14
Sudah seminggu berlalu setelah (name) keluar dari rumah sakit. Bertepatan dengan hari di mana Iwaizumi Allen dan Bokuto Yoshimoto di tangkap.
Selama seminggu yang lalu, (name) belum berkomunikasi dengan Iwaizumi dan Bokuto. Karena statusnya sebagai tunangan Ushijima, kini dia tinggal di rumah Ushijima.
Pukul 04.30 AM
(Name) terbangun dari tidurnya. Dia merubah posisinya menjadi duduk. Dilihatnya Ushijima yang sedang tidur di sofa panjang. (Name) menutup mata dan menghela nafas panjang.
"Kau bangun?"
"ASTA BUAH NAGA!!"
(Name) terkejut karena Ushijima yang tadinya di sofa kini sudah duduk di sebelahnya. Entah kapan dia berpindah tempat.
"WAKA-CHAN, JANGAN NGAGETIN DONG!!"
"Maafkan aku."
Mereka berdua pun akhirnya diam.
"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Ushijima datar.
"Hah?" (name) mengangkat sebelah alisnya karena bingung.
"Maksudku setelah ini apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan terus diamin Iwaizumi dan Bokuto?" Jelas Ushijima.
(Name) hanya terdiam. Dia terus berpikir apa yang akan dia lakukan saat ini.
"Entahlah aku juga tidak tau..."
-------------
"(Name)-chan bisakah kau mengisi air di botol untuk para cowok?" kata kiyoko menunjuk beberapa botol air.
"Baik kiyoko-san" jawabnya datar.
(Name) melakukan apa yang di suruh kiyoko. Dilamunnya apa yang terjadi sebelumnya.
"(Name).."
(Name) berbalik melihat siapa yang membuyarkan lamunannya.
"Daichi-san? Ada apa?"
"Ng.... Um..." Daichi menggaruk garuk pipinya karena tadi di gigit nyamuk//Plak//
"Uumm.... Begini.... Bisakah lu baikan lagi dengan iwaizumi?" ucap daichi dengan wajah cemas.
"Apa terjadi sesuatu?" tanya (name).
"Ah.... Sebenarnya....."
-------------
DUAAGH!!!
"HAJIMEEEE!!!!"
"ASTANTANK!!"
Seisi gym Seijoh sangat terkejut dengan suara bantingan pintu dan teriakan dari seseorang.
Saking terkejutnya matsukawa ngesmash ke arah yang salah hingga mengenai kepala Oikawa.
"MATTSUN KOK GITU SIH!!"
"Sorry oik, gue kan kagak sengaja..."
"KAGAK SENGAJA NDAS MU!!"
"Berhenti ngebacot dan beritahu di mana Hajime!" Tegas (name).
"Aaa... Iwaizumi ada di ruang ganti..." Jawab yahaba.
(Name) pun berlari ke ruang ganti.
"HAJIMEEE!!!"
"(NAME)?! KEN---"
BUAGH!!
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, iwaizumi sudah tergeletak di tanah akibat pukulan (name).
(Name) menduduki tubuh iwaizumi dan menarik kerah bajunya.
"Apa apaan itu hah?! Kenapa kau selalu mengurung diri!! Yang salah itu paman tapi kenapa kau yang merasa bersalah HAH!!" (Name) membentaknya tanpa peduli pandangan anggota seijoh yang tadi mengejarnya.
"Maafkan aku..."
Iwaizumi menutupi matanya dengan lengannya. Terlihat ada air mata yang mengalir.
"Aku hanya merasa gagal menjagamu sebagai seorang kakak..."
"Aku tidak bisa menolongmu dari rasa sakit yang amat dalam..."
"Aku gagal... Hiks... Aku gagal..."
Iwaizumi menangis. Bahkan hingga dia meneriakkan semua perasaannya.
(Name) mengubah posisi iwaizumi menjadi duduk dan memeluknya.
"Kalau kemarin kau merasa gagal, maka kedepan kau tidak boleh gagal..."
(Name) mengelus punggung iwaizumu.
"Aku sayang hajime-chan.."
"Aku juga sayang padamu, (name)..."
---------------
(Name) sudah mengatakan kepada ushijima bahwa dia akan tinggal di rumah kakaknya dan ushijima menyutujuinya. Dengan cacatan (name) harus menghubungi ushijima jika terjadi sesuatu.
Kini (name) bersama iwaizumi dan ibu iwaizumi duduk di sofa sambil menonton televisi.
TING! TONG!!
"Ah biarkan aku yang membukanya.." Ucap iwaizumi lalu menuju pintu.
"Siapa? Eh kuroo?"
Ternyata yang menekan bel adalah kapten dan setter nekoma.
"Anu iwaizumi... Apa ada (name)?" Tanya kuroo dengan wajah cemas.
"Iya ada. Kalian masuk dulu.."
"Oy (name) ada kuroo dan kenma nih..."
"Yoo!"
Kuroo sedikit terkejut.. Seperti ada yang beda dengan (name). Namun dia hiarukan dan membalas sapaan (name).
"Gimana klo kalian ke kamar saja... Biar aku buatkan teh dan kue.." Ucap bibinya sambil tersenyum.
"Makasih bibi... Yuk kita ke kamar!" (name) pun berlari ke kamarnya disusul oleh iwaizumi, kuroo dan kenma.
"Sepertinya ada yang beda ya dari (name).." Bisik kuroo ke iwaizumi.
"Maksudmu?"
"Ah tidak... Dia sedikit jadi 'periang'?"
Iwaizumi tertawa kecil. Kuroo sedikit bingung.
"Dia tidak berubah... Tapi kembali seperti semula..."
"(Name) yang ku kenal dulu adalah anak yang periang, berisik, dan selalu tersenyum... Dia tidak pernah cemberut..." Jelas iwaizumi sambil menatap (name).
'Oya? Begitu ya... Aku jadi semakin penasaran...' Batin kuroo.
Kini mereka sudah sampai di kamar (name).
"Jadi ada apa?" tanya (name).
Kuroo dan kenma pun saling pandang.
"Bisa kah kau ke tokyo?" tanya kenma.
"Kenapa?" (name) mengangkat sebelah alisnya.
"Keadaan bokuto sangat memperihatinkan..." Ucap kuroo dengan wajah murung.
Iris mata (name) membesar.
'Kou-chan?'
"Apa yang terjadi? Kenapa?!"
"Begini....."
-------------------
'Bokuto jarang makan... Walaupun makan, dia hanya makan 3 sendok saja...'
'Dia juga tidak pernah keluar dari kamarnya... Tidak pernah ke sekolah... Bahkan mengikuti kegiatan klub...'
'Semuanya bahkan ibunya, aku, dan akaashi tidak dapat membuatnya keluar dari kamarnya... Dia juga menolak semuanya bertemu dengannya...'
'Kumohon padamu... Buat dia kembali seperti bokuto yang ku kenal...'
TING! TONG!!
"Haahh... Haaah...."
Nafas (name) kini terengah engah. Dia mencoba mengatur nafasnya dan menekan bel lagi.
"Iya sia-- (NAME)-CHAN?!"
"Akaashi? Kenapa kau di rumahnya kou-chan? Di mana kou-chan?!"
"(Name) tenangkan dirimu dulu.. Ayo masuklah..."
Saat masuk, (name) melihat ibu bokuto yang tengah menangis. (Name) pun menghampiri ibu bokuto dan menepuk bahunya.
"(Name)? (Name) syukurlah kau di sini!! Hiks... Bibi mohon bujuk koutaru!!"
"Tenang bibi.. Bibi duduk disini dlu yah.. Akaashi bisakah kau tenangkan bibi?"
Akaashi mengangguk dan duduk di sebelah ibu bokuto. Sedangkan (name) menuju kamar bokuto.
TOK! TOK!!
"PERGI!! AKU SUDAH BILANG AKU TIDAK MAU MENEMUI SIAPA PUN!!" Teriak bokuto dari dalam kamar.
"Eeeh! Kou-chan mengusirku? Kejam!!"
"(NA--NAME)-CHAN? KENAPA KAU DI SINI?!"
"Aku ke sini karena kata kuroo kau tidak ingin bertemu semuanya. Apa itu artinya kau tidak ingin bertemu denganku?"
"Bu--bukan begitu... Aku... Bukannya tidak ingin..."
"Klo begitu buka pintunya kou-chan..." (name) menyandarkan dahinya ke pintu.
"Tidak.. Aku... Aku tidak bisa!!"
"Kenapa? Kau tidak suka aku disini?"
"Tidak! Aku bukannya tidak suka.. Aku suka (name)-chan disini!! Tapi.."
"Tapi?"
"Tapi aku merasa tidak pantas bertemu denganmu..."
"Kou-chan biarkan aku masuk... Aku janji hanya aku yang masuk, tidak dengan lainnya.."
Sempat ada keheningan beberapa menit. Akhirnya bokuto membuka pintunya.
Tubuhnya yang agak kurus akibat kurang makan, mata bengkak akibat sering menangis, rambut berantakan, matanya yang sayu...
(Name) rasanya ingin menangis namun dia berusaha menahannya.
"Lihatkan.. Aku tidak pantas bertemu de--"
Kalimat bokuto berhenti karena (Name) memeluknya dengan erat.
Wajahnya (name) yang sudah mau menangis dia sembunyikan di dada bokuto.
"Hentikan ini... Kumohon kembali lah menjadi kou-chan yang kukenal..."
(Name) mengangkat wajahnya. Bokuto yang melihat wajah (name) terkejut. Matanya emasnya melihat air mata yang mengalir dari mata (name).
"Kumohon...Hiks.. Jika kau memang sayang padaku... Hiks... Kembalilah menjadi kou-chan yang ku kenal..."
Kata-kata (name) membuat bokuto juga ikut menangis.
Dia pun membalas pelukan (name). Bokuto semakin mempererat pelukannya hingga tak ada jarak sedikit pun. Bahkan angin kagak bisa lewat...
"Maafkan aku (name)-chan..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
YOO!!
Gue benar" minta maaf karena baru up... Atau lebih tepatnya gue baru aja selesai ngetik...
Yah gue kemarin banyak urusan...
Yang baca ceritaku "Haikyuu!! Chat" pasti tau alasannya kenapa gue lama nggak up...
Jadi gue benar" minta maaf...
Dan terima kasih sudah mau membaca ceritaku...
I love you kalian semua...😭😭😘😘😘
SEKALI LAGI TERIMA KASIH!!
BYE BYE!!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro