Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1

Di depan kelasnya, manik (e/c) menatap 2 manager klub voli secara bergantian. Mereka tengah mencari manager lagi, entah apa alasannya.

"Jadi bagaimana?" kata gadis yang memiliki tahi lalat di dekat bibirnya.

"Ka.. Kau Bi.. Bisa... Melihat-lihat du... Dlu...." Kali ini si gadis bersurai blonde yang berbicara dengan terbata-bata.

Gadis yang di ajak itu pun terdiam sebelum akhirnya dia mengangguk.

"BENARKAH!!" Kata mereka berdua bersamaan.

Si gadis mengangguk lagi.

"Kali begitu kami akan menjeputmu sepulang sekolah. Arigatou (name)-chan!"

Mereka akhirnya pergi.

------------

Sesuai janji, (name) di jemput oleh dua manager itu dan pergi ke gym.

"Permisi... Bisakah minta waktunya sebentar?"

"Ada apa shimizu?"

"Hari ini kita kedatangan anggota baru. Dia akan menjadi manager yang membantu aku dengan yachi."

Yang tadi bertanya hanya ber-oh-ria.

"Namaku (full name). Mohon bantuannya."

(Name) pun membungkuk setelah memperkenalkan diri. Dengan wajah datar, tanpa ekspresi sedikitpun.

Yang lain hanya menatapnya (name), lalu berpindah ke si rambut raven.

"Kenapa kalian melihatku?"

"Itu karena dia terlihat sedikit menyeramkan sepertimu." Kata si surai jingga sambil menunjuk si surai raven.

"APA KATAMU BOGE!! HINATA BOGE!!" Dia pun meremas si surai jingga yang bernama Hinata.

"ADUDUDUH... BAKAGEYAMA SAKIT TAU!!"

"Maaf jangan terlalu pedulikan mereka. Mereka memang suka berisik. Ngomong-ngomong namaku sugawara koushi, salam kenal."

Sugawara mengulur tangannya. (Name) pun menjabat tangannya.

"(Full name), salam kenal."

Sugawara terdiam melihat (name) yang masih dengan wajah yang sedatar jalanan aspal yang sering kita lihat.

"Kau merasa tidak nyaman yah?"

"Eh?" (name) memiringkan kepalanya.

"Habisnya kau tidak tersenyum"


















Diam. Tidak ada jawaban.

"Ng... (Name)?"




















Belum ada jawaban. Sugawara melambaikan tangan di depan wajah (name).

"(Name)?"












"Maafkan aku suga-san. Aku sedang memikirkan jawabanmu tadi."
















Kembali dalam keadaan diam.

















'Jadi dari tadi dia diam hanya karena nggak tau mau jawab apa?'

Sugawara pun tersenyum dan mengelus kepala (name).

"Kau kan hanya perlu jawab 'nggak tau' ... Tidak perlu sampai berpikir keras." Kata sugawara.

(Name) mengangguk.
"Hm... Maafkan aku."
Masih dengan wajah yang super duper datar.

"Kalo begitu (name)-chan, ayo kita melakukan pekerjaan kita." Kata kiyoko.

(Name) hanya membalasnya dengan anggukan dan mengikuti kiyoko.

"Ada apa suga?"

"Eh daichi... Ah tidak. Aku hanya merasa ada yang aneh dengan (name)-chan. Sepertinya dia ada masalah."

"Begitukah?"

Mereka berdua melihat (name) yang sedang di didik dengan kiyoko.

-------------

Sekarang (name) pulang ke rumah bersama bersama yachi yang memang teman sekelasnya.

"Jadi bagaimana menurutmu mengenai hari ini?"

"Biasa aja."

'Apa tidak ada yang bisa membuat (name) tertawa yah?'

"OH IYA! Tau nggak minggu depan klub voli cowok akan latih tanding selama seminggu di tokyo lho!" kata yachi semangat.

"Tokyo?"

Yachi mengangguk.

"IYA TOKYO!!"

'Hm tokyo yah...'

-------------

Beberapa hari kemudian, tepatnya hari dimana karasuno akan latih tanding di tokyo selama seminggu. Mereka sudah sampai di tempat tujuan. Di parkiran sudah ada klub voli Nekoma.

"Wah~ Kalian punya manager baru yah?" Tanya si kapten Nekoma.

Yang dimaksud hanya mengangguk dengan wajah datar. (Name) tidak terlalu peduli dan mengikuti yachi dan kiyoko.

"Kayaknya ada yang aneh deh?" tanya kuroo si kapten nekoma ke kapten karasuno yaitu daichi.

"Ah anak itu memang pendiam. Dia memang suka membalas dengan anggukan atau gelengan. Dia sangat jarang bicara. Senyum aja kagak pernah."

"Buset dah"

"BROKUROOOO!!!"

"YOO BROKUTOOO!!! ADA YANG BARU NIH!!"

"APA!!"

Kuroo merangkul ace fokurodani sekaligus kapten, bokuto.

"Karasuno punya manager baru. Tapi dia itu pendiam!"

Bokuto hanya ber-oh-ria.

Akhirnya mereka di suruh kumpul.

-------------

Selanjutnya latih tanding antara Karasuno dan Fukuroudani.
Mereka semua memulai pemanasan kecuali bokuto. Manik emasnya menatap (name) tanpa berkedip.

"Ada apa Bokuto-san?"

Akaashi melihat arah pandangan bokuto. Dan....

"AAAAAAAAAAAAAAHHH!!!! (NAME)-CHAAAAAAAAAAAAAANNNNNN!!!!!!!"














































NGING!!!













































Seluruh umat yang berada di dalam ruangan langsung mati seketika. Bahkan akaashi yang di sebelahnya udah mati bersimbah darah yang mengalir dari telinga.

"WOI BURHAN!! NGGAK USAH TERIAK JUGA NJING!!"

"JAELAH NGGAK USAH NGEGAS JUGA NJING!!"

"GW NGGAK NGEGAS!! GW NGGAK BAWA MOTOR!!"

"BODO AMAT!! OH IYA (NA--"

(Name) udah tepar dan nggak sadarkan diri. Mungkin sebentar lagi (name) akan tuli seumur hidup karena si burung hantu yang berteriak tak indahnya.
Yah akhirnya (name) dibawa ke kamar untuk istirahat.

"AH TUNG--"

Tiba-tiba ada tangan menepuk bahu bokuto. Semakin lama tangan itu meremas bahu bokuto. Saat berbalik sudah ada wajah akaashi yang lebih seram daripada valak.

"Jika Bokuto-san berteriak sekali lagi, aku tidak akan memberikanmu toss lagi!"

"Eh?"

Dan setelah itu bokuto tidak berteriak lagi.

--------------

"Uuuuh di mana ini? aduuuh telingaku sakit...."

(Name) terbangun sambil memegang kedua telinganya. Dia melirik ke jendela. Udah gelap. Dia melirik arlojinya menandakan jam 7 malam.

'Jalan-jalan dulu deh'

(Name) keluar kamar yang dia tempati. Mengelilingi bangunan sampai dia berhenti di pintu ruangan berisikan 6 orang yang sedang latihan sendiri. Tanpa dia sadari pelaku yang membuatnya pingsan menoleh ke arahnya.

"(NAME)-CHAN!!"

"UKH!!"

(Name) berniat lari tapi kaki kanannya di peluk si burhan.

"(NAME)-CHAN KAU NGGAK LUPA GW KAN? INI GW BOKUTO KOUTARU!! KAU INGAT PADAKU KAN!! KA--"

"Iya iya aku ingat padamu Kou-chan.... Bisakah kau melepaskan kakiku sekarang?" kata (name) malas

"Eh iya... Hehehe..."

"Eh Brokuto, kalian saling kenal?" tanya kuroo heran.

"Brokuroo ini lho sahabatku saat masih SD yang dulu kuceritain itu!!"

"OH YANG ITU!!"

"IYA YANG ITU TU!!"

"BENER YANG ITU?"

"IYA BENER YAN--"

"Sekali lagi kalian ngebacot, gw pergi dari sini." Kata (name) dengan wajah sedatar dinding rumah zero//plak//

"Eh iya iya jangan pergi.... Jangan tinggalkan gw lagi.... (Name)-chan..." Kata bokuto lirih sambil memeluk (name). Yang lain hanya melongo, kacamata tsukishima pun posisinya agak miring, yang dipeluk cuman masang muka datar aja.

Bukan karena tidak peduli atau apa, tapi karena si (name) udah kehabisan nafas. Sadar akan hal itu, akaashi mencoba memisahkan mereka.

"Bokuto-san! (name) tidak bisa bernafas!!" kata akaashi khawatir.

"EH? (NAME)-CHAN KAU NGGAK APA?"

"Apa kau ingin membunuhku, kou-chan?" (name) menatap tajam. Tapi anehnya bokuto tidak takut.

"TENTU SAJA TIDAK!! ITU KARENA AKU SANGAT SAYANG PADAMU!!"



























'WHAT THE....'

Mereka semua minus bokuto menjerit dalam hati dengan wajah yang tidak bisa terlukiskan. Si (name) juga menjerit tapi mukanya masih datar aja sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan mereka tanpa sepatah kata apa pun.

--------------

Paginya Fukuroudani melawan nekoma. Semuanya tampak semangat kecuali satu orang yaitu si bokuto. Yap dia sedang dalam mode pundung.
Dari jauh (name) sudah memperhantikan bokuto dan akhirnya mendekat ke akaashi.

"Permisi... Kenapa dia dalam mode pundung?" tanya (name) sambil menunjuk ke bokuto.

'Itu karena semalam kau langsung pergi begitu saja. Dan dia berisik soal apakah dia salah bicara. Dia terus kepikiran dan akhirnya memasuki mode pundung.'

"Entahlah, aku juga nggak tau..." jawab akaashi.

"Begitu ya.." Kata (name) SPJ dan pergi meninggalkan akaashi.

Pertandingan berlangsung. (Name) tidak fokus ke timnya, tetapi tim fukuroudani. Tepatnya si ace.
Pak takeda meminta time out. Mereka pun semua berkumpul. (Name) masih fokus ke ace fukuroudani.

"(Name) kau sedang lihat siapa?" tanya enoshita namun di katchangin.

Disana fokuroudani juga meminta time out. Akaashi melirik (name), lalu menepuk bahu bokuto.

"Bokuto-san"

Bokuto berbalik ke akaashi yang menunjuk ke (name). Akhirnya bokuto menatap (name). Dan.....


"Berjuanglah.... Kou-chan..."
Kata (name) yang memiringkan kepalanya dan tangannya yang diangkat sebahu dan mirip seperti gaya kucing.




























Hening.





























Tidak ada suara.





































Lalu.....



























































'AAAAAAAAAAAAAAHHH HIDUNGKU!!'

'SESEORANG AMBILKAN GW TISSU!!'

'WANJIR IMUT AMAT!!'

'LUMAYAN LAH ASUPAN PAGI...'

'WOI HIDUNG GW UDAH BERDARAH NIH!! TISSU.... TISSUUU!!

Yah itulah jeritan seluruh anggota karasuno, sampai-sampai pelatih dan gurunya juga. Akaashi mencoba bertahan agar tidak mimisan dan anggota fokuroudani memalingkan wajah yang memerah. Tim kucing menutup wajahnya dengan tangan, yaku udah bagikan tissu untuk masing-masing anggota. Dan sisanya melonggo dengan dengan rona merah di wajah.

"Hahahahaha....."

"HAHAHAHAHAHAHAHA!! HEY HEY HEY!! AKU AKAN BERJUANG UNTUKMU (NAME)-CHAN!! AKAASHI BERIKAN AKU TOSS BAGUS, AKU AKAN TUNJUKKAN KEHEBATANKU KE (NAME)-CHAN!!"

"Baiklah bokuto-san..." Jawab akaashi sambil menutup hidungnya.

Melihat bokuto sudah semangat lagi, (name) pun auto fokus ke karasuno yang menatapnya dengan tatapan aneh.

"Ng? apa aku melakukan hal yang salah?" tanya (name) dengan wajah yang masih sedatar kemarin sambil memiringkan kepalanya.

Yang lain menggeleng.

'Tidak, kau melakukan hal benar untuk asupan pagi kita.'

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro