11
Esok paginya, mereka yang dari tokyo sudah tiba di rumah sakit Miyagi. Bokuto dan Kuroo berlari secepat mungkin untuk mencari kamar (name).
"(NAME)-CHAN!!" Teriak bokuto yang nggak kalah keras dari Iwaizumi sambil membanting pintu.
"EH BUSET ASTANTANG!!" Mama suga yang sedang mengupas apel itu kaget. Akibatnya pisau yang dia pakai terlempar ke arah Asahi.
Keberuntungan atau hanya kebetulan, Asahi berhasil menghindar. Dan untungnya hanya terkena ikat rambutnya yang langsung terputus.
"SUGA HATI-HATI DONG!! GW HAMPIR MATI NIH!!" Teriak Asahi yang sudah merinding.
"AH BERISIK! KAN NGGAK KENA, CUMAN KENA IKAT RAMBUT DOANG!!" Balas mama suga.
"YAH TAPI TETAP AJA!!"
"HEI SUDAH AH!!"
Bokuto berlari ke arah (name) yang sedang duduk. Belum sampai di tujuan, tuan godzila udah menghadang si burhan.
"HEY HEY HEY!! IWAIZUMI MINGGIR SANA!!"
"LU SANA YANG PERGI, DASAR BURUNG HANTU RABIES!!"
Iwaizumi sebenarnya masih dendam dengan bokuto karena bokuto mencium (name). Iwaizumi menatap tajam sang burhan. Si garong yang di belakang burhan auto bergeser ke samping. Yang di tatap udah banjir keringat.
"Eh.. Eh... Be-Bentar dulu I-iwaizumi... Gue ta-tau klo lu ma-masih de-dendam sa-sa-sama gue..." Ucap bokuto gagap. Iwaizumi masih menatap tajam.
"Hajime-chan."
Hanya 1 panggilan dari (name) udah membuat sang kakak kicep. Iwaizumi berbalik tegang ke arah (name).
"Eh.... Aah... Hahahaha... Eh... (Na--name)..." Ucap Iwaizumi kaku sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
Hanamaki dan matsukawa langsung merekam momen langka yang terjadi.
"Oh iya (name), gimana klo lu makan ini dulu?" ucap Daichi menyodorkan apel dengan garpu.
"Bagaimana klo aku urut tanganmu?" Ucap Kita yang memijit tangan (name)"
"Klo Kita di bagian kanan, berarti aku bagian kiri yah.." Ucap terushima.
"Nih, udah gw buatin teh hangat." Ucap kuroo menyodorkan teh.
"Napa lu keringat? Panas yah? Sini gw kipasin..." Ucap Futakuchi lalu mengipas (name).
"Kebetulan aku tadi membelikanmu pakaian. Kau ingin ganti baju?" ucap Ushijima.
"HEY HEY HEY!! Gw bawain laptop nih! Kita nonton film kesukaanmu lagi yuk (name)-chan!!" ucap bokuto.
"(Name)-chan kubawakan bunga matahari dan boneka beruang untukmu~ Kudengar dari Iwa-chan kau mnyukai ini..." Ucap Oikawa.
Para kapten udah mengelingingi (name). Yang lain hanya sweetdrop. Iwaizumi udah mengeluarkan dark aura. Kiyoko dan Misaki langsung menenangkan Iwaizumi.
"Eh? Eh? Ah... Makasih... Tapi kalian kan nggak perlu repot repot." Ucap (name).
"KAMI NGGAK KEREPOTAN KOK!!"
Karena para kapten balasnya pake teriak, (name) jadi kaget. Iwaizumi udah naik pitam. Dia udah menggulung lengan bajunya, namun dia langsung di tahan dengan si raja dan ratu meme.
"AH (NAME)-CHAN! AKU MAU NGASIH HADIAH KARENA (NAME)-CHAN UDAH SADAR!!" ucap Hinata menyela mereka semua. Semuanya auto berbalik ke Hinata.
Hinata berdiri tepat depan kasur (name).
"Lihat yah!"
Hinata pun mulai bernyanyi sambil goyang dua jari. Yang lain melongo. Ada yang udah siap kamera, ada udah siapin tissu.
"AAH ANAKKU MEMANG IMUT!!" ucap Mama suga.
(Name) berdebar debar melihat sang matahari. Dia sangat suka Hinata tapi bukan cinta atau bagaimana. Tapi karena dia itu matahari. (Name) kan juga suka bunga matahari.
Hinata sudah selesai menari dan menyanyi. Mereka sudah sumpel hidung yang udah mimisan.
"(Name)-chan, kita nyanyi bareng yuk!" ucap hinata.
"BOGE! HINATA BOGE!! (Name) kan sedang sakit!"
"Oh iya yah.... Gw lupa..."
"Ah tidak apa-apa kok! Klo itu mau Hinata!!" (Name) berusaha berdiri.
"TUNGGU! KAU KAN SEDANG SAKIT!!" -- Daichi.
"Iya benar! Kepalamu juga masih pusing kan!" -- Ushijima.
"Kakimu juga patah, lu tidak boleh banyak bergerak. Bentar klo sebelahnya patah lagi, yang ada lu nya tambah pendek!" -- futakuchi.
"Benar kata mereka! Lu jangan bikin khawatir dong!" --Terushima.
"HEY HEY HEY (NAME)-CHAN! KLO MAU MENARI DENGANKU SAJA!!" -- Bokuto.
"Jangan mau sama burhan rabies. Denganku saja." --Kuroo.
"Nggak, jangan mau! Kucing ini sering sama burhan rabies, jadi dia juga rabies. Denganku saja yah~" --Oikawa.
"Kalian bertiga bukannya melarang (name)-chan, malah nambah mengajaknya. Futakuchi, kau itu sebenarnya mau ngelarang apa menghina? (Name) juga, kau kan sakit jadi jangan banyak gerak. Kami semua di sini udah khawatir dengan keadaanmu saat ini. Gimana klo terjadi apa-apa yang tidak diinginkan padamu? sekarang kau istirahat saja. Yang lain, kalian semua keluar. Biarkan dia istirahat. Klo kita semua tetap di sini, yang ada keadaan (name) tambah parah. Iwaizumi, kau juga berhentilah menatap bokuto dan keluar. Oh iya khusus untuk manager, bisakah kalian menemani (name) di dalam?" --Kita
Para manager mengangguk.
"EH? GW JUGA? TAPI KAN GW KAKAKNYA! JADI--"
"Keluar."
Akhirnya mereka semua kecuali manager keluar tanpa komentar apa-apa. (Name) hanya melongo. Entah antara tertawa atau menenangkan Kita. Tapi yah dia nggak mau banyak bicara karena takut di ceramah panjang lebar.
Sedangkan di luar kamar.
"Baiklah kalian yang lain pulang saja. Kalian pasti kecapean kan? Biar aku, Iwaizumi, manager yang menjaga (name). Oh dan untuk dari tokyo kalian juga tinggallah di sini, kalian baru datang kan?" --kita.
"HAH? AKU MAH FINE FINE AJA KLO MANAGER, TIM TOKYO DAN IWA-CHAN TINGGAL. TAPI KENAPA LU JUGA TINGGAL KIT? MAU MODUS YAH??" Ucap Oikawa menunjuk ke arah Kita. Kita menatap tajam Kita.
"Diam kau sampah alay!! Aku masih menetap di Rumah sakit karena aku juga harus menjaga nenekku yang sedang di rawat di sini!" ucap Kita.
Oikawa bergidik ngeri. Bahkan yang tidak di tatap juga merasakan hal yang sama seperti Oikawa.
"Eh.. I-iya Kit... Gw mi-minta ma-ma-maaf yah? ya?"
"Nggak usah maafin dia."
"IWA-CHAN HIDOI!!"
Kita lalu menghela nafas. Kita berbalik ke arah Akaashi. Saat ingin bicara, dia terfokus dengan seseorang yang di belakang Akaashi.
"NENEK!! KENAPA NENEK DI SINI? NENEK KAN HARUS BANYAK ISTIRAHAT!!"
"Oh tidak apa-apa. Aku juga sudah baikan kok. Kau di sini dengan teman temanmu? Siapa yang sedang sakit?" tanya sang nenek dengan ramah.
"(Name), nek." Jawab Kita.
"(Name)? Maksudmu yang membantuku waktu itu?"
Kita mengangguk.
"Ah klo gitu bolehkah saya menjenguknya?"
"Ah! Silahkan!" Iwaizumi membukakan pintu buat si nenek.
"Masih nggak percaya?" tanya futakuchi ke oikawa.
"BERISIK!!"
"Sudah kalian jangan bertengkar, ini rumah sakit!!" ucap mama suga menegur.
"Permisi tuan muda."
Mereka berbalik. Melihat seorang butler yang memanggil Ushijima dengan sebutan 'tuan muda'(?).
"Oh kau sudah datang Sebastian. Apa kau membawanya?" tanya Ushijima.
"Apa yang terjadi? Kenapa sampai Sebastian di sini? Ada masalah besar?" Tanya Iwaizumi yang menatap si butler.
"Selamat pagi tuan Hajime. Lama tak jumpa." Sapa Sebastian.
"Cih!!"
"Ada masalah besar? Soal besar atau nggaknya, anda bisa menentukan sendiri." Lanjut Sebastian sambil memperlihatkan CD yang entah dari mana di ambil.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
HAI SEMUA!! ZERO COME BACK!!
Daichi : Dari mana aja lu penghianat?
Zero : Lu jahat banget sih! Gw kan sibuk.
Oikawa : Oh jadi yang tidur tiduran, buat cerita baru lagi yang padahal cerita lain aja belum lu selesain, trus menggambar tiap malam, itu yang lu bilang sibuk?
Kuroo : Hilih kintil! Sok sibuk lu, dasar author nggak tanggung jawab!!
Zero : Eh bangsat yah kalian!
Oh iya soal cerita bari tu judulnya
Fox Twins (Miya twins x Readers)
Silahkan di baca...
Itu klo kalain mau...😢
Ku menghargai kalian yang sudah membacanya...
DAN MAKASIH SUDAH MEMBACA CERITA INI!!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro