26
✥ PERHATIAN!! ✥
Mohon maaf semuanya, sebelum ku mulai ceritanya ada yang ingin gua sampein.
Di cerita ini Oikawa dan (Name) berkencan di Disneyland
Dan bagi yang nanya "Emang ada Disneyland di Jepang?"
Ya gua juga kagak tau ada apa nggak, tapi klo nggak ada yah di cerita ini anggap aja ada Disneyland itu ada di Jepang
BHAHAHAHA!!
Ya maklum, efek hilang ide. Ku kagak tau lagi hiks-
Ya udeh lanjut dah
//salto depan jurang
<————««◎»»——⍟——««◎»»————>
"Maaf ya Oikawa-san jadi harus menunggu lama." -- (Name).
"Tidak apa kok!! Tapi lain kali tolong jangan tinggalkan aku bareng si cabe merah ya (Name)-chan!!" -- Oikawa.
'Ah... Alex ya...'
"Hehehe... Oh iya, kita mau kemana?" -- Oikawa.
"Mau kemana kita?" -- Oikawa.
Oikawa terkekeh pelan, sedangkan (Name) memiringkan kepalanya karena bingung.
<————««❁»»————>
"Anuu i--ini kan...." Ucap (Name) melongo dengan mata yang berbinar.
"YAP SEPERTI YANG KAU LIAT!!" -- Oikawa.
"DISNEYLAND!!" -- Oikawa.
(Name) masih tidak bisa berpaling dari apa yang dilihatnya.
"Oikawa-san.... AKU SUDAH LAMA MAU KESINI!! MAKASIH OIKAWA-SAN!!" -- (Name).
(Name) melompat kegirangan lalu memeluk oikawa.
"Hehe aku senang klo (Name)-chan juga senang." Oikawa mengelus kepala (Name) sambil tersenyum.
'Untung aja aku sempat minta saran ama iwa-chan~~' Batin Oikawa.
Oikawa menggenggam tangan (Name).
"Ayo (Name)-chan!! Kita coba semua wahana yang ada disini!!" -- Oikawa.
"HUUMM!!" (Name) mengangguk semangat
Mereka pun pergi untuk mencoba semua wahana yang ada di disneyland.
Dan dibelakang mereka, beberapa bayang-bayang yang mengikuti
<————««❁»»————>
"Terima kasih sudah membantu, Ushijima."
"Ya tidak masalah. Tapi Iwaizumi, dimana Alex?"
Saat ini Ushijima dan Iwaizumi berada di rumah Ushijima.
Mereka sedang melaksanakan pengintaian di sekitar (Name).
"Alex bilang dia harus mengecek sesuatu yang mungkin dia tidak sadari." -- Iwaizumi.
"Tapi dari ceritamu tentang Bokuto, memang ada yang aneh." -- Ushijima.
"Aku sudah mengirim beberapa orang untuk menyelidiki Bokuto, namun tidak ada yang aneh. Bahkan ayahnya sekalipun." -- Ushijima.
"Haaah.... Ya sudahlah. Kita lupakan saja dulu yang itu, sekarang kita fokus yang sekarang." -- Iwaizumi.
<————««❁»»————>
"GILA!! GILA!! YANG TADI KEREN BANGET!!"
"Tenanglah (Name)-chan, kau kelewatan senang."
Setelah mencoba beberapa wahana, Oikawa dan (Name) menuju ke wahana selanjutnya.
"Eh Oikawa-san, itu apa?" Tunjuk (Name) ke salah satu wahana.
"Kamu mau coba?" -- Oikawa.
"MAU BANGET!!" -- (Name).
Dan akhirnya mereka masuk ke wahana itu.
<————««❁»»————>
Gelap dan hanya sedikit pencahayaan di dalam wahana itu.
"Agak serem juga..." -- (Name).
"Kau boleh memegang tanganku juka kau takut, (Name)!!" -- Oikawa.
Karena tawaran Oikawa, (Name) memegang tangannya bahkan memeluk lengan Oikawa.
Seketika jantung Oikawa berdegup kencang.
'Baiklah, aku akan mengatakannya!!'
Namun wajah Oikawa yang tadi senang dengan rona merah di wajahnya, berubah dengan wajah ketakutan.
Mereka terhenti.
"(Name)..." Panggil Oikawa.
(Name) yang menoleh ke Oikawa pun bingung.
"Maafkan aku..." -- Ucap Oikawa lirih.
Dan saat itu juga pandangan (Name) menjadi buram.
<————««❁»»————>
"APA KATAMU? (NAME) MENGHILANG?!"
Iwaizumi membentak salah satu bawahan Ushijima yang sedang melapor.
"Ma--Maaf Tuan. Kami sudah mengikuti mereka hingga masuk ke dalam wahana tersebut, tapi sesaat kami lengah jadi--"
"ITU BUKAN URUSANKU!! INI KAN TANGGUNG JAWAB KALIAN UNTUK MENGAWASI (NAME)!!" -- Iwaizumi.
"Tenanglah Iwaizumi. Dan kamu, cepat kerahkan seluruh pengawal untuk mencari (Name)." -- Ushijima.
"Tunggu sebentar-- Bagaimana dengan Oikawa?" -- Iwaizumi
"Tuan Oikawa juga tidak ada."
"Sepertinya dia juga di culik oleh mereka." -- Ushijima.
<————««❁»»————>
"Uukkhh!!"
(Name) terbangun, saat ini tangannya terikat di belakang dan kakinya juga terikat. (Name) juga di biarkan terbaring di tanah.
(Name) merasakan sakit kepala, seperti habis terpukul oleh sesuatu yang keras.
"Kau sudah bangun?"
Mendengar suara tersebut membuat (Name) mengangkat kepalanya, matanya terbelalak melihat seseorang yang ada di depannya.
"PAMAN ALLEN?! BAGAIMANA BISA PAMAN KELUAR DARI PENJARA??"
(Name) begitu terkejut.
Orang yang sudah membunuh keluarganya, serta Ayah dari kakak yang dia sayangi.
Dia menjadi panik begitu beberapa orang masuk ke dalam ruangan.
"Tidak begitu sulit, aku hanya melakukan beberapa trik saja. Ini juga berkat bantuan dia." Tunjuk Ayah Iwaizumi pada orang yang di belakang (Name).
(Name) menoleh kebelakang.
Dia sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"Oikawa... San...?"
"Maafkan aku (Name)..."
Wajah Oikawa terlihat murung, seperti dia melakukan ini karena terpaksa.
(Name) tidak percaya, seseorang yang sangat dekat dengan kakaknya itu telah berkhianat.
"Sekarang (Name), katakanlah pada Paman mu ini..."
"Dimana stempel perusahaan yang kau sembunyikan?"
<————««❁»»————>
BRAK!!
"YEEEYY AKU PULANG BEIBEH!!"
Teriak Alex dengan riang namun penuh dengan noda darah.
Alex melihat Iwaizumi yang duduk di sofa bersama Ushijima dengan wajah serius.
"Kok pada serius? Udah mau pemilihan presiden ya?" Ucap Alex dengan niat untuk mencairkan suasana.
Namun suasananya makin canggung dan serius begitu Iwaizumi menatap Alex.
"Terakhir kali dia ada di Disneyland, menikmati semua wahana dan hilang...." -- Iwaizumi.
"Hah?" -- Alex
"2 jam kemudian, mereka menemukan lokasi (Name) dengan melacak HP miliknya. Namun ternyata itu jebakan..." -- Iwaizumi.
"Apa maksud--" -- Alex.
"HP dan alat pelacak yang sengaja kita tempelkan di (Name) di buang ke laut." -- Iwaizumi.
Alex dengan cepat menarik kerah baju Iwaizumi dan tangan satunya memegang belati yang siap menebas.
"Bicara yang benar b*ngs*t!! Kalian mau bilang kalau kalian kehilangan (Name)? DASAR GAK BECUS!!" -- Alex.
Alex mendorong tubuh Iwaizumi dengan keras sehingga membuat tubuh Iwaizumi terjatuh ke lantai.
"Tadi kau bilang di laut kan? Kasih tau aku di mana lokasi tepatnya." -- Alex.
<————««❁»»————>
"Kau benar-benar keras kepala ya!!"
Keadaan (Name) kini mengkhawatirkan.
Tubuhnya penuh lebam akibat di pukul menggunakan kayu.
Ini karena (Name) masih belum membuka mulutnya untuk menjawab.
"(Name), kau anak baik kan? Ayo jujurlah pada Paman..." Ucap Ayah Iwaizumi dengan nada begitu lembut.
Namun itu tetap tidak membuat (Name) membuka mulut.
PLAK!
"CEPAT JAWAB AKU!!"
Ayah Iwaizumi menampar (Name) dengan keras.
Oikawa rasanya ingin menolong (Name), tapi dia tetap tidak bisa melakukannya.
Itu karena dia takut.
Namun itu bukan takut akan dirinya bakal di lukai.
"Haah... Kesabaranku mulai habis!! Kalian, bawakan besi panas!!"
Sontak Oikawa terkejut, dia tidak tahan lagi.
"TUNGGU!! KAU BILANG TIDAK AKAN MELUKAINYA DENGAN SANGAT PARAH!!"
"INI TIDAK SESUAI DENGAN YANG KAU KAT--"
BUAGH!!
Salah satu anak buah Ayah Iwaizumi memukul perut Oikawa.
Oikawa mulai tidak berdaya, rasanya sakit.
Namun dia tau, bahwa ini tidak seberapa di bandingkan apa yang (Name) rasakan sekarang.
Besi panas yang di mintai pun akhirnya datang.
"Kau tau (Name), kau di kelilingi orang-orang yang baik."
"Bahkan dia yang mengkhianatimu sekarang juga orang baik."
"Kau tau kenapa? Itu karena dia rela melakukan ini demi anakku satu-satunya."
Ayah Iwaizumi memegang besi panas itu.
"Dan aku juga... MELAKUKAN INI DEMI KELUARGAKU JUGA!!"
DOOOR!!
"AARGHHH!! SIAL!!"
Besi panas itu terjatuh sebelum Ayah Iwaizumi memukul (Name) dengan benda itu.
Kini tangan Ayah Iwaizumi terluka parah akibat tembakan tadi.
Kejadian itu membuat semua pandangan tertuju ke pintu.
"Hallo para b*j*ng*n sialan!!"
"Aku datang untuk menjemput majikan ku~"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cieee nungguin ya?
Maaf aku rada sibuk....
Kadang juga mau ngetik tapi gak ada ide
Dan akhirnya bisa up lagi!!
(Karena aku gk mau di teror lagi)
Btw...
NIH AKU UDAH UP, JAN NEROR D WP AMA WA LAGI WEH!!
Maaf klo pendek, beneran aku bingung gegara kagak ada ide astaga....
Oke sekian itu aja, nanti aku datang lagi.
Bismillah kagak d teror lagi aku, ueueueeeee
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro