Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

18

"KITA SAMPAI!!"

"Waaahh..."

Para kapten hanya menganga. Bokuto sampai nggak sadar klo ada lalat yang mau masuk ke mulutnya.

Untung Kita langsung menutup mulut Bokuto.

Kini mereka sampai ke tempat tujuan.  Yaitu tempat tanah luas dengan pohon besar ditengahnya.

Banyak bunga mawar merah mengelilingi pohon tersebut.

"Ini...  Apa.."

Daichi jadi bingung mau berkata apa. Semuanya sudah kehabisan kata-kata.

"Ini adalah hadiah ulang tahunku yang ke 3 tahun dari ayah dan ibuku."

"Sejak orang tuaku meninggal, aku tidak pernah ke sini lagi..."

(Name) berbalik ke arah mereka sambil tersenyum.

"Bagaimana menurut kalian?" Tanya (Name) kepada para kapten.

Angin menghembus membuat mawar-mawar bergerak indah sehingga (name) terlihat sangat cantik di mata mereka.

"Cantik sekali..." Ucap mereka bersamaan.

Wajah mereka kini benar-benar merah seperti warnanya mawar merah.

"Ayo kita duduk dibawah pohon!!" (Name)  memandu mereka.

Setelah mendekat ternyata ada meja dan kursi dibawah pohon, serta ayunan yang terikat dibatang pohon besar. Sayangnya meja dan kursinya sudah dipenuhi dengan tanaman merambat. Tali ayunan tersebut telah putus.

"Sayang sekali... Padahal aku ingin kita semua bersantai dulu di sini..." Ucap (Name) murung.

"Tidak masalah (Name)-chan!! Kita akan membereskannya untukmu!!" Ucap Oikawa semangat.

"Yap! Yang kek gini sih nggak masalah bagi kapten klub volly~" Sambung Kuroo.

"Klo begitu, mari kita bagi tugas." Kita membagikan tugas kepada masing-masing kapten.

"Kuroo, Bokuto, dan Ushijima kalian bereskan meja dan kursi. Karena meja dan kursinya sudah berkarat dan banyak tanaman merambat."

"Terushima urus Ayunan"

"Aku, Oikawa, Futakuchi, dan Daichi akan membereskan daun-daun kering disini."

"Dan lagi Ushijima, telfon orang-orangmu untuk membawa barang-barang yang kita butuhkan kesini."

"Lah kenapa nggak sekalian bersih-bersih aja." Ucap Futakuchi

"Itu biar kalian nggak kelihatan pemalas." Jawab Bokuto.

Semuanya memandang bokuto dengan perempatan di kepala.

"Kek lu kagak malas aja suparna." -- Daichi.

"Suparna teh saha anjir?!" -- Terushima.

"Sudah-sudah, jangan berteman lagi. Gua nggak suka liat kalian akur." -- Oikawa.

(Name) hanya menghela nafas, lalu tersadar akan sesuatu.

"Lah terus aku tugasnya apa?" Tanya (name) sambil nunjuk dirinya.

"Diam aja..." Jawab para kapten.

"Tapi--"

"Diam aja..."

Akhirnya (name) hanya diam bagaikan seorang jomblo yang menungggu jodohnya.

Ushijima sudah menelfon pelayannya dan tinggal menunggu kedatangan mereka.

Beberapa menit kemudian yang ditunggu telah datang.

Mereka datang menggunakan mobil, tidak menggunakan helikopter

Takutnya pas datang dengan helikopter, eh terbang tuh daun-daun kering

Kan kasihan yang tugasnya beresin daun kering :V

"Peralatan yang dipesan telah saya bawakan, tuan muda."

"Lu napa datang lagi maemunah? Nggak suka aku liatnya." -- (Name)

"Maaf nona (name) tapi saya Sebastian, bukan Maemunah."

"Serah deh."

"Aku juga membawa seseorang kesini, nona (Name)." -- Sebastian.

"Ng? Seseorang?" -- (Name).

Di belakang Sebastian berdiri seorang butler bersurai merah yang sebaya dengan (Name).

"Hai kelinci gendut, kau mengingatku?" Tanya anak itu.

"KAU?! ALEX!!"

(Name) berlari dan memeluknya.

"Eh, siapa ini?" Tanya Daichi.

"Dia adalah pelayan pribadi (Name) dlu, meskipun dia masih sangat muda." Jelas Ushijima.

"Setelah kau menghilang tanpa jejak, aku bekerja di kediaman Tuan muda Wakatoshi." -- Alex.

"Oooh... Tapi... KOK KAMU TAMBAH TINGGI SIH CABE MERAH?! CURANG AH!!" -- (Name).

Tinggi Alex sekarang setara dengan tinggi Ushijima.

"Hahaha, makanya tumbuh tuh ke atas bukan ke samping!!" -- Alex mengacak acak rambut (Name).

"AKU NGGAK GENDUT!!" -- (Name) mengembungkan pipinya.

'AAAAA IMUTNYAAA!!' Jeritan hati para kapten.

"Anu... Tuan muda..." Alex membungkuk di hadapan Ushijima.

"Saya tau ini mendadak, tapi saya ingin berhenti dan bekerja kembali pada majikan saya." -- Alex.

"Ya tidak masalah karena kau awalnya pelayan pribadinya." -- Ushijima.

Setelah berbincang sebentar, mereka pun mulai melaksanakan tugas mereka.

Karena (Name) hanya disuruh diam, jadi Ushijima sudah mempersiapkan kursi dan payung agar (Name) bisa berteduh.

"Huh! Kenapa aku hanya diam aja sih!!" -- (Name).

"Iya takutnya klo kamu bermalas malasan, nanti bukan jadi kelinci gendut lagi dong!!" -- Alex.

"HEH JAGA MULUTMU DASAR CABE MERAH!!" -- (Name).

"Eh (Name), saat kau mehilang kau kemana aja?" -- Alex.

"Aku kabur ke Tokyo dengan membawa tabunganku." -- (Name).



'Oh iya, waktu kabur ke Tokyo itu pertama kalinya aku ketemu Kou-chan...'






































"Hah aku akhirnya mendapatkan tempat tinggal untukku!!"

Ini adalah ingatan masa lalu tentang (Name) kabur ke tokyo dan ketemu Bokuto.

Saat ini (Name) berada di apartemennya yang baru dia dapatkan.

"Hm aku harus ke mini market untuk membeli bahan masakan."

(Name) meninggalkan apartemennya dan menuju mini market terdekat.

Diperjalanan dia melewati lapangan dimana ada beberapa anak laki-laki yang sedang bermain bola volly.

Bola mereka mental dan berguling hingga ke kaki (Name).

(Name) memegang bola itu dan melirik salah satu anak laki-laki yang menghampirinya.

"Hey Hey Heeyyyy!!! Aku Bokuto Koutaru!! Suatu hari nanti aku akan menjadi ACE terhebat!!" Kata anak itu.

(Name) hanya nge-hm-kan perkataan Bokuto.

"Kau baru disini kan? Siapa namamu? Dari mana asalmu? Kau bersekolah dimana?"

Saking malasnya dengan pertanyaan yang bertubi-tubi dari Bokuto yang sangat berisik, (Name) mengembalikan bolanya dan pergi meninggalkannya.



Besoknya, besok, dan seterusnya selama seminggu, Bokuto selalu menyerang (Name) dengan pertanyaan yang sama.

(Name) selalu menghindar, bahkan rela lewat jalan jauh hanya demi menghindari Bokuto.

Besoknya (Name) keluar untuk jalaln-jalan, dia melihat Bokuto mengejar bolanya.

Bola itu menuju jalan raya bersamaan lampu merah berubah menjadi hijau.







"KOUTARU AWAAASSS!!"














CKIIT!!

BRAAK!!












































"UKH!!"

(Name) membuka mata dan melihat disekitarnya.

Dia sekarang terbaring dirumah sakit.

"AH!! KAU SUDAH SADAR? APA KAU NGGAK APA??" Ucap seorang wanita yang sedang duduk disampingnya.

"I--iya... Ta--tapi..."

"Tidak apa-apa, berbaringlah kalau kau masih ingin istirahat."

"Tapi bagaimana dengan Koutaru dan truk itu?"

"Ah, Koutaru baik-baik aja. Untungnya truk itu menghindar jadi tidak menabrak kalian tapi menabrak tiang. Pengemudinya hanya luka ringan."

(Name) menghela nafas syukur.

Tiba-tiba Bokuto datang dengan cara membuka pintu dengan sangat keras.

"HEY HEY HEY!! KAU BAIK-BAIK SAJA? APA ADA YANG SAKIT? KAU--"

"KOUTARU JANGAN BERTERIAK PADA ORANG SAKIT!!"

"Ukh! Ba-baik ibu..."

Ternyata wanita ini adalah ibu Bokuto.

"Anuu.... Namamu siapa gadis kecil?"

"(Full name)."

"Nama yang bagus, cocok untukmu!" Ibu Bokuto tersenyum.

"Ibu akan keluar sebentar untuk berbicara pada dokter, Koutaru jaga (Name) ya."

"BAIK BU!!"

Ibu Bokuto pun keluar dari kamar.

Bokuto menggenggam tangan (Name) dan tersenyum lebar.

"HEY HEY HEEYY!! TERIMA KASIH TELAH MENOLONGKU!!"

"Ng.. Sama-sama..." (Name) menggangguk kaku.

"Sekarang kita jadi sahabat!! Dan panggil aku Koutaru!!"

(Name) diam sebentar lalu menyebutkan nama Bokuto.

"Ng... Kupanggil Kou-chan, boleh?"

"TENTU SAJA BOLEH!! AKU SUKA NAMA ITU!!"

Bokuto memeluk (Name) dengan sangat erat.






'Hangat...'







































"Wah... Wah... Si kelinci gendut lagi mimpi indah rupanya..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
HAI SEMUANYAAAA!!

BAGAIMANA KABAR KALIAN??

Maafkan Zero klo Zero menghilang cukup lama...

Lagi" Zero meninggalkan tanggung jawab Zero...

Maafkan Zero juga karena Zero terlambat upload, padahal rencana Zero uploadnya siang.

Ah iya pas Zero baca ulang cerita ini dan komentar"nya.

Zero liat ternyata komen paling heboh itu pas banyak karakter nyasar dicerita ini😂😂

Yah maap ya klo banyak yang nyasar, yah biar seru gitu🤣🔫

Maaf juga klo ada typo ada kekurangan kata di atas, Zero buru-buru sih ngetiknya.

Terima kasih sudah mau setia menunggu, Zero jadi terharu deh...🤧

Sekali lagi maaf dan terima kasih banyak🙏🏻🙏🏻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro