Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

six [6]

Jun's POV

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, hari ini adalah hari konser summer live yang diadakan oleh ES. Sejak hari itu, entah kenapa aku sering sekali jadi nggak fokus. Saat latihan aku sering ngelamun dan malah membuat latihan kami sering terhenti.

Bukan itu saja, disekolah pun aku juga sering melamun. Pernah suatu ketika, aku secara tak sadar mengira pulpen adalah sumpit dan hampir kugunakan untuk makan. Bisa kalian bayangkan bukan betapa memalukannya itu, terlebih kalau orang yang kalian sukai malah melihatnya?

Saat ini, eve dan trickstar sedang berada di ruang tunggu menunggu giliran tampil. Yang pertama tampil adalah unitnya sakura-kun, Crazy-B. Lagu yang mereka bawakan berjudul "honeycomb summer" yang juga sesuai dengan kondisi sekarang. Harus kuakui, meski mereka unit baru tapi fans mereka lumayan banyak juga

Aku yang nggak tau harus ngapa-ngapain akhirnya memilih buka hp dan melihat apa ada sesuatu yang menarik di nistagram. Ah rupanya selebgram favoritku merilis video song cover baru. Aku tak begitu tau siapa dia, pasalnya dia tak pernah menampilkan wajahnya. Yang kutahu, dia memanggil dirinya "kuroi yuki". Sesaat setelah aku memutar video nya, yozorano melompat dan duduk sedikit mendorongku. Rupanya dia kepo juga dengan urusan orang

" hee, jun-kun juga suka dengan coveran lagunya yuki-san ya? Hebat ya dia itu, padahal baru merilis beberapa coveran lagu tapi followersnya sudah ribuan" katanya dengan mata berbinar. Sejenak perhatianku kembali pecah dan malah terfokus pada wajahnya. Ah sial, aku kembali teringat momen beberapa waktu lalu kan. Kulihat, dia membawa sebuah gitar di pelukannya. Saat kutanya, dia bilang dia meminjamnya dari salah satu anggota undead yang sering mengaku serigala

Ia kembali duduk tegak dan memainkan gitar milik oogami koga tersebut. Entah apa yang dia mainkan, tapi liriknya terdengar merdu. Sepertinya dia memainkan sebuah lagu, tapi aku tak tau lagu apa yang ia mainkan. Yasudahlah, aku dengarkan saja permainan gitarnya. Toh nanti aku bakal tau juga itu lagu apa

Fall For You by Secondhand Serenade

The best thing about tonight's that we're not fighting
It couldn't be that we have been this way before
I know you don't think that I am trying
I know you're wearing thin down to the core

But hold your breath

Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind

Or I won't live to see another day
I swear its true
Because a girl like you is impossible to find
You're impossible to find

Selama dia memainkan gitarnya, aku menyadari kalau ia punya suara yang begitu merdu. Gerakan tangannya yang lincah dan gaya bermainnya yang cukup menenangkan, ditambah dengan suaranya yang biasanya berisik berubah jadi tenang. Pelafalan vokalnya pun juga sangat lancar meski itu lagu berbahasa inggris. Ingin rasanya aku ikut bernyanyi bersamanya, tapi kuurungkan niatku itu karna aku harus menghemat suaraku untuk nanti

Setelah ia selesai menyanyikannya, ia menoleh kearahku dan tersenyum. Selalu saja, setiap dia tersenyum selalu mengalihkan perhatianku. Aku mulai bertanya lagu apa yang ia mainkan. Ia mengatakan kalau judulnya adalah "Fall For You". Seolah bisa menebak pikiranku, ia kembali mengatakan alasannya memainkan lagu itu

" aku memainkan nya untuk menyemangatimu. Beberapa hari ini kau selalu nggak fokus kan? Bahkan disekolah pun kau sering ngelamun. Kukira karna kau gugup untuk summer live kali ini, jadinya kumainkan lagu yang bisa menenangkan hati seseorang yang sedang gugup"

Bodoh, aku nggak fokus itu karna kau tau. Sejak hari itu, jantungku selalu saja berdebar kencang kalau bersamamu. Ditambah dengan beberapa kejadian yang bikin salah paham itu, malah bikin jantungku nggak karu-karuan. Ah sudahlah, percuma memikirkan nya, toh dia juga nggak peka

Tibalah giliran eve+trickstar tampil. Aku beranjak bangkit dari tempatku menuju ke tangga belakang panggung. Bisa kulihat, dia melambaikan tangannya dan membisikkan kata² penyemangat. Entah kenapa, hal itu membuatku kembali bersemangat kali ini

Sunlit Smile by Eve ft. Trickstar
(Anggap aja trickstar itu back dancernya.y)


Bisa kulihat, ada banyak sekali penonton yang menyaksikan konser kali ini, baik secara langsung maupun siaran live. Dari sekian banyak penonton yang hadir, sebagian besar adalah perempuan, tapi tak ada satupun yang menarik perhatianku sama sekali

"JUN-KUN GANBATTE NEE!!!"

Suara ini...

Kulihat, ia sedang berada dibarisan kursi penonton. Memegang 3 lightstick di tangan kanannya dan sebuah kipas yang bertuliskan eve. Sebagai produser, mungkin ia berniat menyemangati unit yang ia produseri. Haha dasar anak ini, tapi yah...itu membuatku kembali bersemangat untuk membuat matanya lebih berbinar. Ia sudah berjuang keras mengurus keperluan kami, jadi setidaknya aku tak boleh mengecewakannya bukan

Skip time

Summer live hari ini telah berakhir. Beberapa penonton menemui eve dan trickstar yang berada di lokasi fan meeting. Seingatku, tak ada acara fan meeting dalam proposalnya, apa mungkin ini ulah yozorano ya? Meski dia selalu bisa menyemangati seseorang, tetap saja ia menyusahkan dan sering tak berguna

Acara fan meeting telah usai dan kami semua telah berganti pakaian. Saat aku mencari keberadaan gadis itu, salah satu staff panggung mengatakan kalau ia bilang mau keluar sebentar karna ada panggilan. Kuputuskan untuk mencarinya karna aku ingin mentraktirnya makan malam. Tak butuh waktu lama, aku menemukannya bicara dengan seseorang lewat telepon sambil membelakangiku. Aku berusaha memanggilnya, namun kata-kata yang ia lontarkan membuatku mengurungkan niat

"Jadi, bagaimana dengan janjimu?"

"Tenang saja ayah, lagipula masih beberapa minggu lagi sebelum hari kelulusanku bukan? Itu masih lama, toh aku nggak bakal ngingkarin janjiku"

"Ingat baik baik, jangka waktumu hanya beberapa minggu lagi. Otousan biarkan kau memilih sendiri calon pendamping hidupmu, dengan syarat kau harus selesaikan kuliahmu di universitas stanford, mengerti kan?!"

"Understand, dad. Ah i must go now, see you later"

Ia menutup sambungan telepon nya dan berbalik badan, bisa kutebak ia kaget karna aku berada dibelakangnya. Semuanya terlihat jelas dari wajahnya. Ia berusaha menutupi apa yang dibicarakan dengan ayahnya tadi dengan memasang senyuman, tapi aku tetap saja tau karna wajahnya menunjukkan raut kesedihan

———

Sesuai niat awalku tadi, aku mengajaknya ke sebuah restoran di dekat sini. Memang tak terlalu mewah, tapi rasa semua hidangannya cukup lezat disini. Kami memesan beberapa makanan pada pelayannya. Sambil menunggu, kuputuskan untuk bertanya soal yang tadi

"Nee yozorano, apa maksudmu dengan 'perjanjian' yang kau bicarakan dengan ayahmu?". " he? Apa maksudmu? Aku tak membicarakan janji apapun kok, ahahaha" katanya. Meski dia tertawa seperti itu, tapi aku tau kalau ia menyembunyikan yang sebenarnya. Aku menatapnya tajam berharap ia tau kalau aku tak puas dengan jawaban tadi

"Hah...sepertinya kau dengar soal yang tadi ya? Fine, i will tell you. Please listen carefully 'kay?" ia mulai bercerita, tentang bagaimana semua awalnya bermula, sampai alasan sebenarnya kenapa ia disuruh kuliah di amerika, lebih tepatnya di stanford university.

"Tapi kau itu kan pintar, jadi masuk ke universitas stanford sangat mudah bukan?". " itu pikirmu, aku ini nggak sepintar itu jadi kemungkinan diterima disana sangat kecil"

Lihat siapa yang tertawa sekarang, kau bilang dirimu tak begitu pintar padahal kau bisa membuat sebuah flashbang dari pretelan komputer? Kau pasti bercanda. Apa apaan maksudmu itu? Kau sedang merendahkan diri atau mengejekku?

———

Kami akhirnya pulang setelah menghabiskan makanan kami. Tak kusangka ia ternyata punya masalah yang lumayan rumit. Dibalik sikapnya yang selalu bermain-main, ia juga punya masalah serius. Tapi daripada itu, aku lebih kesal karna setelah lulus nanti, ia akan pergi kuliah ke amerika dan tidak akan memproduseri EDEN untuk sementara. Tapi memangnya aku siapa baginya? Aku cuma teman sekelasnya dan hubungan kami hanya sebatas idol-produser dan tak lebih

Sesampainya kami dirumahnya, ia menawariku untuk menginap lagi karna ini sudah terlalu malam. Aku benar-benar tak ingin mengulang kejadian yang sama seperti waktu itu, jadi aku putuskan kali ini aku yang tidur di futon. Seperti biasa, ia selalu tidur duluan. Mungkin semua masalah itu membuat beban pikirannya bertambah

Aku memutuskan untuk keluar sebentar dan bersandar di pinggiran balkon di dekat kamarnya. Kupandangi terangnya lampu perkotaan yang meski tengah malam begini masih saja ramai. Angin malam waktu itu berhembus semilir dan terasa dingin. Meski begitu, aku tak bergerak dari tempatku dan membiarkan diriku melamun. Seandainya aku bisa membantunya...

"Sedang memikirkan sesuatu?" kata seorang gadis kecil yang berdiri dibelakang jun

Siapa dia? Apakah dia hantu di rumah keluarga yozorano? Ataukah salah satu dari anggota keluarga fukurou?

To be continue

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro