20
"Kuroo, kau habis menelfon?"
Kuroo berbalik melihat sahabatnya yang bertanya tapi masih fokus pada gamenya.
"Yaah begitulah... Hey Kenma, kau sudah memikirkan rencana yang akan kita gunakan nanti?" Tanya Kuroo.
Kenma mengangguk.
"Hmm... Kalau begitu...."
"Mari kita selesaikan misi secepatnya."
----------
Karena acara sudah selesai, semuanya pun lekas pulang.
Begitu juga dengan (Name).
Dan...
Mereka pulang menggunakan mobil pemberian keluarga Ushijima.
Yah (Name) memang nggak bisa bawa mobil, tapi bagaimana dengan pelayan pribadinya?
"Kok aku baru tahu klo kamu bisa bawa mobil, Alex?" -- (Name).
"Yah aku kan harus mempelajari semuanya yang akan berguna ketika menjadi pelayan pribadimu." --Alex.
"Bibi nggak nyangka klo kamu bekerja di kediaman Ushijima setelah (Name) hilang..." -- Mama Iwaizumi.
"Oy kira-kira nih mobil mau parkir dimana?" -- Iwaizumi.
"Jalan depan rumah aja, apa susahnya?" -- Alex.
"Halangi jalan bego." -- (Name).
"Biarin, toh palingan tanah itu bakal dibeli keluarga Ushijima klo mereka tau menantu mereka dimarah gegara parkir sembarangan." -- Alex.
Semuanya diam. Mereka memikirkan kembali hadiah-hadiah yang di kasih keluarga Ushijima.
"Umm... Bibi setuju dengan itu..." -- Mama Iwaizumi.
"Keknya ntar si dataran tembok bakal beliin kamu pulau klo kamu minta (Name)..." -- Iwaizumi.
"Nggak, terima kasih...." (Name).
"Oh iya ma, si Alex tidur dimana? Kamar kan cuman ada 3." -- (Name).
"Gini aja... Iwaizumi tidur di ruang tamu, aku di kamar Iwaizumi." -- Alex.
"Pala bapa kau aku tidurnya di ruang tamu..." -- Iwaizumi.
Dan mereka pun hanya tertawa aja...
--------
TOK!! TOK!!
Alex mengetuk pintu kamar (Name).
"Hey kelinci gendut!!"
"Iya bentar cabe!!"
// Oh iya bentar kenapa Alex dipanggil cabe? Itu gegara pedasnya perkataan dari mulut Alex. OKE LANJUT!! //
Ketika (Name) membuka pintu kamarnya, Alex pun masuk dan mengunci pintu.
Terlihat juga Alex membawa kado besar.
"Oy, ngapain?" (Name) bingung plus takut.
Takut Godzila di sebelah kamar ngamok.
"Nih hadiah... Happy birthday..." Alex memberikan kado tersebut.
Ketika dibuka isinya adalah boneka, jaket, peralatan sekolah, jam dinding, tas, sepatu, gantungan kunci, gorden, jepitan rambut, sprei bantal da kasur.
Dan itu semua motifnya kelinci.
"Uwauw!" Satu kata itu terucap dimulut (Name) saat pertama kali melihat hadiah itu.
"Banyak amat..." -- (Name).
"Iya ya... Harusnya kukasih wortel aja yang banyak biar kamu makin gendut...." -- Alex.
Ingin rasanya (Name) menabok pelayannya yang no have akhlak ini.
"Kamu ku pecat aja deh, daripada makin pusing aku." -- (Name).
"Emang kamu pikir bisa pecat aku semudah itu?" -- Alex.
Sabar (Name), maklumi aja dengan pelayanmu yang kampretnya nggak ngotak.
"Aku ingin tanya sesuatu, temanmu dari Nekoma itu namanya Kuroo Tetsurou dan Kozume Kenma kan?" -- Alex.
"Emang emang kenapa?" -- (Name)
Alex mengambil salah satu buku dan pulpen yang dia berikan pada (Name).
"Oy!" -- (Name).
"Pinjam..." -- Alex.
(Name) mengelus dadanya... Sabar... Sabar.....
"Perhatikan ini... Di Jepang ada 5 keluarga terkaya, pertama adalah keluarga Ushijima--" -- Alex
"Kupikir Daisuke Kambe?" -- (Name)
"Klo dia itu sedunia, jadi nggak usah dimasukkan. Oke aku lanjut, saat ini kau berada di urutan ke 4." -- Alex.
"Eh bukannya dulu 2?" -- (Name)
"Entahlah... Mungkin karena ayah Iwaizumi korupsi dan suka membagikan hasil saham pada ayah Bokuto?? Atau mungkin ada permainan lain di perusahaan." -- Alex.
(Name) berpikir sejenak dan menganguk.
"Hm bisa jadi sih, lalu?"
"Keluarga Bokuto berada posisi 5. Posisi 3 adalah keluarga Kiyoko Shimizu dan yang posisi 2 adalah keluarga Kozume kenma." -- Alex
"Kau harus berhati-hati..." -- Alex
"Ng? Kenapa?" -- (Name).
"Meskipun mereka temanmu, tapi bukan berarti mereka akan baik padamu..." -- Alex.
"Percayalah uang dan kekuasaan akan mengubah segalanya, mau itu tentang cinta ataupun persahabatan." -- Alex.
(Name) terdiam sebentar, mengingat kejadian yang tertimpa padanya.
Dan perkataan Alex ada benarnya.
Bahkan pamannya yang dia anggap seperti ayah keduanya saja rela membunuh keluarga iparnya demi uang.
Tapi tunggu, kenapa hanya (Name) yang menjadi targetnya? Padahal tidak ada untungnya sama sekali.
Apalagi dia sekarang di urutan ke 4 akibat ketidaktanggung jawabnya pamannya.
Dan klo memang mau menjadi nomor 1 seh--
Ah benar (Name) akhirnya sadar...
"Jadi maksudmu karena aku tunangan Ushijima...."
Alex mengangguk.
"Semuanya demi nomor 1."
-------
"Mama, kakak, aku ke toko buku yah!" -- (Name)
"Hoy Alex, temani (Name) sana!!" -- Iwaizumi.
"Dia bilang mau sendiri, dan pas banget aku mau malas-malasan dlu." -- Alex.
Si Iwaizumi yang udah emosi pun menendang Alex, namun Alex menghindar sempurna tanpa kena tendangan sedikit pun.
"Udahlah, aku pergi sendiri aja."
Lalu (Name) meninggalkan rumah.
--------
Dalam perjalanan (Name) merasa ada yang mengikutinya.
Ketika (Name) berbalik, (Name) tidak melihat siapa-siapa.
'Kau harus hati-hati...'
(Name) pun berlari menuju keramaian, dan orang itu pun mengikuti (Name).
Meskipun didalam keramaian, orang itu tetap mengejar (Name).
Kali ini (Name) melihat orang itu dengan jelas.
Orang yang memakai hoodie, topi dan celana panjang berwarna hitam.
(Name) berusaha lari secepatnya.
Orang itu mengulurkan tangannya ke arah (Name).
Dapat.
"Hei (Name) kenapa kau berlari seperti itu?"
"Eh?"
(Name) melihat orang yang memegang tangannya, dia menggunakan kemeja coklat dan celana hitam yang sebatas lutut.
Dia bukan orang yang tadi.
"E--eh! Daichi-san?!" -- (Name)
"Ada apa? Kenapa kau terlihat pucat?" -- Daichi
"A--Anu.. Tadi ada yang mengikutiku... Dia menggunakan hoodie, topi, dan celana hitam panjang." -- (Name).
"Apa?!" -- Daichi.
Daichi melihat disekitar.
Orang yang seperti dibilang (Name) tidak terlihat.
"Ayo ikut aku, kebetulan aku sedang ketemuan dengan Sugawara dan Asahi jadi kau bisa aman."
(Name) mengangguk dan ikut pergi bersama Daichi.
---------
"APA?! ADA YANG MENGIKUTIMU? MANA DIA? SINI BIAR KUHAJAR!!"
"Suga, tenanglah..."
Asahi mencoba menenangkan emak Sugawara yang sudah mengamok ini.
"HEH TENANG PALAMU JENGGOTAN!! KOUHAI KU YANG MANIS IMUT INI LAGI DIIKUTIN ORANG TIDAK DIKENAL!!" -- Sugawara
Aaah entah kenapa (Name) merasa senang dan malu...
Iya malu, masalahnya si emak teriak ketika mereka lagi didalam cafe. Dan banyak orang yang ngeliat.
"Karena itu aku membawa (Name) bersama kita bertiga agar kita bisa menjaganya." -- Daichi.
"Hmm benar juga!! Oh iya (Name) mau kemana emang? Kita pergi barengan aja!!" -- Sugawara
"Apa nggak merepotkan?" -- (Name)
"Nggak kok, kan sekalian kita jalan-jalan kan..." -- Asahi
"Hm baiklah klo begitu..." -- (Name).
---------
Ketika (Name) pergi bersama Daichi di keramaian.
"Waah hampir aja (Name) tertangkap olehmu, kapten klub volly memang hebat yah."
"Ngomong-ngomong kau benar-benar 'Kuro' klo berpakaian seperti ini. Persis namamu."
"Tapi bisakah kau tidak menggunakan pisau? Aku kan jadi harus mematahkan tanganmu yang kau gunakan untuk membunuh (Name)."
"Kuroo Tetsurou.."
"Jangan menghalangiku, Alex!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Wooo woooo ada apa ini?
Ada apa dengan Kuroo?
Si Kurtet mau ngapain lagi nih?
Au ah author pusing...
Kuroo : Kan lu yang bikin cerita ogeb
Zero : Eh iya juga yah... :V
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro