kuat-kuat.

Sehun sedang menahan amarahnya sekarang. Bukan karena gadisnya terkena virus itu, tapi karena dia bukan orang pertama yang tahu, seperti yang Lisa janjikan sebelumnya dan kemarahan laki-laki itu bertambah saat menyadari kebohongan kekasihnya.

Setelah mendapatkan berita mengenai gadisnya, Sehun tidak lagi fokus menonton musikal di depannya karena terlalu sibuk mencari kabar terbaru mengenai maknae BLACKPINK itu dan lagi-lagi perasaan Sehun harus hancur saat melihat sebuah cuitan yang mengatakan kalau Lisa akan dikarantina di rumah sakit.

Sungguh, hati Sehun benar-benar sangat hancur saat membayangkan gadisnya harus melakukan karantina di rumah sakit dan tanpa ditemani oleh siapa pun.

Di tengah pertunjukan musikal, Sehun mencoba untuk menghubungi gadisnya, tapi sial ponsel Lisa tidak aktif sekarang.

Ingin rasanya Sehun melemparkan ponselnya ke dinding jika saja tidak mengingat tempatnya berpijak saat ini.

Di tengah rasa khawatir yang meledak, Sehun berusaha untuk menenangkan diri dan meyakini kalau gadisnya akan baik-baik saja. Salah satu membernya juga pernah terjangkit COVID-19 dan sekarang sudah sepenuhnya sembuh. Maka hal yang sama pasti juga akan terjadi pada gadisnya.

Virus ini hanya sementara dan Lisa akan sembuh.

Begitulah cara Sehun meyakinkan dirinya sampai akhir pertunjukan.

Toilet adalah tempat pertama yang Sehun tuju setelah pertunjukan selesai. Laki-laki itu mencoba untuk menelepon gadisnya lagi, tapi ponsel Lisa masih tidak aktif. Jadi, dia mencoba menelepon member BLACKPINK yang lain untuk mencari tahu kabar gadisnya, tapi tidak ada satu pun yang menjawab panggilannya.

SEBENARNYA KE MANA MEREKA SEMUA?!

Jika saja Sehun berada di apartemennya, maka dia tidak akan ragu untuk mengeluarkan teriakan itu, alih-alih menahannya dalam hati.

Sehun merasa lemas saat tidak ada siapa pun yang bisa dia tanyai mengenai kondisi terbaru gadisnya. Langkahnya terlihat gontai saat keluar dari toilet, tapi kakinya terlalu lemah untuk menahan beban tubuhnya, hingga laki-laki itu nyaris terjatuh. Beruntung ada manajer Hyung yang sigap menahannya.

"Sehun~ah, gwaenchanha?" Manajer Hyung bertanya dengan penuh kekhawatiran.

Sehun mengangguk lemah. "Aku baik-baik saja, Hyung. Hanya sedikit pusing saja."

"Kalau begitu, ayo pulang saja."

Sehun mengangguk. Tentu dia menerima ajakan pulang itu dengan senang hati, tapi kakinya yang terlalu lemah membuat laki-laki itu harus dituntun oleh manajernya beberapa langkah agar tidak terjatuh.

Suasana hati Sehun terlihat jauh lebih buruk dari saat laki-laki itu datang. Semuanya jelas karena kabar tidak mengenakan dari gadisnya. Mata laki-laki itu bahkan terlihat merah dan sayu.

"Hyung, apa kau bisa mengantarku ke apartemen Lisa saja?" Sehun bertanya di tengah perjalanan.

"Tapi Sehun—"

"Kumohon, Hyung." Sehun meminta dalam nada yang penuh dengan permohonan.

Sebenarnya, Sehun dilarang untuk bertemu dengan Lisa sementara ini. Karena bagaimanapun juga, gadis asal Thailand itu baru saja melakukan perjalanan keluar negeri dan agensi Sehun tidak ingin mengambil risiko untuk artisnya. Maka dari itu, Sehun dilarang untuk bertemu dengan Lisa sampai laki-laki itu menyelesaikan jadwal pekerjaannya.

Dan Sehun sungguh menurut dengan aturan itu. Seminggu lebih sudah berlalu sejak Lisa kembali Korea Selatan. Hampir tiga minggu sejak laki-laki itu menatap kekasihnya secara langsung. Dengan adanya berita buruk ini, Sehun tentu ingin memastikan kondisi gadisnya secara langsung.

Saat sampai di apartemen Lisa, Sehun disambut oleh hening. Tidak ada siapa pun di apartemen gadisnya, bahkan hewan peliharaan yang selalu menemani Lisa dalam suka dan dukanya juga tidak terlihat di mana pun.

Sepertinya hewan-hewan peliharaan Lisa sudah dibawa ke suatu tempat, sementara gadis itu dikarantina di rumah sakit.

Sehun terduduk lemah di sofa. Pandangannya masih mengedar, berusaha untuk mencari Lisa yang mungkin saja akan muncul mengagetkannya seperti biasa.

Namun nihil, lima belas menit sudah berlalu dan tidak ada siapa pun yang menyambut kedatangan Sehun.

"Kau pasti baik-baik saja, 'kan, Xiao Li?" Sehun bergumam seraya memandang figura gadisnya yang menggantung di dinding. "Kau pasti akan segera sembuh karena kau adalah gadis yang kuat."

Saat ini, Sehun hanya bisa mendoakan kondisi gadisnya. Meski tahu Lisa tidak memiliki penyakit bawaan yang akan memperparah kondisinya saat ini, tapi tetap saja Sehun mengkhawatirkan gadis itu.

Sementara Sehun mengkhawatirkannya, Lisa duduk di tepi ranjang dan memandang ruangan yang sementara ini akan menjadi tempat tinggalnya. Tentu Lisa merasa sangat sedih dengan fakta bahwa dia harus dikarantina di rumah sakit.

Jika boleh, Lisa ingin di apartemennya saja. Setidaknya gadis itu tidak akan merasa sangat kesepian karena ada hewan-hewan peliharaannya yang menemani, tapi apa daya, gadis itu harus mengikuti prosedur yang ada dengan melakukan karantina di rumah sakit.

"Maafkan aku, Oppa." Lisa berbisik lirih. Gadis itu tidak bermaksud untuk membohongi kekasihnya.

Lisa hanya tidak ingin jika Sehun membatalkan janjinya dengan Papa Park, juga tidak ingin kalau laki-laki itu menghampirinya dengan kondisi dia yang sedang terjangkit virus.

Gadis itu mengenal kekasihnya luar dalam, jangankan virus, jika ada bom di tubuh Lisa pun Sehun akan tetap menghampiri dan memeluknya, meski risikonya adalah meledak bersama.

Mungkin terdengar berlebihan dan tidak masuk akal, tapi Sehun sungguh mencintai Lisa sedalam itu. Baginya, Lisa adalah orang kedua yang paling berarti di dalam hidupnya, setelah keluarga dan membernya.

Karena alasan itulah Lisa terpaksa berbohong.

Kini, gadis itu hanya bisa mengembuskan napas kasar dan menatap ponselnya yang sengaja dia matikan.

Liss tidak perlu khawatir tentang keluarganya yang jauh di tanah Thailand karena dia sudah lebih dulu memberikan kabar, sebelum agensinya memberikan pernyataan.

Hanya Sehun satu-satunya yang dia bohongi saat ini dan gadis itu akan meminta maaf dengan setulus hati setelah dia keluar dari rumah sakit nanti.

Saat Lisa sedang memohon maaf atas kesalahannya, ada Sehun yang baru saja menemukan surat yang menyatakan kalau gadisnya positif terjangkit virus COVID-19.

Dilihatnya kertas itu ada di lantai, tampak seperti sudah diremas sebelumnya karena hanya lecek yang terlihat.

Sehun hanya bisa menarik napas dalam saat membaca isinya, kemudian menutup mata untuk menahan laju air mata yang sudah menggenang memenuhi pelupuk mata.

Hati Sehun masih terasa hancur, sama hancurnya dengan kertas yang dia genggam sekarang.

🎬🎬🎬


Hari ini edisi bad news dulu, tar update selanjutnya edisi good news pas Xiao Li keluar dari rumah sakit.


Mari tunggu gimana kelakuan bucinnya Sehun nanti 🌚🌚🌚


06 Desember 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro