Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Berenang

1 jam berlalu,Ayla masih diam begitu juga dengan Alyo yang sama-sama diam,mereka memikirkan pikiran masing-masing.

Kenapa jadi canggung begini?

"Trus lo sekarang mau tidur dimana?"tanya Alyo akhirnya membuka suara.

"Gatau!"balas Ayla tanpa menatap Alyo.

"Pulang ke rumah aja,besok Tante Amira pulang"

"Ada Mama,gue takut"

"Jangan takut,ada gue"

Ntah ada dorongan dari apa,Ayla merebahkan kepalanya di bahu Alyo,dan perasaan aneh muncul di hati Ayla.

Ada apa ini?Bukankah tidak ada salahnya jika ia bersandar di bahu kakaknya sendiri?

Ayla merasa deg degan sendiri tak berani menatap mata Alyo,lalu Ayla mengangkat kepalanya kembali merasa canggung.

"Kenapa?"tanya Alyo,yang Ayla tak tau dia menanyakan apa.

"Kenapa apanya?"tanya balik Ayla.

"Kenapa gak bersandar lagi?"pertanyaan Alyo membuat Ayla malu dan pipinya merona,Ayla seperti bersama pacarnya saja.

Ingat Ayla,Alyo itu Kakak lo!Batin Ayla kesal.

Alyo menarik Ayla ke pangkuannya yang membuat Ayla deg degan dan tak percaya.

"Lo boleh peluk gue kapanpun lo mau!"ucap Alyo lembut yang membuat Ayla kehabisan kata-kata,ada apa dengan Alyo malam ini?

Ntah kenapa Ayla menjadi bahagia dengan perhatian manis Alyo kepadanya.

"Lo bawa mobil kan?"tanya Alyo dan Ayla mengangguk.

"Kita tidur di mobil malam ini!"

"Oke"

Tapi Ayla seakan tak mau beranjak dari posisinya saat ini,terlalu nyaman dan enggan melepaskan.

Alyo tersenyum dalam diamnya ketika Ayla jatuh ke pelukannya malam ini,ntah kenapa Alyo bertekad akan menjaga Ayla sampai kapanpun.

Alyo mengusap rambut Ayla pelan hingga gadis itu menguap dan tertidur,dan Alyo merasakan hembusan nafas teratur Ayla.

Alyo mengangkat Ayla lalu menggendongnya menuju mobil,Alyo kesusahan membuka pintu belakang mobil.

Lalu Alyo menidurkan Ayla di kursi belakang,nanti Alyo akan tidur di depan saja.

"Good Night!"ucap Alyo hangat mengusap pipi Ayla lalu membuka jacketnya dan menyelimuti kaki Ayla.

Alyo beralih ke pintu mobil depan dan tidur di sana setelah memastikan jika mobil terkunci dan aman.

Malam ini sangat indah dan tak terlupakan.

***

Cahaya matahari mengusik Ayla yang tengah terlelap,sembari mengumpulkan nyawanya Ayla mencoba mengingat kejadian semalam.

Ayla mencoba duduk dan ternyata kakinya diselimuti oleh jacket,dan itu adalah jacket Alyo.

Ayla menyadari jika dirinya tertidur di dalam mobil,lalu Ayla melihat jika Alyo duduk di kursi penumpang bagian depan.

Ayla segera pindah ke bangku kemudi,dan menjalankan mobilnya.

Alyo merasakan jika tempatnya bergerak,ada apa ini?Apakah gempa bumi.

"WOY GEMPAA BUMII GEMPAA BUMIII KOLORR GUEE SELAMATKAN KOLOR GUEE!"teriak Alyo histeris lalu duduk dan mengatur nafasnya.

Bruuk

Ayla melemparkan tasnya ke arah Alyo yang membuat pria itu kesal.

"Ah elah ternyata lo yang bawa mobil Ay,jantung gue hampir copot tau gak,kirain gempa bumi!"

"Gempa bumi kolor lo!"sengit Ayla.

"Eh jangan bawa-bawa kolor gue ya"

"Dih,jijik gue"

"Kita mau kemana?"tanya Alyo,Ayla memutar bola matanya malas.

"Hutan"singkat Ayla cuek.

"What?Hutan No Ayla No Please,lo jangan buat gue khilaf,gue kan gak mau sama Lo Ay,lagian lo masih kecil gak boleh main begituan,ntar sakit Ay gue mainnya suka kenceng"

Tuukk

Ayla melemparkan jacket Alyo ke arah muka pria itu.

"Yakali,ish ngeres ya otak lo"

"Siapa yang ngeres?"tanya Alyo polos.

"Elo lah"

"Pembaca tuh yang ngeres"

"Ah serrah lo"acuh tak acuh Ayla tak mau ambil pusing.

***

"Kalian tuh kemana aja sih?Tante khawatir loh kalian gak pulang semalam!"omel Tante Amira setelah Alyo dan Ayla sampai rumah.

Dan Mama Manda sudah tidak ada lagi,karena Manda sudah berangkat jam 7 pagi tadi ke Manado.

"Maaf Tante"ucap Ayla menunduk.

"Tante pulang jam 2 pagi tadi,dan Mama kalian bilang kalau kalian gak pulang ke rumah,bikin Tante cemas aja,Tante sampe gak tidur loh mikirin kalian!"oceh Tante Amira cerewet,walaupun sikap Amira yang sangat bawel akan tetapi Amira adalah sosok penyayang,Amira lah yang membesarkan Alyo dan Ayla setelah kejadian itu

"Aaa maafin Ayla Tan,Ayla janji gak bakal gitu lagi"ucap Ayla memeluk Amira dan dibalas oleh wanita itu.

"Maaf Tan,ini semua gara gara si komedo tuh,dia yang gak pulang makanya Alyo cari"adu Alyo.

"Eh ini juga salah lo kali,kok gue sendiri yang disalahin!"

"Emang lo yang salah!"

"Enggak,pokoknya lo juga salah Alyoo!"

"Gak ya yang salah itu cuma lo,lo penyebab semua ini"

"Kita perginya berdua berarti salah kita berdua dong"

"Tapi kan--"

"Aduh duh Stooopp,kalian yah selalu bikin Tante pussing,hah bisa gak kalian tuh akur sehari aja,jangan debat di depan tante"

"Maaf Tante"ucap keduanya kompak.

"Pokoknya kalian berdua kena hukum,kalian gak boleh megang hp selama 2 hari titik,sini hpnya kasih ke Tante!"tegas Amira lalu merampas hp Alyo dan Ayla.

"Wifi juga bakal Tante matiin,selamat menikmati hukuman"semangat Amira lalu berlalu dari situ.

"TANTEEE!!!"teriak keduanyaa merengek.

***

Ayla duduk di ayunan sambil memakan cemilan,keripik pedas di tangannya,beginilah nasib dalam fase kena hukum,sangat membosankan.

"Mono banget gue,hmm ngapain yah?"tanya Ayla melihat ke arah sekitar.

Gadis itu memutar bola matanya malas ketika melihat Alyo sedang berenang,ntah kenapa melihat Alyo itu bawaannya kesal,karena bagi Ayla Alyolah yang salah dari hukuman ini.

"WOY!"Alyo memanggil Ayla namun gadis itu pura-pura tak mendengar.

"KOMEDOO!"

"WOY KOMEDO!"

"AYLAA!"

"Apaansih"kesal Ayla.

"Berenang kuy,olahraga sini biar lo tinggi"ajak Alyo menaik turunkan alisnya.

"Emang gue pendek apa!Gamau!"

"Ayo sini temenin gue berenang,segar loh Ayh"

"Gak mau"ketus Ayla.

Alyo yang pantang menyerah segera naik ke permukaan dan menarik tangan Ayla yang duduk di ayunan.

"Ish gakmau lo aja"

"Pemalas banget lo olahraga!"

"Ih biarin aja sih"

"Ayoo"Alyo menarik tangan Ayla kencang hingga keduanya masuk ke dalam kolam berenang

Bruussh....

"ALYOOOOOO!"pekik Ayla terkejut.

"Hahaha jatoh kan lo,makanya nurut sama gue"

"Aaa gue kan udah mandi,basah lagi kan ish ini gara gara lo!"

"Udah ayo berenang sama gue!"

Ayla memutar bola matanya dan pasrah lalu Ayla mulai berenang mengikuti Alyo.

Alyo dan Ayla asik berenang seperti anak SD yang baru pandai berenang,mereka berpacu,bergelut dalam air,dan kejar kejaran.

Amira tersenyum melihat keduanya yang kompak bermain air,tak seperti biasanya.

Sepertinya hukuman menyita hp mereka ada faedahnya,mereka menjadi sedikit akur dari biasanya.

2 jam berlalu...

Ayla duduk di tepi kolam berenang karena sudah tak kuat berenang,2 jam dihabiskannya main air sampai kedinginan dan menggigil.

Alyo mengambil handuk yang ada di dekat ayunan,lalu menggosokkannya ke seluruh badannya.

Alyo melihat Ayla yang terdiam dan melamun segera menghampirinya.

"Lo kenapa?"tanya Alyo dan duduk di sebelah Ayla.

"Gue teringat Kak Jidan kalau liat kolam ini"lirihnya masih memandang lurus ke arah kolam.

"Udah,Bang Zikri udah bahagia kok di sana,jangan sedih"ucap Alyo lembut menepuk bahu Ayla.

Bayangan itu kembali muncul,dan Ayla tak sanggup menahan air matanya lagi.

Flashback On

"Kak Jidan Ayla mau berenang,ajarin dong Kak"ucap Ayla kecil yang berumur 9 tahun.

"Kakak gak bisa berenang sayang!"balas Zidan mengusap rambut adik perempuannya itu dengan sayang.

"Ah masa sih Kak?Alyo aja pandai masa Kak Jidan udah gede gak bisa"

"Yaudah sana minta ajarin aja sama Alyo!"tunjuk Zidan kepada Alyo yang sedang menggambar.

"Gakmau,Alyo jahat sama Ayla"

"Sstt manggilnya Kak Alyo ya,dia kan lebih tua dari kamu sayang"

"Enggak,kan Kakak Ayla hanya Kak Jidan,Alyo itu musuh Ayla"oceh gadis kecil itu yang membuat Zidan tersenyum.

"Kak ayo ajarin Aylaa"ajak Ayla lagi menarik tangan Zidan.

"Eum bentar yah,Kakak ganti baju dulu"

"Yah Kak Jidan masa lari sih,hmmm"

Ayla memasukkan kakinya ke dalam air,dingin langsung menyambut kakinya membuat Ayla kecil terkikik.

Ayla semakin memainkan air itu,dan tiba-tiba ia terpeleset....

Brusssshh

Ayla masuk ke dalam kolam renang,dalamnya air membuat Ayla kesusahan bernafas.

"AYLAA"pekik Zidan terkejut dan tanpa pikir panjang ia langsung meloncat ke dalam kolam menolong adiknya itu.

Zidan membawa Ayla ke pinggir,dan mendudukkannya di tepi kolam berenang.

"Ayla kamu gapapa?"

"Hukh... hukk Ayla gapapa Kak"Ayla memeluk Zidan dan dibalas oleh pria itu.

Pria yang berumur 17 tahun itu berusaha menyembunyikan rasa sakit yang menjalar di sekujur dadanya.

"KAMU TERLALU SIBUK DENGAN PEKERJAAN KAMU!"terdengar suara bentakan Irwan yang menggelegar di penjuru rumah.

Zidan menghela nafas,lagi dan lagi orang tuanya bertengkar.

"KAMU MENYALAHKAN AKU MAS?TRUS APA KABAR DENGAN KAMU YANG GAK PERNAH PULANG MALAM?PERGI PAGI PULANG PAGI,NILAHIN AJA KANTOR KAMU"teriak Manda emosi meluapkan uneg-unegnya.

"TUGAS AKU EMANG BELERJA,DAN KAMU HARUS MENJAGA ANAK-ANAK!"

"MEREKA UDAH GEDE MAS,EMANG SALAH AKU MENGGAPAI CITA-CITA AKU YANG TERLEWATKAN KARENA NIKAH SAMA KAMU"

"OH JADI KAMU MENYALAHKAN PERNIKAHAN--"

"PAA MAA CUKUP!"larai Zidan yang sedang menggendong Ayla,lalu Zidan menurunkan gadis kecil itu untuk duduk di kursi,tak lupa Zidan memberikan earphone kepada Ayla supaya tak mendengar ucapan orang tuanya,Ayla masih terlalu kecil.

"AKU SUDAH MENGURUS SURAT CERAINYA,SEKARANG KAMU TANDA TANGAN!"sinis Irwan memberikan map kepada Manda yang melotot tak percaya.

Zidan yang melihat itu terasa dihimpit ribuan buton,dadanya menjadi perih dan semakin sakit melihat itu.

Dengan sekuat tenaga Zidan merebut surat cerai itu dan langsung merobeknya.

"ZIDAN APA YANG KAMU LAKUKAKAN?"teriak Irwan.

Zidan tak mampu menahan berat di kepalanya lagi,ditambah perih di dadanya,dan tiba-tiba semuanya menjadi berputar putar dan kabur lalu gelap...

BRUUKK

"KAK JIDAAANNN"pekik Ayla kencang saat Zidan jatuh tak sadarkan diri di hadapannya,Irwan dan Manda masih diam dan tak tau berbuat apa.

"Kak Jidan banguun"isak Ayla menggoyangkan badan Zidan.

"Bang Zikri...."kaget Alyo dan langsung memeluk badan kakaknya itu.

"MA,PA KENAPA KALIAN DIAM AJA?LAGI SARIAWAN YA?TOLONGIN BANG ZIKRI!"oceh Alyo kecil memegang kaki Zidan yang sudah dingin.

Barulah Irwan tersadar dari lamunannya,dan langsung mengangkat Zidan,membawanya ke rumah sakit.

"Kalian di rumah aja!"pesan Manda dan langsung meraih kunci mobilnya.

Alyo dan Ayla menggerutu tak suka,mereka ingin melihat keadaan Kakaknya sendiri.

Alyo tersenyum licik dan menaik turunkan alisnya kepada Ayla dan dibalas anggukan dan senyum sinis oleh Ayla.

"AYOO!"teriak Alyo dan menarik tangan Ayla.

Alyo menaiki sepedanya,dan Ayla berdiri di belakang sambil memeluk leher Alyo.

"Pegangan ntar lo tersungkur"

Ayla memutar bola matanya dan mengeratkan pegangannya ke leher Alyo.

Sesampainya di rumah sakit,Manda sudah menangis di pelukan Irwan,Alyo dan Ayla menconcong masuk ke dalam ruangan,padahal tidak ada yang boleh masuk,tapi karena mereka kecil akhirnya bisa menyelinap diam diam.

"KAAK JIDAANN"pekik Ayla kencang yang membuat dokter dan suster terkejut.

Ayla segera berlari ke arah Zidan dan memeluk pria itu,Zidan sudah sadarkan diri namun kondisinya belum stabil.

Dokter menyuruh suster untuk mengusir Ayla namun Zidan mengisyaratkan supaya adik adiknya tetap di sini.

"Aylaa jangan sedih yaa"lirih Zidan lembut mengusap air mata adiknya itu.

"Bang,cepat sembuh ya"ucap Alyo memegang tangan Zidan.

"Kalian harus janji jangan nangis lagi ya"

Ayla mencium pipi Zidan,dan Alyo mencium tangan Abangnya itu,sungguh Zidan sangat bahagia mempunyai adik seperti Alyo dan Ayla.

"Sayang,kamu harus patuh sama Kak Alyo ya,dia kan kakak kamu"Ayla tak bisa menjawab karena menangis,dia mengangguk saja.

"Jaga Ayla sayangi dia!"ucap Zidan memegang erat tangan Alyo dan menatapnya,dengan sigap Alyo mengangguk.

"Iya Bang,Ayla aman bersama Alyo"ucap Alyo yakin,dan Zidan tersenyum senang.

"Kakak sayang kalian,kakak pergi dulu ya"itu adalah ucapan terakhir Zidan sebelum menutup mata untuk terakhir kalinya.

"KAK JIDAANN"pekik Ayla menggoyangkan badan Zidan.

Dokter memeriksa,lalu menggeleng pelan.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun"ucap dokter itu lalu suster mencatat waktu kematiannya.

Alyo dan Ayla memekik kencang,dan suster menenangkan mereka.

"Kakak kalian sudah meninggal,sabar ya Almarhum sudah tenang di sana"

***

"Woy Ayla,jangan dipikirin lagi!"Alyo menyadarkan Ayla dari lamunannya.

Ayla mulai menangis lagi mengingat masa itu,dan Alyo bisa merasakan kesedihan Ayla.

Alyo menarik Ayla ke pelukanya dan memeluk Ayla erat.

"Jangan pernah ninggalin Ayla"ucap Ayla dalam isakannya.

"Gue gak akan pernah ninggalin lo"jawab Alyo mantap dan mengusap rambut Ayla.

Karena gue sayang sama lo.Lanjut Alyo dalam hati.

****

Haiiii Akhirnya aku lanjutinn,,sumpah nyari mood itu susah bangett...

Padahal aku banyak waktu luang lohhh,,hehe maafkeun.

Makasih yang udah mau baca,,maaf ngaret ya guys.

Jangan lupa vote and comment okay!

Thanks

~Amalia Ulan

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro