Prolog
Terkadang, setiap orang tak dapat menduga bahwa seorang lelaki yang memiliki banyak kekurangan-kata orang banyak, ternyata bisa mendapatkan sang tambatan hati yang diinginkan. Tetapi, tetap saja ada banyak cobaan atau rintangan yang akan dihadapi dan harus dijalani olehnya bersama dengan si gadis. Contohnya pada saat dia mendengar bahwa pujaan hatinya sedang dikejar-kejar oleh lelaki lain yang lebih sempurna, dan gadis itupun merasa sangat nyaman ketika berada di sisinya.
Tak disengaja, lelaki itupun kepo dan kemudian menyaksikan pembicaraan si gadis dengan lelaki lain. Dia mengintai mereka dari balik tembok yang cukup mampu melindunginya dari ketahuan oleh sang pelaku.
"Hai, Git. Lama tak jumpa dirimu," sapa seorang lelaki seperti Julian.
Gita pun membalas sapaan itu seraya tersenyum dengan cukup manisnya. Kini, gadis itupun mulai menerima Julian meski mereka hanyalah sebatas teman dan gadis itupun juga tak pernah menggubris kehadiran si lelaki sebelumnya.
"Pengen tahu apa kabarmu, Git. Lagipula, sudah lama kau tak pernah menyapaku dan kita tak pernah mengobrol bareng," kata Julian itu lagi.
Sedangkan Gita tak pernah membalas apa pun. Dia hanya diam tanpa berkata apa-apa. Hingga pada beberapa saat kemudian, setelah tak ada respons yang ditunjukkan oleh sang gadis, si lelaki pun kemudian berkata, "Sebenarnya aku pengen jujur padamu, sekaligus meminta satu hal padamu."
"Apa yang kau bicarakan? Apa maksudmu?" tanya Gita seraya mengernyitkan dahinya.
Seketika, suasana pun menjadi semakin hening sekaligus tegang. Tak ada yang dapat menenangkan diri sendiri hingga pada beberapa saat kemudian, Julian kembali berujar, "Sebenarnya dari dulu, aku itu suka banget sama kamu. Aku ingin menjadikanmu sebagai pacarku. Bisa 'kan?"
"Kau serius dengan apa yang kau omongin?" tanya Gita seraya meyakinkan si Julian akan kata-katanya barusan. Sedangkan lelaki itupun mengangguk seraya menjawab, "Yup. Aku serius, dan aku minta satu hal padamu. Tolong jujurlah padaku, kau itu siapa sebenarnya, lalu jauhi si Martin. Bisa?"
Seketika, Gita pun terkejut bukan main. Apa hubungannya dengan Martin? Bagaimana kelanjutan hubungan Gita dan Julian? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang berputar di kepala Martin. Bisakah jawaban itu dapat ditemukan dalam waktu yang singkat, hingga lelaki itu merasakan bahwa dirinya takut kehilangan seseorang seperti gadis pujaan hatinya?
Lovestphobia, i'm coming!
***
Nb.
Hai, ketemu lagi dengan Ca. Kali ini ceritanya insyaa Allah benar-benar fresh. Bukan hanya sekedar kisah cinta segitiga yang bagaimana gitu, wkwk. Penasaran bagaimana kelanjutan kisahnya? Ayoo baca terus kisah ini. Jangan lupa dikasih masukan untuk ke depannya ya.
Ps. Update paling cepat 1-2 bab/hari atau tiap dua hari satu bab paling lambat.
See you!
-Ca
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro