Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 16

Hyun Sik merasa bersalah telah meninggalkan Sunmi tanpa alasan dan menikah dengan wanita lain. “Maaf.”

“Hanya Maaf? Apa kau tahu, bagaimana cemasnya aku saat kau tak ada kabar? Kau sendiri tahu bahwa kau adalah cinta pertamaku, tapi kau menorehkan luka yang sangat dalam hingga tidak teraba kedalamannya. Apakah cukup hanya kata maaf setelah kau meninggalkanku demi wanita lain?” jeritnya tertahan. Mata Sunmi sudah memerah menahan tangis. Ia tidak ingin kembali menangisi orang yang telah menyakitinya. Sudah cukup baginya mengingat masa lalu.

Esther meminta untuk turun dari gendongan Myeong Sung dan berlari ke arah Sunmi. “Eomma kenapa menangis?” Menarik-narik baju yang dikenakan Sunmi, meminta digendong, lalu melihat Hyun Sik. “Appa, kenapa kau menyakiti Eomma?”

Sunmi berjongkok, menyamakan tingginya dengan Esther. “Eomma tidak kenapa-kenapa. Esther anak baik, kan? Rajin mengikuti les dan jangan membuat bibi repot, ya!” Menyelipkan anak rambut ke belakang, Sunmi mencium pucuk kepala Esther.

“Eomma mau ke mana? Jangan tinggalin Esther! Esther tidak mau jauh dari Eomma.” Esther mulai menangis. “Appa, kenapa kau membuat Eomma pergi? Bujuk Eomma kembali pada kita!” teriak Esther pada Hyun Sik.

Hyun Sik mulai bingung, ingin mengabulkan permintaan Esther, namun ia tahu diri. Tidak mungkin Sunmi dengan mudah memaafkannya hanya karena Esther. Ia juga tidak ingin Esther menangis seperti ini.

Nyonya Kim mendekat pada Esther, membujuknya. “Esther, jika kau rindu pada Eomma Sunmi kau bisa datang ke rumahnya nanti. Dia tidak akan pergi hanya karena pria tidak beruntung ini. Jangan membuat drama di tengah keramaian seperti ini!”

Memang benar, di tempat jajanan yang masih banyak orang hingga dilihat banyak pasang mata membuat Nyonya Kim risi. Ia tidak pernah membuat drama di tengah keramaian seperti ini.

“Sunmi, ayo kita pulang!” ajak Nyonya Kim memegang lengan Sunmi. Esther pun tidak ingin berpisah dari Sunmi hingga masih menggenggam tangan Sunmi.

“Apa kita bisa berbicara berdua?” tawar Hyun Sik pada Sunmi.

“Apa kau tidak tahu malu? Kau sudah menyakiti hati Sunmi, tapi masih ingin berbicara pada Sunmi? Serakah sekali dirimu,” ketus Nyonya Kim pada Hyun Sik.

Sunmi masih bergeming di tempatnya, menulikan pendengarannya pada orang lain, selain Hyun Sik. Ia masih ingin tahu apa yang akan Hyun Sik katakan.

Hyun Sik tahu Sunmi masih menunggunya untuk berbicara. Ia mendekat pada Sunmi dua langkah. “Aku menikahi wanita lain karena dulu kau belum mau menikah dan saat itu aku memang ada hubungan dengannya karena kau terlalu sibuk dengan duniamu. Aku bingung karena telah menghamilinya saat kau berjalan dengan pria lain dan ternyata dia sepupumu. Aku menyesal, Sunmi.” Hyun Sik terlihat putus asa saat mengatakannya. Tangannya menyugar rambutnya ke belakang.

Semua tercengang mendengar pengakuan Hyun Sik. Terlebih Nyonya Kim, sangat kecewa atas apa yang diperbuat Hyun Sik di masa lalu. Namun, ia masih diam menunggu Sunmi berbicara.

“Apa kau menyalahkanku? Apa kau ingin terlihat baik atas kesalahan yang kau perbuat? Di mana akalmu saat kau meninggalkanku demi wanita lain?” bentak Sunmi hingga membuat banyak orang langsung melihatnya. Ia tidak peduli apa yang orang lain lihat. Ia hanya ingin kejelasan atas apa yang telah Hyun Sik perbuat.

Nyonya Kim menarik Sunmi, namun Sunmi masih enggan untuk pergi. Yoo Ra pun mendekat, ke samping Sunmi. “Eonni, sebaiknya kita pulang saja. Tidak usah meminta kejelasan pada pria ini. Tidak ada gunanya,” ajak Yoo Ra pelan.

Memang benar, tidak ada gunanya, namun Sunmi masih ingin melihat apa yang akan dia bicarakan ketika semua telah usai.

Saat Yoo Ra menarik tangan Sunmi, Hyun Sik mencegahnya. “Aku masih ingin bicara dengan dia,” ucapnya pada Yoo Ra.

“Apa lagi yang ingin kau katakan, tidak cukupkah kau menyakiti Eonni? Lupakan masa lalu, itu tidak membuatmu akan kembali padanya lagi,” tegas Yoo Ra.

Sunmi langsung digandeng Yoo Ra dan tangan Esther dilepas dari genggaman Sunmi. Esther menangis, tidak ingin pisah dari Sunmi. Esther langsung digendong Myeong Sung selepas kepergian Sunmi.

Sunmi masih menata hatinya yang berdebar menahan emosi. Ia tidak menyangka jika dirinya akan disalahkan oleh Hyun Sik.

Selama perjalanan pulang, Sunmi hanya berdiam diri. Dirinya tidak menyangka jika Esther adalah anak dari Hyun Sik, mantan pacarnya yang telah meninggalkan dirinya demi wanita lain.

Ponselnya berdering lagi, Sunmi dengan segera mengambilnya dari dalam tas. Ibunya menelepon.

“Iya, Eomma?”

“Kau belum tidur?”

“Belum, baru pulang dari Han-gang bersama Eomma Kim dan Yoo Ra. Eomma mau berbicara dengan Eomma Kim?”

“Tidak perlu, nanti akan bertemu minggu depan. Eomma dan Appa akan ke Korea mengunjungimu.”

“Benarkah?” Sunmi terkejut jika orang tuanya akan datang minggu depan di penghujung musim gugur.

“Iya. Salam buat Eomma Kim. Sudah dulu, ya. Jaga dirimu baik-baik.”

Telepon dimatikan, Sunmi memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. Lalu melihat ke samping, pada Nyonya Kim. “Eomma, dapat salam dari Eomma. Dia bilang minggu depan akan pulang.”

“Benarkah? Nanti kita harus menyambutnya saat sudah tiba.” Nyonya Kim tertawa dan mengelus lengan Sunmi. “Sunmi, Eomma tahu apa yang kau rasakan. Lebih baik buang jauh-jauh masa lalumu, buka kembali dengan masa depan yang menjanjikan. Masih banyak pria yang akan mempersuntingmu selepas kau putus dari dia. Dia pria tidak beruntung yang rela meninggalkanmu demi wanita lain.”

“Eomma bicara apa, sih? Sunmi tahu, Sunmi sudah melupakan dia sejak lama. Itu bukan apa-apa dibanding dengan atasanku yang perfeksionis itu,” ucapnya berbisik, tapi Yoo Ra masih mendengar.

“Apa kau menyukai atasanmu?” sahut Yoo Ra menggoda.

“Apa yang kau bicarakan? Aku.... Aku tidak menyukainya. Dia itu terlalu perfeksionis. Serba tepat dan bagus menurutku. Dia buka tipeku,” elak Sunmi, tapi muka memerah.

“Kenapa mukamu memerah, Nak? Apa kau benar-benar membencinya hingga membuatmu jatuh cinta padanya? Benci dan cinta itu memang tipis perbedaannya. Makanya, cintai sekadarnya agar tidak membuatmu jatuh jika kau kehilangan dia. Begitu juga benci, benci dia sekadarnya agar kau tak jatuh ke pelukannya nanti,” nasehat Nyonya Kim. Sunmi hanya mengangguk, mengiyakan perkataannya.

Dulu, Sunmi memang sangat mencintai Hyun Sik hingga saat kehilangan dia, Sunmi sangat sedih, marah, dan pastinya kecewa karena ia mendapat kabar dari temannya jika Hyun Sik telah menikah dengan wanita lain.

Sekarang, di saat sudah merelakan semuanya dan menemukan pujaan hati dia datang dan membuka luka lama yang telah ia kubur dalam-dalam.

Sunmi sudah memaafkan Hyun Sik tapi belum bisa melupakan semua yang telah dia lakukan padanya. Sangat sakit hati Sunmi mengingat peristiwa ditinggal menikah dengan wanita lain di saat masih menjalin hubungan dengan Sunmi. Namun, semua sudah tergantikan oleh seseorang yang membuat Sunmi tertarik pada seseorang.


#Tbc

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro