Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Celebrating One Year Together

IDOLiSH7 ©️ Bandai Namco, Troyca, Arina Tanemura

Love Still Blooms ©️ bellasteils

A yume fanfiction; Tsunashi Ryuunosuke x Rena

Special for RyuuRena Anniversary

Mention another yume pair: GakuBella and KennichiYamato

Original Characters:

Rena, Kennichi ©️ Annie Gentlekins (@anniegentlekins)

Bella ©️ bellasteils

Selamat membaca

***

Menjadi dewasa bukan hanya soal bertambahnya usia tapi juga mengutamakan prioritas. Mana yang sebaiknya didahulukan dan mana yang sebaiknya disisihkan.

Sejak awal tahun menjadi hari yang sibuk bagi Ryuu maupun Rena. Jadwal Tsunashi Ryuunosuke kembali padat usai ditinggal liburan akhir tahun ke Okinawa bersama kekasih sekaligus menemui keluarga.

Rena sendiri kembali bertarung dengan deadline karena editor terus-terusan menagih naskah. Teror tiada henti sejak kembali dari Okinawa, sampai-sampai Rena ingin memblokir nomor si editor. Tapi tentu saja hanya niat karena sama saja dengan memutus rejeki sendiri.

Kesibukan masing-masing membuat Ryuu maupun Rena sulit untuk bertemu apalagi sekedar meluangkan waktu ngobrol berdua bertukar kabar.

Inilah fase menjadi dewasa. Apapun yang terjadi harus dijalani.

Rena merenggangkan tubuh. Terasa lebih enteng setelah bangun tidur dan semalam editor mengatakan naskah diterima. Beban di pundak seperti menghilang seketika. Tidak ada lagi teror menghantui setidaknya untuk beberapa hari ke depan.

Masih dengan rasa kantuk dan rambut berantakan, Rena keluar dari kamar dan mendapati matahari sudah meninggi mengintip dari jendela. Gorden kamarnya bersama Ryuunosuke masih tertutup seolah hari masih pagi.

"Astaga sudah jam satu?" serunya melihat angka jam di dinding. Salah siapa kebanyakan kopi dan begadang.

"Ryuu pasti sudah berangkat kerja." gumamnya kemudian dengan rasa kecewa karena di saat dia sudah libur, Ryuu masih dengan jadwal sibuknya.

Padahal hari ini adalah hari spesial mereka berdua. 

Helaan napas pun terdengar.

Namun seketika itu pintu kamar mandi terbuka. Sosok tinggi kekar dan kulit tan Ryuunosuke terpampang dengan selembar handuk putih melingkar di pinggangnya. Rambut kecokelatannya masih basah dan tetesan air mengalir melalui permukaan kulit.

"Astaga, Ryu!" seru Rena. Rasa kantuknya mendadak hilang mendapat suguhan pemandangan senikmat ini.

"Oh, bebeb udah bangun?" Ryuu berseru riang. Seperti anak kecil yang melihat mainan baru, Ryuunosuke menghampiri kekasihnya. Saking senangnya lupa kalau masih pakai handuk dan ikatannya longgar.

"Oh my god!"

"Oh, ehehehe..."

Ryuu yang menyadari hanya terkekeh pelan. Manik Rena semakin membulat bahagia dan sebelah bibirnya tanpa sadar naik.

***

Mandi kedua Ryuunosuke. Kali ini sudah dalam kondisi memakai kaos dan celana. Wajahnya nampak berseri. Di sisi lain Rena dalam kondisi tepar di atas sofa. Bangun tidur langsung diajak bertarung dengan Ryuunosuke, siapa yang tidak lelah. Ditambah Rena belum makan sejak bangun tidur.

"Maaf bebeb, aku buatin makan dulu."

Rena melihat sosok Ryuu menjauh setelah mengusap pelan puncak kepala kekasihnya. Sambil bersiul Ryuu memakai apron dan mulai mengeluarkan bahan-bahan dari kulkas.

Kentang, wortel, daging ayam sisa, bawang bombay dan bumbu kare.

'Masak kare? Di hari spesial ini?' batin Rena.

Tapi mau bagaimana lagi. Belum sempat belanja bahan spesial. Mau order juga sudah keburu malam.

Rena dengan sempoyongan beranjak menuju dapur. Memakai apron mulai membantu kekasihnya. Dikerjakan berdua tentu akan lebih cepat selesai.

"Bebeb istirahat aja. Salahku terlalu semangat hari ini." gumam Ryuu sambil merona malu.

Mungkin karena sudah lama mereka tidak melakukan hal menyenangkan berdua jadi keblabasan.

"Gapapa, Ryu." jawab Rena. "Biar cepat selesai. Aku keburu lapar."

"Oke kalau gitu. Bebeb yg ngiris bahannya aja." ujar Ryuu, mengecup pelan puncak kepala Rena. Hal yang paling disukai oleh Ryuu karena tinggi tubuhnya dengan Rena sangat pas.

"Oke."

Ryuunosuke mulai menyiapkan panci dan minyak. Rena mulai mengupas kentang dan wortel.

Dua porsi kare panas sudah tersaji di atas meja. Ryuu berinisiatif memberikan sedikit dekorasi supaya nampak lebih cantik walau dengan hidangan sederhana.

Seolah sedang melakukan candle light dinner dengan harga bersahabat.

Apapun itu tidak masalah. Hal paling penting ketika merayakan satu tahun hari jadian bukan hanya soal hadiah mahal. Menikmati waktu kebersamaan lebih mahal daripada hadiah itu sendiri.

"Selamat hari jadi bebeb." Ryuu mengangkat tinggi kaleng bir asahi. Dimana Ryuu menjadi bintang iklannya tapi dia sendiri yang malu menonton tayangannya.

"Selamat hari jadi juga beb." Rena menyulang bir asahi.

Keduanya makan malam sambil bercengkrama. Hal-hal random yang mereka alami atau mengghibah Gaku yang dimarahi Bella, atau Yamato yang malu-malu ketahuan jalan dengan Kennichi.

Menghabiskan sisa satu hari spesial mereka berdua.

Art by niwachan (Kendrick Hawke @facebook)

Selesai.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro