
Love You Till the End
Langit sore tampak begitu indah hari ini, warna jingga kemerahan itu seperti memberikan kehangatan untuk sepasang suami istri yang kini duduk berdua di halaman belakang — memandang sebuah pohon sakura dan ditemani secangkir teh yang hangat.
Sang istri yang duduk dipangkuan sang suami mendongakkan kepalanya guna memperhatikan wajah tampan nan rupawan milik sang suami. Tangannya tanpa sadar mengelus rahang tegas milik Sasuke yang sudah menemaninya selama satu tahun ini. Ia masih tidak menyangka bisa menikah dengan pria yang sangat ia cintai apalagi ketika mendengar Sasuke juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Sungguh, ia merasa menjadi seorang wanita yang sangat bahagia.
Naruto tersentak pelan saat ia merasakan kedua tangan Sasuke kembali melingkar erat di perutnya. Kepala Sasuke sedikit menunduk ke arah Naruto, membuat wanita itu cukup kaget — sepertinya pria itu telah sadar jika ia sedari tadi terus memandangi dirinya.
"Naruto, kenapa kau terus memandangi diriku?" Sasuke bertanya tanpa mengalihkan tatapannya dari wajah manis istrinya yang satu ini. Berbeda dengan Naruto, wanita itu justru mengalihkan tatapannya kembali — memandangi pohon sakura itu dalam diam sebelum memberikan jawaban. "Memangnya tidak boleh, ya?"
Sasuke terkekeh pelan. Iris sehitam arang itu terus memperhatikan wajah cantik istrinya yang kini telah bersemu merah karena ketahuan dirinya. Sungguh manis, mencoba menutupinya dengan mengalihkan tatapannya. Pelukannya semakin ia eratkan, kepala Sasuke ia taruh dipundak kanan Naruto sambil memberikan kecupan-kecupan kecil di leher jenjang sang istri membuat Naruto melenguh geli.
"Sasuke, hentikan. Geli," ungkapnya seraya menjauhkan kepala Sasuke dari pundaknya. "Tidak mau," jawab Sasuke lalu kepalanya berpindah ke pundak kiri Naruto dan kembali memberikan kecupan-kecupan kecil di sana.
"Hari ini aku sangat lelah bekerja seharian penuh, jadi aku butuh tambahan energi agar aku kembali merasa hidup." Sasuke beralasan, meski begitu ia tidak menyesal mengatakan kalimat yang seperti bukan dirinya itu karena ia semakin bisa melihat dengan jelas wajah Naruto yang merah merona karena malu.
"Sejak kapan kau pandai menggoda seperti itu, Sasuke?" tanya Naruto dengan nada merajuk. "Semenjak aku bertemu denganmu dan jatuh cinta padamu."
Blush
Lagi-lagi wajah Naruto berubah menjadi merah merona seperti buah tomat — buah kesukaan Sasuke. Bahkan Naruto sendiri sampai tidak bisa berkutik. Ia kalah telak. 'Dasar menyebalkan.'
❤❤❤
Malam harinya, Sasuke terus memperhatikan Naruto yang tengah menyusui anaknya — anak mereka — Menma. Terlihat ia terus tersenyum saat menyusui Menma. Naruto ... benar-benar seperti seorang malaikat.
Setelah menyusui Menma, Naruto langsung membawa Menma ke tempat box bayi di mana Menma akan tidur dan setelahnya ia menyelimuti Menma dengan selimut dan tidak lupa dengan kecupan hangat pengantar tidur. Sasuke yang terus melihat hal itu hanya bisa tersenyum tipis.
Pria berambut raven itu dengan segera menghampiri Naruto lalu menggendongnya ala bridal style dan membawanya ke ranjang mereka.
"Aku juga ingin dimanjakan olehmu, Naruto," ujar Sasuke lalu merebahkan dirinya di samping Naruto dan membawa Naruto ke dalam pelukan hangatnya.
"Apa kau cemburu dengan anakmu sendiri, Sasuke?" Pertanyaan Naruto langsung mengenai isi hatinya. Tapi tidak mungkin ia mengatakan hal itu pada Naruto.
"Tidak juga." Sasuke beralasan. Pria itu mengecup kepala istrinya dengan sayang, "aku hanya berpikir ... apakah kau akan tetap mencintaiku jika aku sudah bertambah tua nanti?"
"Pfft ... kenapa kau berbicara seperti itu, Sasuke?" tanya Naruto sambil menahan tawanya. "Itu tidak lucu, Naruto ... jadi jawab saja," kata Sasuke sambil mencubit gemas hidung bangir wanita itu.
"Kalau begitu aku tanya balik, kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu padahal kau sudah tahu jawabanku seperti apa."
Sasuke terdiam. Ia memang tahu jawaban Naruto seperti apa lagipula ia juga memiliki perasaan yang sama, hanya saja entah kenapa ia ingin mendengarnya langsung dari Naruto.
Melihat Sasuke yang terdiam seperti itu, Naruto langsung merenggangkan pelukan mereka. Ia bergerak mendekat ke arah Sasuke — seraya menempelkan dahinya dengan dahi Sasuke. Mereka berdua saling bertatapan — saling menyelami keindahan orang yang berada di hadapan mereka sampai Naruto memutuskan tatapannya dan berganti mengecup bibir Sasuke lembut.
"Sasuke, dengarkan aku baik-baik." Naruto mengambil napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan. "Aku sangat mencintaimu lebih dari siapa pun. Aku akan terus mencintaimu sampai akhir hayatku, Sasuke," kata Naruto membuat mata Sasuke berkaca-kaca. Ia tahu, kalau Naruto berkata jujur karena ia lebih mengenal Naruto dibandingkan siapa pun. Bahkan pertemuan mereka itulah yang membuat mereka berakhir seperti ini.
Jatuh cinta pada pandangan pertama dengan cara yang unik. Lalu berusaha mendapatkan restu dari kedua orangtua mereka masing-masing dengan susah payah sampai akhirnya mereka berhasil mengikat janji suci di altar pernikahan yang mereka inginkan.
"Bahkan aku juga sangat berharap untuk kehidupan kita yang berikutnya kita bisa kembali bersama lagi. Menghabiskan waktu lebih lama lagi dan ..—"
"Cukup. Hentikan!" kata Sasuke lalu menarik kepala Naruto hingga menempel erat di dada bidangnya, "jangan berkata seperti itu lagi."
"Kenapa?"
"Kau membuatku jadi tidak ingin melepaskanmu sedetik pun. Kau membuatku semakin jatuh pada pesonamu," kata Sasuke dengan suara pelan, "aku juga sangat mencintaimu, Naruto, karena kau sedari awal sudah mencuri isi hatiku dan memenjarakannya sampai-sampai tidak ada yang bisa mengambilnya darimu ...."
'Padahal aku adalah pencuri yang asli. Miris sekali jika targetku sendiri malah mencuri hatiku balik.'
Naruto tersenyum lembut lalu membalas pelukan Sasuke erat. Mendengar pengakuan Sasuke membuatnya semakin yakin bahwa tidak akan ada yang bisa memisahkan mereka. Karena cinta mereka akan terus bertahan hingga ajal menjemput mereka.
✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️✏️
Author's Note :
📝Cerita ini Choco dedikasikan untuk PCH (ProjectChocoHana) dengan ;
Tema : After Wedding
Genre : Romantic & Fluffy
Maka, kalian pun nanti bisa baca cerita SFN dengan judul :
"Endless Love" karya Kak hannadwinov
📝Choco juga tidak tahu apakah cerita ini masuk ke dalam genre Romantic & Fluffy atau tidak, karena Choco sendiri entah kenapa merasa sama sekali tidak ada romantisnya dan sejenisnya. Mungkinkah Choco gagal? Apa kalian mendapatkan feel dari cerita ini?
📝Ah ... siapa pun. Beri Choco pencerahan .... #kokdirimujadilebayyaChoco?
📝Btw, ceritanya kak Hana yang Endless Love itu sangat menyentuh hatiku, lho, kak~
📝Mungkin hanya segitu yang bisa Choco sajikan. Semoga kalian menyukainya dan tidak bosan-bosannya baca cerita Choco.
P.s : Maaf telat ya semuanya~
XOXO
Choco
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro