Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

09

Kim Seok Jin

Hari ini syuting selesai lebih cepat daripada hari-hari sebelumnya. Karna memang hanya take di perpustakaan saja kan. Jadi jam 3 siang tadi sudah selesai.

Iya. Selesainya tadi tak lama setelah si Na Byul dan Bomin itu pergi berdua entah kemana. Semakin dipikirkan, aku semakin penasaran dan kesal kemana mereka pergi berdua. Cih.

Ahhhh kesal dan lelah aku ini. Benar-benar dah.

"Kim Na Byul."

Mungkin karna mendengar nama temannya disebut, Yoo Bin melirikku dari kaca tengah itu. "Na Byul-ie wae?"

"Kau tau kah dia tadi kemana?"

"Eh?"

"Tadi dia pergi dengan Bomin, teman kerjanya. Padahal temenan denganku saja tidak mau."

"Seok Jin-ssi. Kau ini lama-lama jadi menyeramkan. Jangan sampai kau dilaporkan sebagai stalker ya." Jawaban Yoo Bin membuatku jadi merengut kesal sendiri. Memang sih, aku jadi seram sendiri. Hm. "Jalanilah sewajarnya saja. Na Byul memang sulit diajak berteman. Aku sudah bilang kan."

"Hyung. Bolehkah aku minum soju sekarang?"

Walaupun Yoo Bin sedang menyetir sekarang, tapi aku dapat merasakan aura lelahnya dari kursi belakang tempatku duduk ini. "Nanti saja. Masih ada 1 jadwal lagi. Setelah dari tempat ini, baru akan kutemani kau minum soju nanti di tempatmu."

"Satu glek saja? Tidak boleh, kah?"

"Nanti, oke?"

Hah.... "Baiklah, hyung."

Sebenarnya aku juga sudah tau jawaban dari Yoo Bin pasti tidak boleh sekarang. Karna kami sedang menuju tempat dimana aku akan syuting interview dengan Jang Do Yeon acara salon drip untuk drama terbaruku yang kana tayang nanti sebulan kemudian. Jadi memang tidak mungkin untuk minum saat ini.

Lebih baik mencegah daripada terlambat kan?

Begitu sampai di tempat tujuan, wajahku langsung dirias agar dapat tampil lebih menawan, iyalah, kan wajahku memang sudah ganteng. Riasan hanya untuk menambah kegantenganku saja. Ha!

"Annyeong haseyo," sapaku saat MC salon drip ini masuk untuk dirias juga. Do Yeon MC memang tinggi seperti yang ada di foto-foto walaupun aku lebih tinggi. Dan terlihat pendiam tapi bukan yang jutek, melainkan ramah.

Aku tidak bisa berdiri karna makeup artist noona sedang merias wajahku, ngerti, kan? Jadi aku hanya mengucapkan salam aja tadi.

"Oh, halo, Seok Jin-ssi. Bagaimana kabarnya?"

"Baik sekali. Bagaimana dengan anda, Do Yeon-sunbaenim?"

"Aigoo. Tidak perlu sunbaenim. Biasa saja lah sama aku. Dan kabarku ya masih untungnya baik-baik saja."

Aku tersenyum dan mengangguk mengerti. "Terimakasih sudah mengundangku diacara ini. Aku benar-benar ingin datang walaupun sekali."

"Oh tidak tidak. Justru kami yang berterimakasih seorang bintang sepertimu sudah mau datang kesini."

"Ah tidak. Terimakasih pujiannya."

"Nanti, ada kah pertanyaan yang harus dihindari?"

"Tidak. Tidak ada. Mungkin perusahaanku sudah memberikan pertanyaan yang perlu dihindari. Iya, kan, Hyung?" tanyaku ditengah-tengah kepada Yoo Bin yang tengah duduk sambil main hapenya.

Yoo Bin mengangguk, "iya. Tadi siang tim kami sudah memberikannya kepada tim salon drip."

"Baiklah. Mohon bantuannya nanti, Kim Seok Jin-ssi."

"Aku yang seharusnya meminta bantuannya, Do Yeon-ssi."

Tok tok

Suara ketukan pintu itu memanggil semua perhatian ke arah pintu tersebut. Termasuk aku juga. "5 menit lagi kita mulai syuting ya."

Baiklah.

***

Syuting sudah berjalan sekitar 30 menit. Hanya tinggal beberapa pertanyaan lagi sebelum kami akhirnya selesai. Dan aku juga menjalani serta menjawab pertanyaannya dengan santai karna aku tidak terbebani.

"Nah. Kita masuk ke sesi pertanyaan tambahan yang paling banyak orang pengen tau nih kayaknya."

Aku tersenyum dan menyilangkan tanganku di depan dada, bersikap sangat santai dan terlihat seperti yakin bisa menjawabnya dengan jelas. "Boleh boleh. Silahkan ditanyakan."

"Kira-kira perempuan seperti apa yang Kim Seok Jin sukai. Sepertinya banyak sekali yang sudah mempertanyakan hal ini dari lama. Dan sudah banyak jawaban-jawaban dari para fans. Tapi belum ada jawaban yang official dari Seok Jin-ssi sendiri. Jadi, bagaimana?"

'Uhuk uhuk'. Bohong deh. Aku tidak terkejut ataupun terbatuk-batuk mendengarnya. Aku sudah memprediksi pertanyaan ini karna aku kan sudah ada daftar pertanyaannya. Jadi aku semakin tersenyum dan menyipitkan mataku sebelah supaya terlihat seperti berpikir. Untuk beberapa saat sebelum aku menjawabnya.

"Yang matanya bulat besar, berkepribadian baik, suka menolong, hm, sepertinya tipe yang sulit untuk didekati, dan sedikit jutek akan membuatku lebih semangat untuk mendekatinya."

"Waw! Siapakah itu? Apakah jangan-jangan--"

"Oh tidak tidak. Aku belum ada kekasih, yeoreobun." Tanganku melambaikan kiri kanan sambil menggelengkan kepala dua kali. Tanpa Jin tau jika dahi Yoo Bin sudah mengernyit karna seperti mengenal ciri-ciri perempuan tersebut.

***

"SugohasyeosseumnidaSugohasyeosseumnida," ucapku sesekali sambil menunduk dan tersenyum manis kepada para staf yang ada disana. 

Interview kali ini berakhir dengan baik seperti biasanya. Tentu saja, yang diharapkan dari seorang Kim Seok Jin.

Yoo Bin menepuk bahuku begitu sampai di dalam mobil, tanda jika aku sudah bekerja keras, lalu baru dia berlari memutari mobil menuju pintu masuk pengemudinya. 

"Yeoksi, Jinpakha! Kau langsung pulang?"

Tanganku menarik tali seatbelt guna memakai seatbelt sebelum mengangguk untuk menjawab Yoo Bin. "Ne, Hyung. Aku ingin istirahat langsung saking lelahnya. Kau tau, wajahku terasa kaku sepertinya saking banyaknya aku tersenyum." Aku tidak berbohong. 

Kalian tidak pernah kah karna kebanyakan tersenyum jadi lelah gitu wajahnya sampai terasa kaku?

"Hahaha. Mau bagaimana lagi, kau kan artis, ya." Tidak salah juga sih.

"Ya iya juga, sih." Aku mulai memejamkan mataku karna lelah. Langit di depan juga sudah gelap.

Mobil perlahan tapi pasti mulai melaju di jalan raya. "Tapi... Ciri-ciri tadi. Bukankah itu.."

"Hm? Ciri-ciri apa?" 

"Yang tadi kau sebut di interview. Itu ciri-cirinya seperti ku kenal."

"Siapa?"

"Kim Na Byul."

"YE?!!!!" Rasanya aku hampir saja tersedak dengan ludahku sendiri karna terkejut. "Kenapa kau bisa berkata seperti itu, Hyung?" Tiba-tiba sekali loh.

"Matanya bulat besar, berkepribadian baik, suka menolong, sedikit jutek. Dan kau selalu bilang jika Na Byul sulit didekati, kan?"

Mendengar perkataan Yoo Bin itu membuat aku sedikit sadar, apakah aku memang mendeskripsikan diri Na Byul? Untuk apa? Apakah sebenarnya aku menyukainya?

"Ah, kebetulan saja kali, Hyung."

Iya. kebetulan saja, kan.

"Eh?" Suara kebingungan Yoo Bin dalam mpbil yang sedang berhenti karna lampu merah ini membuatku yang tadinya sedang memejamkan matanya, menjadi melek lagi. "Tumben."

"Ada apa?"

"Hm.."

Wah, dia jadi sangat penasaran kalau seperti ini.

"Ada apa, Hyung?"

"Kim Na Byul."

Na Byul? Oke. Ini menjadi semakin menarik karna menyangkut Na Byul.

Tubuhku jadi duduk menegak dan mencoba untuk mendengarkan seksama. "Kim Na Byul kenapa?"

"Dia meminta nomormu," kata Yoo Bin sambil menoleh ke belakang. "Bagaimana?"

Mendengar itu membuat aku menjadi tersenyum kecil, malu. Senang sekali mendengar Na Byul minta nomorku. Seperti dapat jackpot, tapi lebay sekali ya.

"Mwo.." Sekeras mungkin aku berusaha untuk menyembunyikan senyumku dengan menaruh tangan di depan mulutku, lalu berdeham. "Silahkan kasih jika memang dia memaksa."

"Hm, dia tidak memaksa sih. Berarti tidak perlu kuberikan ya?"

"Hyung. Kasih saja."

Tin tinn

Lampu yang sudah berubah jadi hijau itu menjadi pengganggu untuk Yoo Bin membalas pesan Na Byul, kan? Dan aku sedikit kesal. "Tunggu. Aku jalan dulu. Nanti baru kubalas."

"Ah, Hyung! Balas saja sekarang. Bagaimana jika itu mendesak?"

"Apa mendesaknya sih. Tenang saja, dia juga mengerti kok. Nanti akan ku berikan nomormu."

Mobil sudah melaju kembali di jalan raya, membuatku sedikit kesal. Kalau aku punya nomor Na Byul, mungkin sudah kuhubungi duluan.

[TBC]

-----------------

09 Oktober 2024

helow bagaimana kabarnya semua hari iniii??? apakah semua baik-baik saja??

jangan lupa jaga kesehatan ya gesssss!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro