Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Alyo Vs Ayla

Selamat datang di LOVE YOU BROTHER 2, cerita LYB2 beda ya dengan LYB1 alurnya juga beda hehe.

Semoga suka ya Guys.

Happy Reading!!!

***


Sebuah rumah berlantai tiga bercat putih, tepatnya di ruang tamu terdapat dua orang manusia yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan sedang memperebutkan single sofa. Eh, single sofa? Sebuah sofa juga jadi bahan pertengkaran mereka.

"Ini tempat duduk gue!"

"Eh, gue yang duluan dapat nih, kursi."

"Gue gamau tau, gue duduk di sini!"

"Idih, orang gue duluan yang di sini."

"Cowok ngalah dong!" pekik gadis itu.

"Cewek harusnya ngalah masa cowok terus," balas pria itu pula.

"ALYO AYLA STOP."
Keduanya bungkam, kakak beradik ini memang tak pernah akur dari dulunya. Mereka selalu bertengkar, memperebutkan hal sepele, dan saling mengganggu satu sama lain, membuat Amira pening menghadapi dua anak itu.

"Lagian, punya adik gak ada untungnya," oceh pria yang bernama lengkap Alyo Arnata itu.

"Lah, emang gue beruntung banget gitu punya kakak kayak lo?"

"Harusnya lo bersyukur punya kakak ganteng kayak gue!"

"Idih, amit-amit, ganteng apaan suka ngupil di bawah meja!"

"AHH, STOP! Kapan sih, kalian bisa diam? Tante pusing ampun daah, punya keponankan berisik banget!" Tante Amira, adik dari ibu kakak beradik itu menggelengkan kepalanya. Setiap hari kedua anak itu tak berhentinya bertengkar.

"Tante ini lagi hamil, please jangan bertengkar terus."

"Iya, maaf Tante. Ini nih, salah si Alyo!"

"Eh lo juga yang mulai!"

"Lah, kan lo yang mancing!"

"Siapa suruh bikin gue kesal."

"Lo juga nyebelin bang--"

Braakk.

Tante Amira menghempaskan pintu dengan keras, lebih baik dia keluar saja daripada terus menyaksikan perdebatan yang tak ada ujungnya itu.

"Lo, sih!" dengkus Ayla.

"Lo juga."

Inilah sebuah kisah kakak beradik yang tak pernah akur dan terus bertengkar. Saling menyayangi? Mungkin, tetapi mereka saja tak menampakkannya. Ego mengalahkan semuanya.

"Woy, gue mau pergi kerja lo jaga rumah!" teriak Alyo, sang kakak yang bekerja sebagai fotografer.

"Ish, gue jaga rumah? Enak aja, gue juga kerja kali, gue kan, anak sekolah yang suka cari jajan sendiri."

Alyo dan Ayla memang masih anak sekolah. Alyo masih duduk di kelas 3 SMA, sedangkan Ayla duduk di kelas 2 SMA. Sejak kecil, mereka sudah mulai berkarier.

"Trus, siapa yang jaga rumah, ha?"

"Lo, dong. Lagian, fotografer gak laku, pake sok-sok an," cibir Ayla.

"Sembarangan tuh congor, job gue ngalahin job lo tau gak, daripada lo cuma model majalah."

"Kurang ajar ya lo, gue ini MODEL INTERNASIONAL, ke mana gue pergi dapat job, emangnya, Situ? Cuma moto-motoin tanaman doang."

"Ih, lo ya, untung cewek."

"Lo juga, untung cowok," balas Ayla pula.

"Emang, kalau gue cewek kenapa?" sengit Alyo.

"Hahaha ... lo cewek? Ya udah, berarti lo banci dong, hahaha." Ayla tertawa mencemeehkan yang membuat Alyo naik pitam.

"Argh, sini lo!" geram Alyo lalu mengejar Ayla. Sedangkan Ayla, berlari dengan cepat keluar rumah. Setelah keluar dari rumah, ia segera mengunci pintu.

"Woy, AYLA. Gue masih di dalam. Bukain, Woy!" teriak Alyo dari dalam sambil menggedor-gedor pintu. Ayla terkikik pelan berhasil mengerjai kakaknya.

"Hahaha ... jaga rumah ya, Kakak sayang ... hueekk." Ayla merasa mual dengan ucapannya sendiri.

"Adik cantik lo ini kerja dulu, babay!" pamit Ayla lalu tertawa bahagia dan menaiki mobilnya.

"Ah, sialan!" geram Alyo terkurung di dalam rumah.

"Mana, sekarang gue lagi ada jobb besar lagi, Argh!"
Alyo menelpon nomor tantenya, tetapi tidak aktif. Oh, ayolah. Alyo ingin keluar dari rumah ini sekarang juga.

"Masa iya, gue kabur dari balkon kamar gue? Tinggi banget, Cuy! Nyawa taruhannya caaellah."
Alyo terpaksa menaiki tangga dan memasuki sebuah kamar.

"Eh, salah masuk kamar lagi, ini kan, kamarnya si komedo," decak Alyo.
Ternyata itu adalah kamar si komedo eh maksudnya kamar Ayla, adiknya. Alyo menaiki tangga lagi, karena kamarnya berada di lantai tiga.

Alyo mengembuskan napas sebelum membuka pintu balkon kamarnya.
"Wanjrit tinggi bener cuk, bisa jadi oncom gue sampai di bawah."

Masalahnya, kamar Alyo terletak di lantai tiga. Walaupun, melompat ke bawah dia akan jatuh ke balkon kamar Ayla.

"Kurang asam dah tuh bocah, bikin gue kejebak gini, ah!" kesal Alyo.

Tidak ada pilihan lain, Alyo segera melompat ke lantai dua dan sekarang dia berada di balkon kamar Ayla. Saatnya, Alyo melompat ke bawah, cukup tinggi dan ....
Bruukk.

"Aww," desis Alyo mengusap bongkongnya yang mencium tanah.

"Tersiksa banget sih, gue hari ini!"

"Eh, hp gue mana ya?" Alyo memeriksa saku celananya dan mata Alyo membulat sempurna saat menyadari sesuatu.

"Hp gue ketinggalan di atas kamar!!!"

"Masa gue manjat dan lompat lagi? Argh, Ayla dasar KOMEDO KERIING!!!"

***

Ayla mengganti bajunya untuk melaksanakan pemotretan kedua, beginilah pekerjaan seorang Ayla. Gonta ganti baju, bermacam gaya pada kamera. Namun, Ayla sangat menyukai pekerjaannya.

"Ayla, sini gue make up dulu!" kata Kina sang makeover.

"Loh, bukannya udah tadi?" tanya Ayla, dia malas gonta ganti make up, karena harus mencuci muka dulu, dikeringkan dulu, belum lagi prosesnya lama.

"Kostum lo tadi beda sama kostum yang sekarang, make up-nya juga beda, dong."

"Huft, iya deh!" pasrah Ayla.

"Ya udah, cuci muka dulu sana!" suruh Kina.

"Iya!"

Setelah selesai mencuci muka, Ayla mengeringkan dulu mukanya selama 15 menit.

"Bang Dodi pulang cepat hari ini," ucap Kina yang sedang asyik mengoleskan bedak ke muka Ayla.

"Hah? Bang Dodi udah pulang? Lah, trus yang motoin gue sapa dong?" tanya Ayla terkejut.

"Iya, katanya Bang Dodi dipindahtugaskan." Mata Ayla melotot sempurna.

"Terus, yang jadi fotografer gue siapa, Na?" tanya Ayla lagi.

"Gak tau juga gue, mungkin Kak Dika yang gantiin."

"Hem."

***

"Ayla take!"terdengar teriakan dari manager Ayla.

"Ah, iya Om!" jawab Ayla.

"Bisa, gak? Sini gue bantuin," kata Kina yang membantu Ayla untuk berjalan. Gaun yang dikenakan Ayla sedikit ribet sehingga Ayla kesusahan untuk melangkah.

"Ayla, kenalin ini fotografer baru kamu ya, Dodi udah gak kerja di sini lagi dia pindah ke Manado, karena ada jobb di sana!" ucap Tio manager Ayla.

"What? Di ... dia fotografer baru aku?" tanya Ayla tak yakin.

"Iya, kenalin namanya Fito."

"Ehm, maaf Om, bukannya saya fotografer Luna Marika ya Om?" tanya Fito mengelak. Ayla memutar bola matanya malas.

"Oalah, iya. Om lupa, ya udah, kamu berarti ke sana ya, Lunanya udah siap-siap tuh," tunjuk Om Tio, Fito berlalu dari situ dengan sopan.

"Ih, dasar sok-sok-an gamau jadi fotografer gue tuh orang!"

"Sabar Ayla, fotografer kamu mungkin sebentar lagi akan sampai," ucap Om Tio menenangkan Ayla.

"Uh, iya Om." Ayla memilih untuk duduk kembali di kursi.

"Kenapa sih, benci banget sama Fito?" tanya Kina menyadari itu.

Fito sudah lama bekerja di sini, dia teman dekatnya Dodi. Namun, Ayla tak menyukai Fito, sejak mereka bertemu pasti Ayla menatap penuh kebencian.

"Cerita dong, Ay!" bujuk Kina.

"Hmm ... sebenarnya, dia tuh mantan gue," ucap Ayla yang membuat Kina terkejut.

"Ha? Mantan lo? Seriussan?" Tentu saja Kina terkejut karena dia baru mengetahui fakta itu.

"Iya, waktu SMP hanya 2 hari."

"Lo putus, kenapa?" tanya Kina penasaran.

"Putus karena dia kencing dalam celana." Kina membulatkan matanya lalu tertawa terbahak-bahak.

"Ya ampun, hahaha ... lo putus hanya karena dia kencing dalam celana?" tanya Kina tak percaya.

"Iya, dia tuh penakut, masa ke kuburan doang dia sampe kencing dalam celana sih, jijik gue ya udah langsung gue putusin aja tuh orang dan tinggalin dia sendiri di kuburan," cerita Ayla.

"Gue juga ngeri kali di kuburan, ngapain lo sama dia ke kuburan?"

"Lagian, bosan tau pacaran di kafe mulu, gue ajak dia ke tempat yang lebih menantang. Eh, tau-taunya malah kencing dalam celana."

"Hahaha ... sungguh pacaran teraneh di dunia."

"Ayla, sini!" panggil Om Tio. Ayla segera menghampiri managernya itu.

"Iya, Om?"

"Ini fotografer baru kamu. Hei, ayo ke sini!"

Ayla berbalik badan untuk melihat siapa yang menjadi fotografer barunya. Mata Ayla melotot sempurna serta mulut yang terbuka lebar untung saja tidak ada liur yang keluar.

"LOH KAK ALYOO?" kaget Ayla.

BERSAMBUNG

YEY ALHAMDULILLAH chapter 1 sudah selesai hehe,gimana guys habis baca? Pasti berbeda sekali dengan LYB1 kan?

Hehe ya begitulah perubahan sifat Alyo dan Ayla di sini.

Ini baru awal guys,tungguin lanjutannya ya.

Jangan lupa Vote and Commentnya ya biar aku semangat nulisnya.

See you next chapter guys

Thanks

~Amalia Ulan

~REVISI, 5 SEPT 2020.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro