Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

five [5]

Beberapa bulan telah berlalu, reimei academy telah memasuki musim panas. Musim baru suasana baru, itulah yang dirasakan oleh semua orang. Tak terkecuali fukurou

Ia pergi kesekolah dengan wajah yang riang gembira, seakan nggak ada beban apapun. Ia menyapa setiap orang yang ia temui dijalan. "Minna, ohayou!!!" katanya dengan suara kencang. Seisi kelas langsung kaget, karna orang yang biasanya tak banyak ngomel sekarang jadi semangat bagai kelebihan energi

"Ohayou yozorano-san. Kau kelihatan lebih semangat ya" kata tatsumi. "Yah begitulah, tubuhku lemah dengan suhu dingin jadi aku tak bisa banyak gerak selama musim gugur dan dingin". Di satu sisi, jun yang duduk di kursi belakang mereka hanya memperhatikan dengan wajah datar, lebih tepatnya memperhatikan fukurou. Ia kelihatan jauh berbeda dibanding sebelumnya

Rambutnya yg biasa diikat sanggul dibelakang sekarang hanya diikat ponytail biasa dibawah. Syal birunya yang biasa telilit erat kini dibiarkan tergantung di leher begitu saja. " jadi intinya, kau lebih menyukai musim panas karna tubuhmu lebih mampu beradaptasi?" tanya jun. Fukurou menoleh kebelakang dan menjawab pertanyaan jun

———

Beberapa minggu lagi eve akan mengadakan konser musim panas dan meminta trickstar sebagai backdancer mereka. Karna ini konser gabungan, fukurou selaku produser eden sekaligus eve harus merencanakan hal ini dengan anzu, produser yang menangani trickstar. Karna hari ini udaranya sedang panas, anzu meminta agar direncanakan didalam ruangan saja agar lebih fokus. Yah dia sih nggak masalah, mau diluar atau didalam selama cuacanya masih hangat ia terima

Kebetulan, mereka merencanakannya di ruang latihan eve dan trickstar. Mereka berkenalan satu sama lain denga fukurou yg masih tergolong orang baru. Dalam sekejap saja ia langsung akrab dengan semua member trickstar, hal itu membuat jun yang melihatnya sedikit kesal+cemburu. Tapi ia langsung menepis hal itu dan berpikir kalau memang fukurou tipe yang mudah akrab dengan orang lain

Sembari mereka latihan, anzu dan fukurou berdiskusi masalah desain panggung dll. Sesekali ia menoleh kearah mereka dan mengawasi pergerakan mereka yang salah. Susah juga sih kalau urusannya dengan fukurou, karna dia emang demen nyari masalah//heh

"Gunting, batu ker....TAS!"

"YATTA AKU MENANG!!!"

"Jadi yozorano dan sazanami yang harus beli minum kan"

"Uwahh kok aku bisa kalah sih, ugh sebel"

Yap begitulah, saat mereka selesai latihan, subaru dengan otak bodohnya menyarankan main suit. Siapa yang kalah harus beli minuman, itulah hukumannya. Dan yang kalah tentu saja jun dan fukurou

Saat ini mereka sedang jalan berdua menuju mesin penjual minuman otomatis yang letaknya tinggal separuh jalan. Jun yang sudah lelah karna latihan mulai jalan sempoyongan, mungkin efek karna latihan mereka di musim panas ya. "Oi jun-kun, ayo cepetan jalannya. Kalo enggak kita bisa makin lama disini"

"Mudah bagimu mengatakan nya. Kau daritadi cuma duduk diem sambil mikir soal desain panggung doang kan!". Fukurou berbalik badan dan berjalan mundur sambil terus mengajak jun agar jalan lebih cepat. " jun-kun, ayo lebih cepet lagi. Kau mau kita harus panas panasan diluar sementara yang lain nunggu di ruangan lat- UWAHHH!!!"

Tanpa sadar ia tersandung kakinya sendiri dan hampir terjatuh. Jun yang menyadari kalau fukurou bisa saja cidera karna jatuh dengan posisi kepala menghantam lantai langsung sigap menahannya dari benturan

Untungnya, jun berhasil melakukan nya tepat waktu. Sayangnya itu malah membuat posisi mereka bisa jadi sebuah kesalah pahaman. Tanpa sadar, posisi mereka saat ini sedang melakukan kabedon. Fukurou terbaring di lantai sementara jun berada diatasnya dengan tangan kanan yg menahan kepala fukurou agar tak terbentur lantai. Ditambah lagi, wajah mereka berada pada jarak 10 cm satu sama lain. Kalo disenggol dikit langsung kena cium kali ya//digeplak jun

Jun yang meyadari perbuatannya itu langsung cepat cepat bangun dari kabedon nya dan menyembunyikan wajahnya yg kelewat merah. Sementara yang dikabedon masih memproses apa yang barusan terjadi. Karna tak ingin ketahuan wajahnya memerah, jun menarik kasar lengan fukurou menuju mesin penjual minuman yang jaraknya hanya tinggal beberapa langkah lagi

"Sial, apa yang barusan kulakukan? Jangan berpikiran aneh aneh kau sazanami jun!"

.

.

.

"Kalian lama banget sih! Darimana saja kalian?" tanya hiyori yang kelihatan nya cukup kesal karna mereka terlalu lama. "Gomenne hiyori-senpai, tadi ada sedikit insiden karna jun mengka- uhm". Jun segera membekap mulut gadis itu yang bisa dengan entengnya mengatakan hal yang hampir membuat jantungnya lari marathon

"Nee nee fukucchan, mana minumanku?" tanya subaru yang tiba-tiba sudah berada di depannya. Fukurou segera memberikan minuman yang tadi dipesan oleh subaru dan yang lain. Jun? Ah dia baik baik aja, hanya duduk dipojokan sambil menetralkan wajahnya yang sudah semerah tomat dan jantungnya yang barusan lari marathon

———

S

elesai latihan, mereka semua pulang kerumah masing², sementara jun pulang dengan fukurou karna katanya ia mau belajar bareng fukurou. Awalnya jun menolak, tapi ketika gadis itu bilang selesai belajar ia mau nge-game, pada akhirnya ia termakan bujukannya

"Tadaima!!!"

"Ah onee-chan okaeri. Eh siapa kakak ini?"

Seorang anak lelaki berusia 16 tahun menyambut fukurou yang barusan pulang dengan jun yang berada dibelakangnya. Ia punya mata yang sama dengan fukurou, tapi rambutnya berbeda. "Oh dia temanku, namanya sazanami jun. Jun-kun, kenalin ini adekku, yozorano isami" kata fukurou sambil mengenalkan adiknya pada jun. "Oh ya, isami tolong temani dia sebentar ya. Aku mau ganti baju dulu dikamar"

Fukurou berjalan naik ke tangga lantai atas sementara isami menarik jun menuju ke ruang tamu. Ia berlari kearah dapur dan segera kembali dengan teko berisi teh dan sepiring biskuit chocochips

Jun mencoba sedikit biskuit itu, rasanya enak dan manis. Ia duduk sambil ditemani oleh isami yang menatapnya tajam. "Oi bocah, kenapa kau terus terusan menatapku?". " hyena!" kata isami sambil menunjuk kearah jun. Jun tentunya kaget, bisa bisanya dia dibilang hyena oleh anak kecil. Saat dia bersiap memarahinya, sebuah pukulan mendarat dikepalanya dari fukurou. "Nggak sopan kamu ya, ke kamar sana!" dan ia langsung lari keluar ruangan, entah ke kamarnya atau kemana

"Gomenne, dia memang sering mengaitkan seseorang dengan jenis hewan. Bahkan aku sendiri dibilang burung hantu". Fukurou memakai baju santai yang terdiri dari kaos putih berlengan pendek yang dipadukan dengan celana biru laut selutut. Fukurou yang seperti itu malah terlihat imut dimata jun, untungnya fukurou terlalu nggak peka jadi ia tak menyadarinya

———

" akhirnya selesai~"

Sudah 2 jam lebih mereka mengerjakan tugas ipa yang diberikan oleh guru mereka, dan selama 2 jam itu juga terkadang diselingi oleh helaan nafas kasar dari jun yang tak mengerti soalnya. Untunglah semua materi ini pernah dipelajari fukurou saat kelas 3 smp karna hobinya

jun disuruh mandi+ganti baju dulu sama fukurou karna dia bau keringet setelah latihan tadi pagi. Karna memang ia juga risih, akhirnya jun nurut aja dan pinjem baju ayahnya fukurou, sementara dia sendiri masuk ke kamar dan mengambil peralatan game nya yg bakal dimainin entar

10 menit kemudian, jun kembali ke ruang tamu selesai mandi. Ia memakai kaos warna biru muda lengan pendek dengan celana training hitam bergaris putih. "Hm, game apa ini?" tanya jun sambil melihat fukurou mengotak-atik game nya. "Ah, ini game VirCop2, emang game lama sih tapi lumayan asyik. Kau mau coba?"

3 jam kemudian

Mereka berdua sudah memainkan hampir 10 game berbeda selama 3 jam itu. Jun hampir saja membanting konsol game itu tapi ia ingat kalo itu bukan miliknya. Memangnya kenapa? Tentunya karna jun terus terusan kalah dari fukurou selama beberapa ronde, itupun dia hanya menang sekali di ronde terakhir tapi bedanya tipis sekali

"AKU MENANG TELAK AHAHAHAHAHA, AKU MEMANG JENIUS!!!" teriak fukurou dengan nada bangga. Sementara jun malah depresi berat karna ia kalah terus. Tanpa sadar, ada yang mengawasi mereka dari belakang, dan keliatan nya orang itu lumayan marah

"Apa yang kau lakukan malam malam begini, nona muda...?". Sontak fukurou kaget dan menoleh kebelakang. Ada seorang pria paruh baya dengan raut wajahnya yang sangat mengerikan, seolah dia adalah seorang raja iblis. " a-ah otousan... Konbawa, hahaha...ha...ha"

———

F

ukurou kena pukul oleh ayahnya yang barusan pulang dari urusan bisnis. Ayahnya sudah capek kerja dia malah main game semaleman dengan laki-laki sendirian, yah sebenarnya ada isami tapi ia sudah tidur. Fukurou harus menjelaskan panjang lebar apa yang terjadi meski jantungnya berdebar kencang karna takut pada ayahnya

"Ah souka souka... Kalau begitu sih masih otousan maafin. Kalau kau belum menyelesaikan tugasmu tapi sudah main game, maka tidur di loteng berlaku untukmu". Fukurou lega karna ayahnya memaafkan dirinya dan ia ganti menanyai jun perihal apa urusannya disini. Karna sudah terlalu malam, ayahnya menyuruh jun untuk menginap saja disini. Ia menerimanya meski dalam hati jantungnya mulai berdetak kencang

Karna ia dusuruh tidur di kamar fukurou

Tanpa banyak bicara, fukurou sudah menggelar futon untuknya tidur, sementara jun akan tidur di kasurnya. " nah kasurmu sudah siap. Dah ya, aku mau tidur dulu, oyasumi" gadis berambut pirang itu langsung melepas kacamata nya dan menarik selimut

Karna ditinggal tidur olehnya, jun akhirnya memilih langsung menutup mata dan tidur. Namun ia sama sekali tak bisa tidur krn jantung nya malah ngedugem akibat ia tidur diatas kasur yg mengeluarkan bau dari tubuh sang gadis yang ada dibawahnya. Karna tak bisa tidur, ia coba mengobrol dengan fukurou

"Nee yozorano, kau sudah tidur?"

"Belum, kenapa tanya?" tanya fukurou yang menyibak selimut dari wajahnya

"Apa ayahmu memang orang yang begitu? Maksudku, tegas dan galak?"

"Nggak kok, tou-san itu orangnya kalem dan santai. Karna pekerjaannya cukup banyak jadi ia gampang stress, tapi ia coba mengatasinya dengan bersikap kalem. Meski begitu ia juga tegas dan disiplin tinggi karna didikan dari kecil, jadi nggak heran kalau dia semarah itu saat tau putri sulungnya main game dengan cowok selarut ini"

Setengah jam mereka habiskan dengan mengobrol satu sama lain, sebelum akhirnya mereka memilih tidur karna sudah kelelahan. Sejenak, jun menatap langit langit kamar fukurou dan bergumam sesuatu

"Apa kelak....aku bisa mendapatkan  yozorano ya?"

———

P

agi harinya, jun merasa kalau kasur yang ia tiduri terasa sempit. Padahal semalem ia ingat kalau kasurnya lumayan besar. Jun yang menghadap ke tembok berbalik badan dan seketika jantungnya serasa berhenti berdetak saat ini

Tanpa sadar, fukurou sekarang tidur tepat disampingnya. Dengan jarak sedekat itu, jun bisa merasakan deru nafas dari fukurou. Nafasnya yang berbau pasta strawberry, wangi tubuhnya yang seharum mawar, dan bibir mungilnya yang sedikit manyun dan terbuka menggoda hasrat jun

Karna tak mau dirinya kehilangan kendali, ia segera beranjak turun dari kasur fukurou dan mengganti bajunya. Ia cepat cepat pamit pada ayah fukurou yang kebetulan ada di dapur sedang membuat kopi dan berlari terburu-buru pulang kerumahnya dengan wajah yang memerah sampai ketelinga

"Eh ada apa? Padahal aku baru mau masak sarapan untuk mereka, tapi ia sudah buru-buru pulang. Apa mungkin ia tidur di kasur atas ya? Ah benar juga, aku lupa bilang kalau fukurou itu nggak bisa tidur di futon. Yah biarin lah, anak ini menarik juga. Mungkin akan seru kalau dia jadi menantuku nanti"

To be continue

Hyahyahya, apa ini? Kenapa bisa bisanya aku nulis beginian malem malem heh? Gaada ide tapi maksa nulis, jadinya amburadul alurnya+ada tambahan bumbu uwu uwu antara dua couple ini.y

Selamat ya jun, baru pertama kenal langsung dpt lampu ijo dari bapak mertua//dibuang jun kelaut

Sore jaa, sayonara and see you next chapter
Yuk warnain bintang di pojok kiri sampe berwarna🌟

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro