Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

FlashBack

Hai Guys!!!

Jangan jadi sidders ya, abiss baca tinggalkan jejak ya😘

***

Ayla kembali melakukan pemotretan setelah lama cuti, ia kembali disibukkan berganti pakaian dan menata penampilannya yang dibantu Kina.

"Na, kalau kita dekat sama seseorang terus ngerasain perasaan aneh gitu, kenapa ya?" tanya Ayla.

"Itu mah lo lagi jatuh cinta Ay, lo lagi suka sama siapa?"

"Hah? Masa jatuh cinta sih, ya gak mungkin lah." elak Ayla cepat, mana mungkin ia suka sama kakak sendiri.

"Abisnya lo bil--"

"Ya gak mungkin jatuh cinta bisa aja perasaan benci gitu kan, kenapa gue gak ngerasain rasa ini ke mantan-mantan gue dulu, kalau ini perasaan cinta."

"Ya berarti itu lo gak cinta sama mantan-mantan lo Ay, mungkin lo cuma terobsesi aja." jelas Kina yang sedang menata rambut Ayla.

"Termasuk perasaan gue ke qiqi? Apa itu cuma obsesi doang?"

"Ya termasuk ke qiqi, palingan lo cuma ngerasa senang aja kan di dekat dia? Tapi gak ngerasain sakit jantung mendadak dan perasaan aneh di hati lo."

Ayla mengiyakan ucapan Kina, memang benar, Ayla belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya dengan siapapun.

Apa mungkin Ayla?

Ah tidak mungkin, Ayla masih normal jika ia harus jatuh cinta sama Alyo, itu tak akan terjadi.

"AYLA TAKE!" panggil sang manager dan Ayla segera bersiap-siap untuk pemotretan.

"Ingat Ay, kalau lo jatuh cinta sama orang itu, lo bakal gugup jika lagi dekat sama dia." bisik Kina membuat jantung Ayla berdetak tak karuan.

Kenapa Ayla jadi tegang gini mau bertemu dengan Alyo?

Ayla menetralisir jantungnya, lalu ia melangkahkan kakinya ke tempat pemotretan.

"Woy, komedo kepala lo miringin dikit ke kiri." suruh Alyo, sang photografer.

Ayla memutar kepalanya asalan, ntah kenapa Ayla tak bisa berkonsentrasi saat ini, jantungnya berdegup kencang saat menatap ke arah Alyo.

"Woy Komedo kering, lo dengerin gue gak sih? Ke kiri itu mah ke kanan."

"Iya iya."

Alyo yang merasa gaya Ayla belum pas, menghampiri gadis itu lalu menangkup pipi Ayla.

Degh

Jantung Ayla berdetak sangat kencang, bahkan Ayla takut jika jantungnya akan copot karena jarak Alyo sangat dekat dengannya.

Alyo menatap aneh karena Ayla malah senyum senyum memandangmya, Alyo segera memutar pipi Ayla ke kiri dan mencocokkan gayanya.

"Tenang aja kek gini." bisik Alyo namun Ayla tak bergeming.

Alyo kembali ke tempatnya, segera pria itu memotret Ayla sebelum gadis itu kembali mengubah gayanya.

Ada apa dengan Ayla? Pikir Alyo heran.

***

Matahari yang tadinya terang berubah menjadi kelam pertanda akan turunnya hujan, rintik-rintik hujan mulai berjatuhan membuat orang-orang berlarian mencari tempat untuk berteduh.

Ayla masih di tempat pemotretannya, gadis itu tak bisa pulang karena ia tak membawa mobil.

Ayla datang bersama Alyo ke sini dengan motor pria itu, alhasil Ayla harus menunggu hingga hujan reda.

Ayla memandang air hujan yang semakin deras berjatuhan, melihat hujan ia teringat kenangan-kenangan indahnya dulu.

Semua berubah sejak Zidan meninggal dunia.

FLASHBACK ON

7 tahun yang lalu, rumah Ayla terasa sepi setelah pemakaman Zidan, orang-orang yang melayat  tadi sudah tidak ada di rumahnya.

Kini tinggal keluarga duka yang meratapi kehilangan Zidan.

Ayla masih menangis di pelukan Irwan, gadis kecil itu masih syok atas meninggalnya kakak tercinta.

Alyo terdiam merenungkan kejadian tadi, ia juga merasa kehilangan seorang kakak yang sangat menyayanginya.

"Ini semua salah kamu, Mas!" tuding Manda menatap tajam suaminya.

"Dan juga salah ANAK ITU!" tunjuk Manda ke arah Ayla.

Ayla ketakutan, Irwan mengeratkan pelukannya kepada Ayla.

"Kamu boleh menyalahkan aku, tapi jangan salahkan anak kita."

"DIA BUKAN ANAK AKU!" teriak Manda.

"GARA GARA DIA ANAKKU MENINGGAL, ZIZAN MENINGGAL KARENA NOLONGIN ANAK GAK TAU DIRI ITU."

"MANDA CUKUP!"

Alyo yang mengerti keadaan, segera menarik Ayla ke arahnya, ia tak mau adiknya itu mendengar perkataan Manda.

"KENAPA? KAMU MAU MEMBELA DIA? SETELAH DIA BUAT ANAK KANDUNG KITA MENINGGAL HA? SADAR MASS DIA BUKAN ANAK KANDUNG KAMU." bentak Manda.

"Apa benar Ayla bukan anak kandung Mama?" tanya Ayla kecil kepada Alyo. Dengan cepat Alyo menggeleng.

"Jangan didengerin, mama lagi akting latihan drama." jawab Alyo santai, dengan polos Ayla percaya.

"MANDA!" bentak Irwan lagi keras.

"APA?"

PLAKK

Irwan menampar pipi Manda, kesabarannya hilang melihat Manda yang menyalahkan Ayla terus-terusan.

"Bagus, kamu berani nampar aku demi belain anak pembawa sial itu."

Manda dengan emosinya  berlari meninggalkan rumah. Manda perlu waktu untuk menyendiri.

***

Besoknya, suasana terasa canggung, semua tak ada yang membuka suara saat makan di meja makan.

Tiba-tiba bibik ART di rumah itu memberitahu jika ada orang yang datang ke rumah ingin menemui Irwan.

Seorang wanita menyelonong masuk ke ruang makan, Irwan terkejut melihat Sumi ternyata yang datang ke rumahnya.

"Mas Irwan." lirih Sumi mengelus perutnya mrmbuat Irwan menatap bingung.

"SIAPA KAMU?" tanya Manda berang.

"Mas Irwan ini anak kamu." ucap Sumi, Irwan menatap tak percaya, sedangkan Manda bangkit mendekati Sumi.

"APA MAKSUD KAMU?"

"Bayi yang dalam kandungan aku ini anak Irwan, aku minta pertanggung jawaban kamu, Mas."

"TIDAK! Aku tak pernah menghamili kamu."

Manda menarik nafas, emosinya berada si ubun-ubun, Manda menampar  Sumi keras, wanita itu sempat terhuyung ke belakang.

"DASAR PEREMPUAN MURAHAN!" teriak Manda.

Alyo kalang kabut mencari headsheet untuk menutupi telinga Ayla, pria itu selalu melihat Zidan melakukannya kepada Ayla jika Mama dan Papanya bertengkar.

Tak kunjung menemukannya, Alyo menutup saja telinga Ayla dan memeluk gadis itu agar tak melihat adegan yang terjadi.

"Mama lagi syuting sinetron, jangan diliat ya ntar mama ketawa kalau diliatin terus." ucap Alyo kepada Ayla dan gadis itu mengangguk patuh.

"Sumi kamu gapapa?" tanya Irwan sedikit khawatir, Sumi adalah sahabat Irwan sejak SMP.

Sumi menaruh hati kepada Irwan, namun cintanya tak terbalaskan karena Irwan menikah dengan Manda.

Sejak itu Sumi berusaha mendekati Irwan supaya bisa mendapatkan pria itu. Sumi juga sudah menikah dia terpaksa menikah dengan pria tua demi kelangsungan hidupnya.

Satu tahun menikah, Sumi melahirkan anak perempuannya lalu suaminya meninggal dunia. Sejak itu Sumi kembali mengejar Irwan untuk mendapatkan laki-laki itu lagi.

"KAMU NGAPAIN KHAWATIRIN DIA?" bentak Manda menarik Irwan supaya tidak menyentuh Sumi.

"Mas, jika kamu tak menikahi aku, aku akan bunuh diri dengan bayi ini." ancam Sumi mengeluarkan pisau dari dalam tasnya.

Mata Irwan melotot tak percaya Sumi senekat itu. Manda hanya menyaksikan saja ia tak peduli jika wanita itu benar benar bunuh diri.

Manda menatap Irwan tajam, melarang suaminya yang hendak menolong Sumi.

Dengan isak tangisnya, Sumi mulai menggoreskan pisau itu ke pergelangan tangannya, darah mulai mencucur keluar.

"SUMI HENTIKAN!" teriak Irwan, tangan Sumi bergetar lalu akan menancapkan pisau itu ke dadanya segera ditahan oleh Irwan.

Bagaimanapun Sumi adalah sahabat setia Irwan sejak dulu, Irwan juga tak ingin Sumi celaka.

"Aku akan menikahi kamu!" tukas Irwan, Sumi tersenyum senang tapi setelah itu ia kehilangan kesadarannya. Irwan mengangkat badan Sumi membawanya ke rumah sakit.

"ARGGHH!" teriak Manda murka, suaminya telah mengkhianatinya, hati Manda remuk tak berbentuk.

Keluarga Manda hancur, anak kesayangannya sudah pergi, kini suaminya juga akan meninggalkannya? Manda kembali menyalahkan Ayla.

Ini semua karena Ayla. Manda menatap tajam ke gadis kecil itu, lihat Alyo saja ikut melindungi gadis itu. Manda tak terima, Alyo anaknya satu-satunya ia tak ingin kehilangan Alyo juga jika terus bersama Ayla.

Manda tersenyum kecut, hati dan pikirannya sudah tak bisa berpikir jernih lagi, semuanya dibutakan oleh emosi Manda dan tak terima dengan takdir yang menimpanya.

"Alyo, tolong ambilin Mama air putih, sayang! Mama haus sekali." suruh Manda tersenyum ke arah Alyo.

Alyo menurut saja, ia pergi ke dapur untuk mengambilkan Manda air karena memang air minum sudah habis di meja makan.

Manda menarik vas bunga keramik di dekatnya, amarahnya sudah tak bisa dikendalikan.

"INI SEMUA GARA GARA KAMU ANAK SIAL!"

PRAAMM

Manda melemparkan vas bunga itu ke arah Ayla, kepala gadis itu langsung mengeluarkan darah, Ayla terkejut dengan aksi mamanya.

Alyo terkejut bukan main melihat Ayla yang sudah berlumuran darah, segera pria itu mendekati Ayla dan memeluk gadis itu.

"Mama kenapa jahat sama Ayla?" tanya Ayla dengan sisa kesadaran yang dimilikinya, gadis itu sangat kuat bahkan kepalanya berdarah seperti itu ia tak mengeluarkan satu tetes air mata.

"Walaupun Mama jahat sama Ayla, tapi Ayla tetap sayang sama Mama." ucap gadis berumur 9 tahun itu lirih.

"DIAM KAMU, MULAI SEKARANG KAMU BUKAN ANAK AKU LAGI  BERHENTI PANGGIL AKU MAMA!" bentak Manda.

Alyo menelpon Irwan agar segera pulang dan membawa Ayla ke rumah sakit.

Setelah kejadian itu, Ayla tak sadarkan diri selama 2 minggu karena tulang kepalanya retak, Irwan melaporkan Manda ke kantor polisi, dan sekarang Manda sudah ditangkap dan dihukum penjara.

Sejak itu Alyo dan Ayla tinggal bersama Amira, Irwan tetap menikahi Sumi atas pertanggung jawabannya walaupun ia yakin jika bayi itu bukan anaknya.

Dan sejak itu Alyo membenci Irwan karena sudah berselingkuh dengan wanita lain, dan sudah memasukkan mamanya ke penjara. Sejahat apapun Manda, tapi Alyo tetap menyayangi mamanya.

Amira membawa Alyo dan Ayla tinggal di rumahnya, sebab Ayla masih trauma dengan kejadian di rumahnya.

Enam bulan setelah itu, Irwan mengetahui jika bayi dalam kandungan Sumi memang bukan darah dagingnya, Irwan akan menceraikan wanita itu, namun Sumi kembali berulah, ia menjatuhkan diri dari tangga membuat bayinya meninggal di dalam kandungan, beruntung Sumi masih hidup.

Irwan merasa bersalah dan berjanji aka menerima Sumi sebagai istrinya.

Kehidupan Alyo dan Ayla kembali normal berkat Amira yang membuat kedua anak itu melupakan kisah kelam yang terjadi. Amira sudah menganggap Alyo dan Ayla seperti anak kandungnya.

Sampai sekarang Alyo dan Ayla masih tinggal bersama Amira, karena Amiralah yang memberikan kasih sayang seorang ibu kepada keduanya.

FLASHBACK OFF

***

"Woy Ayla, ngapain lo ngelamun aja daritadi? Kesambet ya lo?" tanya Alyo yang membuyarkan lamunan Ayla.

Tiba-tiba Ayla memeluk Alyo erat, mencurahkan segela yang ia rasakan selama ini, Ayla menangis di pelukan Alyo.

Pria itu menatap bingung namun membalas pelukan Ayla, menenangkan gadis itu.

"Ayla kangen Kak Jidan, Ayla kangen keluarga kita." ucap Ayla dan Alyo paham bagaimana perasaan Ayla.

"Gue akan buat lo lupa sama kejadian itu," ucap Alyo lalu menarik Ayla ke luar.

Kemana Alyo membawa Ayla dan apa yang dilakukannya? Tunggu di chapter selanjutnya yaa...

BERSAMBUNG

Hai Guysss!!!!

Makasih kalian yang udah baca cerita ini😘

Akhirnya masa lalu Ayla terungkap, dan cerita ini juga mau tamat.

Detik-detik menuju Ending yaa guyss! Tinggal beberapa chapter lagi karena aku mau publish cerita baru hehe

Jangan lupa baca cerita aku yang lain juga ya, ANAK TETANGGA sequel LYB 1

Dan CINTA TAPI GENGSI, tokohnya masih Alyo Ayla tapi di sana mereka bukan adik kakak, tapi musuhan, dibaca yaa🥰

Jangan lupa Vote and comment, jangan baca lalu kabur aja ya.

Hargai Author yang udah ngetik panjang2😭

Maafkan jika ada typo bertebaran gak sempat revisi soalnya hehe

Thanks

~Amalia Ulan

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro