Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 1






"Wow, gue gak tau kalo Lo bisa foto sebagus ini kak"

Taeyong hanya mendesah malas, sangat malas sampai rasanya ia ingin menendang gadis di depannya ini saat sebuah foto terlempar tepat di depan wajahnya.

"Bentar lagi gue putusin deh"

"Halah, bacot mulu Lo"






********

Lisa sebel tau, sebel banget. Gadis yang baru saja menginjak usia 19 tahun itu menghembuskan nafasnya kasar. Sudah sejak 1 jam yang lalu gadis bernama Lalisa Hwang ini menunggu dengan amat bosan. Ia bahkan menggigit sedotan minuman Ice Americano nya yang ketiga.

Lisa mengambil ponsel nya, men-dial sebuah nomor dan menunggunya sampai sambungannya di reject oleh si penerima. "Haaaahhhh"

Lalisa menengadahkan kepalanya dan terpejam beberapa saat sebelum mengambil tasnya dan keluar dari Cafe.

Braakkkkk



Lisa sedikit tersentak ketika mendengar suara keributan sampai membuat beberapa motor yang terparkir jatuh. Awalnya Lisa biasa saja sih, tidak mau ikut campur perkelahian anak muda yang berebut cewek.

Bagaimana Lisa tahu ?? Tentu saja karena yang sedang bertengkar adalah dua cowok dengan satu cewek di antara mereka. Lisa bener-bener tak peduli tapi mendengar teriakan si cewek membuat Lisa kaget dan langsung berlari ke arah mereka.

"Hanbin, gue bisa jelasin"

Hanbin menatap tajam gadis bermata kucing dengan tangan menunjuk ke arah pemuda berbandana hitam dengan rambut merah mencolok yang jatuh terduduk setelah di tonjoknya.

"Jelasin apa hah ??? Jadi ini alasan Lo mutusin gue Jen ??? Iya ???"

Gadis bernama Kim Jennie itu menggeleng takut. "Bukan gitu.."

"Kak hanbin ??"

Ketiga orang itu menoleh, Lisa meringis memandang cowok berambut merah itu. Pasti sakit pukulannya kak hanbin, dia kan sabuk hitam taekwondo. Gak heran kalau korban sampai terluka di sudut bibir dan pelipisnya.

"Ngapain sih kak ribut di sini?? Malu tau gak di lihatin banyak orang!!" Ujar Lisa yang melihat banyak orang yang berlalu lalang sedikit melirik ke arah mereka.

Mendengar itu hanbin melotot, malu katanya ??? Sakit hati gak tau malu bocah!!!

"Aww" Lisa memegang jidatnya yang tertutup poni setelah mendapat jitakan dari kim Hanbin. "Sakit bego"

"Lo bocah, lebih baik diem aja deh!! Ngrusuh tau gak Lo"

Lisa merotasikan bola matanya, yang ngrusuh siapa sih ?? Orang Lisa gak ngapa-ngapain, kan cuma tanya dan ngingetin doang.

Sementara itu cowok berbandana menatap Lisa tanpa berkedip, yang terluka adalah wajahnya tapi tangannya justru memegang dadanya yang berdegup kencang. Ini seperti bukan dirinya, cewek emang tak pernah lepas dari imagenya tapi ini berbeda.

"Eh, malah ngelamun Lo"

Si rambut merah tadi tersadar dari kekagumannya, melirik malas hanbin dan berdehem sebentar sebelum berdiri dengan wajah dinginnya. Berniat mengintimidasi hanbin tapi mata malah melirik ke arah gadis dengan surai dark brown sebahu itu.

"Gue bukan siapa-siapanya Jennie ya!! Urusan kalian putus, gue gak tau apa-apa!! Gak usah nyalahin gue, Lo nya aja yang gak bisa di andelin jadi cowok" si rambut merah tadi menatap hanbin dari atas ke bawah dengan tatapan remeh." Kecil sih"

"Pffffttttt" Lisa dan Jennie menahan tawa mereka dengan menutup mulutnya. Hanbin yang merasa di remehkan maju satu langkah dengan tangan berkacak pinggang, namun kembali mundur saat perbedaan tinggi mereka kentara.

Sepertinya hanbin harus minum susu penumbuh tinggi badan setelah ini.

"Jangan remehin gue ya!! Gini-gini gue jago tahu"

Lisa memasang ekspresi seakan bertanya, apasih maksudnya?? Jago apaan ??? Halu ???

Jennie berdehem dan berdiri di antara kedua pemuda itu, menarik nafas dan menghembuskan nya pelan dan kembali menatap Kim Hanbin.
"Denger ya Kim Hanbin, dia ini tuh sepupu gue yang waktu itu gue bilang di Australia. Kita bertemu aja barusan semenit sebelum lo dateng!!"

Hanbin berdecih, "Terus kenapa lo mutusin gue hah ???"

Jennie mendesah lelah, tangannya bersendekap di depan dada. "Belum jelas hah ??? Yaudah deh ayo kita masuk ke dalem, gue jelasin Sampek Lo paham sampai akar-akarnya"

Tanpa menunggu jawaban hanbin, Jennie berjalan masuk ke arah cafe dan hanbin otomatis mengikuti mantan pacarnya itu.

Lisa berdecak berkali-kali dan menatap kepergian kedua orang itu. "Tsk tsk, bocah dasar!!"

Lisa memutuskan untuk kembali berjalan menuju mobilnya, hendak bersiap membuka pintu mobilnya sebelum tangan di balut jaket putih itu mencegahnya.





"Apa ?"

Si pemuda tersenyum, memajukan sedikit wajahnya. "Galak banget sih, gak sopan tahu" satu colekan mendarat di dagu Lalisa.

Lisa memundurkan tubuhnya, "Terus barusan lo sopan gitu??"

Si cowok menyodorkan ponsel nya ke depan Lisa, membuat alis gadis itu terangkat sebelah. "Nomor Lo??"

"Kenapa ???"

"Gue tertarik sama lo"

"Gue gak"

Brakkk

Lisa memasuki mobilnya setelah mendorong si rambut merah tadi dan menutupnya dengan keras, membentuk seringaian di wajah tampan si pemuda tadi.

"KIM TAEHYUNG!! INGET NAMA GUE BAIK-BAIK. LO CUTE GUE SUKA" teriaknya saat mobil Lisa sudah jalan.

Taehyung melotot melihat jari tengah gadis itu keluar dari jendela mobilnya, namun terkekeh setelahnya.

"Ahhh siapa sih namanya, tanya Jennie aja deh entar" Taehyung menggembungkan pipinya dan kembali ke motornya, ia harus segera mengobati wajah tampannya ini. Rasa lapar sudah tak terasa lagi sekarang.




Keesokan paginya....

Lisa mengumpat kesal saat ban mobilnya kempes, padahal tadi baik-baik aja saat ia mau berangkat.

"Siapa yang nyebar paku sih" kesalnya.

Lalisa Hwang mengedarkan pandangannya ke sekeliling, jalanan cukup sepi di jam 9 pagi ini karena Lisa memilih jalan singkat ke kampusnya, ia telat setengah jam untuk matkul pertama.

Gadis itu mengambil ponselnya, men-dial nomor kakaknya.

Terdengar deringan yang panjang, "Hah,masih tidur nih pasti si Tarzan!! Mentang-mentang gak ada kelas"

Lisa kembali men-dial nomor seseorang, kini nomor pacarnya. Lee Taeyong.

"Hallo Lisa, bentar ya aku masih mengantar mama dulu"

Dan sambungan terputus. Lisa meremat ponselnya kesal. "Mama Lo bukannya ke Hongkong ya?? Goblok bener sih kalo ngibul"

Lisa akan memasuki mobilnya kembali sebelum suara derum motor berhenti di sampingnya. Lisa melepas kaca mata hitamnya, meneliti motor tersebut dan pengendaranya.

"We meet again, Hime"

Lisa merasa mual saat mendapatkan kedipan mata dari si pengendara merah.

"Apa sih ?? Apa ?? Mau apa??" Ketus Lisa, gadis itu sudah muak dan kesal sekali pagi ini.

"Santai dong neng, mobil Lo kenapa??"

"Ya menurut Lo kenapa ???"

Lisa jengah dengan pertanyaan seperti itu, mobilnya udah jelas mogok sekarang malah ada pemuda kemaren yang gak jelas. Lisa melihat motor yang di gunakan oleh Taehyung. Besar dan mahal pastinya dengan warna hitam mendominasi.

Taehyung yang melihat kemana arah pandang Lisa menyeringai, ia menarik kerah jaketnya sendiri untuk merapikan kemudian berdehem dan memasang senyum terbaiknya. "Mau gue anterin gak ???"

"Enggak"

"Buset dah, mau bantuin aja di tolak apalagi kalo gue nembak" Lisa di buat melotot oleh ucapan si konyol merah ini.

"Apasih?? Kenal Lo aja kagak"

Taehyung tersenyum miring dan merapikan bandana yang di pakainya pagi ini. "Kode nih mau kenalan" Lisa mendesah kesal, sangat kesal sekarang.

"Pergi deh lo sana jauh-jauh"

Taehyung berdecak, lalu melihat jam tangan Cartier miliknya. "Gue telat nih, kalo Lo gak mau bareng yaudah gue duluan"

Lisa hanya melihat Taehyung yang mulai bersiap menggunakan kembali helm fullface nya dam menyalakan mesinnya. Taehyung menatap Lisa sekilas, tersenyum miring di balik helmnya.

Sepertinya berangkat bersama gagal.

Taehyung sudah siap menjalankan motor kesayangannya, tapi Lisa menahan ujung jaketnya. "Minggir deh, gue mau pergi"cuek Taehyung.

Lisa mengerucutkan bibirnya, gengsi emang tapi melihat Taehyung yang fokus pada wajahnya membuat Lisa tersenyum dalam hati.

Bisa di manfaatkan deh nih anak.

"Anterin gue dong" Taehyung yang tersadar berdehem sebentar. "Katanya gue suruh pergi"

"Lo gak bisa pergi tanpa gue" ucap Lisa dengan tersenyum semanis mungkin.

Taehyung berdecak, tapi sebenernya hatinya udah gak karuan rasanya. "Ok deh, cepet naik" dasar Taehyung, mau sok jual mahal gimana kalo nyatanya dia murah gitu, di senyumin dikit aja ambyar.

Lisa segera bersiap untuk naik ke atas motor Taehyung tapi kemudian gadis itu turun lagi. "Kenapa??"

"Mobil gue gimana?? Supir gue lagi sakit" Taehyung melihat arah tangan Lisa yangenunjuk mobilnya. "Gampang deh, gue suruh orang gue nanti"

Lisa mengangguk dan menaiki kembali motor Taehyung, awalnya ia tak mau berpegangan pada Taehyung tapi pemuda itu mengancam tidak akan menjalankan motornya sebelum Lisa memeluk pinggangnya.

"Lalisa Hwang ??" Panggil Taehyung sedikit berteriak ketika motor mereka sudah setengah jalan.

"Apa ??"

Taehyung menatap Lisa dari kaca spionnya, Lisa tahu kalau cowok ini tersenyum, terlihat jelas dari lengkungan matanya. "Cuma ingin memastikan nama saja"

Oh ya!! Lisa lupa kalau mereka belum berkenalan sebelumnya. Lisa saja tidak tahu siapa nama cowok berambut merah ini. "Gue Taehyung, Kim Taehyung usia 20 tahun jurusan HI. Gue lebih tua setahun dari Lo jadi ayo panggil gue kakak" perkenalan Taehyung hanya menjadi angin bagi Lisa, karena gadis itu malah fokus pada hal-hal apa yang terjadi pada hubungannya dengan kekasihnya.

Taehyung merasakan kepala Lisa yang bersandar pada punggungnya, karena emang Taehyung mau berlama-lama sama Lisa maka pria itu melambatkan laju kuda besi kebanggaannya.

"Lisa, Lalisa...Lo denger gue gak sih?? Yah...cogan di anggurin" Lisa memukul pundak Taehyung cukup keras, "berisik"

Saat sudah sampai di parkiran kampus Lisa pergi begitu saja, mengabaikan Taehyung yang mengumpat kesal.

"Makasih kek, apa kek lu ah"

Taehyung mulai nyerocos saat sudah di samping Lisa, padahal loh mereka beda jurusan.

Taehyung jurusan HI, Lisa jurusan kedokteran.

Gedung mereka juga jauh, tapi kenapa Taehyung ngikutin Lisa.

Taehyung berhenti saat mendapati Lisa tak ada di sisinya, ia menoleh ke belakang mendapati raut wajah Lisa yang masam dengan tangan mengepal kuat.

"Kenapa sih lo??"

"Diem deh ah"

Lisa terus melanjutkan langkahnya dengan hentakan keras.

Nganterin nyokap apa cabe sih Lo Yong, bangsat emang.






TBC

Vote and comment please.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro