Prologue
***
Di tengah perbincangan yang semula dilakukan oleh kedua gadis di restoran perancis itu, salah satunya menginterupsi, tampak mencari sesuatu di dalam dompetnya. Gadis itu memiliki lensa mata coklat madu senada dengan warna rambutnya. Sesuatu yang dicarinya pun telah ditemukan, beberapa lembar uang dolar kini berada di tangannya. Ketika dirinya mengeluarkan uang tersebut, sesuatu terlihat jatuh dari dalam dompet miliknya.
Foto bergambar wajah dirinya bersama seorang pria yang berpelukan seperti sepasang kekasih adalah sesuatu yang terjatuh di dalam dompet gadis itu bersamaan dengan uang yang tadi diambilnya. Salah satu gadis berambut pirang, lawan bicaranya pun menatap foto itu yang kemudian segera berspekulasi.
"Wah. Jadi, kekasihmu rupanya adalah seorang Ray Frederick?"
"Ya, seperti yang kau lihat." Sosok gadis berambut coklat itu bergegas mengambil foto yang terjatuh ke tanah. Namun tampaknya kecepatan yang dia punya tidak sebanding dengan gadis rambut pirang itu. Foto milik gadis berambut coklat itu kini berada di tangan sosok gadis berambut pirang.
"Aha, aku mendapatkan ini." Ucap gadis berambut pirang bernama Pricillia Theodore dengan nada terdengar sedikit mengejek.
"Ah oke, kau selalu mendapatkan yang kau mau, Theodore." Ucap gadis berambut coklat itu, yang ternyata adalah Meredith Sarah Isabelle. Dirinya terdengar sedikit menyindir.
"Ya, aku hanya ingin melihat-lihat." Pricillia memandang foto milik Sarah sebentar. "Dan mengembalikannya padamu." Gadis itu kemudian menyerahkan foto milik Sarah padanya dengan senyuman aneh.
"Oke, kau terlihat sedikit aneh." Sarah mengambil foto miliknya di tangan Pricillia.
"Dan mungkin ini adalah bagian teraneh yang akan kau dengar. Aku sudah mengenal Ray dan kurasa kau harus meninggalkannya."
Itulah beberapa peristiwa yang terus terlintas di dalam benak Sarah disaat dirinya mengadakan perbincangan bersama teman lamanya -Pricillia siang tadi. Sarah kini tampak berkutat dengan seriusnya membaca sebuah artikel di layar laptopnya. Sesekali pula dirinya menatap layar ponsel miliknya dengan tatapan sendu. Bayangan diri lelaki di dalam ponselnya itu, sepertinya mampu membuat Sarah dilanda rasa tak percaya. Namun di sisi lain, dirinya pun menguatkan diri bahwa semua ini pasti benar adanya.
Suara langkah kaki terdengar mendekat menuju ruangan pribadi Sarah. Namun dikarenakan dirinya masih asyik dengan kegiatan membacanya, Sarah pun benar-benar tidak menyadari suara tersebut.
"Sayang?" Sahut si pemilik suara langkah kaki yang ternyata adalah kekasih Sarah –Ray.
Sarah terkejut mendengar sahutan Ray kekasihnya, yang secara tiba-tiba sosoknya datang berkunjung bahkan kini Ray telah berada di dalam kamarnya.
"Apa yang kau lakukan disini?" Jawab Sarah terdengar sedikit panik. Dirinya segera bangkit dari kasur memposisikan tubuhnya berhadapan dengan Ray.
"Aku merindukanmu." Ray tersenyum sembari berjalan mendekat ke arah Sarah, hendak memeluknya.
"Hentikan!" Sarah menepis lengan Ray, menolak pelukannya. "Jangan sentuh aku!"
"Hey, ada apa denganmu?" Ray tampak terkejut dan bingung dengan sikap yang ditunjukkan oleh kekasihnya. "Kau tidak merindukanku?" Ujarnya terdengar dramatis.
"Kau seseorang yang dramatis.. aneh.. bahkan selalu membuatku bingung.." Sarah menelan ludahnya, mencoba memberanikan diri untuk kembali berucap. "Kurasa aku tahu siapa kau sebenarnya.."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro